Dari bilik milis sebelah
catatan: Ust Mukhlis Hanafi, MA adalah anggota Dewan Syuriah PCI NU Mesir

-GuN-

--- In [EMAIL PROTECTED], Muchlis Hanafi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

 Ass.    Saya baru saja menyaksikan VCD yang diterbitkan Pustaka
Al-Kautsar Jakarta.  VCD itu berjudul : ISLAM LIBERAL DALAM SOROTAN;
Dialog Ust. Hartono Ahmad Jaiz  dengan Mahasiswa Indonesia di Kairo.
Dari judulnya sudah terbayang bahwa itu  hasil dialog yang terlaksana
atas kerja sama PCI NU, PCIM, Persis dan  Al-Washliyah beberapa waktu
lalu.
      VCD itu dibuat dalam kemasan yang cukup bagus, terdiri atas 2
keping CD.  Nampaknya memang dipersiapkan untuk diperjualbelikan (saya
tidak tahu persis).
      CD pertama memuat presentasi dari Ust. Hartono, saya dan Mang
Abbas dengan  dihantari dan diselingi oleh Gus Faiz selaku moderator.
Hanya itu.
      CD kedua berisikan sesi dialog yang diselingi dengan
gambar-gambar  pemandangan Mesir, suasana lebaran di KBRI, suasana
diskusi bedah buku di PMIK  dll. Tayangan-tayangan itu muncul
bersamaan dengan suara beberapa rekan yang  mengajukan pertanyaan atau
komentar. Suara penanya pertama, yang saya tangkap  adalah
Mustaghfirin, selanjutnya seorang rekan yang saya tidak kenal namanya,
 namun pertanyaannya banyak tertuju ke saya karena sikap saya dianggap
tidak  jelas; "apakah Islam Liberal bid`ah yang hudan atau dhalal".
Kemudian  terdengar suara seorang perempuan (juga tak saya kenal) yang
mengajukan  pertanyaan dan diakhiri dengan komentar/ tanggapan saudara
Husni. Kesemuanya  dibuat secara berurutan. Pertanyaan dan suara Arif
Reza dan Subhan Anshori  tidak saya dengar dan lihat sama sekali.
Disensor barangkali. Setelah beberapa  pertanyaan, Ust. Hartono
memberikan jawaban secara panjang lebar dan dibuat berurutan  (tanpa
diselingi penanya) sampai CD kedua selesai. Demikian hasil
 editing tim  Al-Kautsar terhadap jalannya forum tersebut.
      Saya memahami niat baik Pustaka Al-Kautsar untuk menyebarluaskan
hasil  dialog tersebut. Tetapi ada satu hal yang menjadi catatan saya.
Penggandaan  VCD itu jelas bermotif ekonomi, disamping  ilmiah (kalau
tidak ingin menyebut ideologi). Terkait motif ekonomi, secara  etika
seyogianya Al-Kautsar memberitahu pihak-pihak yang terlibat dalam 
penyelenggaraan dialog tersebut, termasuk dua pembanding yang
mendampingi. Saya  tidak tahu apakah rencana penggandaan itu pernah
disampaikan secara resmi ke  panitia atau tidak. Yang jelas saya
sendiri tidak pernah diberitahu. Saya hanya  tahu lewat sas-sus di
milist ini saat saya di Jenewa Ramadhan kemarin. Bahkan  setelah
digandakan pun tidak diberitahu, apalagi dikirimi kepingan CD nya
(yang  saya lihat itu milik PCINU yang diterima melalui Aang). Kita di
Kairo terbiasa  tampil di setiap acara "bibalaasy", lillahi ta`ala.
Tapi kalau  kemudian ada pihak yang memanfaatkan itu untuk kepentingan
bisnis (pribadi atau  perusahaan), rasanya
 gimanaaaa gituuu …?! Di kalangan masyarakat "malas  membaca" seperti
kebanyakan di Indonesia, tayangan CD merupakan sarana  efektif untuk
mendengarkan ilmu dan informasi. Karena itu saya menduga,  Al-Kautsar
tidak akan kesulitan memasarkannya, apalagi di situ  "dijual" nama
"Mahasiswa Kairo".
      Terkait sisi ilmiah, saya pribadi merasa kecewa dengan hasil
editing tim  Al-Kautsar yang tidak memasukkan komentar, tanggapan dan
jawaban saya dan Mang  Abbas di sesi tanya-jawab. Saya tidak tahu, apa
karena di sesi itu banyak  ungkapan dan pandangan saya yang berbeda
dengan Pak Hartono atau bukan. Atau  karena "lakon" nya hanya Pak
Hartono? Kalau alasannya karena tidak  muat, mengapa tidak dijadikan 3
keping CD saja. 2 keping CD itu lebih  menggambarkan, Hartono sedang
memberi pelajaran di kalangan mahasiswa Kairo. 
      Saya pernah mendengar, hal seperti ini sering dilakukan
Al-Kautsar;  mempertemukan Pak Hartono dengan tokoh atau komunitas
tertentu, kemudian  menggandakannya secara sepihak. Menurut Aang, Mas
Ulil pernah juga mengeluhkan  cara-cara seperti itu.
      Menurut saya, sangat  wajar jika PCINU, selaku salah satu pihak
yang  terlibat, mempertanyakan tindakan Al-Kautsar secara sepihak. 
Mempertanyakan bukan untuk meminta "bagian", tetapi sekadar pesan 
moral. Kekhawatiran kawan-kawan  yang menolak keikutsertaan PCINU
dalam acara tersebut sekarang menjadi  beralasan. Melalui VCD
tersebut, terkesan NU Mesir "mengamini"  kampanye Hartono. Selanjutnya
terserah fungsionaris tanfidziah. 
      Terima kasih
       
      Muchlis M. Hanafi
    

                
---------------------------------
 
 What are the most popular cars? Find out at Yahoo! Autos 

[Non-text portions of this message have been removed]

--- End forwarded message ---







------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke