Assalamu'alaikum,

Kalau bicara mengenai "imamah" tentu tidak akan terlepas dari "jamaah", dan 
kita juga sering mendengar terminologi "ahlul sunnah wal jamaah" atau yang 
biasa disingkat dengan "sunni." Referensi untuk term tersebut dapat dilihat 
dalam Hadits sbb:

Sabda Rasulullah SAW: "Bahwasanya barangsiapa yang hidup lama di
antara kamu niscaya dia akan melihat berjangkitnya perselisihan yang
cukup banyak. Maka ketika itulah hendaknya berpegang teguh pada
sunnahku dan sunnah para khalifah yang rasyidin dan mahdiyyin (yang
mendapat petunjuk dan hidayah) dan pegang teguhlah bagaikan kamu
menggigitnya dengan geraham-mu." (HR. Abu Daud. Juz 4 hal 201)

Sunnah adalah sunnah Kanjeng Rasulullah SAW sebagai seorang nabi/rasul dan 
sunnah para khalifah sebagai pengganti (successor) dari seorang nabi/rasul. 
Yang disebut "ahl sunnah" adalah muslim yang mengikuti dan mengamalkan cara 
hidup rasul dan para khalifahnya serta yang perjalanan hidupnya seperti 
perjalanan hidup Rasulullah SAW dan para khalifahnya yang rasyidin dan mahdiyin.

Satu aspek terpenting dari SUNNAH adalah, bahwa Kanjeng Rasulullah SAW dan para 
khalifahnya telah menggalang satu umat yang kompak, bersatu, berjuang dan TAAT 
kepada pimpinannya yaitu Kanjeng Nabi SAW
sendiri, yang kemudian diteruskan oleh Khilafat Islam yang dipimpin oleh 
Khulafa Rasyidin. Kompak, bersatu, berjuang dan taat untuk
membela agama dari serangan musuh dan menyampaikan amanah Allah SWT
kepada umat manusia.

Kaum Muslimin yang menjalankan sunnah itu dalam bentuk suatu JAMAAH
yang memiliki pemimpin/IMAM yang ditaati dengan segenap keikhlasan dan 
kecintaan yang murni kepadanya. Dengan kata lain tidak ada jamaah
tanpa imam, tidak ada imam tanpa jamaah (Ad-Darimi).

Jadi, dapat disimpulkan pengertian sebenarnya "Ahl Sunnah wal Jamaah"
adalah suatu kaum yang mengikuti dan mengamalkan sunnah rasul dan para 
khalifahnya secara utuh untuk mencapai tujuan tertentu yang agung dan mulia. 
Tujuan utama adalah menyampaikan/tabligh Islam (Tauhid) kepada seluruh dunia, 
yang telah dilanda kemunduran akhlak dan perselisihan hebat di zaman ini. 
Tujuan tersebut hanya dapat terlaksana oleh kaum Muslimin dengan adanya 
pemimpin/Imam yang ditaati, dihormati, dicintai secara tulus, sesuai dengan 
petunjuk Hadhrat Sayyidina Rasulullah SAW seperti dalam Hadits di atas.

Salam,
MAS

http://www.alislam.org


Kirim email ke