Apa yang disebut santun, baik, sopan, dan tidak porno
telah diambil alih salah satu pihak yang mengangkangi
ranah episteme tertentu. Perempuan hanya dipenjara
dalam salah satu ruang episteme itu.
------

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0603/04/swara/2481708.htm

Kompas, Sabtu, 04 Maret 2006
Simplifikasi Tubuh Perempuan Indonesia
Dewi Candraningrum Soekirno

Ketika tubuh perempuan mengalami perbedaan makna dalam
ruang episteme berbeda-beda, interpretasi terhadap
perempuan juga tidak monolitik.

Perempuan sendiri mengidentifikasikan dirinya
bergantung pada episteme di mana dia berada. Perempuan
dalam episteme Islam akan mengetahui apa itu arti
aurat. Dan makna dari jilbab juga mengalami
transformasi dari kreator asalnya, Arab, sehingga
jilbab sendiri sebagai sistem penutup aurat juga
mengambil bentuk cukup beraneka ragam, bentuk purdah,
jubah hitam panjang, jilbab panjang, jilbab pendek dan
warna-warni ala Muslim Indonesia.

Perempuan dalam episteme agama Katolik, misalnya, juga
menerjemahkan tubuh perempuan dengan penanda berbeda.
Perempuan Bali dalam episteme Hindu-Bali juga
mengejawantahkan teks-teks dan kode etik keagamaan
dengan cara transformatif dibandingkan dengan asal
agama itu di India. Demikian juga perempuan dalam
ranah episteme berbagai suku dan etnis budaya di
seluruh Indonesia.

Perempuan Indonesia adalah perempuan dengan penjelasan
nonmonolitik. Perempuan Indonesia adalah perempuan
yang berada dalam kompleksitas dan kemajemukan ruang
episteme yang sangat berbeda dan bahkan paradoksal
satu sama lain.

Simplifikasi

Berangkat dari realitas dasar being Indonesian women,
RUU Antipornografi dan Pornoaksi (RUU APP) yang sedang
digodok DPR adalah bentuk simplifikasi tubuh perempuan
Indonesia. RUU itu hanya terbatas pada ruang episteme
salah satu penggagas ide RUU yang tidak memerhatikan
kemajemukan realitas tubuh perempuan Indonesia yang
lain.

Maksud dan niat baik RUU itu seyogianya berfokus pada
perlindungan terhadap tubuh perempuan yang
dieksploitasi dalam tindakan pornografi dan pornoaksi,
meskipun kedua istilah itu juga sulit
diidentifikasikan
atau dijelaskan dalam satu paragraf penjelasan.

Pun di Barat, yang tersohor dengan liberalismenya,
masih membatasi pornografi dan pornoaksi. Bisa
dipahami keresahan sebagian masyarakat yang idenya
naik menjadi RUU ini. Yang sebenarnya menjadi
prioritas utama bangsa ini adalah good governance dan
penegakan hukum. Tanpa
kedua hal itu, RUU macam apa pun hanya akan tersimpan
dengan baik di lemari dokumentasi.

Keresahan RUU itu lahir karena adjektif yang
disematkan pada tubuh perempuan. Tubuh Perempuan yang
seksi, cantik, gemulai. Adjektif itu menjadi penanda
absolut bagi tubuh perempuan. Dengan adjektif itu,
tubuh perempuan bisa menjadi obyek per se.

Kategori adjektif juga bergantung di mana dia berada
dalam ruang episteme. Dalam ruang episteme negara
Barat liberal, kaki perempuan mungkin tidak membuat
laki-laki terangsang. Namun, dalam ruang episteme
negara di Arab yang mewajibkan perempuan menutup tubuh
dan rambutnya, bisa jadi kaki perempuan adalah sesuatu
yang sangat
menarik.

Apa yang disebut sebagai cantik dan seksi, atau apa
yang disebut sebagai merangsang atau tidak merangsang,
menjadi tidak menentu dan terperangkap pada ruang
waktu dan tempat berbeda. Dengan kategori relativitas
adjektif, RUU ini telah menyederhanakan ruang adjektif
bagi tubuh perempuan. Penyebutan paha, pusar, serta
payudara perempuan sebagai sesuatu yang seksi dan
perlu dilarang untuk dipertontonkan adalah masih
terperangkap dalam salah satu ruang episteme. RUU itu
tidak memiliki kemampuan mengakomodasi kemajemukan
ruang episteme
adjektif yang berkisar dari Sabang sampai Merauke.

Sebagai subyek

Perempuan Indonesia adalah perempuan yang tidak bisa
hanya diidentifikasikan dalam salah satu ruang
episteme. Misalnya ruang episteme Islam: bahwa
perempuan harus menutup auratnya. Atau hanya dalam
episteme dari salah satu agama.

Perempuan Indonesia memiliki penjelasan sangat
kompleks, beragam, dan nonlinear. Sifat untuk
perempuan Indonesia sangat kontekstual. Satu
penggeneralisasian atau satu adjektif untuk tubuh
perempuan Indonesia
tidak cukup.

Bila satu adjektif ini dipaksakan dalam bentuk RUU,
yang akan terjadi hanyalah kolonisasi internal antara
satu hegemoni episteme terhadap minoritas partikular
episteme lain yang jumlahnya tidak sedikit di
Indonesia.

RUU itu telah berangkat dari logika ilmiah bahwa tubuh
perempuan adalah "bahan" atau "obyek". RUU itu
berbicara "tentang" (speak about) perempuan.
Seharusnya RUU itu berbicara "kepada" (speak to)
perempuan.

Kerangka filosofis yang melahirkan RUU itu terbukti
gagal melihat perempuan sebagai subyek dan
paradigmanya dibangun untuk memenjara tubuh perempuan.
Metodenya telah terperangkap pada obyektivikasi
perempuan.

Sekali lagi, RUU itu telah menjadikan perempuan
Indonesia "masih" di kelas kedua. Perempuan hanya
sebagai subordinat. Perempuan Indonesia hanyalah
cantolan bagi tubuh perempuan sendiri. Tubuh perempuan
digambarkan dengan adjektif-adjektif yang minor dan
negatif. Tubuh perempuan seolah sumber keresahan.
Perempuan seolah sebagai gangguan.

Apa yang disebut santun, baik, sopan, dan tidak porno
telah diambil alih salah satu pihak yang mengangkangi
ranah episteme tertentu. Perempuan hanya dipenjara
dalam salah satu ruang episteme itu. Jika RUU itu
ingin akomodatif, berbicaralah kepada perempuan
Indonesia.

Dewi Candraningrum Soekirno Pengajar Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Sedang menempuh Studi Doktoral
di Muenster University, Jerman



__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke