[wanita-muslimah] Mati Syahid dan Pemahaman Imporan
Mati Syahid dan Pemahaman Imporan 21 Oktober 2009 16:00:20 Oleh: KH. A. Mustofa Bisri Kesukaan meniru atau mengimpor sesuatu dari luar negeri mungkin sudah menjadi bawaan setiap bangsa dari negeri berkembang; bukan khas bangsa kita saja. Pokoknya asal datang dari luar negeri. Seolah-olah semua yang dari luar negeri pasti hebat. Tapi barangkali karena terlalu lama dijajah, bangsa kita rasanya memang keterlaluan bila meniru dari bangsa luar. Sering hanya asal meniru; taklid buta, tanpa mempertimbangkan lebih jauh, termasuk kepatutannya dengan diri sendiri. Ingat, saat orang kita meniru mode pakaian, misalnya. Tidak peduli tubuh kerempeng atau gendut, pendek atau jangkung; semuanya memakai rok span atau celana cutbrai, meniru bintang atau peragawati luar negeri. Pada waktu pak Harto dan orde barunya ingin membangun ekonomi, sepertinya juga asal meniru negara maju; tanpa melihat jatidiri bangsa ini sendiri yang pancasilais (Padahal waktu itu ada yang namanya P4). Maka, meski tanpa kapital, selama lebih 30 tahun negeri kita seperti negeri kapitalis dan akibatnya, bangsa kita pun bahkan sampai sekarang sulit untuk tidak disebut bangsa yang materialistis. Nah, ketika ada tren baru dari luar negeri yang berkaitan dengan keagamaan pun banyak diantara kita yang taklid buta. Kalau taklid soal mode, madzhabnya Amerika dan Eropa; soal tari dan nyanyi banyak yang berkiblat ke India; maka dalam tren keagamaan ini, agaknya banyak yang bertaklid kepada madzhab Timur Tengah, Iran, atau Afghanistan. Seperti pentaklidan tren baru dari luar negeri yang selalu dimulai dari kota dan baru kemudian menjalar ke desa-desa, demikian pula tren yang berkaitan dengan keagamaan ini. Seperti takjubnya sementara orang kota terhadap tren mode dari luar negeri --atau takjubnya sementara orang desa terhadap tren mode dari kota-- dan langsung mengikutinya, orang-orang Islam kota atau mereka yang punya persinggungan dengan luar negeri, agaknya juga banyak yang demikian. Mereka melihat dan takjub melihat keberagamaan yang dari luar negeri yang sama sekali lain dengan yang selama ini dianut orang-orang tua mereka disini. Maka, seperti halnya orang-orang yang mengikuti mode baru dari luar negeri, mereka ini pun bangga dengan model keberagamaan baru mereka. Termasuk kecenderungan merendahkan orang yang tidak mengikuti tren baru mereka itu. Karena taklid buta, karena asal meniru tanpa mempertimbangkan lebih jauh, sering kali lucu dan sekaligus memprihatinkan. Ambil contoh misalnya soal jihad. Ada beberapa orang yang hanya melihat perjuangan bangsa Palestina dan Afghanistan, misalnya, yang berjihad --seperti kita dulu ketika melawan kolonialis Belanda-- dengan segala cara; termasuk mengorbankan nyawa sendiri. Lalu mereka ikutan melawan musuhnya Palestina dan Afghanistan di sini dengan cara yang sama. Mereka lupa bahwa jihad seperti yang dilakukan dan diajarkan Rasulullah SAW ada aturan dan etikanya. Orang Palestina yang melakukan bom bunuh diri untuk melawan kolonialis Israel, bila terbunuh bisa disebut syahid. Dalam hadis riwayat imam Ahmad dari Saied Ibn Zaid, disebutkan bahwa orang yang terbunuh membela haknya atau keluarganya atau agamanya, adalah syahid. Orang yang mati syahid , seperti disebutkan dalam beberapa hadis, berhak mendapatkan enam anugerah: 1. Diampuni dosanya sejak tetes darahnya yang pertama; 2. Bisa melihat tempatnya di sorga; 3. Dihiasi dengan perhiasan iman; 4. Dikawinkan dengan bidadari; 5. Dijauhkan dari siksa kubur; 6. Dan aman dari kengerian Yaumil Fazail akbar . Tapi orang yang melakukan bom bunuh diri di Indonsia yang tidak sedang berperang melawan siapa-siapa dan mayoritas penduduknya beragama Islam, jelas namanya bunuh diri biasa yang dilarang oleh Allah SWT, ditambah tindakan kriminalitas luar biasa: membuat kerusakan. Banyak sekali ayat Al-Quran yang menunjukkan dilarangnya berbuat kerusakan di muka bumi. Dalam perang melawan orang-orang kafir sekali pun, ada batasan-batasannya; misalnya tidak boleh membunuh perempuan dan anak-anak, merusak lingkungan, dsb. Allah berfirman: Walaa taqtuluu anfusakum.. (Q. 4. An-Nisaa: 29). Dan janganlah kamu membunuh dirimu.. Menurut para mufassir, larangan membunuh diri ini termasuk juga membunuh orang lain; karena membunuh orang lain termasuk membunuh diri sendiri, sebab umat merupakan satu kesatuan. Larangan ini sangat jelas sekali. Orang yang membunuh dirinya sendiri dan sekaligus orang-orang lain yang tidak berdosa, jelas sangat jauh untuk dapat disebut syahid? Sungguh keterlaluan mereka yang mencekokkan doktrin yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran Al-Quran dan sunnah Rasulullah SAW. Apalagi hanya karena taklid buta terhadap tren dari luar negeri . Dan sungguh naïf mereka yang mengaku umat Muhammad-- dengan mudah terpikat hanya oleh iming-iming bidadari, hingga mengabaikan akal sehat dan tega menghancurkan nilai agung kemanusiaan yang ditegakkan Rasulullah SAW. Wallahu alam. KH. A. Mustofa Bisri, Pengajar di Pondok Pesantren Taman
[wanita-muslimah] Mati Syahid
Mati Syahid By: Prof. Dr. Achmad Mubarok mA Keutamaan orang mati syahid disebut al Qur¢an disejajarkan dengan para Nabi, shiddiqin dan orang saleh seperti yang disebut dalam ayat berikut: Barang siapa yang mentaati Alloh dan Rasul Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu Nabi-nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (Q/4:69). Semboyan yang terkenal pada perjuangan fisik kemerdekaan RI limapuluh tujuh tahun yang lalu adalah Merdeka atau Mati. Sementara itu di lingkungan pejuang santri - Hizbullah - slogan yang dikumandangkan adalah ¡isy kariman aw mut syahidan, Hidup lah sebagai orang terhormat atau Mati sebagai syahid. Bagi orang yang ingin tetap hidup, mati adalah sesuatu yang menakutkan, tetapi bagi orang yang mengutamakan makna hidup, mati tidak harus menakutkan, tergantung bagaimanna caranya mati. Orang kafir takut mati karena tidak tahu apa yang ada di balik kematian, seperti ketakutan seseorang pada kegelapan , sedangkan orang yanng memiliki motif mati syahid justeru merindukan kematian syahadah, karena terangnya keadaan di balik kematian, yakni kebahagiaan ukhrawi yang diyakini pasti lebih baik dibanding dunia dengan segala isinya. Term syahid dalam berbagai kata bentukannya disebut al Qur¢an sebanyak 160 kali, tetapi hampir semuanya mengandung makna kesaksian, al hudur ma¢a al musyyahadah, baik yang berkenaan dengan Tuhan maupun yang berkenaan dengan manusia. Term syahadah - syuhada yang berkenaan dengan mati hanya terdapat dalam surat an Nisa 69 di mana dinyatakan bahwa orang yang mati syahid kelak akan dikumpulkan bersama para Nabi , shiddiqin dan orang-orang saleh. Dari perbandingan itulah maka para mufassir kebanyakan berpendapat bahwa kesyahidan bukan hanya diperoleh melalui peperangan dan gugur melawan orang kafir. Imam al Fakhr ar Razi dalam Tafsir al Kabir misalnya menekankan bahwa orang yang mati syahid adalah orang yang mati dalam rangka kesaksiaannya atas kebenaran Islam. Dalam bahasa Arab, STTB atau ijazah juga disebut sebagai syahadah, karena lembaran kertas itu memberikan kesaksiaan atas tingkatan keilmuaan pemiliknya. Terlepas dari perbedaan pandangan kesyahidan, tradisi Islam hinga kini tetap memuliakan kesyahidan. Imam Khumaini dalam Yad nama-yi Ustad-i Syahid Murtadla Muthahhari misalnya mengatakan bahwa Islam tumbuh melalui pengorbanan dan kesyahidan putera-putera tercintanya. Sejak pertama diwahyukan hingga kini, Islam selalu diwarnai syahadah dan heroisme. Psikologi tidak mampu mengurai secara memadai adanya motif syahadah. Dalam teori Psikoanalisa misalnya dikenal adanya motif kematian, thanatos, tetapi syahadah sangat berbeda dengan thanatos. Instink thanatos bersifat agressif tetapi destruktif, sedangkan motiv syahadah meskipun juga agressif tetapi postif dan konstruktif, karena motiv syahadah berdiri di atas nilai-nilai mulia, yaitu menghancurkan kebatilan dan menegakkan kebenaran, sementara thanatos bekerja hanya untuk memuaskan motiv individualnya. Kuatnya motiv mati syahid atau syahadah adalah karena kuatnya keyakinan atas apa yang akan diperoleh di alam akhirat, yang diyakini lebih baik dari apa yang dimilikinya di dunia. Al Qur¢an memberikan dorongaan yang sangat kuat untuk memperoleh peringkat syahadah dengan menyatakan bahwa orang yang gugur syahid di jalan Alloh sebenarnya tidak mati, tetapi tetap hidup (Q/2:154, Q/3:169), dan tetap memperoleh rizki dari Alloh (Q/Q/22:58, Q/3:169). Kepada mereka dijanjikan bahwa amal mereka tidak sia-sia (Q/47:4), diampuni dosanya (Q/3:195), memperoleh pahala besar (Q/4:74) dan masuk sorga (Q/9:111, Q/3:195). Sebuah hadis Nabi mengisahkan bahwa seusai peperangan, orang ribut menyebut seorang prajurit gagah berani yang telah gugur, dan mereka mengatakan ia pasti gugur sebagai syahid. Tetapi Nabi ternyata mengatakan tidak, dan setelah diteliti, dibalik baju prajurit yang gugur itu terdapat perhiasan emas. Rupanya prajurit itu sangat berani bukan untuk mencari ridla Alloh, tetapi berusaha memperoleh harta secara tidak fair. Wallohu a`lamu bissawab. Sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com Wassalam, agussyafii [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to:
[wanita-muslimah] MATI SYAHID VS BOM = Perempuan Pelaku Bom Syahid di Palestina dan Afghanistan
membunuh dirinya hukumnya adalah HARAM jika timbul dari motivasi FRUSTRASI atau PUTUS ASA atau niat-niat buruk lainnya sebagaimana diriwayatkan dalam hadits shahih Bukhori: Dari Jundab bin Janadah radhiyallahu 'anhu. Berkata: Rasulullah SAW bersabda: Dulu,ada seorang lelaki yang mengalami luka dan dia putus asa dengan luka yang dideritanya, kemudian dia mengambil pisau dan mengeratkan pada tangannya sehingga darahnya tak berhenti mengalir sampai ia menemui ajalnya. Allah berfirman: Hamba-Ku telah mengabaikan Aku dengan membunuh diri-Nya, diharamkan syurga baginya. Demikian juga apabila perang itu kosong dari maksud syari'at sebagaimana diriwayatkan dalam Bukhari Muslim (Dari Abu Hurairah r.a : Barang siapa terjun dari gunung kemudian membunuh dirinya maka dia dalam neraka jahannam, kekal selama-lamanya, dan barangsiapa meminum racun sedangkan racun itu di tangannya kemudian membunuh diri, maka dia tempatnya di neraka, kekal selama-lamanya. Dan barangsiapa membunuh dirinya dengan besi, dan besi itu di tangannya-yaitu menusukkannya- ke perutnya sendiri, maka tempatnya adalah neraka jahannam, ia kekal di dalamnya, selama-lamanya. Dan membunuh nyawa itu, sekalipun seekor binatang melata, pelakunya akan dikutuk jika pembunuhan itu sama sekali tidak didasari oleh tujuan-tujuan dan maksud syari'at, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits: Allah melaknat seseorang yang membunuh binatang melata tanpa tujuan yang jelas. Akan tetapi jika jelas tujuan dan maksud syar'atnya, dan dengan sebab-sebab yang shahih, maka hal seperti itu memiliki tempat dalam syari'at bahkan diperintahkan oleh Allah SWT. Allah telah memerintahkan sebagian kaum Muslimin untuk membunuh diri mereka sebagai pernyataan taubat mereka kepada Allah. Firman Allah : Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada kaumnya : Wahai kaumku sesungguhnya kalian telah menzhalimi diri sendiri dengan menjadikan anak sapi sebagai sesembahan, maka BUNUHLAH DIRIMU sendiri, yang demikian itu adalah lebih baik bagi kalian di sisi Rabb kalian, maka DIA mengampuni kalian, sesungguhnya Dia Maha pemberi taubat dan Maha Penyayang ( Al-Baqarah: 54). Sekalipun hal ini merupakan syari'at bagi ummat sebelum kita dan hukumnya telah diangkat, akan tetapi pengangkatan hukum itu tidak berarti hukum tersebut bathil, bahkan ini adalah sebagai keringanan dari Allah dan rahmat. Ini menjelaskan kepada kita bahwa membunuh jiwa yang pada asalnya adalah haram, tetapi jika (dalam suatu kondisi) terdapat kepentingan dan maslahat dien, maka ini menjadi boleh. Firman Allah: Sekiranya kami tetapkan atas mereka untuk : BUNUHLAH DIRI KALIAN SENDIRI atau KELUARLAH KALIAN dari negeri-negeri kalian, maka tidak ada yang mengerjakannya melainkan sedikit.. ( An-Nisa 66-68). (Terjemahan dari Ats-Tsamratul Jiyaad Fii-Masaa-ili Fiqhil Jihaad. Muallif: Abu Ibrahim Al-Mishri) - Original Message - From: ma_suryawan [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Sunday, June 03, 2007 11:56 Subject: [wanita-muslimah] MATI SYAHID VS BOM = Perempuan Pelaku Bom Syahid di Palestina dan Afghanistan Assalamu'alaikum, Membunuhi orang lain dengan bom sekaligus membunuh diri sendiri adalah BUNUH DIRI. Bunuh diri adalah perbuatan TERLARANG menurut ajaran Islam. Dalam al- Qur'an Karim dinyatakan: ...Dan janganlah kamu membunuh dirimu,sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu. (4:29) Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka ... (4:30) Larangan bunuh diri ini yang dinyatakan dalam al-Qur'an adalah berlaku untuk selama-lamanya, tapi tampak jelas di sini bahwa kyai/mullah/ulama Islam mainstream (HMNA, misalnya) malah sibuk mempropagandakan ajaran kreasi mereka bahwa bunuh diri dengan bom adalah syahid. Kenapa dikatakan oleh para kyai/mullah/ulama itu sebagai bom syahid? karena mati syahid itu tidak ditempatkan di neraka, tetapi di surga. - Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan terbaik terhadap spam. http://id.mail.yahoo.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] MATI SYAHID VS BOM = Perempuan Pelaku Bom Syahid di Palestina dan Afghanistan
Assalamu'alaikum, Membunuhi orang lain dengan bom sekaligus membunuh diri sendiri adalah BUNUH DIRI. Bunuh diri adalah perbuatan TERLARANG menurut ajaran Islam. Dalam al- Qur'an Karim dinyatakan: ...Dan janganlah kamu membunuh dirimu,sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu. (4:29) Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka ... (4:30) Larangan bunuh diri ini yang dinyatakan dalam al-Qur'an adalah berlaku untuk selama-lamanya, tapi tampak jelas di sini bahwa kyai/mullah/ulama Islam mainstream (HMNA, misalnya) malah sibuk mempropagandakan ajaran kreasi mereka bahwa bunuh diri dengan bom adalah syahid. Kenapa dikatakan oleh para kyai/mullah/ulama itu sebagai bom syahid? karena mati syahid itu tidak ditempatkan di neraka, tetapi di surga. Sekarang mari kita lihat, apakah kriteria mati syahid itu termasuk mati karena (bom) BUNUH DIRI? Ternyata TIDAK! Mati karena bunuh diri bukanlah mati syahid. Hadhrat Sayyidina Muhammad Rasulullah s.a.w. bersabda: Sebelum kamu, pernah ada seorang laki-laki luka, kemudian marah sambil mengambil sebilah pisau dan di potongnya tangannya, darahnya terus mengalir sehingga dia mati. Maka berkatalah Allah: hambaku ini mau mendahulukan dirinya dari (takdir) Ku. Oleh karena itu Kuharamkan sorga atasnya. (Riwayat Bukhari, dan Muslim) Barangsiapa menjatuhkan diri dari atas gunung kemudian bunuh diri, maka dia berada di neraka, dia akan menjatuhkan diri ke dalam neraka untuk selama-lamanya. Dan barangsiapa minum racun kemudian bunuh diri, maka racunnya itu berada di tangannya kemudian minum di neraka jahanam untuk selama-lamanya. Dan barangsiapa bunuh diri dengan alat tajam, maka alat tajamnya itu di tangannya akan menusuk dia di neraka jahanam untuk selama-lamanya. (Riwayat Bukhari dan Muslim) Jelas, dalam ajaran Islam (Al-Qur'an dan Hz. Rasulullah s.a.w.) melarang orang melakukan bunuh diri, namun sekarang sungguh ironis dan mengerikan karena para kyai/ulama/mullah malah sibuk mempropagandakan dan mengajarkan ajaran mereka yang di klaim sebagai ajaran slam, yaitu aksi bunuh diri dengan bom dikatakan sebagai aksi bom syahid. Salam, MAS --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] wrote: Enam Orang Perempuan Pelaku Bom Syahid di Palestina Aksi pertama dilakukan oleh Wafa' Idris dari kota Ramallah, Perempuan Palestina pertama yang melakukan aksi bom syahid di Jerusalem Barat yang kemudian menewaskan seorang Yahudi dan melukai 120 lainnya. Berikutnya Daren Abu Aeshah dari Nablus yang telah melakukan aksi bom syahidnya di pinggiran kota Jerusalem tepatnya di dekat perbatasan Israel Mekabem, akibatnya tiga aparat polisi khusus Israel terluka. Setelah itu, Ayat el Ahras dari kamp pengungsi el Duhaesah yang melakukan aksi bom syahid di Jerusalem Barat yang menewaskan tiga Yahudi dan melukai 70 lainnya. Yang keempat adalah Elham el Dasuqi yang meledakan dirinya saat serdadu Israel menggrebek rumahnya di kamp pengungsi Jenin, akibatnya dua komandan serdadu Israel tewas dan melukai puluhan lainnya. Yang kelima adalah Andaleb Khalel Teqaqah yang menggunakan baju wanita hamil kemudian meledakkan dirinya dengan bom yang dibawanya di tengah kota Jerusalem Barat disamping pasar Yahudi terbesar di Jerusalem Barat yang menewaskan 6 orang Yahudi dan melukai lebih dari 95 Yahudi yang hampir saja menewaskan Walikota Jerusalem, Ihud Olmaret dari Partai Likud bergaris keras. Yang keenam: Sun 12 Oct 2003 Inside the minds of Islam's suicide bombers HANADI Tayssir Jaradat calmly walked into the Maxim restaurant in the Israeli city of Haifa with explosives strapped to her waist and pressed the detonator. The 29-year-old trainee lawyer killed 19 people, as they enjoyed a late lunch on the eve of the Yom Kippur Jewish holiday last weekend. But what drove an educated woman with a good career to take her own life and that of so many others? Using interviews with the relatives and friends of suicide bombers Dr Rona Fields, a fellow of the American Psychological Association, has studied the family backgrounds and the state of mind of the attackers. In her forthcoming book Martyrdom, Fields writes that the attackers are normally from privileged backgrounds and are well educated. This makes them confident in their own beliefs. The trigger for their behaviour is usually that they have seen the death of a sibling, often their eldest brother, for the cause. In Jaradat's case, her brother and cousin were killed by Israeli soldiers in June. Pelaku bom syahid laki-laki selalu dikemukakan dalam berita kerena iming-iming 72 bidadari di surga. Itu hanya untuk mengejek para pelaku bom syahid saja. Padahal terdapat juga pelaku bom syahid perempuan. Mengapa pelaku bom syahid perempuan itu tidak pernah kedengaran diexpose? Selanjutnya silakan dibaca Pelaku Bom Syahid Perempuan di Afghanistan di
Re: [wanita-muslimah] MATI SYAHID VS BOM = Perempuan Pelaku Bom Syahid di Palestina dan Afghanistan
Mas-s: Membunuhi orang lain dengan bom sekaligus membunuh diri sendiri adalah BUNUH DIRI. Jani - ki : Apa hukumnya umat islam yang digenocide / dimusnahkan dengan bom oleh oknum manusia - manusia yang tidak bertanggungjawab ? Selamat siang --oo0oo-- ma_suryawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaikum, Membunuhi orang lain dengan bom sekaligus membunuh diri sendiri adalah BUNUH DIRI. Bunuh diri adalah perbuatan TERLARANG menurut ajaran Islam. Dalam al- Qur'an Karim dinyatakan: ...Dan janganlah kamu membunuh dirimu,sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu. (4:29) Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka ... (4:30) Larangan bunuh diri ini yang dinyatakan dalam al-Qur'an adalah berlaku untuk selama-lamanya, tapi tampak jelas di sini bahwa kyai/mullah/ulama Islam mainstream (HMNA, misalnya) malah sibuk mempropagandakan ajaran kreasi mereka bahwa bunuh diri dengan bom adalah syahid. Kenapa dikatakan oleh para kyai/mullah/ulama itu sebagai bom syahid? karena mati syahid itu tidak ditempatkan di neraka, tetapi di surga. Sekarang mari kita lihat, apakah kriteria mati syahid itu termasuk mati karena (bom) BUNUH DIRI? Ternyata TIDAK! Mati karena bunuh diri bukanlah mati syahid. Hadhrat Sayyidina Muhammad Rasulullah s.a.w. bersabda: Sebelum kamu, pernah ada seorang laki-laki luka, kemudian marah sambil mengambil sebilah pisau dan di potongnya tangannya, darahnya terus mengalir sehingga dia mati. Maka berkatalah Allah: hambaku ini mau mendahulukan dirinya dari (takdir) Ku. Oleh karena itu Kuharamkan sorga atasnya. (Riwayat Bukhari, dan Muslim) Barangsiapa menjatuhkan diri dari atas gunung kemudian bunuh diri, maka dia berada di neraka, dia akan menjatuhkan diri ke dalam neraka untuk selama-lamanya. Dan barangsiapa minum racun kemudian bunuh diri, maka racunnya itu berada di tangannya kemudian minum di neraka jahanam untuk selama-lamanya. Dan barangsiapa bunuh diri dengan alat tajam, maka alat tajamnya itu di tangannya akan menusuk dia di neraka jahanam untuk selama-lamanya. (Riwayat Bukhari dan Muslim) Jelas, dalam ajaran Islam (Al-Qur'an dan Hz. Rasulullah s.a.w.) melarang orang melakukan bunuh diri, namun sekarang sungguh ironis dan mengerikan karena para kyai/ulama/mullah malah sibuk mempropagandakan dan mengajarkan ajaran mereka yang di klaim sebagai ajaran slam, yaitu aksi bunuh diri dengan bom dikatakan sebagai aksi bom syahid. Salam, MAS --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] wrote: Enam Orang Perempuan Pelaku Bom Syahid di Palestina Aksi pertama dilakukan oleh Wafa' Idris dari kota Ramallah, Perempuan Palestina pertama yang melakukan aksi bom syahid di Jerusalem Barat yang kemudian menewaskan seorang Yahudi dan melukai 120 lainnya. Berikutnya Daren Abu Aeshah dari Nablus yang telah melakukan aksi bom syahidnya di pinggiran kota Jerusalem tepatnya di dekat perbatasan Israel Mekabem, akibatnya tiga aparat polisi khusus Israel terluka. Setelah itu, Ayat el Ahras dari kamp pengungsi el Duhaesah yang melakukan aksi bom syahid di Jerusalem Barat yang menewaskan tiga Yahudi dan melukai 70 lainnya. Yang keempat adalah Elham el Dasuqi yang meledakan dirinya saat serdadu Israel menggrebek rumahnya di kamp pengungsi Jenin, akibatnya dua komandan serdadu Israel tewas dan melukai puluhan lainnya. Yang kelima adalah Andaleb Khalel Teqaqah yang menggunakan baju wanita hamil kemudian meledakkan dirinya dengan bom yang dibawanya di tengah kota Jerusalem Barat disamping pasar Yahudi terbesar di Jerusalem Barat yang menewaskan 6 orang Yahudi dan melukai lebih dari 95 Yahudi yang hampir saja menewaskan Walikota Jerusalem, Ihud Olmaret dari Partai Likud bergaris keras. Yang keenam: Sun 12 Oct 2003 Inside the minds of Islam's suicide bombers HANADI Tayssir Jaradat calmly walked into the Maxim restaurant in the Israeli city of Haifa with explosives strapped to her waist and pressed the detonator. The 29-year-old trainee lawyer killed 19 people, as they enjoyed a late lunch on the eve of the Yom Kippur Jewish holiday last weekend. But what drove an educated woman with a good career to take her own life and that of so many others? Using interviews with the relatives and friends of suicide bombers Dr Rona Fields, a fellow of the American Psychological Association, has studied the family backgrounds and the state of mind of the attackers. In her forthcoming book Martyrdom, Fields writes that the attackers are normally from privileged backgrounds and are well educated. This makes them confident in their own beliefs. The trigger for their behaviour is usually that they have seen the death of a sibling, often their eldest