Karena maraknya peristiwa hilangnya saldo di tabungan beberapa nasabah di beberapa Bank akhir-akhir ini. Rasanya sudah saatnya bagi kita untuk mengetahui bagaiaman cara penjahat (skimmer) melakukan hal tersebut. Sebagai bahan pertimbangan bagi kita untuk lebih waspada.
Saudara pasti sudah tahu ini adalah ATM (Anjungan Tunai Mandiri atau Automated Teller Machine) alias mesin tempat kita mengambil uang. Kalau gambar dibawah ini coba perhatikan baik-baik (Bagian atas layar monitor mesin ATM) : Coba kita lihat lebih dekat lagi : Hanya terlihat seperti titik hitam biasa?? Ternyata itu adalah sebuah kamera yang dipasang untuk merekam Anda saat memasukkan PIN ATM. Bagaimana dengan yang satu ini: Terlihat seperti slot biasa untuk memasukkan kartu ATM Saudara ? Coba lihat lebih dekat lagi Alat apakah ini? Ternyata sebuah alat untuk proses Skimming, merekam data yang ada pada kartu Saudara Alat perekam itu biasanya ditempelkan pada slot asli untuk memasukkan kartu. Dibeberapa kasus menggunakan keypad palsu yang ditempelkan diatas keypad angka asli pada ATM tersebut untuk merekam PIN yang Saudara masukkan. Keypad palsu (untuk merekam tekanan tombol PIN ATM Saudara) dilihat dari atas-beserta alat untuk mengcopy data dari kartu Saudara. Keypad palsu (untuk merekam tekanan tombol PIN ATM Anda) dilihat dari bawah-beserta alat untuk mengcopy data dari kartu Saudara. Posisi lain kamera dan alat untuk proses Skimming : Lihat baik-baik, ada yang aneh diatas layar monitor ATM? Sekilas tidak terlihat kan karena posisi kita biasanya lebih tinggi dari layar monitor ATM. Setelah dicek ternyata atasnya ada alat untuk rekam Saudara saat memasukkan PIN. Berikut ini contoh yang lain: 1. Memasang alat untuk membaca data pada kartu ATM Saudara (biasanya ditempel pada slot tempat memasukkan kartu ATM Saudara). Dan hasilnya seperti gambar dibawah ini (LIHAT baik-baik apakah Saudara sadar kalau pada slot memasukkan kartu ATM tersebut ada yang janggal..SULIT untuk terdeteksi bukan). 2. Memasang alat untuk merekam penekanan PIN kartu ATM Saudara. Lihat gambar diatas : Sebuah kotak brosur biasa..??!! Sebuah kamera pengintai (dalam berbagai bentuk tempat agar tidak ketahuan, ada yang sepeti batang besi,speaker, dll) Rapi sekali bukan, Kita mungkin sulit untuk menyadarinya. Sekarang bisa kita lihat bagaimana mudahnya alat-alat tersebut di pasang. Minimal sebelumnya hanya butuh ditambahkan selotip 2 sisi yang kuat (3M), tidak perlu obeng dan perkakas-perkakas lainnya itu sebabnya kemungkinan besar bisa luput dari perhatian kamera pengawas. Tapi kemungkinan terjadinya lebih kecil bila ATM-ATM tersebut berada di area cakupan Bank. Berikut ini beberapa tips yang mungkin dapat menambah kewaspadaan Saudara : Perhatikan kondisi ATM yang akan dipakai, para penjahat ini jarang beraksi di ATM-ATM yang berada dicakupan Bank karena biasanya ada satpam maupun kamera yang siap untuk merekam setiap gerak-gerik di lokasi tersebut. Bila memang dalam kondisi ramai, lihat-lihat juga ke arah sekeliling Saudara, pastikan tidak ada hal yang mencurigakan, baik itu benda maupun manusia. Itulah juga maksud dibuatnya kaca cembung kecil untuk melihat ke arah belakang yang di taruh pada mesin-mesin ATM. Saat akan menekan PIN, pastikan jari Saudara terlindungi dari sisi-sisi yang diperkirakan bisa terlihat. Satu tangan menekan tombol dan tangan lain untuk menutupi. Beberapa Bank sudah membuat penutup pada bagian tombol PIN ATM untuk mencegah konsumennya lupa melakukan hal tersebut. Beberapa Bank juga telah membuat alat khusus pada slot masukan kartu ATM Anda sehingga mungkin mempersulit alat untuk skimming pada ATM-ATM yang sudah diprotect tersebut. Saudara bisa memasukkan password yang salah, sebelum memasukkan password benar untuk mengecoh bila dikuatirkan ada Keypad palsu yang digunakan untuk merekam dan juga dapat mengecoh kamera pengintai. Bila terjadi masalah seperti kartu Saudara "tertelan" di mesin ATM, JANGAN PANIK. Bila ada orang asing yang menganjurkan Saudara untuk memasukkan password JANGAN DILAKUKAN, cobalah untuk menekan tombol cancel / batal dan bila kartu masih belum keluar datangi lokasi terdekat Bank Saudara & selalu siap dengan menyimpan nomer operator / call center dari Bank Saudara pada notes ataupun handphone. Karena dibeberapa kasus ada yang sengaja menempelkan nomer palsu pada badan ATM yang ternyata adalah nomer telpon palsu (sindikat dari penjahat tersebut). Harap untuk rutin mengganti PIN ATM Saudara. Periksa saldo tabungan Saudara setiap saat. Jadi mulai sekarang tidak usah terlalu kiatir sekali untuk bertransaksi melalui mesin ATM, yang penting tetap teliti dan waspada dengan kejanggalan- kejanggalan yang ada. Sumber : www.kaskus.us Dan Juga Kepada seluruh warga masyarakat, bahwa saat ini sering terjadi penipuan kupon undian berhadiah, yang mengatasnamakan Kapolda Metro Jaya, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya dan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya yang bekerjasama dengan produk perusahaan sabun, sampo, dan lain-lain. Modus penipuan tersebut, Pelaku memasukkan Kupon / Surat Pemberitahuan Sebagai Pemenang Undian berhadiah di dalam bungkus produk Sabun, Shampo, Wafer Tanggo, Coklat Silverquin dan lain-lain, seolah-olah korban mendapat hadiah kendaraan dan diminta mengirimkan sejumlah uang sebagai biaya administrasi kendaraan. Untuk meyakinkan korban, di kupon tersebut tertera nama, foto berikut nomor telpon / hp Kapolda Metro Jaya dan atau Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya dan atau Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya yang semuanya palsu Untuk itu diberitahukan bahwa Pihak Kepolisian atau Polda Metro Jaya, tidak pernah mengadakan kerja sama dengan perusahaan manapun untuk mengadakan undian berhadiah dan diminta masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati serta dihimbau bila mendapatkan serta menemui hal tersebut diatas agar menginformasikan terlebih dahulu ke Bidang Humas Polda Metro Jaya dengan Nomor Telpon 021-5234017, 5234463, 5234192 atau Faximili 021-5709250. dan Dit Lantas Polda Metro Jaya dengan Nomor Telpon 021-5708013, 5234009 atau Hp 08161600964. atau sms 1717 dan Admin http://www.metro.polri.web.id/ (021) 5234173 [Non-text portions of this message have been removed]