06/02/2009 - 07:07 Gubernur Jabar Pasung Seni Sunda?
Abdullah Mubarok INILAH.COM, Jakarta - Meski belum diputuskan secara resmi melalui SK, namun isu bahwa Gubernur Jabar Ahmad Heryawan meminta agar penari Jaipong menutup ketiaknya dan mengurangi goyang, gitek, dan geolnya, dinilai sebagai bentuk pemasungan terhadap karya seni tradisonal. "Pemerintah pemprov Jabar jangan ikut campur dengan persoalan kebudayaan. Secara tidak langsung itu perintah," kata Ketua Asosiasi Tari Bandung (ATB), Mas Nanu Munajar. Hal tersebut dikatakannya menanggapi lontaran ide Gubernur Jabar tersebut, saat berbincang dengan INILAH.COM, Jakarta, Jumat (6/2). Nanu bahkan mempertanyakan alasan dibalik pernyataan Heryawan yang juga kader PKS itu. Sebab, baginya, tarian Jaipong tidak hanya sekadar tarian semata. Melainkan tarian yang memiliki simbol dan makna. Dijelaskan Nanu, seperti masyarakat Sunda yang merupakan masyarakat agraris. Tarian tersebut, tidak lain merupakan bentuk atau pengambaran dari rasa syukur kepada Dewi Sri atau yang dikenal dengan Dewi Kesuburan. "Ini merupakan tradisi kita. Gubernur tidak tahu-tahu apa. Di tarian itu ada makna kebersamaan dan keceriaan," imbuhnya. Nanu malah membandingkan tarian Jaipong dengan penampilan para penyanyi dangdut. Menurut dia para penyani dangdut yang tampil di sembarang tempat dengan mengenakan pakaian seronok yang seharusnya ditindak tegas. Tarian Jaipong, lanjut Nanu, ketika tampil selalu berada di tempat yang jelas. Tidak disembarang tempat atau di pinggir jalan. Karena di tempat seperti itulah anak-anak kecil sangat tertarik pada seni tari ini. "Saya tidak setuju seandainya pakaian tari dimodifikasi agar ketiaknya tertutup. Gubernur berarti tidak mengapresiasi seni itu sendiri," papar Dosen Seni Tari Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung ini. Mengenai pernyataan Heryawan itu untuk memenuhi janjinya menciptakan Jabar yang Islami, Nanu menanggapinya dingin. Sebab, tutur dia, Jabar selama ini itu sudah terlihat Islami. Hal tersebut terlihat dari hasil-hasil kebudayaan berupa lagu-lagu kesenian daerah. Seperti dalam salah satu lirik lagu daerah ada yang mengatakan dalam hidup ini harus selalu ingat kepada Tuhan. "Senin depan kita akan kumpul dengan seniman Jaipong. Salah satunya kita akan membahas mengenai aksi," pungkasnya. [bar/jib