Dear All,

AFAIk, konteksnya saat itu pemuka agama (yahudi) tersinggung/marah besar
dengan
nahi munkar yang Yesus/Isa A.S lakukan - yakni menentang pemanfaatan rumah
suci
untuk kepentingan ekonomi mereka pribadi - memanfaatkan posisi sebagai
pemuka
agama yang arogan/tidak boleh dilawan.. Karena mungkin saja (saat itu) kalau
hal itu
sampai terbongkar ke publik, akan menjadi aib; meruntuhkan 'wibawa' dan
'kesakralan'
selaku pemuka agama..

IMHO, apa yang terjadi saat itu mungkin bisa kita bayangkan seperti di film"
di mana
pemuka adat/agama setempat memfitnah seseorang karena dianggap membahayakan
eksistensi dan previllege yang selama itu mereka dapatkan..akibatnya mereka
mengambil
sikap/tindakan terhadap seseorang tadi - lewat 'tangan umum'.. lewat pola
klaim dan
seolah"..

Dalam konteks kini, teman saya tersebut juga menyebutkan contoh (meski saya
masih
belum sepakat) da'i yang kurang lebih melakukan hal serupa.. mengajak orang"
mengeluarkan
dana dengan ringan/semangat.. namun di rumahnya sendiri kemalingan sampai
milyaran
rupiah(?).. itu uang siapa/dari mana, katanya..

Membaca tulisan Pak HMNA, penyebutan FPI hanya menggambarkan upaya fisik
(pengusiran)
yang Yesus/Isa A.S dan murid"nya lakukan.. bukan apple-to-apple bahwa FPI
harus melakukan
pengusiran serupa di saat sekarang.. Meskipun logikanya bisa juga seperti
itu..

Bahwa saat ini ada/banyak(?) guru pengajian yang 'menodong' muridnya membeli
barang"
yang mereka jual, AFAIK, bisa juga dikategorikan 'pelanggaran etika'
sejenis..
Mungkin kalau ada tokoh seperti Yesus/Isa A.S yang berani melakukan nahi
munkar kepada
guru pengajian (apalagi da'i yang membentuk imperium bisnis) seperti itu,
bakal 'disalib'
atau minimal difitnah sebagai 'subversif' dalam soal agama.. :-p

-- 
Wassalam,

Irwan.K
"Better team works could lead us to better results"
http://irwank.blogspot.com
fb/twitter/skype: irwank2k2

Pada 14 Juni 2010 18:50, Wikan Danar Sunindyo <wikan.da...@gmail.com>menulis:

>
>
> kalau pas jumatan dan hari raya, areal buat sholat meluas ke mana2,
> sampai ke halaman, areal parkir, areal pertokoan, dan bahkan sampai ke
> jalan umum
> areal yang sama yang dimanfaatkan oleh pedagang2 dadakan dan
> businessman yang beneran
> bahkan ada pedagang yang sholat di samping dagangan mereka
> ya mungkin FPI mau menertibkan mereka? Pedagang Kaki Lima semakin lama
> semakin semrawut sih
>
> salam,
> --
> wikan
>
> 2010/6/14 H. M. Nur Abdurahman 
> <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id<mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id>
> >
>
> >
> >
> >
> > arcon, arcon, asal nyeletuk saja tanpa membaca baik-baik:
> > Ayuh baca ini baik-baik
> >
> > Yesus membentuk kumpulan untuk bertindak seperti FPI. Silakan baca Injil
> di bawah ini:
> > Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan
> merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali
> lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan
> lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan
> > meja-meja mereka dibalikkan-Nya [*Yoh 2:14-15*,
> > ia saat itu datang bersama murid2nya (*Markus 11:15*) dan
> > juga saudara2nya dan juga Ibunya (*Yoh 2:12*)]
> >
> > Yesus cs mengobrak-abrik pedagang dan penukar uang yahudi DI DALAM BAIT
> SUCI bukan di pelatarannya. Pasar seng di pinggir Masjid al-Haram di Makkah
> itu sebuah contoh oleh masjid-masjid seluruh dunia termasuk Indonesia, para
> pedagang dadakan berdagang di sekitar dan pelataran masjid, BUKAN DI DALAM
> masjid diruangan yang dipakai untuk shalat berjama'ah.
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke