Hadis Kehidupan yang Mengalirkan Kedamaian ke dalam hati

Dalam kehidupan tak jarang di antara kita dihadapkan pada kegelisahan
dan goncangan, akibat keinginan dan cita-cita tak tercapai. Setiap
hari hingga sore hari bahkan sampai larut malam, kita keluar dari
rumah mencari rizki untuk kebahagiaan diri, anak dan keluarga. Tapi
tidak sedikit di antara kita yang belum mendapatkan apa yang
diinginkan. Bahkan sulit didapatkan. Setiap menjelang tidur merenungi
keinginan yang tak kunjung datang. Kegelisan semakin bertambah saat
anak dan isteri menuntut apa yang tak sanggup didapatkan.
Bermacam-macam usaha telah diupayakan, bahkan bermacam-macam amalan
dan doa sudah dilakukan walaupun belum didawamkan, namun keinginan dan
cita belum juga diraihnya. 

Agar kita tidak terlalu disedihkan dan digelisahkan oleh realita
kehidupan yang sedang dihadapi, mari kita simak dengan khusuk
pesa-pesan Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa). Berikut ini
pesan-pesannya:

Rasulullah saw bersabda:
"Barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai cita-citanya, Allah akan
mencerai-beraikan urusannya, memperjelas kesempitannya, menjadikan
kefakiran di depan matanya, dan tidak memberikan dunia kepadanya
kecuali apa yang tercatat baginya. Dan barangsiapa yang menjadikan
akhirat sebagai cita-citanya, Allah akan mengumpulkan cita-citanya,
menjaganya dari kesempitan, menjadikan kekayaan bersemayam dalam
hatinya, dan dunia akan datang  kepadanya dalam keadaan rendah dan hina."

Rasulullah saw bersabda:
"Jika kalian melihat seorang hamba yang diam dan zuhud di dunia, maka
hendaklah kalian mendekatinya, karena ia akan menyampaikan hikmah."

Rasulullah saw bersabda:
 "Zuhudlah kamu di dunia, niscaya Allah mencintaimu, dan zuhudlah kamu
terhadap apa yang dimiliki manusia, niscaya kamu akan dicintai manusia."

Rasulullah saw bersabda:
"Barngsiapa yang ingin dikaruniai oleh Allah ilmu tanpa belajar dan
dibimbing tanpa pembimbing, maka hendaknya ia zuhud di dunia."

Rasulullah saw juga bersabda:
"Akan ada sesudahku suatu kaum yang tidak didirikan kerajaan untuk
mereka, kecuali dengan peperangan dan kesombongan; Tidak ada kekayaan
kecuali dengan kesombongan dan kebakhilan. Dan tidak ada kecintaan
kecuali mengikuti hawa nafsunya. Ingatlah, barangsiapa di antara kamu
menjumpai zaman itu, maka hendaknya bersabar atas kefakiran walaupun
mampu untuk menjadi kaya, bersabar atas kebencian walaupun bisa untuk
dicintai, dan bersabar atas penghinaan walaupun bisa untuk dimuliakan.
Jangan inginkan semua itu kecuali karena Allah, niscaya Allah
memberikan kepadanya seperti pahala lima puluh orang yang benar."

Setelah ditanyai tentang makna "lapang dada terhadap Islam",
Rasulullah saw bersabda:
"Sesungguhnya jika cahaya telah masuk ke dalam hati, maka hati akan
menjadi lapang dan luas." Kemudian beliau ditanyai: "Ya Rasulullah,
apakah ada tanda-tandanya?" Beliau menjawab: "Ya! Meninggalkan kampung
yang fana', kembali pada kampung yang abadi, dan bersiap-siap sebelum
kematian menjemputnya."

Rasulullah saw bersabda: 
"Hendaklah kalian malu kepada Allah dengan malu yang sebenarnya."
Sahabat berkata: "Kami malu kepada Allah." Beliau bersabda: "Bukankah
demikian, kalian membangun rumah yang tidak kalian tempati dan
mengumpulkan harta yang tidak kalian makan."

Ada suatu kisah: Pada suatu hari sekelompok utusan mendatangi
Rasulullah saw. Mereka berkata: Kami adalah orang-orang yang beriman.
Rasulullah saw bertanya: "Apa tanda keimanan kalian?" Mereka menjawab:
"Kami bersabar ketika ditimpa bala', bersyukur
ketika senang, ridha terhadap ketentuan takdir,  dan tidak gentar
ketika musuh datang." Kemudian Rasulullah saw bersabda: "Jika kalian
demikian, maka janganlah kalian mengumpulkan harta yang tidak kamu
makan, janganlah kalian membangun rumah yang tidak kalian tempati, dan
janganlah kalian berlomba-lomba terhadap apa yang akan kalian
tinggalkan." Di sini jelas bahwa zuhud menjadi bagian dari
kesempurnaan iman.

Rasulullah saw bersabda:
"Barangsiapa yang zuhud di dunia, Allah akan memasukkan hikmah ke
dalam hatinya, lalu ia mengucapkan dengan lisannya, memperkenalkan
kepadanya penyakit dunia dan obatnya, dan mengeluarkannya dari dunia
dengan selamat menuju ke kampung keselamatan."

Ada suatu kisah: Pada suatu hari salah seorang isteri Rasulullah saw
menangis karena menyaksikan Rasululah saw dalam keadaan lapar. Ia
berkata kepada beliau: Ya Rasulullah, mengapa engkau tidak memohon
kepada Allah agar Dia memberimu makanan? Rasulullah saw bersabda:
"Demi Zat Yang menguasai diriku! Sekiranya aku memohon kepada Tuhanku
agar gunung-gunung di dunia ini menjadi emas bagiku, niscaya Dia
menjadikannya sebagaimana yang aku inginkan dari bumi ini. Tetapi aku
memilih lapar di dunia ketimbang kenyang, fakir ketimbang kaya, sedih
ketimbang senang. Sungguh dunia ini tidak layak bagi Muhammad dan
Keluarga Muhammad. Sesungguhnya Allah tidak meridhai para Rasul Ulul
`azmi, kecuali bersabar atas ketidaksukaannya pada dunia, bersabar
untuk tidak mencintainya. Dan Dia juga  tidak akan meridhaiku kecuali
Dia memberi beban padaku sebagaimana beban yang diberikan kepada
mereka. Kemudian Rasulullah saw menyampaikan firman Allah swt:
"Bersabarlah kamu seperti kesabaran rasul-rasul ulul-`azmi."
(Al-Ahqaf: 35)
"Demi Allah, aku harus meneintai-Mu! Demi Allah, sungguh aku harus
bersabar dengan kesungguhanku sebagaimana Ulul `azmi bersabar, dan
tidak ada daya kecuali dengan kekuatan Allah."

Rasulullah saw bersabda: 
"Barangsiapa yang merindukan surga, hendaknya ia bergegas pada
kebajikan. Barangsiapa yang takut pada neraka, hendaknya ia tidak
mencintai tuntutan-tuntutan syahwatnya. Barangsiapa yang menunggu
kematian, hendaknya meninggalkan kelezatan. Dan barangsiapa yang zuhud
di dunia, masibah-musibah duniawi akan menjadi ringan baginya."

Rasulullah saw bersabda: 
"Sesungguhnya Tuhanku Yang Maha Agung dan Maha Mulia telah menawarkan
padaku untuk menjadikan bebatuan di sungai-sungai di Mekkah menjadi
emas bagiku, lalu aku berkata: "Tidak, ya Rabbi! Tetapi jadikan aku
orang yang lapar sehari dan kenyang sehari. Hari laparku akan
kujadikan untuk merendahkan diri di hadapan-Mu dan berdoa kepadamu,
dan hari kenyangku akan kujadikan untuk memuji-Mu dan bersyukur kepadaMu."

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:
"Manusia ada tiga macam: Manusia yang zuhud, manusia yang sabar, dan
manusia yang cinta dunia. Orang yang zuhud adalah orang yang keluar
dari hatinya bermacam-macam kesedihan dan kesenangan, sehingga ia
tidak berbahagia karena mendapatkan dunia, dan tidak berduka karena
kehilangan dunia, dialah orang yang hatinya damai. Orang yang sabar
adalah orang yang hatinya mengharapkan dunia, tapi ketika
mendapatkannya ia menjaga jiwanya dari keburukan dunia dan
kehinaannya; dan sekiranya dunia itu masuk ke dalam hatinya, ia akan
takjub karena kesuciannya, ketawadhuan dan kekokohannya. Adapun orang
yang cinta dunia, ia tidak perduli dari mana datangnya dunia itu,  itu
halal atau haram, mengandung noda, merusak jiwa dan menghilangkan
kewibawaannya; sehingga karena gejolak nafsunya banyak orang yang
tersesatkan dan tergoncangkan."

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:
"Barangsiapa yang memadukan enam sikap, ia tidak akan mengharapkan
surga dan tidak takut pada neraka: Mengenal Allah lalu mentaati-Nya,
mengenal setan lalu menghindarinya, mengenal dunia lalu
meninggalkannya, mengenal akhirat lalu mencarinya, mengenal kebathilan
lalu menjauhinya, dan mengenal kebenaran lalu mengikutinya."

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata dalam hadis qudsi:
Demi KemuliaanKu, KeagunganKu, KebesaranKu dan KeindahanKu! Tak akan
berpengaruh pada seorang hamba yang beriman tuntutan nafsu pada
keinginannya untuk mencintai urusan dunia kecuali Aku jadikan
kekayaannya dalam jiwanya, cita-citanya pada akhiratnya. Aku jaminkan
seluruh langit dan bumi untuk rizkinya, dan Aku berada di belakang
perdagangan setiap orang yang berdagang."

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) juga berkata:
"Manusia yang paling besar kemampuannya adalah orang yang tidak
memperoleh dunia yang telah ada di tangan orang lain. Barangsiapa yang
mulia jiwanya, kecillah dunia di depan kedua matanya, dan barangsiapa
yang hina jiwanya, besarlah dunia di depan kedua matanya."

Disarikan dari kitab Jami'us sa'adat, penghimpun kebahagiaan, Syeikh
An-Naraqi, jilid 2: 57-61.

Wassalam
Syamsuri Rifai

Amalan Praktis, shalat2 sunnah, doa-doa pilihan, dan artikel2 Islami,
foto tempat2 bersejarah, Asbabun Nuzul ayat2 dan hadis2 pilihan, klik
di sini:
http://syamsuri149.wordpress.com
http://shalatdoa.blogspot.com

Tafsir tematik, keutamaan surat2 dan ayat 2 Al-Qur'an:
http://tafsirtematis.wordpress.com

Audio shalawat tarhim, doa dan musik2 ruhani (mp3), dilengkapi tek dan
terjemahan, klik di sini:
http://syamsuri149.multiply.com

Adab dan doa2 pilihan haji dan umroh, amalan praktis dan lainnya, klik
di sini:
http://almushthafa.blogspot.com

Milis Keluarga Bahagia dan Shalat-doa: Amalan praktis, shalat2 sunnah,
doa2 pilihan, artikel2 Islami, iklik di sini:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Milis Feng Shui Islami: rahasia huruf dan angka, nama dan kelahiran,
rumus2 penting lainnya, dan doa2 khusus, klik di sini:
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami

Mobile Magazine, majalah iklan produk2 Hp dan elektronik. Alamat
Redaksi: Jl. Tebet Timur Dalam VII E No. 17 Jakarta Selatan 12820.
Phone : 62-21-835.2103. Download gratis klik di sini : 
http://www.mobile-indonesia.com


Kirim email ke