JANGAN MENGELUH DAN BERSABARLAH 
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani ar-Rabbani
Fenton, Michigan, 16 September, 2008  
  

Bismillah hirRohmaanir Rohim
  
Saat ini jika kalian menganggap bahwa dirimu adalah seorang murid dari Mawlana 
Shaykh Nazim qs, atau murid dari tariqah lain, maka mereka harus mengetahui 
bahwa mengeluh atau keberatan pada ketetapan atau kehendak Allah swt sangatlah 
tidak bisa diterima. Apapun yang Allah swt kirimkan untukmu, atau apapun yang 
Allah swt telah tuliskan, maka kami melihat semua  itu  berasal dari Nuzul 
al-Aqdaar, yaitu dari  manifestasi apapun yang Allah swt miliki.

Dengan KebijaksanaanNya, ketika daerah kalian terkena bencana, angin topan, 
atau kalian memiliki masalah atau kesulitan yang besar, maka apapun yang kalian 
hadapi dalam kehidupan kalian, maka janganlah mengeluh. Jika kalian menganggap 
bahwa diri kalian seorang murid tariqah sufi maka jangan keberatan dan berkata, 
“Kenapa ini terjadi” dalam bahsa arab “Lima La”, Mengapa begini dan kenapa 
tidak begitu? Kenapa bukan yang lainnya.
 
Shaykh Abdullah Fa’iz qs (alm)  selalu menegaskan bahwa tidak ada kata “ 
Mengapa?” “ “Why” "Lima la". Dalam tariqah. Tidak ada  "kenapa" dan tidak ada 
“kenapa tidak” Ini adalah pendapatmu. Jika kalian memasuki tariqah, maka 
pendapatmu hanya untuk dirimu sendiri. Kalian jangan membiarkan Ego kalian 
mengeluarkan pendapatnya sendiri,dan tidak akan pernah sama pendapat Ego dgn 
pendapat Shaykh atau Guru kalian, karena selalu akan bertentangan. 

Dan Grandshaykh Abdullah qs berkata,”Selama kalian berada dijalan tariqah, 
kalian jangan merasa keberatan, karena semua itu sudah ditetapkan.” Seperti 
halnya sebuah jam alarm, ketika kalian mengaturnya pada jam tertentu untuk 
berbunyi dan kemudian jam yang ditentukan tiba, maka alarm itu berbunyi. Maka 
ketika kalian keberatan, malas untuk bangun dan siaga, “Alarm! Alarm! Alarm! 
Jika kalian tidak peduli pada peringatan tsb, maka kalian akan jatuh pada 
lubang yang dalam, selokan yang dalam.
 
Masalah Pertama adalah “keberatan akan kehendak yang akan terjadi padamu”. 
Keberatan pertama ini yaitu kalian keberatan akan pemahaman agama Islam, hal 
ini akan segera menandakan dari “Maut ad-Deen” – “Kematian akan Keyakinan 
Agama”. Maka dengan segera kalian menghancurkan keyakinanmu. 

Kalian tahu Hukum Syariah, dalam agama ada 3 Tingkatan, Tingkat Pertama adalah 
Lima Pilar Rukun Islam, Tingkat Kedua adalah al-Iman; dan ketiga adalah level 
yg tertinggi yaitu Maqam al–Ihsan. 
   
Jadi ketika kalian keberatan atas apa yang Allah swt telah kirimkan padamu maka 
kalian membunuh agamamu dan itulah tanda dari kematian agamamu, karena hal itu 
membunuh agamamu. Itulah sebabnya dalam tariqah tidak ada kata “Mengapa ?” dan 
tidak ada “Mengapa Tidak?” Tiidak ada kata  “La Lima La.”
 
Jika kalian ingin membuat suatu keputusan dan kalian ingin memberikan suatu 
jalan pada sebuah keberatan pada apa yang Allah dan Nabi-Nya inginkan maka 
itulah tanda dari Maut ad-Deen, Kematian dari Keyakinanmu, menyebabkan kematian 
dari keyakinan akan keMaha Esa-an Nya. Artinya kalian menempatkan diri kalian 
berada sejajar dengan Tuhan kalian: “ Kalian berkata ini dan aku berkata itu; 
apa yg kukatakan lebih baik dari apa yg kalian katakan.” Lalu apa yang terjadi? 
Kalian berusaha membuat suatu kemitraan.kalian berusaha membuat identitas diri 
kalian didalam Kehadirat Allah.

Disana tidak ada identitas diri dikehadirat Allah,yang ada hanya La ilaha 
illa-Allah Muhammadun Rasulullah. Lalu apa yangg terjadi kemudian ? Ilmu 
Tawhid, adalah melihat tanda ke-Esa-an Allah swt dalam segalanya. Jika agama 
telah mati, tentu saja Tawhid akan hilang. Artinya jika kalian berkata 
“Mengapa”, “lima la” maka Tawhid akan mati.  Jadi apa yang ingin kalian 
katakan, lima la.khususnya kamu, selalu berkata lima la. 

Semua dari kita tidak mengatakannya dengan kata-kata tetapi degnan perbuatan 
kita: “lima la” Seperti mereka yang sakit dan memiliki dua kepribadian, atau 
menderita schizophrenia- kenapa mereka sakit? Apakah kalian tahu? Seperti 
halnya jika ada mahluk yang duduk ditelingamu, jin kecil, kalian tahu mereka 
menjualnya dipasaran. Mereka duduk di telinga dan membisikkan pesan : “Kamulah 
yang terhebat, kamulah yang terbaik!” “Lakukan ini! Lakukan itu! Ini adalah 
sifat dari ego.kalian. Mereka mungkin mengatakan padamu “Angkat mimbar ini” dan 
lemparkan. Lalu apa yang mereka lakukan? mereka membawa mimbar itu dan 
melemparkannya.
 
Subhanallah mereka memiliki kekuatan. Shaytan memberikan mereka energi 
kekuatan; lalu mereka membawa dan melemparkannya.  Kadang mereka datang dengan 
jin,atau tidak perlu dengan jin, karena kalian selalu mendengar 
perintah-perintah itu datang. Seperti ketika kalian memiliki radio di dalam 
mobil, kalian ingin mendengar berita, maka kalian menyetel siaran berita itu. 
Yang lainnya menaruh sesuatu yang lain lagi.  Jadi mereka yang memiliki dua 
kutub kepribadian, mereka menghidupkan radio, dan dapat mengambil sesuatu,lalu 
mereka berpaling pada perintah lain yang datang.dan kesemua dari kita yg ada 
dalam tariqah,kita adalah bipolar atau memiliki dua kutub.jangan pernah 
berfikir kita telah mencapai tingkatan yang tinggi. Apalah kita ini? Bipolar. 
Kita telah memalingkan pendengaran kita pada tempat-tempat yang menjadikan kita 
terlalu banyak mengeluh pada apapun juga. 

Jadi ketika agama mati dan hal ini terjadi atas dirimu maka kalian tidak dapat 
meyakini Tawhid, lalu kalian berfikir bahwa kalian adalah yg terbaik. Kalian 
melakukan tawhid pada diri kalian sendiri.  Ketika tawhid mati, maka kalian 
berakhir dengan Maut at-Tawakkal. Mati dengan tidak bersandar pada Allah. 
Kalian tidak lagi bersandar pada Allah, karena kalian hanya bersandar pada diri 
kalian sendiri. Itulah sebabnya ada kata-kata  tunafis amru nafsika – Apa yg 
ego kalian minta dari kalian?. 
Jadi pelajaran pertama bagi kita adalah ‘Jangan keberatan’ - la ta`tarid."  
"al-`itiraad marfud – Mengeluh, menolak dan menolak." Jika kalian ingin 
mengeluh, maka kalian akan berakhir dengan membunuh agama kalian, membunuh  
maqam at-tawhid dan membunuh maqam at-tawakkal dan membunuh ketulusan yang ada 
dalam dirimu. Kalian tidak akan lagi tulus, karena ketulusan itu tidak akan 
menolak tapi menerima. 

Hati orang-orang yang beriman yang tidak pernah mengeluh, dia tidak akan pernah 
tahu dan dia tidak akan membiarkan keluhan itu memasuki hatinya,dan setiap saat 
dalam hidupnya, berkata, “kenapa tidak?” segalanya dikatakannya, “Ya”. Semuanya 
dijalaninya dan segalanya dikatakannya “ Allah memiliki kibijaksanaan atas ini” 
dan dia tidak akan mengatakan apapun. 

Kalian harus tahu, wahai murid-murid dalam tariqah atau perwakilan dari tariqah 
atau apapun kamu yang ada di tariqah, bahwa ke akuan dan ego yang ada dalam 
diri kita selalu berperang melawan dirimu, “munaza`a”.  Sebuah kompetisi, 
berusaha untuk mengambil apa yang harus diambil untuk dirinya sendiri, Ego 
tidak akan membiarkanmu untuk dapat menerima atau patuh. Jadi kalian harus 
berjuang melawan diri kalian sendiri.Jangan biarkan Ego berperan atas 
dirimu.Jika kalian ingin memperbaikinya kalian perbaiki, tapi bagaimana 
memperbaikinya? Dengan mujahadah. Berusahalah untuk tidak selalu mendengarkan 
itu. Tetaplah dengarkan apa yang Allah inginkan darimu. 

Jangan dengarkan jin kecil yang membisikanmu untuk melakukan ini dan itu, 
inilah gossip setan yang datang ketelinga kalian. Tergantung jika kalian 
memiliki ego yang besar dan setan yg besar, Jika kalian memiliki ego yang 
kecil, lalu kalian akan memiliki jin yg kecil. Jika kalian tidak berjuang terus 
dengan melawan Egomu setiap saat,maka kalian tidak akan selamat dari kejahatan 
setan.
 
Kulluha sharrun bi sharr. Jangan percaya pada, “Seluruh kejahatan yang ada 
dalam kejahatan.” Ego kalian adalah seluruh kejahatan yang ada dalam kejahatan. 
Karena tidak ada celah kecil bagi kebaikan didalamnya. Ketika kalian mulai 
untuk memotongnya, melawannya, memotongnya, dan perjuangan kalian dengannya 
semakin berkurang, 

Kalian menyemir hati kalian, menggosoknya hingga nafsu kalian menjadi nafs 
al-mutma’inna – Jiwa yang tenang, damai. Hati kalian menjadi Hidup dan kalian 
menjadi muda kembali dan mulai mendengarkan apa-apa yang Allah katakan. Jin 
kecil yang selalu membisikkan ego tadi, jika kalian berperang melawannya maka 
dia akan kabur dan tidak akan duduk lagi ditelingamu. 

Jadi ada diantara kita yang memiliki jin yang kecil ataupun jin yang besar. 
Bila kita memiliki jin yang besar. Wahai muridku, “Jangan katakan jin yang 
kecil pada Egomu. Jangan! Karena itu adalah besar. Kulluha sharrun fi sharr. 
Jin itu sangat besar, kesemua dari itu adalah kejahatan dalam kejahatan.tidak 
ada jin yang kecil, semua itu sangat besar”.
 
Ketika kalian berjuang dan mengendalikannya, dan mungkin orang akan berkata, 
“Bagaimana aku mengendalikan egoku?” dia memberitahukanmu bagaimana 
mengendalikannya; yaitu jangan mengeluh.  Jadi apapun keluhan yang datang 
kehatimu, “Si ini melakukan ini dan si anu melakukan itu, “Jika kamu tidak 
diam, dengan menerima dan pasrah dan jangan mengeluh, lalu hal itu akan 
mengendalikan Ego. Jika kalian membiarkannya lepas, kalian tidak akan bisa 
memegang seekor kuda. Karena akhirnya kuda itu akan menjadi liar dan pergi jauh 
dan kalian akan jatuh. Setiap kesalahan yang kalian lakukan, maka kalian akan 
jatuh.Lalu apa yang terjadi? Jika kalian menyemirnya dengan baik, maka egomu 
akan jatuh dan kalian akan tahu bahwa didalam ego tidak ada keuntungan yang 
dapat kalian raih.
 
Jadi nafsu adalah lilinnya setan dalam dirimu. Lalu kalian meniup cahaya lilin 
itu, meniupnya sampai tak ada lagi api, Lalu..kalian akan mencapai tingkatan 
nafs al-mardiyya, ya ayyhana nafsul mutmainna.  Berpalinglah kepada Tuhanmu dan 
kalian akan diterima dan menggapai kedamaian, dan Allah akan puas 
denganmu.Kemudian Allah akan membukamu didunia ini, lalu maqam terbuka kembali 
dan mengembalikan Ego ketempatnya  dia berasal.
 
“Wahai  jiwa yang tenang” – kamu terhubung dengan realitas. Itulah mengapa 
Awliyaullah terhubung dengan realitas mereka ,karena kamu akan dengan mudah 
dapat terhubung. Hari ini mereka berkata, bahwa mereka terhubung satu sama lain 
melalui group sms, melalui handphone. Apa itu? Group pesan text sms, kirim satu 
sms kebanyak orang.mengirim satu sms yang menggapai setiap orang.
 
Dan bahkan sekarang mereka terhubung dengan facebook. Apa yg mereka lakukan ? 
“Jaringan social” yang tersebar keseluruh dunia.kalian tidak tahu siapa teman 
siapa. Efek domino.  Jika itu dapat terjadi, apakah Awliyaullah tidak dapat 
menghubungkan segala sesuatu yang rahasia? Pada mereka yang tidak lagi menjadi 
rahasia. Awliyaullah dapat melihatmu dimana saja, jadi apakah kita inginkan itu 
atau inginkan facebook? Apakah kau taruh photomu di facebook? Saya melihat 
photo Ali. Dia mengirimkannya keseorang teman,yang kemudian mengirimkannya 
ketemannya yang lain, lalu ketemannya lagi, Sekarang photo Ali ada dimana-mana. 

Ketika kamu lakukan hal  itu, itu adalah Maqam al-Wilayah, Level kewalian, dan 
ketika kamu mengembalikan pada asalnya itu akan menjadi bersih dan tidak akan 
tergantung pada siapapun atau pada makhluk yang Allah swt  ciptakan, dan hanya 
tergantung pada Allah. Pada saat itu kamu dapat memberikan sebuah nama setelah 
nama Sayyidina Ibrahim as, sebagai Ayah dari semua ruh yang telah tersucikan 
dan hanya bergantung semata-mata kepada Allah. 

Ketika Nabi Ibrahim as berjuang dan Namrud melemparkannya kedalam api – 
Sayyidina Ibrahim as adalah ayah dari para nabi, dia tidak bisa keluar dari api 
itu, tetapi Allah menunjukan kepada kita jika Nabi Ibrahim as dapat berjalan 
keluar maka dia berjalan dengan Egonya. Tetapi kepasrahan untuk duduk ditempat 
didalam api, jika kamu selamat maka kamu akan selamat, jika tidak “kamu datang 
padaku.  Lalu apa yang terjadi padanya ? Nabi Ibrahim as  begitu damai – 
saakin. Tetap tidak bergerak,tidak seperti ikan keluar dari lautan. Hatinya 
tetap pada tingkatan Mencintai Allah dan Kehadirat keilahiahan- Nya.  

Awliyaullah  berkata tidak ada satu makhlukpun yang Allah ciptakan yang tidak 
mendatangi Nabi Ibrahim as dan menawarkan bantuan padanya. Seluruh makhluk yang 
dapat kalian bayangkan diseluruh alam raya ini,seluruh ciptaan-Nya. Mereka 
mendatangi Nabi Ibrahim as satu persatu, yang Allah telah kirimkan padanya, 
satu menit baginya adalah satu tahun , dua tahun, 10 tahun,100 tahun. Namun 
Dimata Namrud  itu Cuma satu menit, tapi bagi nabi Ibrahim as itu adalah waktu 
baginya untuk didatangi oleh seluruh makhluk dan menawarkan bantuan untuk 
menyelamatkannya, mereka tidak menunda untuk mendatangi Nabi Ibrahim as. 
Jin,manusia, malaikat, pimpinan dari malaikat, ciptaan diatas bumi ini, bahkan 
planet tata surya mereka mendatanginya dan berkata, “Kami akan menghancurkan 
Namrud untukmu. Terimalah!”
 
Apa Jawaban Nabi Ibrahim as. `ilmahu bi haali yughninni `an suwali – “Seseorang 
yang tahu tingkatanku, membuat aku tidak memerlukan sebuah permintaan”. Dia 
tahu apa yang kumau.lalu kenapa aku harus meminta? Apakah Dia tidak tahu aku 
berada didalam api ini? Kenapa kalian datang.untuk apa? Apakah DIA mengirim 
kalian? Jika DIA mengirimkanmu, aku tak membutuhkanmu, aku membutuhkan-Nya.Lalu 
kenapa aku harus meminta?”  Lalu Nabi Ibrahim as  diam,menunggu nasibnya.
 
Itulah tingkatan dari  sakina – dia tidak mengeluh. Dan dia mengalami semuanya 
yang telah kami jelaskan.Hatinya begitu damai.Ketika dia telah mencoba 
seluruhnya dan terlihat bahwa Nabi Ibrahim as ada dalam kepasrahan total kepada 
Tuhannya, bagaimana api dapat membakarnya sekarang?.Api hanya membakar mereka 
yang takut. Tetapi untuk mereka yang tidak takut, api tidak dapat membakar 
mereka.
 
Aku akan memberikanmu sebuah contoh, kalian lihat orang-orang yang berjalan 
diatas api. Kenapa mereka tidak terbakar? Adalah .karena rasa takut akan api 
telah hilang dari hati mereka, dan mereka membangun kekuatan untuk melawan api 
jadi ketika mereka berjalan diatas api, api tidak dapat melukai mereka. Dan 
itulah sebabnya kalian melihat mereka berjalan atau berlari diatas api, 
Beberapa muslim dan non muslim.dinegara muslim kalian lihat mereka dari tariqah 
Rifa’I melakukan itu dan di India kalian lihat non muslim melakukan itu. 

Bagaimana api akan membakar Sayyidina Ibrahim as ketika dia telah mencapai 
puncak dari kepasrahan, Jadi mereka dapat berjalan diatas api. Ketika dia telah 
mencapai kepasrahan, tidak seperti yang berjalan diatas api, tetapi seluruh 
tubuh dan hatinya ada dalam kepasrahan dan penyerahan diri.untuk beberapa 
orang, maka api tunduk pada mereka, tetapi untuk Nabi Ibrahim as, Dia pasrah 
dan menyerahkan dirinya pada Allah dan lalu api itu menjadi dingin dan damai 
kepadanya.
 
Dia dengan segera menerima dukungan Allah.dukungan Allah akan datang pada 
orang-orang yang sabar.Siapa yang sabar, maka dukungan Allah akan 
mendatanginya. Allah berfirman dalam Qur’an Suci: 

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ 
 Inna Allah yuwaffa as-sabireen ujoorahum bi ghayri hisaab. 
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa 
batas!” [39:10] 

Allah akan memberikan pahala yang melimpah pada mereka yang bersabar. 
Bersabarlah maka kalian akan mendapatkan pahala yang melimpah. Sayyidina 
Ibrahim as mendapatkan pahala yang melimpah karena dia bersabar. Lalu apa lawan 
dari `itiraad, yaitu Bersabarlah. Apa yang dapat diambil dari pelajaran kali 
ini, la ta`tarid, bal asbur. Jangan keberatan, Jangan Mengeluh, Bersabarlah…

Wa min Allah at-Tawfiq, Bi hurmatil Fatiha. 

Wasalam, arief  hamdani
www.mevlanasufi.blogspot.com
www.rumicafe.blogspot.com


      

Kirim email ke