Boleh Kan Saya Mendoakannya?

Dalam Sirah Nabawiyah Rasulullah SAW mengupah Abdullah bin Uraiqith seorang 
musyrik 
menjadi penunjuk jalan waktu hijrah. Islam adalah rahmat, menghargai manusia 
lainnya.
Pernah suatu ketika jenazah diusung melewati hadapan Rasulullah. Kemudian 
Beliau berdiri.
Seorang bertanya pada Rasulullah: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya itu jenazah 
Yahudi."
Kemudian Beliau bersabda, "Bukankah dia juga manusia?" [ Diriwayatkan oleh 
Bukhari]

Sebagai umat Islam kiranya tak ada salahnya meminta bantuan kepada non-Islam.
Tentunya pada hal-hal yang tidak menyangkut keimanan-ibadah. 
Misal pada bidang perniagaan, kedokteran, kemanusiaan, pendidikan, 
perindustrian, .
Meskipun sebaiknya umat Islam dapat mandiri, mempunyai kemampuan dalam semua 
ini.

Kisah dibawah ini menarik untuk menjadi renungan.

"Belasan tahun lalu demam berdarah menyerang anak saya di usianya yang ke 7. Ia 
diharuskan 
transfusi. Celakanya, di  rumah sakit ia dirawat tidak tersedia, saya harus 
mencari sendiri ke PMI. 
Menurut petugas harus darah segar bukan dari darah persediaan PMI. 
Artinya saya harus menunggu atau mencari seseorang yang mau mendonorkan 
darahnya.
Betapa sulitnya mencari donor. Sampai harus diumumkan di radio. Berjam-jam 
menunggu,
saya diliputi rasa panik dan nyaris frustrasi.

Alhamdulillah, pertolongan datang setelah hampir hampir 12 jam menunggu. 
Hari telah larut malam, ketika seorang pria 40 tahun-an datang  ke PMI. Ia 
masih mengenakan 
pakaian olahraga. Ia mendengar dari radio di mobilnya bahwa ada yang memerlukan 
darah yang 
sama dengan golongan darahnya.

Lega bercampur perasaan haru dan syukur hingga saya lupa menanyakan namanya; 
saya lupa 
berterimakasih untuk seorang yang telah memberi pertolongan pada seorang anak 
kecil yang 
bahkan tidak ia kenal.

Saya menanyakan kepada petugas PMI tentang siapakah pria yang sangat baik hati 
itu.
"Oh itu Pak X, dari gereja X di Cimahi, pendonor darah langganan di sini", kata 
petugas PMI 
acuh tak acuh, menganggap pertanyaan saya adalah hal yang biasa.

Jawaban petugas PMI ini membuat saya ternganga; takjub. Tidak pernah terpikir 
bahwa yang 
menolong anak saya adalah seorang Nasrani. Mungkin bagi orang lain bukan hal 
yang luar biasa; 
tapi bagi saya yang dibesarkan di suatu kampung di Jawa Barat yang serba 
homogen, yang hampir 
tidak mengenal perbedaan. Kejadian ini mengubah sama sekali stereotip yang 
terbentuk terhadap 
yang 'tidak sama'.

Sampai sekarangpun saya masih bertanya-tanya. Sebagai tanda rasa terimakasih 
saya, boleh kan 
saya mendoakan pria yang tidak saya kenal itu, supaya dia selamat dunia dan 
akhirat?" - [lm-19 ]

[dari berbagai sumber dan mengutip kisah nyata Waluya Milis WM  
wal...@plasa.com ]
--------------------------------------------------------------------------------------
l.meilany
240810/14ramadhan1431h 




[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke