http://www.lampungpost.com/aktual/berita.php?id=15542

      Selasa, 16 Maret 2010 
     
      UTAMA 
     
     
     
Pimpinan JAT Sangkal Anggotanya Terlibat Teroris 


      JAKARTA (LampostOnline): Kelompok Jamaah Ansharu-Tauhid (JAT) 
disebut-sebut terlibat dalam jaringan teroris di Aceh Besar, NAD. Namun 
pimpinan JAT, Abdul Rachim membantah keterlibatan anggotanya.

      "Itu dibuktikan dulu saja. Orang bisa dengan mudah bilang dari JAT atau 
dari manapun. Tapi kita punya data siapa anggota kita dan yang bukan," ujar 
Iim, panggilan akrabnya, Selasa (16-3).

      Iim meminta agar nama-nama kelompok teroris Aceh yang disebut-sebut dari 
JAT diperjelas. Karena hingga kini pihaknya masih belum menerima kejelasan isu 
yang disampaikan ke publik tersebut.

      "Ini isu sepihak untuk memojokkan gerakan Islam. Mereka sendiri tidak 
berani menyebutkan siapa dan atas nama siapa yang terlibat dari JAT," ungkap 
anak Abu Bakar Baasyir ini.

      Iim pun menegaskan kalau dirinya tak pernah mengenal pimpinan pelatihan 
teroris di Aceh, Pura Sudarma alias Jaja. Padahal Jaja termasuk orang yang 
cukup terkenal di Solo, Jawa Tengah. Jaja sendiri merupakan orang kaya yang 
punya banyak bisnis. Salah satu bisnisnya yakni ekspedisi Sajirah dan bengkel.

      "Kalau jaja saya tidak kenal. Tidak pernah ketemu. Katanya memang seperti 
itu (kaya dan terkenal). Tapi saya nggak banyak keluar di sini. Saya pribadi 
tidak tahu," tukasnya.

      Sebelumnya, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang 
mengatakan, kalau pelatihan teroris di Aceh pimpinan Jaja merupakan gabungan 3 
jaringan. 3 Jaringan tersebut yakni Jamaah Islamiyah (JI), Darul Islam Banten, 
dan jaringan Ambon-Poso.

      Namun sumber detikcom di JI mengatakan kalau pelatihan teroris di Aceh 
terdiri dari 4 jaringan. Keempat jaringan tersebut antara lain JI, DI, dan 
JAT.DTC/L-1
     


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke