Targhib
  (Penyemangat) Bagi yang Puasa Ramadhan

  Penulis: Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly

  Fiqh, 27 Oktober 2003, 02:42:00
  1.         Pengampunan
  Dosa
  Allah dan
  Rasul-Nya memberikan targhib (spirit) untuk melakukan puasa Ramadhan dengan
  menjelaskan keutamaan serta tingginya kedudukan puasa, dan kalau seandainya
  orang yang puasa mempunyai dosa seperti buih di lautan niscaya akan diampuni
  dengan sebab ibadah yang baik dan diberkahi ini.
  Dari Abu
  Hurairah Radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, 
(bahwasanya)
  beliau bersabda (yang artinya) : “ Barangsiapa yang berpuasa di bulan
  Ramadhan dengan penuh iman dan ihtisab (mengharap wajah ALLAH) maka akan
  diampuni dosa-dosanya yang telah lalu" [Hadits Riwayat Bukhari 4/99,
  Muslim 759, makna "Penuh iman dan Ihtisab' yakni membenarkan wajibnya
  puasa, mengharap pahalanya, hatinya senang dalam mengamalkan, tidak
  membencinya, tidak merasa berat dalam mengamalkannya]
  Dari Abu
  Hurairah Radhiyallahu 'anhu juga, -Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
  pernah bersabda (yang artinya) : “ Shalat yang lima waktu, Jum'at ke Jum'at.
  Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa yang terjadi di antara senggang
  waktu tersebut jika menjauhi dosa besar" [Hadits Riwayat Muslim 233].
  Dari Abu
  Hurairah Radhiyallahu 'anhu juga, (bahwasanya) Rasulullah Shallallahu 'alaihi
  wa sallam pernah naik mimbar kemudian berkata : Amin, Amin, Amin"
  Ditanyakan kepadanya : "Ya Rasulullah, engkau naik mimbar kemudian
  mengucapkan Amin, Amin, Amin?" Beliau bersabda (yang artinya) : “ Sesungguhnya
  Jibril 'Alaihis salam datang kepadaku, dia berkata : "Barangsiapa yang
  mendapati bulan Ramadhan tapi tidak diampuni dosanya maka akan masuk neraka
  dan akan Allah jauhkan dia, katakan "Amin", maka akupun mengucapkan
  Amin...." [Hadits Riwayat Ibnu Khuzaimah 3/192 dan Ahmad 2/246 dan 254
  dan Al-Baihaqi 4/204 dari jalan Abu Hurairah. Hadits ini shahih, asalnya
  terdapat dalam Shahih Muslim 4/1978. Dalam bab ini banyak hadits dari
  beberapa orang sahabat, lihatlah dalam Fadhailu Syahri Ramadhan hal.25-34
  karya Ibnu Syahin].
  2.         Dikabulkannya
  Do'a dan Pembebasan Api Neraka
  Rasullullah
  Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “ Sesungguhnya Allah
  memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka setiap siang dan malam dalam
  bulan Ramadhan, dan semua orang muslim yang berdo'a akan dikabulkan
  do'anya" [Hadits Riwayat Bazzar 3142, Ahmad 2/254 dari jalan A'mas, dari
  Abu Shalih dari Jabir, diriwayatkan oleh Ibnu Majah 1643 darinya secara
  ringkas dari jalan yang lain, haditsnya shahih. Do'a yang dikabulkan itu
  ketika berbuka, sebagaimana akan datang penjelasannya, lihat Misbahuh
  Azzujajah no. 60 karya Al-Bushri]
  3.         Orang
  yang Puasa Termasuk Shidiqin dan Syuhada
  Dari 'Amr
  bin Murrah Al-Juhani[1] Radhiyallahu 'anhu, ia berkata : Datang seorang pria
  kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian berkata : "Ya
  Rasulullah, apa pendapatmu jika aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang
  hak kecuali Allah, engkau adalah Rasulullah, aku shalat lima waktu, aku
  tunaikan zakat, aku lakukan puasa Ramadhan dan shalat tarawih di malam
  harinya, termasuk orang yang manakah aku ?" Beliau menjawab (yang
  artinya) : “ Termasuk dari shidiqin dan syuhada" [Hadits Riwayat Ibnu
  Hibban (no.11 zawaidnya) sanadnya Shahih]
  Footnote :
  [1]. Lihat
  Al-Ansab 3/394 karya As-Sam'ani, Al-Lubab 1/317 karya Ibnul Atsir
  Judul Asli
  : Shifat shaum an Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Fii Ramadhan, penulis
  Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid. Penerbit Al
  Maktabah Al islamiyyah cet. Ke 5 th 1416 H. Edisi Indonesia Sifat Puasa Nabi 
Shallallahu
  'alaihi wa sallam oleh terbitan Pustaka Al-Mubarok (PMR), penerjemah
  Abdurrahman Mubarak Ata. Cetakan I Jumadal Akhir 1424 H.

Sumber artikel : http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=302

  
 







      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke