18.05.2006
  
  Laporan Pusat Konversi Internasional BICC
  
  Oleh Peter Phillipp dari Berlin
  
  (Menjelang kemajuan dunia antariksa Indonesia)
  
  Dana militer di dunia meningkat 18 persen, dan artinya usaha komunitas internasional belum memadai untuk mengatasi konflik bersenjata di dunia yang semakin banyak.

  Sejak akhir 2003 sampai tahun lalu, dana yang digunakan untuk pengeluaran militer mencapai 1 triliun Dollar Amerika Serikat. Bila dibandingkan, pada tahun 2001, jumlah dana militer itu 825 milyar Dollar dan  pada tahun 2003 meningkat menjadi 950 milyar Dolllar. Selain Amerika Serikat, negara yang dana militernya meningkat secara mencolok adalah Rusia, India dan Cina. Di Asia secara khusus, sejak tahun 2001 terjadi  peningkatan, baik dalam pendanaan militer, maupun peningkatan jumlah pasukan.
  
  Menurut  Pusat Konversi International Bonn, BICC, trend ini juga terlihat di Indonesia, Malaysia, Singapura dan Vietnam. Di Asia hanya 3 negara yang menunjukkan adanya pengurangan dana maupun pasukan militer, yaitu di  Bangladesh, Sri Lanka dan Mongolia. Di Eropa, Jerman merupakan salah satu diantara 4 negara lain yang mengurangi baik dana militer maukan jumlah personal militer.
  
  Sementara itu, BICC menghitung adanya 95 konflik bersenjata yang masih berlangsung di dunia, dan kekerasan peperangan itu tidak kelihatan akan mereda dalam waktu dekat.  Menurut BICC, salah satu masalahnya adalah, karena intervensi internasional biasanya hanya membekukan konflik tersebut, khususnya dalam konflik yang berhubungan dengan operasi militer. Selain menunjuk kepada Irak dan Kongo, Ketua BICC, Peter Croll, menunjuk pada  pertikaian di Darfur, Sudan, sebagai contoh di mana korban perang sangat tinggi.
  
  Peter Croll menyebutkan, peperangan di Darfur menyebabkan 400 ribu korban tewas, dan Perserikatan Bangsa-bangsa tidak mampu melindungi rakyat Sudan dari dampak perang tersebut. Dan masyarakat internasional tidak dari jauh hari bertindak untuk mengambil langkah kemanusiaan yang bisa menstabilkan situasi.
  
  Pengiriman tentara perdamaian PBB ke Darfur, merupakan langkah awal yang benar. Begitu penilaian Peter Croll. Ia membandingkannya dengan upaya masyarakat internasional untuk perdamaian di Sierra Leone. Pasukan perdamaian PBB, UNAMSIL, yang dikirim waktu awal pertikaian, sudah bisa ditarik pulang pada akhir 2005.  Keberhasilan ini menurut Peter Croll merupakan salah satu pengecualian dari sejumlah kegagalan lain.
  
  Di Kongo misalnya, upaya PBB tidak berhasil menghentikan konflik yang terus berkembang.  Anggota BICC, Wolf Christian Paes, yang bertanggung jawab atas penelitian konflik di Kongo, menilai misi ke Kongo sebagai proyek Uni Eropa untuk memperbaiki citranya. Sementara Kongo sendiri lebih memerlukan penguatan institusi politik, agar konflik yang mungkin timbul setelah pemilihan umum bisa dihindari.
  Dalam laporan tahunannya, BICC mengimbau agar negara industri meningkatkan pengeluaran untuk kerjasama pembangunan dan penambahan dana untuk proses perdamaian di tingkat masyarakat sipil. Selain itu disebutkan, pendidikan dan kesejahteraan merupakan salah satu kunci keamanan, dan karenanya harus ada juga investasi untuk pembangunan sekolah dan jalanan.

           
---------------------------------
Ring'em or ping'em. Make  PC-to-phone calls as low as 1ยข/min with Yahoo! Messenger with Voice.

[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




SPONSORED LINKS
Women Islam Muslimah
Women in islam


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke