Dr Hasan Huseyin Uysal memperlakukan dengan baik dan mengobati tiga tentara 
komando angkatan laut Zionis Israel yang terluka dalam serangan brutal di kapal 
Mavi Marmara.
Dalam wawancaranya dengan surat kabar New York Times, ia mengatakan "tentara 
Israel mengalami luka-luka dan saya memperlakukan mereka dengan baik dan ini 
membuktikan bahwa aktivis kemanusiaan yang ada di Mavi Marmara memang tidak 
punya rencana untuk membunuh."

Dokter Turki yang bernama Hasan Huseyin Uysal, menceritakan hal tersebut dalam 
sebuah wawancara dengan surat kabar New York Timess bagaimana dia memperlakukan 
tiga anggota pasukan komando Israel yang mengalami luka-luka selama mereka 
mencoba mengambil alih kapal Marmara Mavi yang merupakan armada internasional 
yang berusaha memecahkan blokade terhadap Jalur Gaza.

Ali Abunimah, pendiri website pro-Palestina Elektronic Intifadah, berpendapat 
dalam postingannya yang mendokumentasikan foto perlakuan tim medis Mavi Marmara 
kepada tentara IDF yang terluka membuktikan bahwa para aktivis yang ikut dalam 
armada tidak berencana membunuh para prajurit, dan hal ini membantah klaim 
Israel.

Dr Uysal dalam wawancaranya membantah bahwa para aktivis berusaha membahayakan 
nyawa para prajurit, dan menyatakan bahwa mereka hanya menderita luka-luka 
ringan dari bentrokan tersebut.

"Jika para penumpang (aktivis) ingin menyakiti mereka, mengapa mereka tidak 
menembak mati mereka saja setelah mereka dapat mengambil dan merebut senjata 
pasukan IDF? Mengapa harus repot-repot mengangkut mereka masuk dan memberikan 
perawatan. Apakah hal itu masih belum cukup juga sebagai bukti?" Katanya.

Dokter Turki ini mengatakan bahwa ia memperlakukan tentara Israel yang terluka 
sewaktu mayat para aktivis yang telah mereka bunuh berbaring di sampingnya.

"Saya berada disamping mayat yang mereka bunuh dan orang-orang terluka 
tergeletak di depan saya dan saya memperlakukan para tentara Israel yang telah 
membunuh dan melukai teman-teman kami dengan baik. Orang kami yang terluka 
tergeletak di lantai, namun saya membantu para prajurit Israel itu untuk duduk 
di kursi," katanya.

Dr Uysal menjelaskan, "Tidak ada prajurit yang mengalami luka fatal yang akan 
menyebabkan kehilangan organ atau cacat. Hanya ada goresan di wajah mereka, 
namun karena kulit wajah yang sensitif dan sangat mungkin mengalami pendarahan 
sehingga ada darah di wajah mereka - yang telah saya bersihkan dengan hati-hati 
untuk melihat seperti apa cedera yang mereka alami. Dan ternyata luka mereka, 
hanya luka goresan saja."

"Kami bahkan tidak memiliki peralatan untuk menjahit luka yang robek."

Meskipun demikian, dokter Turki itu mengakui bahwa salah satu tentara mengalami 
cedera sedikit lebih serius.

"Prajurit ketiga, menderita luka di perutnya yang mencapai membran perut, tapi 
bukan organ itu sendiri dan itu tidak fatal. Sebagai dokter, saya tidak mau 
menebak sifat cedera ini, tapi hal itu bisa disebabkan oleh salah mendarat di 
tiang tajam sewaktu turun dari helikopter atau pukulan dari sebuah pipa dengan 
ujung yang tajam. Saya tidak tahu," tuturnya

"Dalam kedua kasus, hal itu tidak fatal tetapi harus dijahit.

Namun, karena kami tidak berharap adanya konfrontasi, kami tidak membawa 
peralatan untuk menjahit luka di atas kapal. Yang kami miliki adalah bahan 
medis sederhana untuk luka sederhana, atau obat tetes untuk memudahkan 
pembakaran dalam kasus gas air digunakan . Walaupun saya seorang dokter mata, 
saya akan memperlakukan prajurit Israel itu dengan benar sesuai dengan 
pengetahuan umum kesehatan saya."

Dr Uysal mengatakan bahwa mencoba menenangkan para prajurit, yang tampaknya 
"sangat terkejut dan sangat ketakutan."

Dia mengatakan bahwa ia mencoba menjelaskan kepada para prajurit dalam bahasa 
Inggrisnya yang patah-patah bahwa dirinya adalah seorang dokter dan tidak ingin 
menyakiti mereka. Dia mengatakan bahwa ia dan teman-temannya sekapal bisa saja 
meninggalkan mereka tanpa memberikan pertolongan, tetapi ia menyatakan bahwa 
mereka bukanlah manusia yang bertindak seperti para tentara Israel itu.

"Kami telah meminta fotografer untuk tidak memfilmkan situasi di pusat medis 
dan saya tidak tahu bagaimana dan kapan gambar itu diambil tetapi Allah tidak 
pernah meninggalkan perbuatan baik tersia-siakan. Foto itu menunjukkan 
perbedaan antara Israel dan kita," katanya.(fq/ynet)






[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke