http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2010/08/07/takut-suami-isteri-gugurkan-kandungan

Takut Suami, Isteri Gugurkan Kandungan
Sabtu, 7 Agustus 2010 - 16:47 WIB

BOGOR (Pos Kota) - Semua pasangan suami istri, pasti menghendaki adanya 
keturunan. Bahkan ada yang rela mebuat bayi tabung, hanya demi menjaga 
kelangsungan perkawinan mereka. Namun ungkapan ini tidak berlaku bagi pasangan 
yang satu ini.

Dengan beralasan takut suami marah, seorang istri di Kampung Cimande Hilir RT 
05/02 Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor, tega menggugurkan kandungan janinnya 
yang telah memasuki usia tujuh bulan. 

Calon bayi yang di paksa keluar sebelum waktunya ini, oleh sang ibu, lalu 
dibungkus kain sebelum di masukan ke dalam plastik untuk dibuang.

Mayat bayi berkelamin laki-laki yang sudah membusuk ini pertama kali ditemukan 
Tajudin 42, pedagang es kelapa keliling Jumat (6/8) sore. Saat itu, saksi 
hendak mebuang sampah. Namun tanpa sengaja ia melihat bungkusan plastik, 
disebuah gudang kosong yang sudah lama tidak terpakai oleh pemiliknya.

Aroma kurang sedap, menambah rasa curiga Tajudin. IA lau mendekat dan mengambil 
kresek tersebut. Ia dibuat kaget, karena saat kresek terbuka, ia melihat sosok 
bayi yang sudah membusuk dipenuhi belatung.

Temuan ini lau disampaikan ke warga dan diteruskan ke polisi. Usai melakukan 
olah TKP, petugas membawa janin tersebut ke RSUD Ciawi untuk dilakukan otopsi.

Kapolsek Caringin, AKP Suhartono saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, 
pihaknya kini mengamankan seorang wanita berinisial EN, yang diduga ibu dari 
bayi tersebut. Keterangan sementara, EN mengaku, terpaksa menggugurkan janin 
yang di kandungnya, karena takut akan suami.

Pasalnya, antara EN dan suaminya, sudah sepakat, tidak lagi meproduksi anak, 
karena dirinya tidak memiliki pekerjaan tetap. NAMun disaat anak pertama mereka 
mulai tumbuh ke usia 3 tahun, EN hamil lagi. Hal ini yang mebuat EN kalut dan 
meilih jalan pintas.

"Hasil olah TKP, kami menemukan sebuah bantal, serta plastik tempat bayi 
dibungkus. Kini kami tengah meminta keterangan saksi-saksi lainnya. Kemungkinan 
bayi dibuang lebih dari dua hari," tandas Suhartono. (yopi/dms)


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke