Refleksi : Berita agak lama, tetapi apakah sudah ada perbaikan terhadap  
kondisi TKW di sana?

http://us.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/08/tgl/13/time/133017/idnews/816513/idkanal/10

Senin, 13/08/2007 13:30 WIB



TKW Disiksa Sampai Mati, Dubes Arab Saudi Bilang Takdir
Nala Edwin - detikNews

 
Jakarta - Dalam waktu berdekatan, 2 tenaga kerja wanita (TKW) tewas disiksa 
majikan mereka di Arab Saudi. Keluarga korban bersama LSM Migrant Care pun 
menemui Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, M Abdurrahman Al Ayat. Pertemuan yang 
berlangsung satu jam itu hanya menghasilkan janji lisan Kedubes Arab Saudi 
untuk menyelesaikan peristiwa secara hukum. Dubes M Abdurrahman Al Ayat tidak 
meminta maaf dan malah mengatakan peristiwa itu sebagai takdir. "Padahal ini 
penyiksaan, masak dikatakan takdir," ujar Direktur Eksekutif Migrant Care Anis 
Hidayah dengan kesal usai bertemu Dubes di Kedubes Arab Saudi, Jl MT Haryono, 
Jakarta, Senin (13/8/2007). 

Anis menyebutkan, keluarga korban bersama Migrant Care akan terus menunggu 
realisasi proses hukum terhadap pelaku penyiksaan itu. Jika sampai Rabu, 15 
Agustus 2007, tidak ada proses hukum, mereka bersama keluarga korban TKW yang 
disiksa akan 'menyerbu' Kedubes Arab Saudi. Selain diikuti keluarga korban dan 
Migrant Care, terdapat juga anggota DPR Jacobus Mayong Padang. Menurut politisi 
PDIP itu, hukum Arab Saudi mengatur pelaku pembunuhan juga harus dibunuh 
kecuali jika ada pihak keluarga yang memberi maaf. "Dan tidak ada keluarga 
korban yang memaafkan," tegas Jacobus. 

Lebih jauh, Jacobus meminta pemerintah Indonesia dan Arab Saudi memperhatikan 
nasib buruk WNI yang bekerja di luar negeri. "Mereka kan di Arab untuk bekerja, 
bukan untuk disiksa," tandas Jacobus. Dua TKW yang luka-luka akibat disiksa di 
Arab Saudi adalah Rumini dan Tari. Sedangkan korban meninggal adalah Susmiyati 
dan Siti Tariyah. (aba/umi)

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke