10.03.2006 Kemarau Panjang di Kenya Oleh: Bettina Marx dari Berlin Panen berikutnya masih enam bulana, sementara bahan pangan sudah hampir habis. Kemarau panjang di kawasan Tanduk Afrika selama beberapa bulan ini menimbulkan ancamaman kelaparan bagi belasan juta orang. Bila dunia internasional tidak segera turun tangan, maka krisis berkepanjangan ini akan menjadi bencana kemanusiaan. Bangkai kerbau terlihat di mana-mana, juga dalam kubangan air itu. Burung bangkai terbang mengitari tempat yang berbau kematian. Para gembala suku Massai menggiring ternak mereka, sosok-sosok berbalut kain merah berwajah letih dan putus asa. Mata air yang terdapat di hulu sungai Makindu di tenggara Kenya adalah harapan terakhir suku nomad itu. Di Kadjado, tanah kerontang menyebabkan rumput tidak dapat tumbuh, sumur-sumur kering sehingga hewan ternak perlahan mati kelaparan. Musim kemarau panjang tidak hanya mempengaruhi para peternak kawasan itu. Petani dan pemilik perkebunan menghadapi kesulitan yang sama. Sebenarnya, sekarang adalah musim panen, tapi tanah perkebunan yang merah tampak kering dan mati. Bibit yang disemai para petani musim gugur lalu mati sebelum sempat tumbuh. Peter Njoroge yang bekerja untuk Organisasi Bantuan Pangan Jerman di Makindu mengharapkan datangnya bantuan tambahan. Njoroge: Selama tiga, empat tahun terakhir ini jarang sekali hujan, musim kemarau kemarin malah kering sama sekali. Kami berusaha memberi air minum, tepung dan minyak goreng kepada orang-orang di sini. Tapi, kalau bantuan tambahan tidak datang segera, banyak orang akan mati kelaparan. Hampir empat juta penduduk Kenya terancam bencana kelaparan di Kenya. Tanpa bantuan sejumlah organisasi kemanusiaan, mereka tidak dapat bertahan hidup., terutama anak-anak. Karena itu, beberapa organisasi bantuan membagikan makanan di sekolah-sekolah. Kemaurau panjang hanyalah satu faktor yang menyebabkan bencana kelaparan di Kenya. Ketidak-sigapan pemerintah adalah faktor lainnya. Di kawasan lain Kenya, tahun lalu tercatat hasil panen yang luar biasa. Gudang penyimpanan dan lumbung pemerintah tak cukup untuk menampung panen yang melimpah. Bahkan, sebagian gandum dan padi yang tersisa membusuk di lumbung-lumbung itu. Para petani terpaksa mengekspor hasil panen yang berlebih dengan harga sangat murah. Kini, pemerintah terpaksa menggunakan dana bantuan dari luar negeri untuk mengimpor kembali gandum. Para petani hanya dapat menunggu hujan turun. Hujan gerimis yang turun beberapa hari belakangan ini adalah pertanda mulainya musim hujan, namun demikian para petani harus menunggu enam bulan untuk panen berikutnya. Sementara, sekitar 17 juta orang di seluruh Afrika Timur memerlukan bantuan pangan.
--------------------------------- Yahoo! Mail Bring photos to life! New PhotoMail makes sharing a breeze. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/