Cantiknya Bidadari.
Penulis: Ummu Ziyad Fransiska Mustikawati dan Ummu Rumman Siti Fatimah
Muroja'ah: Ust. Aris Munandar
Terheran-heran. Tapi itulah kenyataan. Seseorang - yang mungkin dengan
mudahnya - melepas jilbabnya dan merasa enjoy mempertontonkan kecantikannya.
Entah dengan alasan apa, kepuasan pribadi, materi dunia, popularitas yang
semuanya berujung pada satu hal, yaitu hawa nafsu yang tak terbelenggu.
Padahal. nun di surga sana, terdapat makhluk yang begitu cantik yang belum
pernah seorang pun melihat ada makhluk secantik itu. Dan mereka sangat pemalu
dan terjaga sehingga kecantikan mereka hanya dinikmati oleh suami-suami mereka
di surga.
Berikut ini adalah kumpulan ayat dan hadits yang menceritakan tentang para
bidadari surga.
Harumnya Bidadari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sekiranya salah seorang
bidadari surga datang ke dunia, pasti ia akan menyinari langit dan bumi dan
memenuhi antara langit dan bumi dengan aroma yang harum semerbak. Sungguh tutup
kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Kecantikan Fisik
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Rombongan yang pertama masuk
surga adalah dengan wajah bercahaya bak rembulan di malam purnama. Rombongan
berikutnya adalah dengan wajah bercahaya seperti bintang-bintang yang
berkemilau di langit. Masing-masing orang di antara mereka mempunyai dua istri,
dimana sumsum tulang betisnya kelihatan dari balik dagingnya. Di dalam surga
nanti tidak ada bujangan." (HR. Bukhari dan Muslim)
"Demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari." (Qs. Ad-Dukhan: 54)
Abu Shuhaib al-Karami mengatakan, "Yang dimaksud dengan hur adalah bentuk jamak
dari haura, yaitu wanita muda yang cantik jelita dengan kulit yang putih dan
dengan mata yang sangat hitam. Sedangkan arti 'ain adalah wanita yang memiliki
mata yang indah.
Al-Hasan berpendapat bahwa haura adalah wanita yang memiliki mata dengan putih
mata yang sangat putih dan hitam mata yang sangat hitam.
Sopan dan Pemalu
Allah Subhanahu wa Ta'ala menyifati bidadari dengan "menundukkan pandangan"
pada tiga tempat di Al-Qur'an, yaitu:
"Di dalam surga, terdapat bidadari-bidadari-bidadari yang sopan, yang
menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka
(penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.
Maka nikmat Rabb-mu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-akan biadadari itu
permata yakut dan marjan." (Qs. Ar-Rahman: 56-58)
"Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita
matanya." (Qs. Ash-Shaffat: 48)
"Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan
sebaya umurnya."
Seluruh ahli tafsir sepakat bahwa pandangan para bidadari surgawi hanya tertuju
untuk suami mereka, sehingga mereka tidak pernah melirik lelaki lain.
Putihnya Bidadari
Allah Ta'ala berfirman, "Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan."
(Qs. ar-Rahman: 58)
al-Hasan dan mayoritas ahli tafsir lainnya mengatakan bahwa yang dimaksudkan
adalah bidadari-bidadari surga itu sebening yaqut dan seputih marjan.
Allah juga menyatakan,"(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit
dalam kemah." (Qs. Ar-Rahman: 72)
Maksudnya mereka itu dipingit hanya diperuntukkan bagi para suami mereka,
sedangkan orang lain tidak ada yang melihat dan tidak ada yang tahu. Mereka
berada di dalam kemah.
Baiklah.ini adalah sedikit gambaran yang Allah berikan tentang bidadari di
surga. Karena bagaimanapun gambaran itu, maka manusia tidak akan bisa
membayangkan sesuai rupa aslinya, karena sesuatu yang berada di surga adalah
sesuatu yang tidak/belum pernah kita lihat di dunia ini.
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda, "Allah Azza wa Jalla berfirman, "Aku siapkan bagi
hamba-hamba-Ku yang shalih sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak
pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas oleh pikiran." (HR.
Bukhari dan Muslim)
Setelah mengetahui sifat fisik dan akhlak bidadari, maka bukan berarti bidadari
lebih baik daripada wanita surga. Sesungguhnya wanita-wanita surga memiliki
keutamaan yang sedemikian besar, sebagaimana disebutkan dalam hadits,
"Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia
dan seisinya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan lagi, seorang manusia telah Allah ciptakan dengan sebaik-baik rupa,
"Dan manusia telah diciptakan dengan sebaik-baik rupa." (Qs. At-Tiin: 4)
Dari Ummu Salamah radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Saya bertanya, "Wahai
Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang
bermata jeli?"
Beliau shallallahu''alaihi wa sallam menjawab, "Wanita-wanita dunia lebih utama
daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak
daripada apa yang tidak tampak."
Saya bertanya, "Karena apa wanita