IMHO, Mas" di bawah, bukan orang (maaf) bego.. Anda berdua (dan yang mengaku
bego) hanya sedang 'merendahkan diri meningkatkan mutu'.. :D

Suatu 'produk' (baru) tidaklah haram untuk dipublikasikan..  AFAIK, tidak
semua
kegiatan atau informasi akan terekspose oleh media massa.. Misalnya, kalau
seorang tokoh mendatangi & menyumbang pasar, sekolah, petani, nelayan dsb,
apakah semua itu pasti diliput media massa? Dalam beberapa kasus, liputan
media massa sendiri amat tergantung pada 'minat' dan latar belakang media
tersebut (pemodal?)..

Pandangan melecehkan iklan" yang berkembang belakangan ini, menunjukkan
adanya sikap khawatir yang berlebihan.. sikap khawatir tokoh yang lebih
dahulu
populer akan dikalahkan.. :-) Seolah-olah yang berhak populer hanya
tokoh/parpol
tertentu saja..

Untuk tokoh/parpol yang sudah lebih dahulu eksis, jelas tidak perlu mendanai
iklan.. karena hampir setiap hari mereka sudah berkampanye... sekaligus
diliput
media massa..

Intinya, kalau benar" bagus, kenapa harus takut bersaing secara sehat?
CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

2008/6/19 irwan riduan <[EMAIL PROTECTED]>:

>   sangat setuju bung dwi , saya juga orang bego yang masih teteap berpikir
> bagaimana negara ini selaalu menjadi cacian negara lain di dunia karena
> kepintarannya atau karena banayak orang bego seperti saya ini !!!
>
> saya sedang berpikir kalau arang yang punya uang sudah memperhitungkan
> berapaa orang miskin yang akan dia bantu dan berkoordinasi dengan orang yang
> berduit uga sudah berapa orang miskin yang di cover (dibantu) kan tau jumlah
> orang miskin yang ada di Indonesia berapa yang sudah terbantu dan berapa
> yang belum terbantu jadi ngak adaa pembengkakan dana bantuan untuk orang
> miskin alhasil subsidi pemerintah yang di nikmati orang kaya jadi impas
> (seri)
> itu kata saya yang bego,
> jadi kalau orang pintar itungan harus pakaai rumus tentang menghitung orang
> bego selaalu pakai angka disekitaar rumaah saya yang miskin siapa aja yach ?
> kalau yang jauh dari rumah saya ngak taau sipa yang miskin karena biar
> rumahnya gubuk sudah punya motor (katanya warisan) jadi , ngak usah mikirin
> tetanggaa jauh yang deket ajaa dulu yang jelas miskin apaa ngak ?
>
> tuh buat para pemimipin yang pasti pinter ?
>
> irwan riduan sp
>
>
> > ----- Original Message ----
> > From: dwi.suryo <[EMAIL PROTECTED] <dwi.suryo%40motorkanzen.com>
> >
> > To: [EMAIL PROTECTED]<Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com>
> > Sent: Friday, June 1, 2001 7:41:05 AM
> > Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Tega..nya....
> > ..Perang" Iklan Tokoh Nasional Mulai Marak
>
> > iya tuh, saya yang orang bego jadi tambah bego aja nehh...
> > walau saya bego tapi saya masih ada pikiran begini nih,,
> > kalau orang punya duit banyak kenapa ga di bagiin ajah ke
> > orang2 yang lagi susah ya?? kan ketahuan perbuataan baiknya
> > bisa di rasakan orang banyak jadi lumayan tuh dia dapat nama
> > "sang dermawan", walau mungkin ngebagiinnya cuma
> > cari nama doang, ya dari pada cari nama lewat iklan yang
> > padahal neh ya ga tau prestasinya kaya apa? kaya orang bego
> > aku inih jadi mikirnya kaya yang lagi cari perhatian alias
> > "caper" gitu dehh..
> > ini pikiran bego saya ajah lho....
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke