Pesan Humanis Yang Masih Tertinggal

By: agussyafii

Siang pada lebaran, saya memutar lagu 'Pencari Jalan-Mu' yang dinyanyikan oleh 
Afgan nampak Hana hapal dengan liriknya.  Wajah dan mimiknya terlihat lucu.  
Lagu 'Pencari Jalan-Mu' seolah menjadi bahan kontemplasi buat saya memahami 
setiap syairnya yang bermuatan pesan humanis. 'Tlah banyak yang ku lewati, 
jalan hitam didunia, tak terhitung salah menodai, masihkah ada kesempatan, 
bagiku mendekat, hati dan cinta kasihMu. Syair yang begitu indahnya buat saya.

Sekalipun ramadhan telah berlalu namun rasanya hati  masih terasa melekat 
dengan alunan lagu bernuansa bulan suci.  Masyarakat memang tengah dalam puncak 
keberagamaan, hal ini kemudian diapresiasi positif oleh kalangan musisi, juga 
tidak bisa dipungkiri ini juga tuntutan pasar.

Ramadhan tahun ini bila kita cermati secara seksama semarak dengan lagu-lagu 
religi, setiap menjelang maghrib selalu saja terdengar lagu Ebiet G Ade yang 
berjudul 'Untuk Kita Renungkan' dengan wajah penuh keikhlasan seorang tukang 
pos.  Lagu ini adalah lagu lawas namun penuh makna dalam ruang kontemplasi, 
pada bagian awal, 'kita mesti telanjang dan benar-benar bersih, suci lahir di 
dalam batin, tengoklah ke dalam sebelum bicara, singkirkan debu yang masih 
melekat..hohoho..singkirkan debu yang masih melekat.' Syair lagu ini mudah 
dihapal, Hana putri saya juga hapal syairnya.

Ada juga lagunya D'Masiv yang berjudul 'Jangan Menyerah' yang dinyanyikan oleh 
anak-anak Amalia seolah memberikan semangat untuk tidak menyerah pada kehidupan 
yang kian tidak menentu. Buat saya selain menjalankan ibadah puasa, sholat 
tarawih, i'tikaf, zakat fitrah, ramadhan memiliki makna untuk berkontemplasi 
atau merenungkan sejenak. Menikmati pesan-pesan humanis pada setiap syair lagu. 
Musik religi Islami luar biasa indahnya dan menyejukkan. Lagu-lagu tersebut 
menyentuh kita pada kebaikan, rasanya tidak akan pernah basi untuk terus 
didengarkan sekalipun ramadhan telah berlalu. 

Itulah pesan humanis pada bulan ramadhan lalu yang masih melekat dihati saya.  
Terdengar sayup-sayup suara pengamen di depan rumah menyanyikan lagu 'Jangan 
Menyerah.'

'Tak ada manusia, yang terlahir sempurna, jangan kau sesali, segala yang telah 
terjadi, kita pasti pernah, dapatkan cobaan yang berat, seakan hidup ini, tak 
ada artinya lagi, syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah, tetap jalani 
hidup ini, melakukan yang terbaik.

Jangan menyerah..Jangan Menyerah..Jangan Menyerah..

Wassalam,
agussyafii

--
Yuk, ikutan tebarkan cinta dan kasih sayang bersama Amalia. Dalam program 
kegiatan 'Cinta Amalia' (CINMA) pada hari Ahad, 11 Oktober 2009 di Rumah 
Amalia. Kirimkan dukungan dan cinta anda di http://agussyafii.blogspot.com atau 
http://www.facebook.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431








      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke