subahannalah, menurut aku mba fe mempunyai pengalaman hidup yg amazing..... 
allah emang selalu bersama kita, enggak pernah ninggalin kita... :)

Best Regards,
Apriehttp://apri3chocolate.co.cc/ dan http://apri3.blogspot.com/

--- Pada Rab, 21/7/10, F e r o n a <cakefe...@gmail.com> menulis:

Dari: F e r o n a <cakefe...@gmail.com>
Judul: Re: [wanita-muslimah] Re: Allah Tidak Tidur
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 21 Juli, 2010, 9:20 PM


Sy tidak berlatih pak Sabri. Pada dasarnya dari kecil sy sdh terbiasa dg ritual 
shalat dan ibadah lainnya. Alhamdulillah orangtua mengenalkan dan membiasakan 
sejak kecil.

Semakin gede, semakin banyak paham yg berkelebatan masuk ke kepala. Banyak 
pertentangan, penolakan, pemberontakan dll. Sy sampai di satu titik berhenti 
shalat. Dan walau tak shalat, ternyata hidup sy baik2 saja. Sy semakin tak 
merasa perlu shalat.

Dgn segala prasangka baik sy pd Allah, tampaknya Allah tak ingin membiarkan sy 
terus dlm kondisi menjauh dariNya. Allah tak pernah pergi dari hidup sy, sy 
yang meninggalkanNya.

Sebelumnya mohon maaf bila ada yg kurang setuju dan pas bila sy beranalogi spt 
ini. Ini pengalaman spiritual sy. Mungkin org lain berbeda. Sy hanya mencoba 
membagi apa yg pernah sy lalui. Mudah2an ada manfaatnya.

Kembali ke laptop. Allah tahu persis sy org yg keras kepala, angkuh dan egois. 
Allah tentu tahu, sebab sy kan ciptaanNya :) Sy tdk diberi kisah hidup spt pak 
Sabri, krn Allah tahu sy tdk goncang diterpa cobaan spt itu. Sy diterpa cobaan 
yg mungkin buat pak Sabri sesuatu yg sederhana. Tapi buat sy, sungguh berat. 
Tak bisa dibagi dg siapapun. Tak bisa.

Dan Allah mulai meletakkan trufnya. Sy bertemu dg seseorg, wanita. Ia tdk 
menasehati sy. Bahkan ia tak tahu masalah sy. Sebenarnya ia yg curhat duluan 
mslhnya pd sy. Dlm kesumpekan hati sy sendiri, sy bersimpati pdnya dan ingin 
meringankan bebannya.

Singkat kata, krn sering bersama, sy sering melihatnya shalat. Ia shalat dlm 
gerakan lambat. Dan semakin sering sy perhatikan ia shalat, sy jadi ingin 
melakukan hal yg sama. Akhirnya sy berkata, "Kita shalat berjamaah yuk. Kamu 
imamnya."

Shalat jamaah pertama dgnnya, sy sibuk menghayati gerakan2nya yg lambat. Dlm 
sujud yg terasa lama sekali, sy merasakan bhw rasanya damai sekali meletakkan 
kepala berlama2. Merasakan seluruh beban hidup sy tumpah ke kepala dan buyar 
entah kemana. Dan saat mengucap salam, utk pertama kalinya sy bisa merasakan 
lapangnya hati stlh berbulan2 dihinggapi kepenatan. Hati yg suntuk, benar 
rasanya lapang. Nikmat. Sy ingin mengulanginya lagi.

Tak berhenti di situ. Sbg org yg pernah berhenti shalat. Sy tak seketika 
menjadi rajin. Tapi slalu bila sy merasa terhimpit, sy mencoba utk shalat. Dan 
tiap itu pula Allah menunjukkan bahwa Ia memang pemilik hidup sy. Apa yg sy 
inginkan di dlm hati, selalu diberikan. Apa yg sy tangiskan, slalu muncul 
penghiburan. Ketika sy tak bisa berbagi dg org lain, Allah justru hadir 
menemani sy. Dlm pemahaman sy yg dangkal ini, sy merasa tangan sy selalu dlm 
genggamanNya. Dikuatkan, dihibur dan dilindungi dgn berbagai cara.

Sy tdk ingin kehilangan perasaan seperti ini, selamanya. Perasaan sy selalu 
disayang dan dilindungi Allah. 
Mudah2an Pak Sabri pun bisa merasakannya ya. 

Shalat sy biasa2 saja. Tidak juga terlalu khusyu. Pikiran sy tetap sering 
melayang-layang. Tapi kini ada rasa bersalah bila sy tdk shalat ataupun muncul 
rasa malas utk shalat. Rasanya udah disayangi, kok ya tega gak shalat? Yg 
diminta cuma ringan kok, yg dikasih seabrek-abrek. Mosok ndak mau sih? Gitu 
kira2. 

   



Salam manis,
F e r o n a
http://www.goldoven.com


-----Original Message-----
From: "stSabri" <x1...@gmx.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Wed, 21 Jul 2010 04:41:01 
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Allah Tidak Tidur

Dear Fe,

sungguh saya takjub dengan hal ini, sedikit subyektif. Apakah anda sengaja 
berlatih dan kemudian "kecanduan" shalat, atau (dalam terminologi jawa) anda 
ketiban pulung (Kharomah), dan mendadak sontak dari males/ndableg/enggan shalat 
menjadi rajin, merasa butuh, addictive (?)

sangat sering, saya harus menenangkan diri dulu, meyakinkan diri, menekan 
berbagai perasaan, menyelesaikan hal-hal yang diperkirakan akan mengganggu, 
mematikan henpon dan baru shalat. Tapi lebih sering pikiran "NGGRAMBYANG" saat 
shalat, bahkan kadang "blank" ini sudah tasyhahud awal apa belum (?)

sejauh ini manfaat paling kentara buat saya adalah shalat sebagai jeda, ketika 
semua proses pekerjaan berjalan terlalu cepat, shalat sebagai jeda sangat 
bermanfaat dan setelah shalat bisa produktif lagi. Celaka-nya dalam shalat 
malah saya sering ingat "oh si A belum saya tagih", 'wah ini sudah jatuh tempo 
pembayaran" dll masalah keseharian. Shalat paling "bermutu" buat saya mungkin 
subuh, karena situasi dan suasana sedang segar dengan hawa pagi, hanya saja jam 
05.30 jalan depan rumah kontrakan sudah mulai gemuruh suara mobil dan sepeda 
motor, juga tukang roti yang speakernya saingan sama masjid

saya merasakan ketenangan dan khidmat bukan dalam shalat tapi dalam duduk diam 
dan membiarkan angan melayang, tapi tayangannya macem-macem, termasuk Luna Maya 
juga nyelip disitu .... kalo pas mengangankan Tuhan, gambar yang muncul saat 
ini adalah CAHAYA .... syukur bathin saya masih bisa membedakan bayangan Tuhan 
dan PLN

salam
./STS



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, cakefe...@... wrote:
>
> 
> Terima kasih atas penjelasannya pak Dul. Soal shalat, sy bisa membedakan sy 
> yang sedang malas shalat dgn sy yg secara sadar tidak melakukan shalat karena 
> memang tidak mau.
> 
> Dlm konteks ini sy berpindah dari yang tidak mau shalat menjadi butuh shalat. 
> Bukan sekedar malas atau rajin saja.
> 
> Kalo skrg sy lagi rajin nulis di WM, kemarin dulu malas. Mungkin besok malas 
> lagi atau malah tambah rajin ... Ya ndak tau :)
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Sent from my BlackBerry速 smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
> Teruuusss...!
> 
> -----Original Message-----
> From: Abdul Muiz <mui...@...>
> Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Date: Wed, 21 Jul 2010 09:37:24 
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Allah Tidak Tidur
> 
> Mbak Fe,
> 
> Suasana hati yang berubah-ubah itu adalah hal lumrah dan fitrah dasar 
> manusia, karena sesuai dengan makna "qalbu" yang artinya bolak balik 
> tergantung stimulus dari luar dan dalam serta pengalaman batin seseorang. 
> Maka terkadang muncul rasa bad mood sehingga malas shalat, tetapi kadang bisa 
> juga semangat. Kalau kembali ke konsep qur'an, " ....... Dirikanlah shalat 
> agar mengingat Aku", maka sebenarnya kita diminta selalu dalam kondisi 
> berkesadaran tinggi baik lahir maupun batin, di mana pusat dari segala 
> kesadaran itu ya Allah SWT Tuhan rabbul 'alamin. 





[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links







[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke