[wanita-muslimah] Re: Fwd: tanggapan utk lawan debatnya mas Satriyo di milis tetangga

2007-05-25 Terurut Topik asetijadi2004
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
(deleted)
 Kalo saya baca 'cap' nya Pak Adian Husaini saya menangkap rasa 
kebencian yg dalam terhadap X.
 Radikalisme dalam tulisan kira2 gitulah menurut saya, yg bisa bikin 
naikdarah bagi yg mudah tersinggung.
 Tapi begitu lihat sosoknya, yg andap asor [ artinya saja nggak 
ngerti tepat tapi orang jawa bilang tawadu], 
 saya mikir apakah ia mungkin kurang bisa menuangkan isi hatinya 
dalam tulisan?
 Baru2 ini tulisan Pak KM di kompas di maknai kurang tepat di milis 
hingga pak KM perlu menjelaskan lagi apa yg ia maksud.
 

salam mbak Mei,

Itulah mengapa saya selalu menyoroti orang-orang yang disebut sebagai 
ulama(dalam arti khusus). Dalam kondisi seperti ini, mereka itu 
sekarang menjadi panutan umat yang hampir tanpa reserve. 

Penting bagi ulama untuk bisa berhati-hati dalam menulis maupun 
berkata. Berilah CONTOH DAN TAULADAN bagi umat. Selalu menjadi bagian 
dari solusi dan bukan bagian dari masalah, membawa kesejukan dan 
persaudaraan dibanding menonjolkan perbedaan, dan yang paling penting 
menjadi contoh dari hilangnya sifat takabur pada setiap kesempatan. 

Berat sekali ya...tapi itulah amanat jadi ulama. Kalo nggak kuat, 
silahkan jadi orang biasa saja seperti saya, yang kalo bicara efeknya 
nggak banyak. 

Saya paham betul bahwa secara personal Pak Adian Husaini itu orang 
baik, kalo anda kenalannya Habib Riziq juga pasti dia itu orang baik.
Jika anda kenal Presiden Suharto secara keseharian, anda akan dapati 
beliau itu orang yang sangat-sangat baik. Bahkan HITLER sekalipun 
kalau anda berkesempatan kenal secara personal bisa jadi Bapak yang 
baik, Teman yang baik bahkan majikan yang baik. Tidak mungkin mereka 
jadi pemimpin jika secara personal tidak baik kepada orang-orang 
dilingkungannya. 

Persoalannya biasanya adalah bagaimana sikap mereka pada orang yang 
bukan bagian dari lingkaran itu.

Persoalan kita itu masih sangat banyak dan sayang jika hanya direpoti 
oleh ego sekelompok orang yang merasa diri paling benar dan ingin 
menyeragamkan semua DENGAN MENGHALALKAN SEGALA CARA spt. memfitnah, 
menghujat dll.

(deleted)
 Jadi mungkin kalo mau berbahasa yg halusbudi kata kutukan harus 
diganti dengan kata kritik pedas :-
 Kayaknya lebih pas; kalo kutukan kesannya dikutuk jadi kodok atau 
batu kayak kisah malin kundang 

;-))
Kritik pedas itu bisa jadi kritik yang benar tapi dituangkan secara 
keras.

Yang terjadi itu biasanya lebih kearah emosi menghujat dibanding 
mengkritik. Justifikasinya nggak tuntas dan dangkal. Bahkan ya kadang-
kadang apa-apa yang sebetulnya sama saja kok masih saja dianggapnya 
beda, hanya untuk menegaskan anda salah 100%.
Ini kan artinya mengutuk: anda itu orang salah.

Walaupun memang bukan jadi kodok, ;-))
tapi minimal orang yang sebetulnya benar, bisa-bisa terkutuk jadi 
orang yang salah(di mata orang banyak) gara-gara operasi politiking 
model begini.

salam
Ary


 Kan pemerintah menganjurkan eufimisme-penghalusan; ditahan dikantor 
polisi dibilang diamankan.
 Harga naik dibilang penyesuaian; dapat uang sogok, upeti dibilang 
hibah, prostitusi di puncak dibilang 
 nikah mut'ah, bunga bank disebut bagi hasil. Dll.


bunga yang dihitung didepan dibilang bagi hasil.

 
 Salam mohon maap,
 l.meilany
 
   - Original Message - 
   From: satriyo 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Monday, May 21, 2007 11:23 AM
   Subject: [wanita-muslimah] Fwd: tanggapan utk lawan debatnya mas 
Satriyo di milis tetangga
 
 
   Buat mas Ary,
   Berikut tanggapan Akmal, dan 'sayangnya' sejauh ini belum minat 
gabung
   berdiskusi di WM.
 
   salam,
   satriyo
 
   ===
 
   --- In [EMAIL PROTECTED], Akmal malakmalakmal@ wrote:
 
   assalaamu'alaikum wr. wb.
 
   Berikut ini saya sampaikan tanggapan saya utk mas Ary
   yg di milisnya mas Satriyo... tanggapan saya adalah
   tulisan yg didahului dengan tanda  untuk
   mempermudah bacaan... saya menanggapi satu per satu
   tulisan mas Ary agar tidak rancu dan jelas
   konteksnya...
 
   Kadang-kadang saya heran. Tulisan yang sama ketika
   saya baca dengan saat teman2 INSIST membaca,
   kesimpulannya bisa beda banget... ;-)
 
mengaku pluralis tapi melihat perbedaan pemahaman
   kok heran... nah ketahuan belangnya toh???
 
   Saya tidak melihat apa-apa yang ditulis oleh sdr.
   Guntur itu bertentangan dengan point-point penting
   dari sdr. Akmal. Herannya sdr Akmal selalu merasa
   bertentangan ;-))
 
nggak selalu kok, hanya saja saya hanya
   menyampaikan apa yg saya rasa bertentangan... kalo yg
   saya setujui ya tidak dibahas... coba kita pikir lagi
   kalimat yang Anda bikin : Anda merasa blablabla tidak
   bertentangan, tapi HERANNYA sdr Akmal selalu merasa
   bertentangan... nah kenapa mesti heran? dikemanakan
   ideologi pluralisnya nih? :))
 
   Memang niat ketika membaca akan berpengaruh pada
   kepahaman. Oleh karena itu bukankah kita sebelum
   belajar sebailknya memang selalu berdoa, Ya Allah,
   berikanlah aku ilmu 

Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: tanggapan utk lawan debatnya mas Satriyo di milis tetangga

2007-05-25 Terurut Topik st Sabri
--- generated by asetijadi2004
DD  : Fri, 25 May 2007 08:46:20 -
From: asetijadi2004 [EMAIL PROTECTED]
 
 salam mbak Mei,
 
 Itulah mengapa saya selalu menyoroti orang-orang yang disebut sebagai 
 ulama(dalam arti khusus). Dalam kondisi seperti ini, mereka itu 
 sekarang menjadi panutan umat yang hampir tanpa reserve. 
--

Ulama yang baik semestinya menggunakan Linux sebagai operating system.

ubuntu rock !!!

salam 

-- 
All of my friends and I are crazy.Thats what keeps us sane!
Genius is the ability to reduce the complicated to the simple. --
C.W. Ceram





[wanita-muslimah] Re: Fwd: tanggapan utk lawan debatnya mas Satriyo di milis tetangga

2007-05-25 Terurut Topik asetijadi2004
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, st Sabri [EMAIL PROTECTED] wrote:

 --- generated by asetijadi2004
 DD: Fri, 25 May 2007 08:46:20 -
 From: asetijadi2004 [EMAIL PROTECTED]
  
  salam mbak Mei,
  
  Itulah mengapa saya selalu menyoroti orang-orang yang disebut 
sebagai 
  ulama(dalam arti khusus). Dalam kondisi seperti ini, mereka itu 
  sekarang menjadi panutan umat yang hampir tanpa reserve. 
 --
 
 Ulama yang baik semestinya menggunakan Linux sebagai operating 
system.
 
 ubuntu rock !!!
 
 salam 
 


wuahahahahaha...

ulama yang ini masih make dua bahkan tiga.

brother Linus, Bill and Job, 
we are all friend, arent we?

alias double agent and opportunis
;-))



 -- 
 All of my friends and I are crazy.Thats what keeps us sane!
 Genius is the ability to reduce the complicated to the simple. --
 C.W. Ceram





[wanita-muslimah] Re: Fwd: tanggapan utk lawan debatnya mas Satriyo di milis tetangga

2007-05-24 Terurut Topik asetijadi2004
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Buat mas Ary,
 Berikut tanggapan Akmal, dan 'sayangnya' sejauh ini belum minat 
gabung
 berdiskusi di WM.
 
 salam,
 satriyo
 

Sayang sekali, diskusinya jadi harus melalui orang ketiga 
;-))
tapi nggak pa-pa.


 ===
 
 --- In [EMAIL PROTECTED], Akmal malakmalakmal@ wrote:
 
 assalaamu'alaikum wr. wb.
 
 Berikut ini saya sampaikan tanggapan saya utk mas Ary
 yg di milisnya mas Satriyo...  tanggapan saya adalah
 tulisan yg didahului dengan tanda  untuk
 mempermudah bacaan...  saya menanggapi satu per satu
 tulisan mas Ary agar tidak rancu dan jelas
 konteksnya...
 
 
 
 
 
 
 Kadang-kadang saya heran.  Tulisan yang sama ketika
 saya baca dengan saat teman2 INSIST membaca,
 kesimpulannya bisa beda banget... ;-)
 
  mengaku pluralis tapi melihat perbedaan pemahaman
 kok heran...  nah ketahuan belangnya toh???
 

;-)) 

Ini juga termasuk contoh bagaimana cara membacanya saja sudah corrupt 
berat, nggak ada empati dan niat baik untuk memahami apa yang dibaca 
sama sekali. Yang ada ya pemahaman hasil angan-angan belaka.

Saya bukan heran adanya perbedaan pemahaman yang memang sunnatullah. 
Yang saya herankan adalah kok kalo melihat temen-temen JIL, SEMUA 
kalimat-kalimat yang sebetulnya tidak bertentangan pun dianggap 
bertentangan. 

Padahal saya sebagai bukan orang JIL, bisa melihat banyaknya KESAMAAN 
dan KEMIRIPAN daripada PERBEDAAN.


 
 
 Saya tidak melihat apa-apa yang ditulis oleh sdr.
 Guntur itu bertentangan dengan point-point penting
 dari sdr. Akmal. Herannya sdr Akmal selalu merasa
 bertentangan ;-))
 
  nggak selalu kok, hanya saja saya hanya
 menyampaikan apa yg saya rasa bertentangan...  kalo yg
 saya setujui ya tidak dibahas...  coba kita pikir lagi
 kalimat yang Anda bikin : Anda merasa blablabla tidak
 bertentangan, tapi HERANNYA sdr Akmal selalu merasa
 bertentangan...  nah kenapa mesti heran?  dikemanakan
 ideologi pluralisnya nih?  :))
 

Saya sudah jawab diatas. 
Ngomongin ideologi lagi...
;-)

 
 
 Memang niat ketika membaca akan berpengaruh pada
 kepahaman.  Oleh karena itu bukankah kita sebelum
 belajar sebailknya memang selalu berdoa,  Ya Allah,
 berikanlah aku ilmu pengetahuan dan pemahaman yang
 baik.
 
  kalau ada orang yg menyatakan pendapatnya, lalu
 ada yg mendengar / membaca pendapatnya itu, apakah yg
 salah selalu yg membaca?  OK saya bisa salah, tapi
 apakah penulisnya nggak mungkin salah?  nah, ini kan
 sudah klaim kebenaran namanya, walaupun tidak
 dinyatakan secara eksplisit...  wah wah betapa tidak
 pluralisnya... :)
 

Nah, saya bukan GUNTUR,

saya orang diluar Anda berdua.
Saya MENGOMENTARI komentar Anda ke artikel mas Guntur.
Begitulah komentar saya, 
bahwa ada komentar anda yang salah.

Bukankah anda mungkin salah, 
silahkan anda introspeksi , 
apakah Anda salah atau tidak.


 
 
 Bahwa ada beberapa kesimpulan sdr. Guntur yang tidak
 saya sepakati, tentu saja sebagai hal yang normal.
 Tapi bukan sesuatu yang MENGGONCANGKAN yang harus
 dikutuk  ;-))
 
  tergantung kesimpulan mana yg tidak disepakati... 
 jika ada kesimpulan yg jelas-jelas bertentangan dengan
 konsep dalam Al-Qur'an yg saya yakin sudah kita pahami
 bersama, maka ia cukup MENGGONCANGKAN...  tapi saya
 rasa saya tidak pernah mengutuk...  coba baca lagi
 tulisan saya dan cari kata-kata yg sifatnya mengutuk
 di sana, insya Allah nggak ada...  nah, siapa nih yg
 mengadu domba umat sebenarnya hayooo ... :) 
 

Silahkan Anda jujur dengan hati nurani anda sendiri. 
Kenapa anda campur adukkan urusan yang tidak tertulis dalam artikel 
itu, urusan orientalis yang sebetulnya tidak relevan ke dalam 
komentar anda?

Ini akan terlihat jika anda baca lagi komentar anda secara keseluruhan

 
 
 Memang begitulah yang dimaksud dg. karya bersama
 oleh tulisan mas Guntur.  Allah MEMANG pemrakarsa
 semuanya TAPI mas Guntur saya kira mau bilang Allah
 membuatnya DENGAN MENDIKTEKANNYA SECARA LETERLIJK,
 TAPI MENDIKTEKANNYA DALAM PROSES KOLABORASI
 MAKHLUK-MAKHLUKNYA YANG BERPUNCAK PADA Al-Quran
 sebagai kitab.
 
  tau darimana nih mas Guntur berpendapat demikian? 
 Anda punya hubungan batin dengan beliau ya?  hehehe...
  mari kita cerna kalimat mas Ary...  di awal paragraf
 mas Ary bilang MEMANG BEGITULAH, tapi di kalimat
 berikutnya dikatakan tapi mas Guntur SAYA KIRA... 
 nah, ini sudah pasti bener apa masih kira-kira nih? 
 saya rasa lebih baik mas Guntur sajalah yg
 mengkonfirmasi di sini maksud dia itu apa sebenarnya,
 gak usah ada orang lain yg mengira-ngira (tapi merasa
 yakin) dengan maksud beliau...  lalu apakah maksudnya
 BERPUNCAK PADA AL-QUR'AN SEBAGAI KITAB?  bukankah di
 uraian sebelumnya sudah saya jelaskan bahwa yg
 dimaksud dgn Al-Qur'an sbg Kitab bukanlah Al-Qur'an
 sbg buku, melainkan sbg kalimat-kalimat wahyu Allah yg
 disebarkan BUKAN melalui tulisan, melainkan melalui
 hapalan...  nah, berhubung kalimat ini berasal dari
 Anda, bolehlah Anda coba menjelaskan maksudnya apa... 
 :)
 
 

Makanya saya garis bawahi NIAT BAIK dan