Air Mata Seorang Suami

By: agussyafii

Air mata seorang suami adalah air mata penyesalan. Sesuatu itu akan menjadi 
berarti bagi hidup kita setelah yang ada menjadi tiada. Namun bila awalnya ada 
seringkali dianggap tidak ada. Begitu pula seorang suami, terkadang mengabaikan 
cinta yang tulus dari seorang istri tetapi setelah istrinya tiada, barulah sang 
suami merasakan sungguh berarti seorang istri bagi hidupnya. Maka air mata 
seorang suami akan mengalir tak terhindarkan.

Air mata seorang suami juga terjadi pada Pak Dharma. Pak Dharma yang saya 
kenal. Pak Dharma sangat suka menyantuni anak-anak yatim dan fakir miskin. 
Sekali waktu datang ke Rumah Amalia. Kami suka berdiskusi tentang kehidupan dan 
amal sholeh. Beliau dibesarkan dalam keluarga jawa. Ayah dan ibunya sangat 
memegang teguh tradisi kejawen. keluarganya sangat akrab dengan mocopat, ajaran 
moral dan pesan-pesan luhur tentang makna kehidupan yang dihayati oleh orang 
jawa, ditembangkan dalam bahasa yang puitis. 'Saya tidak akrab dengan al-Qur'an 
mas..'lanjutnya. 'Kami percaya dengan Gusti Alloh dan mengaku Muhamad 
Rasulullah, tetapi saya tidak pernah sholat,' begitulah tuturnya sore itu 
ketika mampir di Rumah Amalia.

Suatu ketika ada pertanyaan istrinya yang menyentuh sanubarinya, 'Apakah Mas 
sayang sama aku?' Saya tertawa Mas Agus, karena saya menganggapnya pertanyaan 
iseng. Obrolan istri yang bawel, begitu katanya. Pak Dharma sangat menyayangi 
istrinya. beliau menceritakan istrinya merasa tidak pernah diperhatikan sebab 
Pak Dharma lebih sibuk mengurusi pekerjaannya daripada berkumpul dengan 
keluarga.

'Cukup mas, aku tahu itu. Lalu apa tanda mas sayang sama aku?' tanya istrinya.

pertanyaan istri inilah terasa memukul jantungnya. Aneh, saya tidak merasa 
dipojokkan. Justru ia merasa diingatkan. Gunung es yang membeku sekian lama 
dalam kalbu, terasa mencair. Ya, apa tandanya saya menyayanginya, mencintainya, 
dan memuliakannya?

'Mas, Setiap orang selalu bekerja keras, berbuat baik dengan tetangga, 
mencintai keluarga tapi anak-anak dan aku butuh kehadiran Mas sebagai imam, 
bukan hanya imam dalam rumah tangga namun juga imam dalam ibadah, kata 
istrinya. Pak Dharma terdiam, jiwanya menjadi terbuka, kediriannya terkelupas 
tanpa sakit hati dan tersinggung. Baru kali ini dirinya diingatkan oleh 
istrinya yang menumbuhkan kesadaran dirinya. Persepsinya tentang Islam, 
perlahan-lahan bergulir. 'Saya mengakui kebenaran ucapan istrinya. Saya merasa 
diingatkan padahal yang selama ini hatinya tertutupi. Saya merasakan suara 
istri saya bagai panggilan dari Gusti Alloh. saya terharu, Ternyata Alloh SWT 
masih sayang sama saya, tutur Pak Dharma.

'Tapi saya tidak bisa sholat, Pernah mengaji tetapi buta huruf 
al-Quran,'tanyanya. 'Mas, semua itu tergantung niat, pelan-pelan. Insya Alloh 
bisa Mas,'jawab istrinya. 'Kemudian saya belajar sholat dibimbing istri saya 
dengan penuh kesabaran. Saya mulai dari niat, takbir hingga mulai meletakkan 
dahi serata dengan tanah, dalam sebuah sujud total. Subhana Robbiyal a'la. Maha 
Suci Alloh Yang Maha Tinggi. Saya ikhlas meletakkan dari, yang menempati posisi 
tertinggi diwajah saya ditempat telapak kaki saya dibumi, diatas lantai. Allohu 
Akbar, hanya Allohlah yang Maha Besar.

Pak Dharma bercerita bahwa sejak dirinya sholat batinnya menjadi tentram. 
Banyak persoalan pekerjaan dan kehidupan sehari-harinya yang mengalami 
kebuntuan karena keterbatasan akal pikirannya akhirnya terselesaikan. 'dengan 
sholat saya merasa lebih lengkap dan dekat dalam komunikasi dengan Alloh SWT..' 
tutur Pak Dharma.

Semua proses menuju sujud yang saya tempuh dengan segala liku kehidupan 
akhirnya saya bisa menjalankan sholat dengan baik. Ditengah kebahagiaan kami 
sekeluarga, Alloh SWT memanggil istri saya kehadiratNya. Ya..Alloh, seumur 
hidup saya belum pernah sepanik ini, kata Pak Dharma yang berlinang air mata. 
Saya teramat menyesal. Saya merasa terbanting kedalam chaos batin, yang amat 
memukul. bayangkan Mas Agus, saya kehilangan istri yang begitu baik, yang 
begitu ikhlas menemani saya dalam suka maupun duka, yang dilipihkan Alloh 
menjadi mediumNya untuk memanggil saya dalam kehidupan dan menjalani Syariah 
dengan benar, Saya tidak tau harus berbuat apa kecuali berdoa dan berserah diri 
pada Alloh SWT semata,' tutur Pak Dharma sambil mengenang istrinya. AIr matanya 
begitu indah, kerinduan terhadap istrinya yang telah membimbingnya menuju 
ketaqwaan kepada Alloh SWT. Subhanallah..

----
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 'Maukah aku beritahukan 
kepada kalian, istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh 
kasih sayang, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia 
mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya 
berkata: 'Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.' (HR. An-Nasai dalam 
Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-hadits Ash Shahihah, Asy- Syaikh Al Albani 
rahimahullah, no. 287)

Wassalam,
agussyafii

--
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' Senin, 
tanggal 20 Juli 2009, di Rumah Amalia. Silahkan bagi teman2 yang berkenan 
mewaqafkan buku2, Majalah, Komik, Novel, Cerpen,Kaset VCD, CD, DVD ( 
ISLAMI),IPTEK,buku Pelajaran, peralatan sekolah, baju layak pakai untuk Program 
kegiatan Peduli Kasih Amalia (PKA). kirimkan ke Rumah Amalia,Jl. Subagyo Blok 
ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. . Mari 
dukung pada program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' melalui 
http://agussyafii.blogspot.com, http://www.facebook.com/agussyafii atau sms 087 
8777 12431




      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke