Masalahnya emang di situ, mba Lina. Pada akhirnya kita memang harus bisa
menerima kekalahan atau bisa mengukur kemampuan diri sendiri.
Di lain pihak analisa hikmah ajar (lesson learned) dan usaha jalan terus.
Setelah bekerja bertahun2 membangun konstituen, yang terpilih orang baru, yang
5 thn ke depan sepertinya krusial. DPR isinya yg punya modal atau dinasti..
potensi besar utk korupsi. Bayar biaya pemilu kemarin dan buat 2014. Berhitung
sajalah. Belum lagi, ada partai2 ttt yg punya semangat kembali ke UUD 1945.
Bukan tidak mungkin kekacauan demokrasi sekarang akan dijadikan
POPOK
ANAK-ANAK, MELANTAI ALIAS NGEPEL LANTAI.
Siapa yang mau itttutt ?
Salam
-o0o-
--- On Tue, 12/5/09, Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@gmail.com wrote:
From: Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@gmail.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Perempuan di Parlemen Kurang dari 8 Persen
To: wanita
.
Siapa yang mau itttutt ?
Salam
-o0o-
--- On Tue, 12/5/09, Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@gmail.com wrote:
From: Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@gmail.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Perempuan di Parlemen Kurang dari 8 Persen
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tuesday, 12 May
Kalo saya sih nyaranin, karena sudah gagal nyaleg yak udah semangatnya
dialihkan untuk menjalankan rencana2 utk kemajuan desa aja tanpa harus duduk di
legislatif? Bisa gak ya kira2?.
Saya pikir kan kalo dia berhasil, dan masih mo nyalonin diri lagi di next
pemilihan 5thn mendatang, dia gak