[wanita-muslimah] Re: Fwd: tanggapan utk lawan debatnya mas Satriyo di milis tetangga
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: (deleted) Kalo saya baca 'cap' nya Pak Adian Husaini saya menangkap rasa kebencian yg dalam terhadap X. Radikalisme dalam tulisan kira2 gitulah menurut saya, yg bisa bikin naikdarah bagi yg mudah tersinggung. Tapi begitu lihat sosoknya, yg andap asor [ artinya saja nggak ngerti tepat tapi orang jawa bilang tawadu], saya mikir apakah ia mungkin kurang bisa menuangkan isi hatinya dalam tulisan? Baru2 ini tulisan Pak KM di kompas di maknai kurang tepat di milis hingga pak KM perlu menjelaskan lagi apa yg ia maksud. salam mbak Mei, Itulah mengapa saya selalu menyoroti orang-orang yang disebut sebagai ulama(dalam arti khusus). Dalam kondisi seperti ini, mereka itu sekarang menjadi panutan umat yang hampir tanpa reserve. Penting bagi ulama untuk bisa berhati-hati dalam menulis maupun berkata. Berilah CONTOH DAN TAULADAN bagi umat. Selalu menjadi bagian dari solusi dan bukan bagian dari masalah, membawa kesejukan dan persaudaraan dibanding menonjolkan perbedaan, dan yang paling penting menjadi contoh dari hilangnya sifat takabur pada setiap kesempatan. Berat sekali ya...tapi itulah amanat jadi ulama. Kalo nggak kuat, silahkan jadi orang biasa saja seperti saya, yang kalo bicara efeknya nggak banyak. Saya paham betul bahwa secara personal Pak Adian Husaini itu orang baik, kalo anda kenalannya Habib Riziq juga pasti dia itu orang baik. Jika anda kenal Presiden Suharto secara keseharian, anda akan dapati beliau itu orang yang sangat-sangat baik. Bahkan HITLER sekalipun kalau anda berkesempatan kenal secara personal bisa jadi Bapak yang baik, Teman yang baik bahkan majikan yang baik. Tidak mungkin mereka jadi pemimpin jika secara personal tidak baik kepada orang-orang dilingkungannya. Persoalannya biasanya adalah bagaimana sikap mereka pada orang yang bukan bagian dari lingkaran itu. Persoalan kita itu masih sangat banyak dan sayang jika hanya direpoti oleh ego sekelompok orang yang merasa diri paling benar dan ingin menyeragamkan semua DENGAN MENGHALALKAN SEGALA CARA spt. memfitnah, menghujat dll. (deleted) Jadi mungkin kalo mau berbahasa yg halusbudi kata kutukan harus diganti dengan kata kritik pedas :- Kayaknya lebih pas; kalo kutukan kesannya dikutuk jadi kodok atau batu kayak kisah malin kundang ;-)) Kritik pedas itu bisa jadi kritik yang benar tapi dituangkan secara keras. Yang terjadi itu biasanya lebih kearah emosi menghujat dibanding mengkritik. Justifikasinya nggak tuntas dan dangkal. Bahkan ya kadang- kadang apa-apa yang sebetulnya sama saja kok masih saja dianggapnya beda, hanya untuk menegaskan anda salah 100%. Ini kan artinya mengutuk: anda itu orang salah. Walaupun memang bukan jadi kodok, ;-)) tapi minimal orang yang sebetulnya benar, bisa-bisa terkutuk jadi orang yang salah(di mata orang banyak) gara-gara operasi politiking model begini. salam Ary Kan pemerintah menganjurkan eufimisme-penghalusan; ditahan dikantor polisi dibilang diamankan. Harga naik dibilang penyesuaian; dapat uang sogok, upeti dibilang hibah, prostitusi di puncak dibilang nikah mut'ah, bunga bank disebut bagi hasil. Dll. bunga yang dihitung didepan dibilang bagi hasil. Salam mohon maap, l.meilany - Original Message - From: satriyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, May 21, 2007 11:23 AM Subject: [wanita-muslimah] Fwd: tanggapan utk lawan debatnya mas Satriyo di milis tetangga Buat mas Ary, Berikut tanggapan Akmal, dan 'sayangnya' sejauh ini belum minat gabung berdiskusi di WM. salam, satriyo === --- In [EMAIL PROTECTED], Akmal malakmalakmal@ wrote: assalaamu'alaikum wr. wb. Berikut ini saya sampaikan tanggapan saya utk mas Ary yg di milisnya mas Satriyo... tanggapan saya adalah tulisan yg didahului dengan tanda untuk mempermudah bacaan... saya menanggapi satu per satu tulisan mas Ary agar tidak rancu dan jelas konteksnya... Kadang-kadang saya heran. Tulisan yang sama ketika saya baca dengan saat teman2 INSIST membaca, kesimpulannya bisa beda banget... ;-) mengaku pluralis tapi melihat perbedaan pemahaman kok heran... nah ketahuan belangnya toh??? Saya tidak melihat apa-apa yang ditulis oleh sdr. Guntur itu bertentangan dengan point-point penting dari sdr. Akmal. Herannya sdr Akmal selalu merasa bertentangan ;-)) nggak selalu kok, hanya saja saya hanya menyampaikan apa yg saya rasa bertentangan... kalo yg saya setujui ya tidak dibahas... coba kita pikir lagi kalimat yang Anda bikin : Anda merasa blablabla tidak bertentangan, tapi HERANNYA sdr Akmal selalu merasa bertentangan... nah kenapa mesti heran? dikemanakan ideologi pluralisnya nih? :)) Memang niat ketika membaca akan berpengaruh pada kepahaman. Oleh karena itu bukankah kita sebelum belajar sebailknya memang selalu berdoa, Ya Allah, berikanlah aku ilmu
Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: tanggapan utk lawan debatnya mas Satriyo di milis tetangga
--- generated by asetijadi2004 DD : Fri, 25 May 2007 08:46:20 - From: asetijadi2004 [EMAIL PROTECTED] salam mbak Mei, Itulah mengapa saya selalu menyoroti orang-orang yang disebut sebagai ulama(dalam arti khusus). Dalam kondisi seperti ini, mereka itu sekarang menjadi panutan umat yang hampir tanpa reserve. -- Ulama yang baik semestinya menggunakan Linux sebagai operating system. ubuntu rock !!! salam -- All of my friends and I are crazy.Thats what keeps us sane! Genius is the ability to reduce the complicated to the simple. -- C.W. Ceram
[wanita-muslimah] Re: Fwd: tanggapan utk lawan debatnya mas Satriyo di milis tetangga
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, st Sabri [EMAIL PROTECTED] wrote: --- generated by asetijadi2004 DD: Fri, 25 May 2007 08:46:20 - From: asetijadi2004 [EMAIL PROTECTED] salam mbak Mei, Itulah mengapa saya selalu menyoroti orang-orang yang disebut sebagai ulama(dalam arti khusus). Dalam kondisi seperti ini, mereka itu sekarang menjadi panutan umat yang hampir tanpa reserve. -- Ulama yang baik semestinya menggunakan Linux sebagai operating system. ubuntu rock !!! salam wuahahahahaha... ulama yang ini masih make dua bahkan tiga. brother Linus, Bill and Job, we are all friend, arent we? alias double agent and opportunis ;-)) -- All of my friends and I are crazy.Thats what keeps us sane! Genius is the ability to reduce the complicated to the simple. -- C.W. Ceram
[wanita-muslimah] Re: Fwd: tanggapan utk lawan debatnya mas Satriyo di milis tetangga
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Buat mas Ary, Berikut tanggapan Akmal, dan 'sayangnya' sejauh ini belum minat gabung berdiskusi di WM. salam, satriyo Sayang sekali, diskusinya jadi harus melalui orang ketiga ;-)) tapi nggak pa-pa. === --- In [EMAIL PROTECTED], Akmal malakmalakmal@ wrote: assalaamu'alaikum wr. wb. Berikut ini saya sampaikan tanggapan saya utk mas Ary yg di milisnya mas Satriyo... tanggapan saya adalah tulisan yg didahului dengan tanda untuk mempermudah bacaan... saya menanggapi satu per satu tulisan mas Ary agar tidak rancu dan jelas konteksnya... Kadang-kadang saya heran. Tulisan yang sama ketika saya baca dengan saat teman2 INSIST membaca, kesimpulannya bisa beda banget... ;-) mengaku pluralis tapi melihat perbedaan pemahaman kok heran... nah ketahuan belangnya toh??? ;-)) Ini juga termasuk contoh bagaimana cara membacanya saja sudah corrupt berat, nggak ada empati dan niat baik untuk memahami apa yang dibaca sama sekali. Yang ada ya pemahaman hasil angan-angan belaka. Saya bukan heran adanya perbedaan pemahaman yang memang sunnatullah. Yang saya herankan adalah kok kalo melihat temen-temen JIL, SEMUA kalimat-kalimat yang sebetulnya tidak bertentangan pun dianggap bertentangan. Padahal saya sebagai bukan orang JIL, bisa melihat banyaknya KESAMAAN dan KEMIRIPAN daripada PERBEDAAN. Saya tidak melihat apa-apa yang ditulis oleh sdr. Guntur itu bertentangan dengan point-point penting dari sdr. Akmal. Herannya sdr Akmal selalu merasa bertentangan ;-)) nggak selalu kok, hanya saja saya hanya menyampaikan apa yg saya rasa bertentangan... kalo yg saya setujui ya tidak dibahas... coba kita pikir lagi kalimat yang Anda bikin : Anda merasa blablabla tidak bertentangan, tapi HERANNYA sdr Akmal selalu merasa bertentangan... nah kenapa mesti heran? dikemanakan ideologi pluralisnya nih? :)) Saya sudah jawab diatas. Ngomongin ideologi lagi... ;-) Memang niat ketika membaca akan berpengaruh pada kepahaman. Oleh karena itu bukankah kita sebelum belajar sebailknya memang selalu berdoa, Ya Allah, berikanlah aku ilmu pengetahuan dan pemahaman yang baik. kalau ada orang yg menyatakan pendapatnya, lalu ada yg mendengar / membaca pendapatnya itu, apakah yg salah selalu yg membaca? OK saya bisa salah, tapi apakah penulisnya nggak mungkin salah? nah, ini kan sudah klaim kebenaran namanya, walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit... wah wah betapa tidak pluralisnya... :) Nah, saya bukan GUNTUR, saya orang diluar Anda berdua. Saya MENGOMENTARI komentar Anda ke artikel mas Guntur. Begitulah komentar saya, bahwa ada komentar anda yang salah. Bukankah anda mungkin salah, silahkan anda introspeksi , apakah Anda salah atau tidak. Bahwa ada beberapa kesimpulan sdr. Guntur yang tidak saya sepakati, tentu saja sebagai hal yang normal. Tapi bukan sesuatu yang MENGGONCANGKAN yang harus dikutuk ;-)) tergantung kesimpulan mana yg tidak disepakati... jika ada kesimpulan yg jelas-jelas bertentangan dengan konsep dalam Al-Qur'an yg saya yakin sudah kita pahami bersama, maka ia cukup MENGGONCANGKAN... tapi saya rasa saya tidak pernah mengutuk... coba baca lagi tulisan saya dan cari kata-kata yg sifatnya mengutuk di sana, insya Allah nggak ada... nah, siapa nih yg mengadu domba umat sebenarnya hayooo ... :) Silahkan Anda jujur dengan hati nurani anda sendiri. Kenapa anda campur adukkan urusan yang tidak tertulis dalam artikel itu, urusan orientalis yang sebetulnya tidak relevan ke dalam komentar anda? Ini akan terlihat jika anda baca lagi komentar anda secara keseluruhan Memang begitulah yang dimaksud dg. karya bersama oleh tulisan mas Guntur. Allah MEMANG pemrakarsa semuanya TAPI mas Guntur saya kira mau bilang Allah membuatnya DENGAN MENDIKTEKANNYA SECARA LETERLIJK, TAPI MENDIKTEKANNYA DALAM PROSES KOLABORASI MAKHLUK-MAKHLUKNYA YANG BERPUNCAK PADA Al-Quran sebagai kitab. tau darimana nih mas Guntur berpendapat demikian? Anda punya hubungan batin dengan beliau ya? hehehe... mari kita cerna kalimat mas Ary... di awal paragraf mas Ary bilang MEMANG BEGITULAH, tapi di kalimat berikutnya dikatakan tapi mas Guntur SAYA KIRA... nah, ini sudah pasti bener apa masih kira-kira nih? saya rasa lebih baik mas Guntur sajalah yg mengkonfirmasi di sini maksud dia itu apa sebenarnya, gak usah ada orang lain yg mengira-ngira (tapi merasa yakin) dengan maksud beliau... lalu apakah maksudnya BERPUNCAK PADA AL-QUR'AN SEBAGAI KITAB? bukankah di uraian sebelumnya sudah saya jelaskan bahwa yg dimaksud dgn Al-Qur'an sbg Kitab bukanlah Al-Qur'an sbg buku, melainkan sbg kalimat-kalimat wahyu Allah yg disebarkan BUKAN melalui tulisan, melainkan melalui hapalan... nah, berhubung kalimat ini berasal dari Anda, bolehlah Anda coba menjelaskan maksudnya apa... :) Makanya saya garis bawahi NIAT BAIK dan