Re: [wanita-muslimah] FW: [mediaumat] Fw: Menyatukan Langkah Menyongsong Tegaknya Khilafah

2010-04-22 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
mau tanya ya ...
apa sebenarnya tugas manusia terutama muslim di dunia?
apakah menegakkan khilafah atau mengabdi kepada Allah SWT?

salam,
--
wikan

2010/4/22 Yudi Yuliyadi y...@geoindo.com



 Dari saudara2ku para pejuang khalifah dan syariat islam

 Menyatukan Langkah Menyongsong Tegaknya Khilafah

 [Al-Islam 503], Sebuah perhelatan besar umat Islam, yakni Muktamar
 Mubalighah Indonesia (MMI), digelar di Istora Senayan Jakarta. Acara yang
 dihadiri oleh ribuan mubalighah seluruh Indonesia. MMI digagas Muslimah
 Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI). Kegiatan ini dimaksudkan antara lain sebagai
 salah satu upaya untuk menyatukan langkah sekaligus mengokohkan peran
 Muslimah, khususnya para mubalighah, dalam mendukung perjuangan umat Islam
 demi tegaknya syariah dan Khilafah.


RE: [wanita-muslimah] FW: [mediaumat] Fw: Menyatukan Langkah Menyongsong Tegaknya Khilafah

2010-04-22 Terurut Topik Yudi Yuliyadi
Beribadah dan taat pada perintah ALLAH

 

  _  

From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Wikan Danar Sunindyo
Sent: Thursday, April 22, 2010 2:49 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] FW: [mediaumat] Fw: Menyatukan Langkah
Menyongsong Tegaknya Khilafah

 

  

mau tanya ya ...
apa sebenarnya tugas manusia terutama muslim di dunia?
apakah menegakkan khilafah atau mengabdi kepada Allah SWT?

salam,
--
wikan

2010/4/22 Yudi Yuliyadi y...@geoindo. mailto:yudi%40geoindo.com com



 Dari saudara2ku para pejuang khalifah dan syariat islam

 Menyatukan Langkah Menyongsong Tegaknya Khilafah

 [Al-Islam 503], Sebuah perhelatan besar umat Islam, yakni Muktamar
 Mubalighah Indonesia (MMI), digelar di Istora Senayan Jakarta. Acara yang
 dihadiri oleh ribuan mubalighah seluruh Indonesia. MMI digagas Muslimah
 Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI). Kegiatan ini dimaksudkan antara lain
sebagai
 salah satu upaya untuk menyatukan langkah sekaligus mengokohkan peran
 Muslimah, khususnya para mubalighah, dalam mendukung perjuangan umat Islam
 demi tegaknya syariah dan Khilafah.





[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] FW: [mediaumat] Fw: Menyatukan Langkah Menyongsong Tegaknya Khilafah

2010-04-21 Terurut Topik Yudi Yuliyadi
Dari saudara2ku para pejuang khalifah dan syariat islam

  


Menyatukan Langkah Menyongsong Tegaknya Khilafah 

  

[Al-Islam 503], Sebuah perhelatan besar umat Islam, yakni Muktamar
Mubalighah Indonesia (MMI), digelar di Istora Senayan Jakarta. Acara yang
dihadiri oleh ribuan mubalighah seluruh Indonesia. MMI digagas Muslimah
Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI). Kegiatan ini dimaksudkan antara lain sebagai
salah satu upaya untuk menyatukan langkah sekaligus mengokohkan peran
Muslimah, khususnya para mubalighah, dalam mendukung perjuangan umat Islam
demi tegaknya syariah dan Khilafah. 

  

Sebagaimana diketahui, makin banyak kalangan menyadari bahwa saat ini umat
Islam di seluruh dunia dan Indonesia khususnya tengah menghadapi berbagai
persoalan (penjajahan) baik ekonomi, politik, militer, hukum, sosial, budaya
maupun pemikiran. Persoalan tersebut menjadikan umat Islam tidak lagi mampu
menunjukkan dirinya sebagai khayru ummah. 

  

Seluruh problem di atas berpangkal pada tidak adanya kehidupan Islam yang di
dalamnya diterapkan syariah di bawah kepemimpinan seorang khalifah yang
dapat melindungi umat dari berbagai serangan dan gangguan. 

  

Dengan pertolongan Allah dan keikhlasan para pengemban dakwah, kini semua
komponen umat, termasuk mubalighah di dalamnya, mulai bergulir dalam satu
muara besar; kesadaran baru untuk menyongsong tegaknya syariah dan Khilafah.
Mereka menyatukan langkah, berkiprah aktif dalam arus utama perjuangan
penegakan Khilafah. Sebab, telah disadari bahwa Khilafah adalah bagian
penting dari Islam; tidak ada perbedaan pendapat tentang itu (muqarrar 'inda
ahli al-'ilmi wa la khilaf fihi). Ini adalah perkara penting yang dimaklumi
dalam agama, bahkan menjadi fardh[un] wa wa'd[un minallahi ta'ala
(kewajiban dan janji dari Allah SWT). 

  

  

Peran dan Tanggung Jawab Pengemban Dakwah 

  

Sebagai bagian dari komponen umat Islam, para pengemban dakwah, termasuk di
dalamnya para mubalighah, merupakan salah satu simpul umat. Mereka menjadi
tempat bergantung dan rujukan umat atas berbagai persoalan keumatan. Mereka
sekaligus menjadi penjaga kesatuan pemikiran dan perasaan umat. Dengan
potensinya yang strategis ini, para pengemban dakwah, termasuk para
mubalighah, selayaknya menjadi sosok terdepan dalam perubahan, mengajak dan
memimpin umat untuk berjuang bersama meraih kemuliaan di dalam Islam. Para
mubalighah adalah bagian dari para pengemban dakwah yang memiliki posisi
yang mulia di hadapan Allah SWT karena memiliki peran strategis untuk
mencerdaskan masyarakat (khususnya kaum perempuan) dengan Islam. 

  

Mubalighah berarti orang yang menyampaikan tablig yang berasal dari kalangan
perempuan. Sama dengan para pengemban dakwah yang lain, para mubalighah
siang hari senantiasa membina umat dan membentenginya dari kekufuran,
kezaliman dan kefasikan. Adapun pada malam harinya mereka duduk, sujud
bersimpuh, lalu bertafakur dalam doa bagi kemuliaan umat Muhammad ini.
Karena keilmuannya, mereka juga adalah para ulama pewaris para nabi.
Rasullah saw. bersabda: 

Dan sesungguhnya para ulama itu adalah pewaris para nabi. Dan sesunguhnya
para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. (namun) mereka mewariskan ilmu.
Barangsiapa yang mengambilnya, maka dia telah mendapatkan bagian yang
melimpah (HR Abu Dawud, Ibnu Majah at-Tirmidzi, Ahmad, dan al-Darimi dari
Abu Darda'). 

  

Maka dari itu, keberadaan para pengemban dakwah, termasuk mubalighah,
laksana penerang dalam kehidupan. Mereka selayaknya memiliki karakter para
ulama yang menjadi waratsatul anbiya' (pewaris para nabi). 

  

Para mubalighah adalah para ibu tangguh yang mendidik anak-anaknya, para
istri shalihah yang taat kepada suaminya dan para pengatur rumah tangga yang
menata tempat tinggalnya. Mereka juga bergerak di tengah umat (kaum wanita)
seperti halnya para ulama dari kalangan pria. Mereka berada di garda
terdepan dalam membina umat (kaum wanita dan generasi di rumahnya) dalam
memperjuangkan tegaknya syariah dan Khilafah. Mereka, karena keilmuan dan
keulamannya, laksana bintang-gemintang yang menjadi penerang dan penunjuk
arah. Rasulullah saw. bersabda: 

Sesungguhnya perumpamaan para ulama di muka bumi laksana bintang-bintang
yang ada di langit yang menjadi petunjuk pada gelapnya daratan dan laut.
Apabila hilang bintang-gemintang itu hampir-hampir tersesatlah yang
tertunjuki itu (HR Ahmad). 

  

Sebagai pihak yang mewarisi karakter ulama waratsatul anbiya', para
pengemban dakwah, termasuk di dalamnya para mubalighah, adalah orang-orang
yang tak akan berdiam diri seraya memberi dukungan dan menyetujui
kemungkaran dan kezaliman yang terjadi. 

  

Para pengemban dakwah, termasuk di dalamnya para mubalighah, menyadari bahwa
kezaliman yang menimpa umat, khususnya persoalan perempuan dan generasi,
hanya bisa dituntaskan dengan menegakkan kembali syariah Islam dalam sistem
Khilafah. Untuk itu para pengemban dakwah dan para mubalighah akan
senantiasa berupaya sungguh-sungguh mengoptimalkan potensi dan kedudukan
yang dimiliki untuk meraih