Adalah kisah seorang wanita yang hidup dalam gubuk. Ia selalu menyembah 
Tuhannya, melaksanakan shalat lima waktu, dan berpuasa di bulan Ramadhan. Ia 
lebih bahagia daripada mereka yang hidup di istana yang megah, yang diapit oleh 
menara-menara tinggi, para pembantu dan banyak pengawal. Seseorang yang 
bertakwa dan taat yang tinggal di rumah reot yang hanya tersedia roti sya'ir 
(yang terbuat dari gandum) dan air tawar, bersamanya kitab dan tempat memuji 
Tuhan, lebih bahagia daripada mereka  yang hidup di menara gading dengan kamar 
yang diliputi beludru. Dia tidak mengetahui siapa Tuhannya, siapa tuannya, dan 
dia juga tidak pernah tahu, siapa teladan hidupnyaa. Sungguh, pahamilah makna 
kebahagiaan. Kebahagian bukan dalam definisi yang sempit dan menyesatkan. 
Banyak orang menyangka bahwa apa yang dipikirkannya adalah benar. Mereka 
mengira bahwa kebahagiaan adalah dolar, dinar, dirham, real, rupiah, kasur yang 
empuk, pakaian yang indah, makanan yang lezat,
 minuman yang enak, dan kendaraan yang mewah.

Selengkapnya: 
http://www.smartv4sucses.com/pengembangan-wawasan/155-bahagia-meski-dalam-naungan-gubuk.html



      Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk 
Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka 
browser. Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke