Cara Mengobati Penyakit Bakhil

Mengobati penyakit bakhil dapat dilakukan dengan dua cara: keilmuan
dan amalan praktis. Dengan keilmuan, caranya mengenal akibat-akibat
babaya dari kebakhilan dan manfaat-manfaat kedermawanan. Dengan amal,
berusaha sungguh dan dengan segala kemampuan untuk melakukan aktivitas
yang berkait dengan mendermakan harta yang sifatnya dapat merubah watak.

Setiap keinginan untuk menghilangkan sifat bakhil dan berusaha
membentuk sifat dermawan, usaha yang pertama kali harus dilakukan
adalah banyak merenungi hadis-hadis tentang ketercelaan bakhil dan
keterpujian dermawan, merenungi ancaman azab besar yang disiapkan oleh
Allah untuk orang yang bakhil. Juga harus banyak merenungi keadaan
orang-orang bakhil yang tersiksa akibat kebakhilannya. 

Sehingga dengan cara ini dan cahaya pengenalan benar-benar mengetahui
bahwa mendermakan harta jauh lebih baik keadaannya ketimbang
menahannya di dunia dan di akhirat. Selanjutnya mempersiapkan diri
memikul segala beban dalam hal mendermakan hartanya dan berusaha tidak
mencintainya. Usaha dan perenungan ini harus dilakukan secara
berulang-ulang sehingga muncul keinginan yang kuat untuk mendermakan
hartanya. Setiap muncul keinginan untuk mendermakan hartanya, maka
yang harus diwaspadai adalah bisikan hawa nafsu dan setan yang akan
membisikkan kekhawatiran kefakiran dan bermacam-macam bisikan yang
menghalangi untuk menjadi dermawan.

Sekiranya mampu mengendalikan penyakit bakhil dan tidak kambuh
kembali, maka diantara cara pengobatannya adalah merekayasa diri
dengan kebaikan nama dan popularitas kedermawanan. Maka dalam
mendermakan harta dapat dilakukan dengan cara riya', sebagai langkah
awal. Yakni mengobati dan menghilang penyakit bakhil dengan riya'.
Mencari popularitas dan nama baik hanya sebagai penghibur diri saat
menyapih diri dari hartanya. Hal ini seperti menghibur anak kecil
ketika menyapihnya dari tetek ibunya dengan bonika, mainan dan lainnya
untuk memindahkan perhatiannya pada yang lain.

Demikian juga sifat-sifat buruk dan tercela. Sifat-sifat ini harus
ditundukkan dan dilumpuhkan oleh sifat-sifat tercela yang lain
sehingga sebagian sifat itu tidak bereaksi. Misalnya menundukkan
potensi marah dengan potensi syahwat sehingga aktivitas negatifnya
dapat dikendalikan. Dan sebaliknya menundukkan potensi syahwat dengan
potensi marah.

Sunnatullah berlaku terhadap hal ini, sebagian sifat menahan sebagian
yang lain, sehingga tertahanlah semua sifat yang negatif dan para
pasukannya. Baik sifat-sifat itu yang menyakiti atau dari sisi
orang-orang yang tersakiti akibat kezaliman dan keburukan. Tidakkah
kita mengetahui bahwa penguasaan orang-orang yang zalim dan buruk
terhadap sebagian yang lain dapat menghancurkan semuanya?

Seperti itu juga, seorang mayit yang semua organ tubuhnya menjadi
cacing. Awalnya sebagian cacing itu memangsa sebagian cacing yang lain
sehingga tinggal dua yang paling kuat, lalu dua cacing yang kuat itu
saling berusaha memangsanya dan akhirnya yang satu makan yang lain,
yang satu menjadi gemuk karena makan yang lain. Sekarang tinggal satu
yang paling kuat dalam keadaan lapar sampai mati karena kelaparan.

Demikian juga sifat-sifat yang tercela. Kita adu antara yang satu
dengan yang lain, sehingga sebagian dapat dikalahkan oleh yang lain,
yang paling lemah menjadi kekuatan bagi yang paling kuat, akhirnya
tinggal satu yang paling kuat. Untuk menghadapi dan menundukkan sifat
buruk yang paling kuat itu dibutuhkan usaha keras dan pertolongan
kepada Allah swt, menggunakan segala kekuatan untuk melumpuhkannya.
Jika usaha ini benar-benar dilakukan
Dengan penuh kesungguhan, tentu akan memiliki pengaruh yang besar. 

Misalnya bakhil, menahan harta terhadap kebajikan. Jika berlatih
dengan sungguh-sungguh untuk mendermakan harta secara berulang-ulang
dengan menanggung segala beban kesulitannya, maka sifat bakhil akan
mati dan wataknya akan digantikan oleh sifat dermawan. Sehingga
hilanglah kelelahan dan beban yang diakibatkan olehnya. 

Mengobati penyakit bakhil, cara yang paling efektif adalah memotong
akar penyebabnya. Penyebabnya adalah cinta harta. Sedangkan penyebab
cinta harta ada tiga kemungkinan: 

Pertama: cinta syahwati yang menjadi ketergantungan menahan harta
yaitu angan-angan panjang. Sekiranya tidak berangan-angan panjang dan
ia tahu bahwa ia akan segera mati beberapa hari lagi, niscaya ia tak
akan bakhil mendermakan hartanya.

Kedua: Ingin menyimpannya dan mengabadikan pada anak-anaknya, agar
mereka dapat mengabadikannya seperti ia mengabadikannya, sehingga ia
menahannya karena anak-anaknya.

Ketiga: Atau cinta terhadap harta itu sendiri. Ini seperti orang yang
berusia lanjut memiliki harta, ia membayangkan bahwa hartanya tak
cukup untuk kebutuhan-kebutuhan sisa hidupnya, lalu ia ingin mendapat
tambahan harta yang banyak padahal ia tak punya anak. Sehingga ia
merasa berat menunaikan zakat dan mendermakan hartanya, juga untuk
membiayai pengobatan penyakitnya, bahkan ia sangat mencintai uang,
merasa nikmat dan bahagia bila mendapatkan uang. Padahal ia tahu bahwa
sebentar lagi ia akan mati. Hartanya akan sia-sia dan pindah ke tangan
musuh-musuhnya. Dalam kondisi seperti itu ia masih sayang menggunakan
hartanya dan sangat berat untuk mensedekahnya. Inilah penyakit bakhil
yang paling kronis dan sulit diobati, ditambah lagi usianya yang sudah
sangat tua dan badannya sudah lemah.

Perumpamaan orang tua ini seperti orang yang merindukan kekasihnya
tapi mencintai utusannya. Lalu ia melupakan kekasihnya karena sibuk
dengan utusannya. Uang sebagai utusan untuk mencapai keperluannya.
Karena ia asyik dengan utusannya, maka terlupakan semua keperluannya,
uang menjadi kekasih yang sangat dicintai dan ingin selalu berada di
sisinya, inilah puncak kesesatan dan kerugian. Bahkan orang seperti
ini sudah tak mampu lagi membedakan antara batu dan kebutuhan yang
utama, inilah puncak kejahilan.

Kembali pada cara mengobati bakhil
Jika cara mengobati suatu penyakit adalah memotong akar penyebabnya
dengan menghadapkan lawannya, maka cara mengobati cinta syahwati
dengan qana'ah (merasa puas), kesederhanaan, dan kesabaran. 

Mengobati angan-angan panjang dengan banyak mengingat kematian,
menyaksikan kematian orang-orang yang hidup susah, yang memikul beban
kelelahan yang lama untuk mengumpulkan harta sementara hartanya
sia-sia setelah kematianya. 

Mengobati perhatian material yang berlebihan terhadap anak dengan
keyakinan bahwa Allah menciptakan mereka berikut rizkinya, dan betapa
banyak anak yang tidak diwarisi harta lebih baik keadaannya ketimbang
anak yang diwarisi. Hendaknya diyakini bahwa anak yang baik dan
bertakwa pasti Allah akan memberinya rizki yang cukup. Sebaliknya,
jika anak itu munafik maka harta warisannya akan digunakan dalam
kemaksiakan, yang kezaliman, dosa dan kegelapannya akan kembali kepada
orang tuanya. 

Mengobati cinta harta itu sendiri dengan cara mentafakkuri tujuan
harta, untuk apa harta itu diciptakan? Sehingga tidak mensisakan
kecuali sekedar yang dibutuhkan, dan mendermakan sisanya kepada
orang-orang yang berhak agar pahala hartanya abadi di akhirat.

Disarikan dari kitab Jami'us Sa'adat (penghimpun kebahagiaan), Syeikh
Muhammad Mahdi An-Naraqi seorang mujtahid dan ulama sufi besar di
zamannya; jilid 2, hlm 120-122.

Wassalam
Syamsuri Rifai

Amalan Praktis, shalat2 sunnah, doa-doa pilihan, dan artikel2 Islami,
foto tempat2 bersejarah, Asbabun Nuzul ayat2 dan hadis2 pilihan, klik
di sini:
http://syamsuri149.wordpress.com
http://shalatdoa.blogspot.com

Tafsir tematik, keutamaan surat2 dan ayat 2 Al-Qur'an:
http://tafsirtematis.wordpress.com

Audio shalawat tarhim, doa dan musik2 ruhani (mp3), dilengkapi tek dan
terjemahan, klik di sini:
http://syamsuri149.multiply.com

Adab dan doa2 pilihan haji dan umroh, amalan praktis dan lainnya, klik
di sini:
http://almushthafa.blogspot.com

Milis Keluarga Bahagia dan Shalat-doa: Amalan praktis, shalat2 sunnah,
doa2 pilihan, artikel2 Islami, iklik di sini:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Milis Feng Shui Islami: rahasia huruf dan angka, nama dan kelahiran,
rumus2 penting lainnya, dan doa2 khusus, klik di sini:
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami

Mobile Magazine, majalah iklan produk2 Hp dan elektronik. Alamat
Redaksi: Jl. Tebet Timur Dalam VII E No. 17 Jakarta Selatan 12820.
Phone : 62-21-835.2103. Download gratis
klik di sini :  http://www.mobile-indonesia.com


Kirim email ke