Sosialisasi Sikap Amanah

By: Prof. Dr. Achmad Mubarok MA

Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir dan merasa dalam 
menghadapi obyek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi 
kecendcerungan untuk berperilaku terhadap obyek tertentu; terhadap orang 
tertentu, terhadap gagasan tertentu, terhadap perilaku tertentu dan sebagainya. 
Sikap pasti mempunyai obyek, tidak ada sikap tanpa ada obyek, misalnya dari 
pertanyaan: bagaimana sikap anda terhadap masalah A. Sikap biasanya timbul dari 
pengalaman, baik pengalaman positif maupun pengalaman negatif. Pengalaman 
positif biasanya melahirkan sikap positif, sebaliknya pengalaman negatip 
biasanya melahirkan sikap negatif. Karena lahir dari pengalaman maka sikap 
relatip menetap. Pengalaman diperoleh melalui proses belajar, oleh karena itu 
meski relatip menetap, sikap bisa diubah atau diperteguh. Sikap berfungsi 
sebagai pendorong tingkah laku. Jika seseorang sikapnya positip terhadap 
penegakan hukum, maka dengan mudah ia melakukan sesuatu yang
 dimaksud untuk menegakkan hukum.

Pengalaman masyarakat Indonesia dalam hal amanah nampaknya kurang 
menguntungkan. Dalam kurun waktu yang lama masyarakat telah disodori praktek 
sistematis penyimpangan dari prinsip-prinsip amanah, terutama yang berhubungan 
dengan politik dan ekonomi. Begitu lamanya pengalaman  berjumpa dengan perilaku 
tidak amanah, hingga banyak anggauta masyarakat yang telah menyesuaikan diri 
dengan perilaku itu, karena pengalaman juga dapat dilihat, seorang yang amanah 
justeru dipandang sebagai penghambat oleh sistem yang tidak amanah.   Dengan 
kata lain, sikap tidak amanah itu telah membudaya merasuk ke dalam jiwa 
masyarakat , mewujud dalam konsep, gagasan, fikiran dan tindakan yang tidak 
amanah. Itulah puncak dari kehancuran moral bangsa, padahal sebagaimana 
dikatakan oleh Syauqy Beik, kewibawaan suatu bangsa adalah pada moralnya, pada 
akhlaknya, jika moralnya runtuh maka runtuh pula kewibawaannya (innama al umamu 
al akhlaq ma baqiyat, wa in dzahabat akhlaquhum
 dzahabu) 

Terbayang betapa beratnya mengubah budaya masyarakat Indonesia dengan budaya 
amanah, karena perubahan budaya memerlukan pendekatan yang tepat dan waktu yang 
lama. Akan tetapi, suatu bangsa dimanapun, sebagaimana kerata api, sepanjang 
apapun gerbongnya, ia bisa digerakkan oleh sebuah lokomotif dan seorang 
masinis, sepanjang infrastruktur relnya telah dapat difungsikan. Demikian juga 
membangun budaya bangsa masih dimungkinkan dengan menggunakan metode gerakan, 
dimana simpul-simpul budaya dianyam dalam jaringan sistem gerakan.

sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com

Wassalam,
agussyafii
----
Senyum menyambut ramadhan, senyum kemenangan adalah senyum amalia. Yuk, 
berkenan berbagi senyuman dalam sebuah program 'Senyum  Amalia'. Kegiatan 
program 'Senyum Amalia' adalah Obrolan Puasa (Opus), Tadarus, Berbuka Puasa 
Bersama, Paket Bingkisan Senyum Amalia, akan diselenggarakan pada hari Ahad, 30 
Agustus 2009 di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan senyuman anda di 
http://agussyafii.blogspot.com, http://www.facebook.com/agussyafii atau sms di 
087 8777 12431


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke