Imunisasi Efektif Cegah Infeksi


Jakarta, Kompas - Pemberian vaksin merupakan upaya preventif terhadap beberapa 
penyakit infeksi berat yang dapat menimbulkan kematian atau kecacatan. 
Imunisasi juga mencegah penyebaran penyakit sehingga suatu penyakit bisa 
terbasmi.
Menurut dokter spesialis anak, Zakiudin Munasir, dari Divisi Alergi dan 
Imunologi Klinik Departemen Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas 
Indonesia, Kamis (26/3) di Jakarta, selain menghindari beberapa penyakit 
infeksi, imunisasi juga mencegah penyebaran penyakit. Dengan vaksinasi, angka 
kematian bayi dan anak balita akibat infeksi berat bisa diturunkan.
 
Pada kesempatan terpisah, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP 
IDAI) Badriul Hegar menyatakan, program imunisasi telah dijalankan hampir 
seluruh negara di dunia. Pola dan jadwal imunisasi disesuaikan dengan pola 
epidemiologis dan kemampuan pembiayaan setiap negara.
”Vaksin yang beredar tentu setelah mendapat pengkajian ilmiah mendalam mencakup 
uji keamanan dan manfaat, dimulai dari uji pada binatang, manusia, kelompok 
tertentu, dan lintas negara,” kata Badriul. Pengkajian itu dilakukan 
pemerintah, dalam hal ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) dan Departemen 
Kesehatan.
Bila diperlukan, pemerintah akan mendengar masukan dari organisasi profesi 
terkait, seperti IDAI, untuk vaksin yang akan diberikan kepada anak, atau 
organisasi profesi lain, seperti Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia 
(PAPDI) sesuai indikasi. ”Keputusan akhir tentang dapat atau tidaknya satu 
vaksin beredar berada pada Badan POM,” ujarnya.
Keberadaan vaksin di Indonesia berdasar izin dari Badan POM. Oleh karena itu, 
vaksin tidak mungkin dapat beredar tanpa izin Badan POM. Setelah ada di 
pasaran, vaksin dipantau kelompok independen, yaitu Komisi Nasional dan Komisi 
Daerah Pengurus Pusat Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi diketuai dokter spesialis 
anak di tiap provinsi yang bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan.
”IDAI memasukkan suatu vaksin ke dalam rekomendasi jadwal imunisasi IDAI bila 
vaksin itu sudah mendapat izin edar dari pemerintah dan melalui kajian ilmiah 
dari Satuan Tugas Imunisasi IDAI,” kata Badriul menambahkan. Jadi, vaksin yang 
ada di pasaran terjamin keamanan dan efektivitasnya.
Tingkatkan cakupan
Sejauh ini ada lima imunisasi dasar lengkap bagi bayi di bawah usia satu tahun 
atau balita yang masuk dalam program pemerintah, yaitu hepatitis B, BCG, polio, 
DPT, dan campak. Sasaran imunisasi sekitar 5 juta anak per tahun. Beberapa 
manfaat vaksin itu antara lain vaksin hepatitis B mencegah hepatitis B dan 
kerusakan hati, vaksin BCG untuk menghindari TB berat, vaksin DPT untuk 
mencegah difteri, batuk rejan, dan tetanus.
Zakiudin menyatakan, meski vaksin tidak memberi kekebalan tubuh 100 persen, 
vaksinasi tetap amat diperlukan untuk mencegah beberapa penyakit infeksi berat. 
”Kita justru harus berusaha agar dapat membuat vaksin lebih baik dan memperluas 
cakupan imunisasi,” ujarnya.
Bila vaksinasi dihentikan, untuk negara maju, seperti Amerika Serikat, 
dampaknya kemungkinan tidak terlalu nyata karena higienitas lingkungan sudah 
sangat baik. Di Indonesia, dengan kebersihan lingkungan yang masih kurang, hal 
itu bisa menimbulkan ancaman wabah penyakit infeksi yang mematikan. (EVY)
 
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/28/05450970/imunisasi.efektif.cegah.infeksi

             
 
http://groups.google.com/group/suara-indonesia?hl=id


      Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke