Re: [wanita-muslimah] Sekitar Ajaran Anand Krishna (1/3)

2010-02-18 Terurut Topik Achmad Chodjim
Mas Ari, sebenarnya LPPI dan AK dalam hal ini sama saja, sama-sama perang 
konsep ketuhanan. Namanya konsep ya hasil telaah pikiran. Yang jelas 
orang-orang LPPI belum pernah berjumpa dengan Allah, tetapi mereka 
meributkan konsepnya orang lain.

Sudah jelas disebutkan oleh LPPI tentang pemahaman, lha koq diabsolutkan 
bahwa pemahaman dirinya benar dan pemahaman orang lain salah. 
Biuuuhbiuuuhh.. celakanya pemahaman orang lain harus dihabisi 
dengan keinginan membantai orang-orang yang tidak sepaham.

Kalau saya, sebagai orang Jawa, hanya memohon kepada orang-orang itu 
nyebut..., nyebut kepada Gusti Allah, agar hati menjadi tenang, dan 
tidak hidup sangar!

Wassalam,

chodjim


- Original Message - 
From: Ari Condro masar...@gmail.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, February 18, 2010 2:21 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Sekitar Ajaran Anand Krishna (1/3)


 tumben tulisan pak amin jamaludin muncul.  sekedar tanya juga, pak amin
 jamaluddin kapan rencana nggeruduk ahmadiyah lagi ?  sudah lama nih gak
 bikin agresi.  :))

 toh, nanti di pengadilan malah muncul sebagai saksi ahli.  mantep kan.  di
 lapangan jadi korlap penggusuran, di meja hijau muncul sebagai saksi ahli
 yang againts korban penggusuran.

 dunia yang aneh.




 2010/2/18 H. M. Nur Abdurahman mnur.abdurrah...@yahoo.co.id



 Sekitar Ajaran Anand Krishna (1/3)

 Oleh M. Amin Djamaluddin
 Ketua LPPI (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam)
 Masjid Al Ihsan lantai 3
 Proyek Pasar Rumput
 Jl. Sultan Agung, Manggarai, Jakarta Selatan 12970
 Tel. (62-21) 828 1606
 Tel. Rumah: (62-21) 315 4139
 HP: 0812 932 0225

 Mereka berada dalam keadaan ragu-ragu, antara iman dan kafir; tidak 
 masuk
 pada golongan beriman dan tidak pula pada golongan kafir. Maka siapa yang
 disesatkan oleh Allah, niscaya kamu tidak akan mendapat jalan untuk 
 memberi
 petunjuk padanya. [QS. An-Nisa' (4) : 143]
 Sebagai sebuah fenomena keagamaan, kemunculan ajaran model Anand Krishna
 sudah diantisipasi Allah melalui berbagai ayat dalam Al-Qur'an. Anand
 Krishna menjadikan sinkretisme sebagai dasar pijakannya, namun 
 sesungguhnya
 dia sedang berusaha dengan caranya (melalui pendekatan meditasi dan
 sebagainya) untuk meniadakan Agama dan konsep Ketuhanan itu sendiri.
 Semangat sinkretisasi yang merupakan kedok semata, pada ajaran model 
 Anand
 Krishna, sudah sering kita temui pada doktrin freemasonry yang terbit 
 dari
 Barat. Bisa dikatakan, ajaran Anand Krishna adalah freemasonry yang 
 terbit
 dari Timur. Semangat dan tujuan keduanya sama, yaitu menyesatkan dan
 memurtadkan.

 1. Konsepsi Ketuhanan Anand Krishna
 Menurut pemahaman Anand Krishna, Tuhan bukanlah dzat yang Maha Mulia,
 tapi sebatas pada sistem yang ada di dalam diri manusia. Jadi kedudukan
 Tuhan menurut konsep Anand lebih rendah dari manusia, karena Tuhan 
 sederajat
 dengan sistem kesadaran pada diri manusia, atau sistem sel pada otak
 manusia. Jadi, Tuhan itu bagian dari makhluk (manusia), bukan al-Khalik,
 begitu menurut pemahaman Anand Krishna.
 Sistem kesadaran pada manusialah yang kemudian melahirkan adanya Tuhan.
 Manusia merasa inferior, maka perlu mendapat perlindungan dari sesuatu 
 yang
 lebih superior. Maka kesadaran akan adanya hal inilah yang secara 
 otomatis
 melahirkan kebutuhan akan Tuhan, dengan nama yang berbeda-beda (ada 
 yang
 menyebutnya Widhi, Yang Satu dan sebagainya). Jadi, pemahaman konsep 
 Tuhan
 yang dihasilkan Anand sama saja dengan pemahaman yang selama ini
 disosialisasikan oleh kalangan kiri (Marxisme dan sebagainya).
 Dalam buku berjudul Asmaul Husna, halaman 43, Anand Krishna menuliskan:
 Yang membentuk dalam kepribadian kita, yang menentukan pemahaman kita, 
 yang
 memberikan daya pikir kepada kita, itulah Allah, itulah Tuhan, itulah 
 Widhi,
 itulah Yang Satu, walaupun dipanggil dengan berbagai nama.
 Masih pada buku yang sama, halaman 175, Anand mengatakan: Agama kita
 memang berbeda tapi jangan mengkotak-kotakkan Tuhan, ini Tuhanmu, itu
 Tuhanku. Bagaimana kita dapat membagi-bagikan Tuhan Yang Maha Tunggal
 adanya.
 Sedangkan pada halaman 177, Anand mengatakan: Ketahuilah bahwa Allah 
 yang
 kita sembah, Tuhan yang mereka percaya itu sama dan satu adanya. 
 Sembahlah
 Ia yang adalah Al-Ahad.
 Kecenderungan itu juga bisa dilihat pada buku lainnya berjudul AH! 
 Mereguk
 Keindahan Tak Terkatakan halaman 80, yaitu: Tuhan itu Maha Adil adanya.
 Tuhan itu Maha Pengasih adanya. Semuanya hanyalah 'atribut-atribut' yang
 anda berikan kepada Tuhan.
 Jadi, karena sifat manusia yang cenderung tidak adil, bahkan kepada 
 dirinya
 sendiri, maka sistem kesadarannya menciptakan Tuhan yang bersifat Maha
 Adil, Maha Pengasih, dan sebagainya. Begitulah konsep Tuhan menurut 
 Anand.
 Masih pada buku berjudul AH! Mereguk Keindahan Tak Terkatakan khususnya
 di halaman 99, Anand menilai Tuhan sebagai makhluk yang haus perhatian.
 Dengan kata lain Anand menilai Tuhan sebagai sosok yang mengalami 
 gangguan
 kejiwaan sehingga membutuhkan

Re: [wanita-muslimah] Sekitar Ajaran Anand Krishna (1/3)

2010-02-18 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Iya ya Ustadz Chodjim, 

padahal jelas-jelas konsep apapun pasti gak tepat juga lha wong laisa 
kamitslihi syai-un...
Bilang ahad, karena hasil pemikiran ahad sudah pasti bukan itu kok bisa 
memastikan :-)

Memang pinginnya cuman rebutan pepesan kosong... :-(

  - Original Message - 
  From: Achmad Chodjim 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, February 18, 2010 3:15 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Sekitar Ajaran Anand Krishna (1/3)



  Mas Ari, sebenarnya LPPI dan AK dalam hal ini sama saja, sama-sama perang 
  konsep ketuhanan. Namanya konsep ya hasil telaah pikiran. Yang jelas 
  orang-orang LPPI belum pernah berjumpa dengan Allah, tetapi mereka 
  meributkan konsepnya orang lain.

  Sudah jelas disebutkan oleh LPPI tentang pemahaman, lha koq diabsolutkan 
  bahwa pemahaman dirinya benar dan pemahaman orang lain salah. 
  Biuuuhbiuuuhh.. celakanya pemahaman orang lain harus dihabisi 
  dengan keinginan membantai orang-orang yang tidak sepaham.

  Kalau saya, sebagai orang Jawa, hanya memohon kepada orang-orang itu 
  nyebut..., nyebut kepada Gusti Allah, agar hati menjadi tenang, dan 
  tidak hidup sangar!

  Wassalam,

  chodjim

  - Original Message - 
  From: Ari Condro masar...@gmail.com
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Thursday, February 18, 2010 2:21 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Sekitar Ajaran Anand Krishna (1/3)

   tumben tulisan pak amin jamaludin muncul. sekedar tanya juga, pak amin
   jamaluddin kapan rencana nggeruduk ahmadiyah lagi ? sudah lama nih gak
   bikin agresi. :))
  
   toh, nanti di pengadilan malah muncul sebagai saksi ahli. mantep kan. di
   lapangan jadi korlap penggusuran, di meja hijau muncul sebagai saksi ahli
   yang againts korban penggusuran.
  
   dunia yang aneh.
  
  
  
  
   2010/2/18 H. M. Nur Abdurahman mnur.abdurrah...@yahoo.co.id
  
  
  
   Sekitar Ajaran Anand Krishna (1/3)
  
   Oleh M. Amin Djamaluddin
   Ketua LPPI (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam)
   Masjid Al Ihsan lantai 3
   Proyek Pasar Rumput
   Jl. Sultan Agung, Manggarai, Jakarta Selatan 12970
   Tel. (62-21) 828 1606
   Tel. Rumah: (62-21) 315 4139
   HP: 0812 932 0225
  
   Mereka berada dalam keadaan ragu-ragu, antara iman dan kafir; tidak 
   masuk
   pada golongan beriman dan tidak pula pada golongan kafir. Maka siapa yang
   disesatkan oleh Allah, niscaya kamu tidak akan mendapat jalan untuk 
   memberi
   petunjuk padanya. [QS. An-Nisa' (4) : 143]
   Sebagai sebuah fenomena keagamaan, kemunculan ajaran model Anand Krishna
   sudah diantisipasi Allah melalui berbagai ayat dalam Al-Qur'an. Anand
   Krishna menjadikan sinkretisme sebagai dasar pijakannya, namun 
   sesungguhnya
   dia sedang berusaha dengan caranya (melalui pendekatan meditasi dan
   sebagainya) untuk meniadakan Agama dan konsep Ketuhanan itu sendiri.
   Semangat sinkretisasi yang merupakan kedok semata, pada ajaran model 
   Anand
   Krishna, sudah sering kita temui pada doktrin freemasonry yang terbit 
   dari
   Barat. Bisa dikatakan, ajaran Anand Krishna adalah freemasonry yang 
   terbit
   dari Timur. Semangat dan tujuan keduanya sama, yaitu menyesatkan dan
   memurtadkan.
  
   1. Konsepsi Ketuhanan Anand Krishna
   Menurut pemahaman Anand Krishna, Tuhan bukanlah dzat yang Maha Mulia,
   tapi sebatas pada sistem yang ada di dalam diri manusia. Jadi kedudukan
   Tuhan menurut konsep Anand lebih rendah dari manusia, karena Tuhan 
   sederajat
   dengan sistem kesadaran pada diri manusia, atau sistem sel pada otak
   manusia. Jadi, Tuhan itu bagian dari makhluk (manusia), bukan al-Khalik,
   begitu menurut pemahaman Anand Krishna.
   Sistem kesadaran pada manusialah yang kemudian melahirkan adanya Tuhan.
   Manusia merasa inferior, maka perlu mendapat perlindungan dari sesuatu 
   yang
   lebih superior. Maka kesadaran akan adanya hal inilah yang secara 
   otomatis
   melahirkan kebutuhan akan Tuhan, dengan nama yang berbeda-beda (ada 
   yang
   menyebutnya Widhi, Yang Satu dan sebagainya). Jadi, pemahaman konsep 
   Tuhan
   yang dihasilkan Anand sama saja dengan pemahaman yang selama ini
   disosialisasikan oleh kalangan kiri (Marxisme dan sebagainya).
   Dalam buku berjudul Asmaul Husna, halaman 43, Anand Krishna menuliskan:
   Yang membentuk dalam kepribadian kita, yang menentukan pemahaman kita, 
   yang
   memberikan daya pikir kepada kita, itulah Allah, itulah Tuhan, itulah 
   Widhi,
   itulah Yang Satu, walaupun dipanggil dengan berbagai nama.
   Masih pada buku yang sama, halaman 175, Anand mengatakan: Agama kita
   memang berbeda tapi jangan mengkotak-kotakkan Tuhan, ini Tuhanmu, itu
   Tuhanku. Bagaimana kita dapat membagi-bagikan Tuhan Yang Maha Tunggal
   adanya.
   Sedangkan pada halaman 177, Anand mengatakan: Ketahuilah bahwa Allah 
   yang
   kita sembah, Tuhan yang mereka percaya itu sama dan satu adanya. 
   Sembahlah
   Ia yang adalah Al-Ahad.
   Kecenderungan itu juga bisa dilihat pada buku lainnya berjudul

Re: [wanita-muslimah] Sekitar Ajaran Anand Krishna (1/3)

2010-02-18 Terurut Topik Ari Condro
konon. pak amin j itu asli lombok, sementara istri orang garut.
berangasannya sudah diturunkan dikit dengan kawin dengan sundanese.  :D  yg
jadi msalah, selama 20 tahun terakhir sering saling teror dgn orang
ahmadiyah, via telpon maupun sms.  saling hujat menghujat selama bertahun
tahun ini rupanya yg bikin muntab ketika ada kesempatan.  gerebeg .. gerebek
dah ...

ujungnya banyak juga sih dari kalangan ddii yg kurang setuju dengan
kontrontasi model kekerasan ini.  karena jalan yg selama ini dianut adalah
konfrontasi pemikiran yg dibangun melalui media massa dan wacana melalui
seminar dan kajian.

tapi ya, gitu deh.

sudah terlanjut membuka satu lagi pintu berlambang tradisi kekerasan agama
di negara kita.
capek hati.



2010/2/18 Achmad Chodjim chod...@gmail.com



 Mas Ari, sebenarnya LPPI dan AK dalam hal ini sama saja, sama-sama perang
 konsep ketuhanan. Namanya konsep ya hasil telaah pikiran. Yang jelas
 orang-orang LPPI belum pernah berjumpa dengan Allah, tetapi mereka
 meributkan konsepnya orang lain.

 Sudah jelas disebutkan oleh LPPI tentang pemahaman, lha koq diabsolutkan
 bahwa pemahaman dirinya benar dan pemahaman orang lain salah.
 Biuuuhbiuuuhh.. celakanya pemahaman orang lain harus dihabisi
 dengan keinginan membantai orang-orang yang tidak sepaham.

 Kalau saya, sebagai orang Jawa, hanya memohon kepada orang-orang itu
 nyebut..., nyebut kepada Gusti Allah, agar hati menjadi tenang, dan
 tidak hidup sangar!

 Wassalam,

 chodjim


 - Original Message -
 From: Ari Condro masar...@gmail.com masarcon%40gmail.com
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Sent: Thursday, February 18, 2010 2:21 PM
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Sekitar Ajaran Anand Krishna (1/3)

  tumben tulisan pak amin jamaludin muncul. sekedar tanya juga, pak amin
  jamaluddin kapan rencana nggeruduk ahmadiyah lagi ? sudah lama nih gak
  bikin agresi. :))
 
  toh, nanti di pengadilan malah muncul sebagai saksi ahli. mantep kan. di
  lapangan jadi korlap penggusuran, di meja hijau muncul sebagai saksi ahli
  yang againts korban penggusuran.
 
  dunia yang aneh.
 
 
 
 
  2010/2/18 H. M. Nur Abdurahman 
  mnur.abdurrah...@yahoo.co.idmnur.abdurrahman%40yahoo.co.id
 
 
 
 
  Sekitar Ajaran Anand Krishna (1/3)
 
  Oleh M. Amin Djamaluddin
  Ketua LPPI (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam)
  Masjid Al Ihsan lantai 3
  Proyek Pasar Rumput
  Jl. Sultan Agung, Manggarai, Jakarta Selatan 12970
  Tel. (62-21) 828 1606
  Tel. Rumah: (62-21) 315 4139
  HP: 0812 932 0225
 
  Mereka berada dalam keadaan ragu-ragu, antara iman dan kafir; tidak
  masuk
  pada golongan beriman dan tidak pula pada golongan kafir. Maka siapa
 yang
  disesatkan oleh Allah, niscaya kamu tidak akan mendapat jalan untuk
  memberi
  petunjuk padanya. [QS. An-Nisa' (4) : 143]
  Sebagai sebuah fenomena keagamaan, kemunculan ajaran model Anand Krishna
  sudah diantisipasi Allah melalui berbagai ayat dalam Al-Qur'an. Anand
  Krishna menjadikan sinkretisme sebagai dasar pijakannya, namun
  sesungguhnya
  dia sedang berusaha dengan caranya (melalui pendekatan meditasi dan
  sebagainya) untuk meniadakan Agama dan konsep Ketuhanan itu sendiri.
  Semangat sinkretisasi yang merupakan kedok semata, pada ajaran model
  Anand
  Krishna, sudah sering kita temui pada doktrin freemasonry yang terbit
  dari
  Barat. Bisa dikatakan, ajaran Anand Krishna adalah freemasonry yang
  terbit
  dari Timur. Semangat dan tujuan keduanya sama, yaitu menyesatkan dan
  memurtadkan.
 
  1. Konsepsi Ketuhanan Anand Krishna
  Menurut pemahaman Anand Krishna, Tuhan bukanlah dzat yang Maha Mulia,
  tapi sebatas pada sistem yang ada di dalam diri manusia. Jadi kedudukan
  Tuhan menurut konsep Anand lebih rendah dari manusia, karena Tuhan
  sederajat
  dengan sistem kesadaran pada diri manusia, atau sistem sel pada otak
  manusia. Jadi, Tuhan itu bagian dari makhluk (manusia), bukan al-Khalik,
  begitu menurut pemahaman Anand Krishna.
  Sistem kesadaran pada manusialah yang kemudian melahirkan adanya
 Tuhan.
  Manusia merasa inferior, maka perlu mendapat perlindungan dari sesuatu
  yang
  lebih superior. Maka kesadaran akan adanya hal inilah yang secara
  otomatis
  melahirkan kebutuhan akan Tuhan, dengan nama yang berbeda-beda (ada
  yang
  menyebutnya Widhi, Yang Satu dan sebagainya). Jadi, pemahaman konsep
  Tuhan
  yang dihasilkan Anand sama saja dengan pemahaman yang selama ini
  disosialisasikan oleh kalangan kiri (Marxisme dan sebagainya).
  Dalam buku berjudul Asmaul Husna, halaman 43, Anand Krishna
 menuliskan:
  Yang membentuk dalam kepribadian kita, yang menentukan pemahaman kita,
  yang
  memberikan daya pikir kepada kita, itulah Allah, itulah Tuhan, itulah
  Widhi,
  itulah Yang Satu, walaupun dipanggil dengan berbagai nama.
  Masih pada buku yang sama, halaman 175, Anand mengatakan: Agama kita
  memang berbeda tapi jangan mengkotak-kotakkan Tuhan, ini Tuhanmu, itu
  Tuhanku. Bagaimana kita dapat membagi-bagikan Tuhan Yang Maha

[wanita-muslimah] Sekitar Ajaran Anand Krishna (1/3)

2010-02-17 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
Sekitar Ajaran Anand Krishna (1/3)

Oleh M. Amin Djamaluddin
Ketua LPPI (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam)
Masjid Al Ihsan lantai 3
Proyek Pasar Rumput
Jl. Sultan Agung, Manggarai, Jakarta Selatan 12970
Tel. (62-21) 828 1606 
Tel. Rumah: (62-21) 315 4139
HP: 0812 932 0225

 Mereka berada dalam keadaan ragu-ragu, antara iman dan kafir; tidak masuk 
pada golongan beriman dan tidak pula pada golongan kafir. Maka siapa yang 
disesatkan oleh Allah, niscaya kamu tidak akan mendapat jalan untuk memberi 
petunjuk padanya. [QS. An-Nisa' (4) : 143]
 Sebagai sebuah fenomena keagamaan, kemunculan ajaran model Anand Krishna sudah 
diantisipasi Allah melalui berbagai ayat dalam Al-Qur'an. Anand Krishna 
menjadikan sinkretisme sebagai dasar pijakannya, namun sesungguhnya dia sedang 
berusaha dengan caranya (melalui pendekatan meditasi dan sebagainya) untuk 
meniadakan Agama dan konsep Ketuhanan itu sendiri.
 Semangat sinkretisasi yang merupakan kedok semata, pada ajaran model Anand 
Krishna, sudah sering kita temui pada doktrin freemasonry yang terbit dari 
Barat. Bisa dikatakan, ajaran Anand Krishna adalah freemasonry yang terbit dari 
Timur. Semangat dan tujuan keduanya sama, yaitu menyesatkan dan memurtadkan.

1. Konsepsi Ketuhanan Anand Krishna
 Menurut pemahaman Anand Krishna, Tuhan bukanlah dzat yang Maha Mulia, tapi 
sebatas pada sistem yang ada di dalam diri manusia. Jadi kedudukan Tuhan 
menurut konsep Anand lebih rendah dari manusia, karena Tuhan sederajat dengan 
sistem kesadaran pada diri manusia, atau sistem sel pada otak manusia. Jadi, 
Tuhan itu bagian dari makhluk (manusia), bukan al-Khalik, begitu menurut 
pemahaman Anand Krishna.
 Sistem kesadaran pada manusialah yang kemudian melahirkan adanya Tuhan. 
Manusia merasa inferior, maka perlu mendapat perlindungan dari sesuatu yang 
lebih superior. Maka kesadaran akan adanya hal inilah yang secara otomatis 
melahirkan kebutuhan akan Tuhan, dengan nama yang berbeda-beda (ada yang 
menyebutnya Widhi, Yang Satu dan sebagainya). Jadi, pemahaman konsep Tuhan 
yang dihasilkan Anand sama saja dengan pemahaman yang selama ini 
disosialisasikan oleh kalangan kiri (Marxisme dan sebagainya).
 Dalam buku berjudul Asmaul Husna, halaman 43, Anand Krishna menuliskan: 
Yang membentuk dalam kepribadian kita, yang menentukan pemahaman kita, yang 
memberikan daya pikir kepada kita, itulah Allah, itulah Tuhan, itulah Widhi, 
itulah Yang Satu, walaupun dipanggil dengan berbagai nama.
 Masih pada buku yang sama, halaman 175, Anand mengatakan: Agama kita memang 
berbeda tapi jangan mengkotak-kotakkan Tuhan, ini Tuhanmu, itu Tuhanku. 
Bagaimana kita dapat membagi-bagikan Tuhan Yang Maha Tunggal adanya.
 Sedangkan pada halaman 177, Anand mengatakan: Ketahuilah bahwa Allah yang 
kita sembah, Tuhan yang mereka percaya itu sama dan satu adanya. Sembahlah Ia 
yang adalah Al-Ahad.
 Kecenderungan itu juga bisa dilihat pada buku lainnya berjudul AH! Mereguk 
Keindahan Tak Terkatakan halaman 80, yaitu: Tuhan itu Maha Adil adanya. Tuhan 
itu Maha Pengasih adanya. Semuanya hanyalah 'atribut-atribut' yang anda berikan 
kepada Tuhan.
 Jadi, karena sifat manusia yang cenderung tidak adil, bahkan kepada dirinya 
sendiri, maka sistem kesadarannya menciptakan Tuhan yang bersifat Maha Adil, 
Maha Pengasih, dan sebagainya. Begitulah konsep Tuhan menurut Anand.
 Masih pada buku berjudul AH! Mereguk Keindahan Tak Terkatakan khususnya di 
halaman 99, Anand menilai Tuhan sebagai makhluk yang haus perhatian. Dengan 
kata lain Anand menilai Tuhan sebagai sosok yang mengalami gangguan kejiwaan 
sehingga membutuhkan seorang psikolog atau psikiater. Tulisan Anand mengenai 
hal itu adalah sebagai berikut:
 Yang tua akan mati. Yang mati akan lahir kembali dan yang lahir kembali akan 
mati lagi. Lalu, di balik kelahiran dan kematian berulang kali --adakah satu 
tujuan?
 Timur Tengah akan menjawab, 'Agar manusia bisa beribadah kepada-Nya.' Asia 
Tengah akan menjawab, 'Agar manusia mencapai kesempurnaan dan bisa kembali 
kepada-Nya.' Masih banyak jawaban lain yang dapat kita peroleh 
--jawaban-jawaban yang sangat janggal.
 Jawaban 'agar manusia bisa beribadah kepada-Nya' melahirkan sosok Tuhan yang 
haus perhatian. Ia membutuhkan seorang psikolog, seorang psikiater. Begitu 
hausnya Dia akan perhatian, sehingga menciptakan dunia yang amburadul dan tidak 
terurusi dengan baik.
 Pernyataan Anand di atas, juga sangat melecehkan ayat Al-Qur'an, surat 
Adz-Dzaariyaat (51) ayat 56: Dan AKU tidak menciptakan jin dan manusia 
melainkan supaya mereka menyembah-KU.
 Pada buku lain, Anand menunjukkan konsistensinya dalam pemahaman Tuhan 
sebagai ciptaan manusia. Pada bukunya berjudul Surah-surah Terakhir 
Al-Quranul Karim Bagi Orang Modern, Sebuah Apresiasi halaman 8, Anand 
mengatakan: Baik dan buruk, dua-duanya berada dalam pikiran kita. Lalu, kita 
pula yang menghubung-hubungkan kebaikan dengan apa yang kita sebut 'Tuhan' dan 
kejahatan dengan apa yang kita sebut 'Setan'.
 Jadi, Tuhan tidak saja lebih rendah dari 

Re: [wanita-muslimah] Sekitar Ajaran Anand Krishna (1/3)

2010-02-17 Terurut Topik Ari Condro
tumben tulisan pak amin jamaludin muncul.  sekedar tanya juga, pak amin
jamaluddin kapan rencana nggeruduk ahmadiyah lagi ?  sudah lama nih gak
bikin agresi.  :))

toh, nanti di pengadilan malah muncul sebagai saksi ahli.  mantep kan.  di
lapangan jadi korlap penggusuran, di meja hijau muncul sebagai saksi ahli
yang againts korban penggusuran.

dunia yang aneh.




2010/2/18 H. M. Nur Abdurahman mnur.abdurrah...@yahoo.co.id



 Sekitar Ajaran Anand Krishna (1/3)

 Oleh M. Amin Djamaluddin
 Ketua LPPI (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam)
 Masjid Al Ihsan lantai 3
 Proyek Pasar Rumput
 Jl. Sultan Agung, Manggarai, Jakarta Selatan 12970
 Tel. (62-21) 828 1606
 Tel. Rumah: (62-21) 315 4139
 HP: 0812 932 0225

 Mereka berada dalam keadaan ragu-ragu, antara iman dan kafir; tidak masuk
 pada golongan beriman dan tidak pula pada golongan kafir. Maka siapa yang
 disesatkan oleh Allah, niscaya kamu tidak akan mendapat jalan untuk memberi
 petunjuk padanya. [QS. An-Nisa' (4) : 143]
 Sebagai sebuah fenomena keagamaan, kemunculan ajaran model Anand Krishna
 sudah diantisipasi Allah melalui berbagai ayat dalam Al-Qur'an. Anand
 Krishna menjadikan sinkretisme sebagai dasar pijakannya, namun sesungguhnya
 dia sedang berusaha dengan caranya (melalui pendekatan meditasi dan
 sebagainya) untuk meniadakan Agama dan konsep Ketuhanan itu sendiri.
 Semangat sinkretisasi yang merupakan kedok semata, pada ajaran model Anand
 Krishna, sudah sering kita temui pada doktrin freemasonry yang terbit dari
 Barat. Bisa dikatakan, ajaran Anand Krishna adalah freemasonry yang terbit
 dari Timur. Semangat dan tujuan keduanya sama, yaitu menyesatkan dan
 memurtadkan.

 1. Konsepsi Ketuhanan Anand Krishna
 Menurut pemahaman Anand Krishna, Tuhan bukanlah dzat yang Maha Mulia,
 tapi sebatas pada sistem yang ada di dalam diri manusia. Jadi kedudukan
 Tuhan menurut konsep Anand lebih rendah dari manusia, karena Tuhan sederajat
 dengan sistem kesadaran pada diri manusia, atau sistem sel pada otak
 manusia. Jadi, Tuhan itu bagian dari makhluk (manusia), bukan al-Khalik,
 begitu menurut pemahaman Anand Krishna.
 Sistem kesadaran pada manusialah yang kemudian melahirkan adanya Tuhan.
 Manusia merasa inferior, maka perlu mendapat perlindungan dari sesuatu yang
 lebih superior. Maka kesadaran akan adanya hal inilah yang secara otomatis
 melahirkan kebutuhan akan Tuhan, dengan nama yang berbeda-beda (ada yang
 menyebutnya Widhi, Yang Satu dan sebagainya). Jadi, pemahaman konsep Tuhan
 yang dihasilkan Anand sama saja dengan pemahaman yang selama ini
 disosialisasikan oleh kalangan kiri (Marxisme dan sebagainya).
 Dalam buku berjudul Asmaul Husna, halaman 43, Anand Krishna menuliskan:
 Yang membentuk dalam kepribadian kita, yang menentukan pemahaman kita, yang
 memberikan daya pikir kepada kita, itulah Allah, itulah Tuhan, itulah Widhi,
 itulah Yang Satu, walaupun dipanggil dengan berbagai nama.
 Masih pada buku yang sama, halaman 175, Anand mengatakan: Agama kita
 memang berbeda tapi jangan mengkotak-kotakkan Tuhan, ini Tuhanmu, itu
 Tuhanku. Bagaimana kita dapat membagi-bagikan Tuhan Yang Maha Tunggal
 adanya.
 Sedangkan pada halaman 177, Anand mengatakan: Ketahuilah bahwa Allah yang
 kita sembah, Tuhan yang mereka percaya itu sama dan satu adanya. Sembahlah
 Ia yang adalah Al-Ahad.
 Kecenderungan itu juga bisa dilihat pada buku lainnya berjudul AH! Mereguk
 Keindahan Tak Terkatakan halaman 80, yaitu: Tuhan itu Maha Adil adanya.
 Tuhan itu Maha Pengasih adanya. Semuanya hanyalah 'atribut-atribut' yang
 anda berikan kepada Tuhan.
 Jadi, karena sifat manusia yang cenderung tidak adil, bahkan kepada dirinya
 sendiri, maka sistem kesadarannya menciptakan Tuhan yang bersifat Maha
 Adil, Maha Pengasih, dan sebagainya. Begitulah konsep Tuhan menurut Anand.
 Masih pada buku berjudul AH! Mereguk Keindahan Tak Terkatakan khususnya
 di halaman 99, Anand menilai Tuhan sebagai makhluk yang haus perhatian.
 Dengan kata lain Anand menilai Tuhan sebagai sosok yang mengalami gangguan
 kejiwaan sehingga membutuhkan seorang psikolog atau psikiater. Tulisan Anand
 mengenai hal itu adalah sebagai berikut:
 Yang tua akan mati. Yang mati akan lahir kembali dan yang lahir kembali
 akan mati lagi. Lalu, di balik kelahiran dan kematian berulang kali --adakah
 satu tujuan?
 Timur Tengah akan menjawab, 'Agar manusia bisa beribadah kepada-Nya.' Asia
 Tengah akan menjawab, 'Agar manusia mencapai kesempurnaan dan bisa kembali
 kepada-Nya.' Masih banyak jawaban lain yang dapat kita peroleh
 --jawaban-jawaban yang sangat janggal.
 Jawaban 'agar manusia bisa beribadah kepada-Nya' melahirkan sosok Tuhan
 yang haus perhatian. Ia membutuhkan seorang psikolog, seorang psikiater.
 Begitu hausnya Dia akan perhatian, sehingga menciptakan dunia yang amburadul
 dan tidak terurusi dengan baik.
 Pernyataan Anand di atas, juga sangat melecehkan ayat Al-Qur'an, surat
 Adz-Dzaariyaat (51) ayat 56: Dan AKU tidak menciptakan jin dan manusia
 melainkan supaya mereka menyembah-KU.
 Pada buku lain,