Wa'alaikum salam Bung Abbas,

Ya, Jemaat Ahmadiyah mengamalkan serta menjalankan Rukun Islam dan mengimani 
Rukun Iman, namun terdapat perbedaan atas pemahaman beberapa hal, di antaranya 
yaitu:

1. Di kalangan Islam non-Ahmadiyah diajarkan bahwa Allah Ta'ala tidak lagi 
menurunkan wahyu setelah wafatnya Nabi Muhammad s.a.w., namun dalam Ahmadiyah 
saya diajarkan bahwa Allah Ta'ala yang Maha Hidup (tidak pernah mati atau 
tidur) bersifat Mutakallim (Maha Berkata-kata) akan terus menurunkan wahyu 
kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya setelah wafatnya Nabi Muhammad s.a.w.

2. Di kalangan Islam non-Ahmadiyah diajarkan bahwa nabi apa pun tidak dapat 
datang lagi setelah Nabi Muhammad s.a.w., namun dalam Ahmadiyah saya diajarkan 
bahwa nabi yang patuh, tunduk dan taat kepada Syari'at Islam dapat datang lagi 
setelah Nabi Muhammad s.a.w.

3. Di kalangan Islam non-Ahmadiyah diajarkan bahwa Nabi Muhammad s.a.w. adalah 
Nabi Terakhir, tidak ada nabi apapun setelah Nabi s.a.w., namun dalam Ahmadiyah 
saya diajarkan bahwa Nabi Muhammad s.a.w. adalah Khaataman Nabiyyiin (Nabi yang 
paling mulia dan sempurna) dan beliau SAW adalah Nabi Terakhir yang membawa 
Syari'at.

4. Di kalangan Islam non-Ahmadiyah diajarkan bahwa Nabi Isa a.s. dari Nazareth 
yang 2.000 tahun yang lalu diutus kepada Bani Israil masih hidup sampai dengan 
detik ini dengan jasad kasarnya entah di mana dan akan datang lagi ke dunia 
ini, namun dalam Ahmadiyah saya diajarkan bahwa Nabi Isa a.s. sudah 
mati/wafat/meninggal dan beliau tidak akan datang lagi ke dunia ini, dan yang 
dimaksud oleh Nabi Muhammad Ss.a.w. sebagai Nabi Isa ibn Maryam yang akan 
datang lagi ke dunia ini seperti tertulis dalam Hadits-Hadits Shahih telah 
tergenapi dalam sosok Mirza Ghulam Ahmad.

5. Di kalangan Islam non-Ahmadiyah diajarkan bahwa Isa dan Mahdi akan datang 
bersama-sama di Hari Kiamat, namun dalam Ahmadiyah saya diajarkan bahwa Isa dan 
Mahdi yang dimaksud dalam Hadits-Hadits Shahih sudah datang dalam diri Mirza 
Ghulam Ahmad.

6. Di kalangan Islam non-Ahmadiyah diajarkan bahwa peristiwa Isra Mi'rajnya 
Nabi Muhammad s.a.w. dilakukan secara jasmani/fisik, namun dalam Ahmadiyah saya 
diajarkan bahwa Isra Mi'rajnya Nabi Muhammad s.a.w. dilakukan secara rohani.

7. Di kalangan Islam non-Ahmadiyah diajarkan bahwa Tadzkirah adalah kitab 
sucinya Ahmadiyah selain Al-Qur'an, namun dalam Ahmadiyah saya diajarkan bahwa 
Al-Qur'an adalah kitab sucinya dan buku Tadzkirah bukanlah kitab suci, namun 
hanyalah buku biasa saja yang memuat kompilasi wahyu-wahyu yang diterima oleh 
Mirza Ghulam Ahmad – sama seperti buku Hadits Qudsi adalah buku biasa saja yang 
memuat
kompilasi wahyu-wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad s.a.w.

8. Di kalangan Islam non-Ahmadiyah diajarkan bahwa kaum Muslim boleh menghakimi 
keyakinan suatu kaum yang berbeda dengan keyakinan mayoritas sebagai keyakinan 
yang sesat/menyimpang, dianggap sebagai non-Muslim dan kafir dan lain-lain yang 
dituangkan dalam bentuk fatwa-fatwa dari tipikal kyai/mullah/ulama, namun dalam 
Ahmadiyah saya diajarkan bahwa hak untuk menghakimi keyakinan suatu kaum adalah 
mutlak milik Allah Ta'ala, bukan milik manusia.

9. Di kalangan Islam non-Ahmadiyah diajarkan bahwa kaum Muslim boleh melakukan 
pemboikotan, pemblokiran dan perusakan tempat ibadah kaum lain yang dianggapnya 
sebagai sesat, non-Islam, kafir dan sebagainya, namun dalam Ahmadiyah saya 
diajarkan bahwa pemboikotan,
pemblokiran dan perusakan tempat ibadah kaum lain adalah terlarang menurut 
ajaran Islam.

10. Di kalangan Islam non-Ahmadiyah diajarkan bahwa melakukan bom bunuh diri 
untuk memerangi kaum yang dianggap sebagai sesat, non-Islam, kafir dibolehkan 
dan kematian karena bom bunuh dirinya itu dianggap sebagai mati syahid, namun 
dalam Ahmadiyah saya diajarkan bahwa bunuh diri dengan cara apapun untuk 
memerangi suatu kaum adalah terlarang menurut ajaran Islam.

11. Di kalangan Islam non-Ahmadiyah diajarkan bahwa Nabi Adam a.s. adalah 
manusia yang pertama di muka bumi ini, namun dalam Ahmadiyah saya diajarkan 
bahwa Nabi Adam a.s. bukan manusia pertama yang ada di bumi dan ia adalah nabi 
pertama yang dikenal diutus ke dunia ini.

Sementara sekian dulu secara umum perbedaannya. Semoga bermanfaat.

Salaam,
MAS

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Abbas" <abas_ami...@...> wrote:
>
> Assalamu'alaikum Pak Suryawan...........
> Saya baru mengerti, setelah anda jelaskan; singkat tapi padat.
> Kalau begitu saya minta maaf yang sebesar besarnya. 
> Ternyata Ahmadiyah sama saja dengan Islam lainnya. Saya gak tahu
> apa persisnya beda antara Ahmadiyah dengan Islam mainstreams ?
> Pasti ada perbedaan; gak mungkin tidak.
> KS - Qur_an; Kiblat shalat = Ka_bah; Shalat Wajib = 5 Waktu.
> Rukun Islam = sama juga 5; Rukun Iman = 6 juga !
> Jadi apa bedanya ?
> Mohon lebih dijelaskan. Dan bagaimana pandangan pak HMNA;
> dengan penjelasan pak suryawan ini ? Juga pak Alex.
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" <ma_suryawan@> wrote:
> >
> > Assalamu'alaikum Bung Abbas,
> > 
> > Mari kita diskusi dengan baik. Saya komentari tulisan Anda di bawah ini 
> > sekaligus saya luruskan apa yang Anda tulis.
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Abbas Amin <abas_amin08@> wrote:
> > >
> > > Saya secara pribadi tak mengharapkan "ahnadiyyah" di pojokkan di Indonesia
> > > ini; tapi mengharap atau tidak; ternyata hal tersebut sudah terjadi ?
> > > Dan itu adalah pukulan berat buat yang memegang prinsip pluralisme.
> > > 
> > > Apa masalah sebenarnya dari Agama Ahmadiyah ini ?
> > 
> > Ahmadiyah bukan agama. Anda keliru. Ahmadiyah adalah nama golongan yang 
> > namanya diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, yaitu Ahmad. 
> > 
> > Agama yang dianut Mirza Ghulam Ahmad dan Jemaat Ahmadiyah adalah Islam. 
> > Mirza Ghulam Ahmad menyatakan:
> > 
> > "Tidak ada kitab kami selain Qur'an Syarif. Dan tidak ada rasul kami 
> > kecuali Muhammad Musthafa shallallaahu `alaihi wasallam. Dan tidak ada 
> > agama kami kecuali Islam. Dan kita mengimani bahwa nabi kita s.a.w. adalah 
> > Khaatamul Anbiya', dan Qur'an Syarif adalah Khaatamul Kutub. Jadi, 
> > janganlah menjadikan agama sebagai permainan anak-anak. Dan hendaknya 
> > diingat, kami tidak mempunyai pendakwaan lain kecuali sebagai khadim Islam. 
> > Dan siapa saja yang mempertautkan hal [yang bertentangan dengan] itu pada 
> > kami, dia melakukan dusta atas kami. Kami mendapatkan karunia berupa 
> > berkat-berkat melalui Nabi Karim s.a.w. Dan kami memperoleh karunia berupa 
> > makrifat-makrifat melalui Qur'an Karim. Jadi, adalah tepat agar setiap 
> > orang tidak menyimpan di dalam kalbunya apa pun yang bertentangan dengan 
> > petunjuk ini. Jika tidak, dia akan mempertanggungjawabkannya di hadapan 
> > Allah Ta'ala. Jika kami bukan khadim Islam, maka segala upaya kami akan 
> > sia-sia dan ditolak, serta akan diperkarakan." (Maktubaat-e-Ahmadiyyah, 
> > jld. 5, no. 4) 
> > 
> > > Supaya JELAS kita sebutkan dulu klaim Ahmadiyah; ahmadiyah mengaku
> > > agama mereka Islam; dan kitabnya Al Qur_an juga ?! Jadi lengkapnya Islam 
> > > Ahmadiyah.
> > 
> > Lihat penjelasan di atas.
> > 
> > > Tapi seperti kita ketahui, pada Umumnya Umat Islam yakin bahwa tak ada 
> > > Nabi lagi
> > > setelah Muhammad SAW. 
> > 
> > Al-Qur'an sudah memberi pelajaran indah bahwa pada umumnya umat manusia 
> > sejak dahulu kala juga tidak yakin ada nabi lagi setelah diutusnya nabi 
> > bagi mereka. Lihat: 40:34, 72:7. 
> > 
> > > Tiba2 muncul Mirza Ghulam Akhmad yang mengaku
> > > Nabi lagi setelah Nabi Muhammad; dan claim tersebut mendapat pengakuan 
> > > yang
> > > jumlahnya cukup besar; terbukti Umat Ahmadiyah banyak sekali; dan akhirnya
> > > malah mendunia !
> > 
> > Faktanya memang demikian.
> > 
> > > Syahadat mereka mestinya adalah Tiada Tuhan selain Allah dan Mirza Ghulam
> > > Akhmad adalah Utusan Allah. Itulah yang terjadi.
> > 
> > Salah.
> > 
> > Syahadat Jemaat Ahmadiyah adalah Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad 
> > adalah utusan Allah. Itulah yang terjadi.
> > 
> > > Sebenarnya bisa saja kita harap nafsi2; tapi ternyata kalau di Indonesia 
> > > nafsi2 itu tidak
> > > bisa bgitu saja; karena apa ? Karena Claim khatamal Nabiyyin buat Nabi 
> > > adalah suatu
> > > PRINSIP yang tak bisa ditawar ;
> > 
> > Ya benar, prinsip bahwa Nabi Muhammad SAW sebagai Khaataman Nabiyyiin 
> > adalah prinsip yang tidak bisa ditawar. Lihat penjelasan saya sebelumnya 
> > mengenai kajian Khaataman Nabiyyiin. 
> > 
> > > bagi beberapa kelompok Islam. Dan entah kenapa;
> > > kali ini Pemerintah Indonesia ikut campur mendorong memojokkan Ahmadiyyah.
> > > 
> > > Dengan demikian jelas Akhmadiyyahpun akan berusaha untuk melawan hal 
> > > tersebut;
> > > paling tidak secara kata kata ! Mereka punya dalih2 untuk mengatakan 
> > > bahwa turunnya Wahyu belum tertutup dlsb.
> > 
> > Turun atau tidak turunnya wahyu adalah mutlak urusan Allah yang Maha 
> > Berkata-kata (Mutakallim), bukan urusan manusia, sehingga manusia, 
> > kyai/mullah/ulama tidak bisa dan tidak berhak mengatakan "wahyu tidak turun 
> > lagi."
> > 
> > > Apa keberatannya golongan Islam di Indonesia terhadap Ahmadiyah ? 
> > > Keberatannya adalah menyebut diri ISLAM, padahal Nabinya sudah bukan Nabi 
> > > Muhammad lagi !
> > 
> > Nabi yang diimani dan dipercaya oleh Jemaat Ahmadiyah ada banyak, dan Nabi 
> > Muhammad SAW adalah Khaataman Nabiyyiin, beliau SAW adalah nabi yang paling 
> > mulia, paling sempurna. Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang menjadi 
> > junjungan Mirza Ghulam Ahmad dan semua anggota Jemaat Ahmadiyah.
> > 
> > Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad menyatakan:
> > 
> > "Cahaya agung yang dianugerahkan kepada manusia yang paripurna tidak 
> > terdapat pada wujud malaikat, tidak pula pada bintang-kemintang, tidak pula 
> > pada sang rembulan, tidak pula pada sang surya. Cahaya itu tidak terdapat 
> > pula di samudra-samudra dan sungai-sungai di dunia. Cahaya itu pula tidak 
> > terdapat di dalam batu-batu mirah delima atau yaqut atau zamrud atau 
> > permata nilam atau mutiara. Pendek kata, tidak terdapat di semua benda 
> > duniawi atau samawi. Hanyalah dalam diri sang manusia, yakni, di dalam diri 
> > manusia paripurna yang perwujudannya yang penuh, sempurna, tinggi lagi 
> > luhur adalah terdapat pada Majikan serta Junjungan kita, Penghulu segala 
> > nabi, Penghulu segala makhluk hidup, Muhammad Musthafa shallallahu `alaihi 
> > wasallam. Jadi, cahaya itu dilimpahkan kepada manusia itu dan menurut 
> > urutan martabatnya, kepada seluruh pribadi yang sewarna dengannya, yakni, 
> > kepada orang-orang yang sampai pada kadar tertentu mengandung warna itu 
> > pula…Kemegahan setinggi-tingginya, sesempurna-sempurnanya, dan 
> > selengkap-lengkapnya ada pada Majikan kita, Junjungan kita, pemandu jalan 
> > kita, Nabi Ummi, Shadiq, Mashduq [wujud yang kebenarannya diakui] Muhammad 
> > Musthafa shallallahu `alaihi wassallam." (Ruhani Khazain, jld. 5, Aina 
> > Kamalati Islam, hlm. 120-121) 
> > 
> > Apakah Anda sampai di sini sudah paham, bung Abbas?
> > 
> > > Coba saja menyebut diri Agama Akhmadiyah; tak usah pake embel2 ISLAM !
> > > Itulah yang diminta golongan yang memojokkan Akhmadiyyah.
> > 
> > Tidak ada seorangpun yang berhak dan bisa melarang orang lain menggunakan 
> > nama dan label Islam, sebab nama "Islam" bukan milik golongan tertentu.
> > 
> > > Tapi kita tak tahu persisnya kenapa Pemerintah yang biasanya pluralis, 
> > > bisa tiba2
> > > ikut memojokikan Ahmadiyah. ??? Disinilah dalam point inilah saya benar2 
> > > buta.
> > > Apakah ada konflik politik antara orang2 ahmadiyah dengan "oknum" 
> > > pemerintah ?
> > > Inilah saya tidak tahu persisnya.
> > 
> > Ahmadiyah sebagai organisasi keagamaan tidak berpolitik.
> > 
> > > Apa yang diajukan sebagai BAHAN diskusi oleh Suryawan; yang DIDUKUNG 
> > > dengan SANGAT FANATIK oleh Alatif yang sering nyeleneh, adalah mengenai 
> > > Penutup para
> > > NABI ! Inilah bahan diskusi atau TOPIKNYA !
> > > Padahal itu sudah JELAS sudah PRINSIP keyakinan yang tak bisa diganggu 
> > > gugat !
> > 
> > Saya hanya menjelaskan pemahaman dan tafsir dari Ahmadiyah mengenai 
> > "Khaataman Nabiyyiin" - silakan saja jika mau setuju atau menolak pemahaman 
> > itu, bukanlah urusan saya.
> > 
> > Saya hanya menanggapi tulisan HMNA. "Elu jual, gue beli."
> > 
> > Salaam,
> > MAS
> > 
> > 
> > 
> > 
> > > Artinya tak usah didiskudikan lagi; karena sudah FINAL !
> > > Hanya akan buang2 tempo saja !
> > 
> > > 
> > > Dua pihak akan bersikukugh pada pendirian masing2 !
> > > Jadi buat apa didiskusikan ? Ini sudah pada keyakinan masing2 !?
> > > 
> > > Jadi cobalah BIKIN topik yang agak greget !
> > > 
> > > Jadi Alatif jangan asal TUDUH bahwa kami golongan MUSLIM tak mau BERDEBAT 
> > > !
> > > Buat apa kalau soal keimanan ? coba cari topik lain !
> > > Dan katanya yang tak mau berdebat adalah fundamentalis !!!!!
> > > TUDUHAN PALING GOBLOKKKK yang saya tahu sampai saat ini.
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > >       
> > > 
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> >
>


Kirim email ke