[wanita-muslimah] Indigenous - Suami yang Gak bikin Depresi :-)
Pak Jano, Saya membaca di tabloid Nova yang kelompok Kompas Gramedia, no 997/XX (2-8 April 2007) halaman 34-35. Silahkan baca sendiri, disana ada foto dan pernyataan dari yang berwajib (Kapolsek Turi, Sleman) AKP Hendrikus Suparno yang menjelaskan ada jamu dan kapsul yang berjumlah 10 bungkus + satu cairan dari kamar korban. Ada juga Dyah Sulistyorini dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta yang di fotonya memperlihatkan satu dari 10 bungkus jamu - terlihat plastik berisi bubuk berwarna kuning, dengan tulisan di plastiknya 2 sendok makan+soda, 4 kali sehari. Ada juga kapsul tanpa merek, lalu cairan berwarna coklat kehitaman. Kenapa saya harus menjelaskan definisi jamu? Di berita itu dijelaskan tentang jamu malah judulnya Jamu Pelangsing Renggut Korban, di toko, kios, warung juga bertebaran jamu. Di media massa juga ada iklan jamu. Apa pak Jano ada hubungannya dengan jamu? Jika iya, kenapa tanya orang lain untuk menjelaskan jamu? Silahkan bagi pengetahuan anda tentang jamu jika anda tahu tentang jamu. Kenapa pula teman-teman di milis harus bingung membaca tulisan saya, setiap orang juga kan tidak hanya mendapat informasi dari milis saja, buktinya mba Yulia menceritakan versi lain dari kasus ini yang dari televisi. Dokter Donnie menjelaskan dari sisi bunuh dirinya. salam Aisha -- Jano - ko : Tolong dong Aisha sebutkan sumbernya, Aisha membaca dari koran / harian apa atau Aisha hanya dapat informasi dari pihak ketiga ? Inga...inga...dalam statemen Aisha diatas menyebutkan ada unsur campuran sianidanya yang merupakan bahan kimia dan bukan jamu / medicinal plants. Tolong dijelaskan, sianidanya tersebut jadi satu kesatuan dengan serbuk jamu yang ada didalam kapsul atau terpisah dengan serbuk jamu yang ada didalam kapsul tersebut ? Jano-ko minta penjelasan kepada Aisha tentang definisi jamu, supaya teman-temin yang membaca pernyataan Aisha tidak pada kebiungan. Inga...inga...jamu merupakan I N D I G E N O U S H E R B A L yang dilindungi oleh HAM ( Hak Asasi Manusia ) dan dilindungi oleh Undang - Undang NKRI dan masuk dalam GBHN. Ditunggu penjelasan dari Aisha tentang definisi JAMU --- Aisha : Ibu ini suaminya TKI yang mau pulang beberapa bulan lagi dan dia ingin terlihat lebih langsing sehingga makan jamu bubuk itu, tapi herannya ada campuran lainnya berwarna gelap dan berbau menyengat, ternyata ada campuran sianida- nya, jadi aneh juga - ibu ini tidak tahu jamunya mengandung racun atau memang mau bunuh diri? Ibu ini meninggal, adik sepupunya penasaran, menjilat sisa jamu itu, meninggal pula. Jadi ati-ati dengan jamu pelangsing ini. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Indigenous - Suami yang Gak bikin Depresi :-)
Aisha : Kenapa saya harus menjelaskan definisi jamu? Di berita itu dijelaskan tentang jamu malah judulnya Jamu Pelangsing Renggut Korban, di toko, kios, warung juga bertebaran jamu. Di media massa juga ada iklan jamu. Apa pak Jano ada hubungannya dengan jamu? Jika iya, kenapa tanya orang lain untuk menjelaskan jamu? Silahkan bagi pengetahuan anda tentang jamu jika anda tahu tentang jamu. = Jano - ko : Elok tenan.dalam bahasa jawa.. Nanti jano-ko akan memberi informasi kepada Aisha, para dokter, para wartawan dan lain sebagainya, sebelum jano-ko memberi informasi, sudah selayaknya jano-ko memberi sedikit pencerahan melalui artikel dibawah ini, --- http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_radarid=157150c=1 Kandung Sianida Racikan Obat Pelangsing yang Tewaskan 2 Orang dan Pingsankan 3 Polisi SLEMAN - Hasil pemeriksaan terhadap campuran obat pelangsing dan soda yang menewaskan dua orang serta membuat pingsan tiga polisi menunjukkan adanya zat sianida. Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Daerah Istimewa Jogja (DIJ) memaparkan kandungan zat mematikan itu mencapai 30 ppm. Namun, sianida itu tidak ditemukan pada obat pelangsingnya, jelas Plh Kepala Balai POM DIJ Dra Triyanti Setyarini kemarin. --- Coba perhatikan kalimat diatasNamun, sianida itu tidak ditemukan pada obat pelangsingnya Nahsilahkan dipikir-pikir lebih mendalam, jano-ko berharap semoga Aisha sudah membaca berita terbaru tentang latar belakang kejadian tersebut, karena KOMPAS juga sudah memuatnya. -- Pertanyaannya adalah, apa yang membuat ibu tersebut meninggal dunia ?, jamunya atau sianidanya yang membuat ibu tersebut meninggal dunia ? Silahkan informasi dari jano-ko yang sekelumit tersebut dihayati lebih dahulu, nanti jano-ko akan memberi informasi lagi. Selamat malam. --oo0oo-- Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Jano, Saya membaca di tabloid Nova yang kelompok Kompas Gramedia, no 997/XX (2-8 April 2007) halaman 34-35. Silahkan baca sendiri, disana ada foto dan pernyataan dari yang berwajib (Kapolsek Turi, Sleman) AKP Hendrikus Suparno yang menjelaskan ada jamu dan kapsul yang berjumlah 10 bungkus + satu cairan dari kamar korban. Ada juga Dyah Sulistyorini dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta yang di fotonya memperlihatkan satu dari 10 bungkus jamu - terlihat plastik berisi bubuk berwarna kuning, dengan tulisan di plastiknya 2 sendok makan+soda, 4 kali sehari. Ada juga kapsul tanpa merek, lalu cairan berwarna coklat kehitaman. Kenapa saya harus menjelaskan definisi jamu? Di berita itu dijelaskan tentang jamu malah judulnya Jamu Pelangsing Renggut Korban, di toko, kios, warung juga bertebaran jamu. Di media massa juga ada iklan jamu. Apa pak Jano ada hubungannya dengan jamu? Jika iya, kenapa tanya orang lain untuk menjelaskan jamu? Silahkan bagi pengetahuan anda tentang jamu jika anda tahu tentang jamu. Kenapa pula teman-teman di milis harus bingung membaca tulisan saya, setiap orang juga kan tidak hanya mendapat informasi dari milis saja, buktinya mba Yulia menceritakan versi lain dari kasus ini yang dari televisi. Dokter Donnie menjelaskan dari sisi bunuh dirinya. salam Aisha -- Jano - ko : Tolong dong Aisha sebutkan sumbernya, Aisha membaca dari koran / harian apa atau Aisha hanya dapat informasi dari pihak ketiga ? Inga...inga...dalam statemen Aisha diatas menyebutkan ada unsur campuran sianidanya yang merupakan bahan kimia dan bukan jamu / medicinal plants. Tolong dijelaskan, sianidanya tersebut jadi satu kesatuan dengan serbuk jamu yang ada didalam kapsul atau terpisah dengan serbuk jamu yang ada didalam kapsul tersebut ? Jano-ko minta penjelasan kepada Aisha tentang definisi jamu, supaya teman-temin yang membaca pernyataan Aisha tidak pada kebiungan. Inga...inga...jamu merupakan I N D I G E N O U S H E R B A L yang dilindungi oleh HAM ( Hak Asasi Manusia ) dan dilindungi oleh Undang - Undang NKRI dan masuk dalam GBHN. Ditunggu penjelasan dari Aisha tentang definisi JAMU --- Aisha : Ibu ini suaminya TKI yang mau pulang beberapa bulan lagi dan dia ingin terlihat lebih langsing sehingga makan jamu bubuk itu, tapi herannya ada campuran lainnya berwarna gelap dan berbau menyengat, ternyata ada campuran sianida- nya, jadi aneh juga - ibu ini tidak tahu jamunya mengandung racun atau memang mau bunuh diri? Ibu ini meninggal, adik sepupunya penasaran, menjilat sisa jamu itu, meninggal pula. Jadi ati-ati dengan jamu pelangsing ini. [Non-text portions of this message have been removed] Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Indigenous - Suami yang Gak bikin Depresi :-)
Aisha : Ibu ini suaminya TKI yang mau pulang beberapa bulan lagi dan dia ingin terlihat lebih langsing sehingga makan jamu bubuk itu, tapi herannya ada campuran lainnya berwarna gelap dan berbau menyengat, ternyata ada campuran sianida- nya, jadi aneh juga - ibu ini tidak tahu jamunya mengandung racun atau memang mau bunuh diri? Ibu ini meninggal, adik sepupunya penasaran, menjilat sisa jamu itu, meninggal pula. Jadi ati-ati dengan jamu pelangsing ini. === Jano - ko : Tolong dong Aisha sebutkan sumbernya, Aisha membaca dari koran / harian apa atau Aisha hanya dapat informasi dari pihak ketiga ? Inga...inga...dalam statemen Aisha diatas menyebutkan ada unsur campuran sianidanya yang merupakan bahan kimia dan bukan jamu / medicinal plants. Tolong dijelaskan, sianidanya tersebut jadi satu kesatuan dengan serbuk jamu yang ada didalam kapsul atau terpisah dengan serbuk jamu yang ada didalam kapsul tersebut ? Jano-ko minta penjelasan kepada Aisha tentang definisi jamu, supaya teman-temin yang membaca pernyataan Aisha tidak pada kebiungan. Inga...inga...jamu merupakan I N D I G E N O U S H E R B A L yang dilindungi oleh HAM ( Hak Asasi Manusia ) dan dilindungi oleh Undang - Undang NKRI dan masuk dalam GBHN. Ditunggu penjelasan dari Aisha tentang definisi JAMU Selamat malam --oo0oo-- Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote: Mba Rita, Postingannya ke WM ini saya cross-posting ke milis Keluarga-Sejahtera juga karena menyangkut masalah keluarga juga, kan? ...:) Kasus ibu bunuh diri meningkat, kemarin saya baca ibu-ibu muda yang entah sengaja atau tidak, mengonsumsi jamu pelangsing yang tidak jelas pabriknya karena polisi menemukan beberapa bungkus sisanya. Ibu ini suaminya TKI yang mau pulang beberapa bulan lagi dan dia ingin terlihat lebih langsing sehingga makan jamu bubuk itu, tapi herannya ada campuran lainnya berwarna gelap dan berbau menyengat, ternyata ada campuran sianida-nya, jadi aneh juga - ibu ini tidak tahu jamunya mengandung racun atau memang mau bunuh diri? Ibu ini meninggal, adik sepupunya penasaran, menjilat sisa jamu itu, meninggal pula. Jadi ati-ati dengan jamu pelangsing ini. Kasus ibu-ibu bunuh diri sendirian tidak terlalu ramai diberitakan (dianggap biasa?), yang diributkan yang luar biasa seperti kasus ibu yang berpendidikan tinggi dan muslimah aktivis mesjid di Bandung yang membunuh 3 anaknya dengan tangan sendiri tapi dia tidak bunuh dirinya sendiri. Yang baru, kasus bunuh diri ibu non muslim yang sebelumnya membunuh dulu semua anak-anaknya sebelum dia juga bunuh diri. Saya pernah baca pendapat seorang psikolog, katanya gejala bunuh diri ini juga berkaitan dengan masyarakat yang miskin empati, serem ya? Masyarakat yang tidak punya kepedulian, yang tidak mampu merasakan penderitaan orang lain. Khusus berkaitan dengan ibu-ibu bunuh diri ini memang seharusnya dia tidak merasa hidup sendiri menanggung beban kehidupan, seharusnya memang yang terdekat (suami) yang seharusnya mampu jadi orang yang menjadi curhatan si istri dan mampu memberi ketenangan bagi istrinya. Ini mungkin berkaitan dengan konsep belahan jiwa itu ya mba Rita? Lihat wawancara seorang suami/ ayah di tv yang kehilangan sitri dan anaknya karena demam berdarah, membuat saya sedih, suami ini mengatakan bahwa rasa kehilangan terdalam itu ketika dia tidur sendirian, dia selalu ingat istrinya, bukan masalah karena dia tidak punya pasangan seks lagi, tapi dia kehilangan sebagian jiwanya (belahan jiwa), karena setiap malam menjelang tidur, mereka-suami istri ini sering ngobrol saling curhat, cerita kegiatan dan pengalaman masing-masing di siang harinya, mereka saling menceritakan kebahagiaan, kesedihan, kejengkelan, dll yang dialaminya sehingga dari hari ke hari mereka semakin dekat, semakin kuat menghadapi apapun kehidupan yang keras ini. Ini mungkin konsep rumah tangga sakinah mawadah wa rahmah ini ya? Dengan konsep ini yang tentunya mengandung nilai kesetaraan antara suami istri (sama-sama manusia yang harus dihormati, disayang, dihargai, dll), kasus househusbands bukan masalah lagi, tergantung kesempatan yang ada untuk kebaikan semua anggota keluarga. salam Aisha - From : Ritajkt Teman-teman, Dalam suatu obrolan, kami, ibu-ibu deket waru doyong, nyoba saling menganalisis kasus ibu yang bunuh diri yang kayaknya makin meningkat aja. Seorang temen yg doyan mempelajari ilmu kejiwaan bilang itu adalah efek orang yang menderita depresi yang sangat parah. Depresi itu terjadi krn banyak variabel, tapi bukannya ujug-ujug tiba-tiba sekonyong-konyong(niru srimulat :-)) jadi parah. Depresi datang secara perlahan dan GEJALANYA bisa dikenali. (silakan lho buwat temen-temen dr dunia medis utk bantu saya menjelaskan yg lebih baik :-)). Gejala ini kalo gak disikapi dgn bener (antara lain dengan support dan kemudian juga konseling) ya bakal jd parah. Efek paling
Re: [wanita-muslimah] Indigenous - Suami yang Gak bikin Depresi :-)
Mbak Aisha kalau pake teorinya Emile Durkheim, yang terkenal dengan penelitian sosiologinya tentang suicide. Kecenderungan bunuh diri tergantung dua faktor penting: 1. Derajat integrasi/kohesi sosial 2. Derajat kontrol sosial Kalau derajat integrasi sosial rendah (misalnya masarakatnya sangat individualistik lu-lu gue-gue sekali), atau derajat kohesi sosial sangat tinggi (misal pada penganut sekte/aliran keagamaan yang sangat radikal) maka intensi untuk melakukan bunuh diri akan tinggi. Yang satu karena merasa kesepian yang sangat, yang kedua karena masalah keyakinan yang membuta (sering disebut altruistik suicide) dan sepertinya menjelaskan apa yang dilakukan oleh para pembom bunuh diri. Demikian juga kalau derajat kontrol sosialnya sangat rendah (masyarakat yang anomie, tanpa kontrol sosial sama sekali) atau dalam situasi dimana kontrol sosial sangat tinggi dan individu tidak punya kontrol sama sekali terhadap dirinya (misalnya seorang budak), maka tendensi untuk melakukan bunuh diri juga menjadi meningkat. Dalam kasus ibu tadi sepertinya kedua faktor tadi berpengaruh. Dilihat dari faktor kohesi sosial, sepertinya mereka merupakan individu yang kesepian ditambah perubahan sosial yang sangat turbulen saat ini sepertinya menciptakan masyarakat yang anomie, chaotic. jadi yah paling gampang menyudahi jiwanya saja. regards, Donnie == Saya pernah baca pendapat seorang psikolog, katanya gejala bunuh diri ini juga berkaitan dengan masyarakat yang miskin empati, serem ya? Masyarakat yang tidak punya kepedulian, yang tidak mampu merasakan penderitaan orang lain. Khusus berkaitan dengan ibu-ibu bunuh diri ini memang seharusnya dia tidak merasa hidup sendiri menanggung beban kehidupan, seharusnya memang yang terdekat (suami) yang seharusnya mampu jadi orang yang menjadi curhatan si istri dan mampu memberi ketenangan bagi istrinya. Ini mungkin berkaitan dengan konsep belahan jiwa itu ya mba Rita? Lihat wawancara seorang suami/ ayah di tv yang kehilangan sitri dan anaknya karena demam berdarah, membuat saya sedih, suami ini mengatakan bahwa rasa kehilangan terdalam itu ketika dia tidur sendirian, dia selalu ingat istrinya, bukan masalah karena dia tidak punya pasangan seks lagi, tapi dia kehilangan sebagian jiwanya (belahan jiwa), karena setiap malam menjelang tidur, mereka-suami istri ini sering ngobrol saling curhat, cerita kegiatan dan pengalaman masing-masing di siang harinya, mereka saling menceritakan kebahagiaan, kesedihan, kejengkelan, dll yang dialaminya sehingga dari hari ke hari mereka semakin dekat, semakin kuat menghadapi apapun kehidupan yang keras ini. Ini mungkin konsep rumah tangga sakinah mawadah wa rahmah ini ya? Dengan konsep ini yang tentunya mengandung nilai kesetaraan antara suami istri (sama-sama manusia yang harus dihormati, disayang, dihargai, dll), kasus househusbands bukan masalah lagi, tergantung kesempatan yang ada untuk kebaikan semua anggota keluarga. salam Aisha