Makna Muhasabah

By: agussyafii

Dituturkan oleh Syaddad bin Aus bahwasanya Nabi Muhammad bersabda, 'Orang yang 
cerdas adalah orang yang selalu mengendalikan hawa nafsunya dan berbuat 
kebaikan untuk kehidupan setelah kematian.' (HR at-Tirmidzi).

Pengertian “orang yang mengendalikan hawa nafsunya” (mân dâna nafsahû) dalam 
hadis di atas adalah orang yang mampu menghisab atau mengevaluasi dirinya di 
dunia sebelum dirinya dihisab pada Hari Kiamat. Terkait dengan hadis ini, Umar 
bin al-Khaththab ra. pernah berkata, “Hisablah diri kalian sebelum kalian 
dihisab oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala kelak. Bersiaplah menghadapi Hari 
Perhitungan yang amat dahsyat. Sesungguhnya hisab pada Hari Kiamat akan terasa 
ringan bagi orang yang selalu menghisab diri ketika di dunia.” (Lihat: 
Al-Mubarakfuri, Tuhfah al-Ahwadzi bi Syarh Jamî’ at-Tirmidzi).

Muhâsabah bermakna evaluasi diri sebagai salah satu pesan Nabi, sangatlah 
penting dilakukan oleh setiap Muslim. Dengan sering melakukan muhâsabah, ia 
akan mengetahui berbagai kelemahan, kekurangan dan kesalahan yang ia lakukan. 
Dengan begitu kita senantiasa memperbaiki kualitas hidup kita. Kualitas hidup 
kita semakin lebih baik dan akhlak kita makin terpuji—kita semakin ikhlas, 
semakin rendah hati dan semakin taqarrub kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 
Itulah makna Muhasabah.

Wassalam,
agussyafii
---
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye program Kegiatan 'Muhasabah Amalia 
(MUSA)' Hari Ahad, Tanggal 18 April 2010 Di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan 
partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii, 
http://www.facebook.com/agussyafii atau http://agussyafii.blogspot.com/, 
http://agussyafii.blogspot.com, http://www.twitter.com/agussyafiiatau sms di 
087 8777 12 431




      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke