[wanita-muslimah] Berhutang padahal beruang ...
Assalaamu'alaykum wR wB Saya jarang sekali nonton sinetron. Tapi di bulan puasa, ada sinetron yang saya suka menontonnya saat sahur, yaitu Para Pencari Tuhan (PPT). Menurut saya, ini sinetron berisi, tidak seperti sinetron2 lainnya. Saya terkesan dengan adegan di PPT tempo hari itu, yaitu mengenai pak Jalal yang habis2an menjual harta-nya, sampai dia jatuh miskin (sampai ditawari bang Jack untuk bersama tinggal di Mushalla, kalau rumahnya sudah terjual), demi melunasi hutang2nya. Ketika ditanya, kenapa memilih melunasi hutang2nya, dan mengorbankan semua assetnya, dia simply bilang : Gue ngga mau mengorbankan masa depan gue di akhirat.. SUbhanallah... Biarpun tokoh ini suka nyebelin di sinetron ini, tapi mentalitasnya seperti mungkin sulit ditemui di dunia nyata ini, khususnya di kalangan pengusaha-pengusaha besar, yang lebih memilih tetap berhutang demi mempertahankan lifestyle-nya sebagai orang beruang. Barusan baca di detik, ternyata ada tulisan yang membahas hal yang sama... Berikut saya share. Selamat berpuasa. Wassalaam, -Ning http://alimu.blogdetik.com/2010/08/24/aburizal-bakrie-bukan-para-pencari -tuhan/ Aburizal Bakrie Bukan Para Pencari Tuhan http://alimu.blogdetik.com/2010/08/24/aburizal-bakrie-bukan-para-pencar i-tuhan/ Posted by Ali Mutasowifin under Economy http://alimu.blogdetik.com/category/economy/ , Management http://alimu.blogdetik.com/category/management/ , Politics http://alimu.blogdetik.com/category/politics/ | Tags: bakrie http://alimu.blogdetik.com/tag/bakrie/ , bakrie life http://alimu.blogdetik.com/tag/bakrie-life/ , lapindo http://alimu.blogdetik.com/tag/lapindo/ , para pencari tuhan http://alimu.blogdetik.com/tag/para-pencari-tuhan/ | Sudah cukup lama PT Asuransi Jiwa Bakrie (Bakrie Life) menderita gagal bayar nasabah Diamond Investa yang berjumlah Rp 360 miliar. Para nasabah pun sepertinya tak kenal lelah menuntut hak, sehingga Bakrie Life kemudian berjanji melunasi seluruh utangnya sesuai dengan Surat Kesepakatan Bersama (SKB). SKB tersebut berisikan komitmen Bakrie Life untuk membayar bunga 9,5% per bulan beserta cicilan pokoknya yaitu pada 2010 sebesar 25%, 2011 sebesar 25% dan Januari 2012 sebesar 50%. Dana tersebut seharusnya mulai dibayarkan pada Maret 2010 hingga Januari 2012. Akan tetapi, lagi-lagi pihak Bakrie Life mengingkari janji http://us.detikfinance.com/read/2010/08/23/072257/1425440/5/bakrie-life -menyerah-soal-pengembalian-dana-nasabah?f9911023 sehingga memaksa para nasabahnya berdemo di depan kantor pemegang saham Bakrie Life yakni Bakrie Capital Indonesia (BCI) dan menuntut kejelasan pengembalian dana mereka (19/08/2010) . Tetapi pihak BCI tidak memberikan pernyataan apa pun kepada para nasabah maupun kepada manajemen Bakrie Life. Hal ini menyebabkan Bakrie Life kini tak berani lagi berjanji kepada para nasabah Diamond Investa terkait cicilan pengembalian investasi mereka. Bakrie Life tentulah bukan satu-satunya perusahaan di bawah Grup Bakrie yang acap mengingkari janji. Para korban lumpur Lapindo juga harus pasrah ketika ganti rugi yang dijanjikan oleh PT Minarak Lapindo Jaya, sebuah perusahaan di bawah bendera Grup Bakrie yang bertanggung jawab atas semburan lumpur di Porong, Sidoarjo, pada bulan ini sudah molor hingga lima bulan dengan dalih perusahaan sedang mengalami krisis keuangan http://www.greenradio.fm/index.php/news/latest/3685-lapindo-kesulitan-d ana-pembayaran-ganti-rugi-terhambat.html . Terkatung-katungnya nasib para nasabah Bakrie Life maupun para korban Lumpur Lapindo terasa ironis bila disandingkan dengan kekayaan Bakrie dan keluarganya, sebagai pihak yang harus turut bertanggung jawab terhadap kedua kasus tersebut. Majalah Globe Asia tahun ini menempatkan Aburizal Bakrie sebagai orang terkaya keempat di Indonesia http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/06/01/13431512/Inilah.Orang. Terkaya.di.Indonesia dengan total kekayaan mencapai US $ 3 miliar (sekitar Rp 27 triliun dengan kurs US $ 1 = Rp 9.000,- ). Posisi ini meloncat dua tingkat dari urutan keenam http://oxana.blogdetik.com/2009/02/19/40-orang-terkaya-di-indonesia/ tahun silam dengan total harta sejumlah 1,2 miliar dollar AS. Aburizal Bakrie tampaknya tipe pengusaha yang dapat tetap merasa nyaman meskipun dihujat banyak orang karena tidak segera menyelesaikan seluruh kewajiban perusahaan-perusahaan di bawah Grup Bakrie, walaupun sesungguhnya ia memiliki kekayaan yang jauh lebih dari mencukupi untuk membereskan segenap tanggung jawab itu. Apalagi, dengan kekuatan politik yang saat ini digenggamnya, ia menjadi lebih berkuasa dan leluasa untuk melindungi kepentingan perusahaan-perusahaan yang berada di bawah kendali kerajaan bisnisnya. Entah apa aktivitas Aburizal Bakrie setiap petang, usai berbuka puasa. Bila tak ada kegiatan yang istimewa, ada baiknya ia menyaksikan sebuah sinetron bertajuk Para Pencari Tuhan 4 http://www.sctv.co.id/view.php?114,22663,,0,1282575595 yang ditayangkan oleh SCTV. Seorang tokoh dalam sinetron itu
Re: [wanita-muslimah] Berhutang padahal beruang ...
bakrie ? mental dia mah kalah sama seorang oom william. ketika krismon, oom william suryadjaya rela ngejual manufaktur toyota di indonesia ke pihak jepang biar bisa melunasi hutang hutangnya. meskipun sayang juga, soalnya bisa dikategorikan aset nasional tuh, dan terpaksa jadi milik asing sepenuhnya deh. 2010/8/25 Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@chevron.com Assalaamu'alaykum wR wB Saya jarang sekali nonton sinetron. Tapi di bulan puasa, ada sinetron yang saya suka menontonnya saat sahur, yaitu Para Pencari Tuhan (PPT). Menurut saya, ini sinetron berisi, tidak seperti sinetron2 lainnya. Saya terkesan dengan adegan di PPT tempo hari itu, yaitu mengenai pak Jalal yang habis2an menjual harta-nya, sampai dia jatuh miskin (sampai ditawari bang Jack untuk bersama tinggal di Mushalla, kalau rumahnya sudah terjual), demi melunasi hutang2nya. Ketika ditanya, kenapa memilih melunasi hutang2nya, dan mengorbankan semua assetnya, dia simply bilang : Gue ngga mau mengorbankan masa depan gue di akhirat.. SUbhanallah... Biarpun tokoh ini suka nyebelin di sinetron ini, tapi mentalitasnya seperti mungkin sulit ditemui di dunia nyata ini, khususnya di kalangan pengusaha-pengusaha besar, yang lebih memilih tetap berhutang demi mempertahankan lifestyle-nya sebagai orang beruang. Barusan baca di detik, ternyata ada tulisan yang membahas hal yang sama... Berikut saya share. Selamat berpuasa. Wassalaam, -Ning http://alimu.blogdetik.com/2010/08/24/aburizal-bakrie-bukan-para-pencari -tuhan/ Aburizal Bakrie Bukan Para Pencari Tuhan http://alimu.blogdetik.com/2010/08/24/aburizal-bakrie-bukan-para-pencar i-tuhan/ Posted by Ali Mutasowifin under Economy http://alimu.blogdetik.com/category/economy/ , Management http://alimu.blogdetik.com/category/management/ , Politics http://alimu.blogdetik.com/category/politics/ | Tags: bakrie http://alimu.blogdetik.com/tag/bakrie/ , bakrie life http://alimu.blogdetik.com/tag/bakrie-life/ , lapindo http://alimu.blogdetik.com/tag/lapindo/ , para pencari tuhan http://alimu.blogdetik.com/tag/para-pencari-tuhan/ | Sudah cukup lama PT Asuransi Jiwa Bakrie (Bakrie Life) menderita gagal bayar nasabah Diamond Investa yang berjumlah Rp 360 miliar. Para nasabah pun sepertinya tak kenal lelah menuntut hak, sehingga Bakrie Life kemudian berjanji melunasi seluruh utangnya sesuai dengan Surat Kesepakatan Bersama (SKB). SKB tersebut berisikan komitmen Bakrie Life untuk membayar bunga 9,5% per bulan beserta cicilan pokoknya yaitu pada 2010 sebesar 25%, 2011 sebesar 25% dan Januari 2012 sebesar 50%. Dana tersebut seharusnya mulai dibayarkan pada Maret 2010 hingga Januari 2012. Akan tetapi, lagi-lagi pihak Bakrie Life mengingkari janji http://us.detikfinance.com/read/2010/08/23/072257/1425440/5/bakrie-life -menyerah-soal-pengembalian-dana-nasabah?f9911023 sehingga memaksa para nasabahnya berdemo di depan kantor pemegang saham Bakrie Life yakni Bakrie Capital Indonesia (BCI) dan menuntut kejelasan pengembalian dana mereka (19/08/2010) . Tetapi pihak BCI tidak memberikan pernyataan apa pun kepada para nasabah maupun kepada manajemen Bakrie Life. Hal ini menyebabkan Bakrie Life kini tak berani lagi berjanji kepada para nasabah Diamond Investa terkait cicilan pengembalian investasi mereka. Bakrie Life tentulah bukan satu-satunya perusahaan di bawah Grup Bakrie yang acap mengingkari janji. Para korban lumpur Lapindo juga harus pasrah ketika ganti rugi yang dijanjikan oleh PT Minarak Lapindo Jaya, sebuah perusahaan di bawah bendera Grup Bakrie yang bertanggung jawab atas semburan lumpur di Porong, Sidoarjo, pada bulan ini sudah molor hingga lima bulan dengan dalih perusahaan sedang mengalami krisis keuangan http://www.greenradio.fm/index.php/news/latest/3685-lapindo-kesulitan-d ana-pembayaran-ganti-rugi-terhambat.html . Terkatung-katungnya nasib para nasabah Bakrie Life maupun para korban Lumpur Lapindo terasa ironis bila disandingkan dengan kekayaan Bakrie dan keluarganya, sebagai pihak yang harus turut bertanggung jawab terhadap kedua kasus tersebut. Majalah Globe Asia tahun ini menempatkan Aburizal Bakrie sebagai orang terkaya keempat di Indonesia http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/06/01/13431512/Inilah.Orang. Terkaya.di.Indonesia dengan total kekayaan mencapai US $ 3 miliar (sekitar Rp 27 triliun dengan kurs US $ 1 = Rp 9.000,- ). Posisi ini meloncat dua tingkat dari urutan keenam http://oxana.blogdetik.com/2009/02/19/40-orang-terkaya-di-indonesia/ tahun silam dengan total harta sejumlah 1,2 miliar dollar AS. Aburizal Bakrie tampaknya tipe pengusaha yang dapat tetap merasa nyaman meskipun dihujat banyak orang karena tidak segera menyelesaikan seluruh kewajiban perusahaan-perusahaan di bawah Grup Bakrie, walaupun sesungguhnya ia memiliki kekayaan yang jauh lebih dari mencukupi untuk membereskan segenap tanggung jawab itu. Apalagi, dengan kekuatan politik yang saat ini digenggamnya, ia menjadi lebih berkuasa dan