Lima orang tewas saat kepolisian Indonesia melakukan penyergapan terhadap tersangka teroris di dua tempat berbeda.
Operasi anti teror dilancarkan di kawasan Cikampek, Jawa Barat, dan di Jakarta. Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri, membenarkan lima tersangka teroris tewas dalam bentrokan antara tersangka teroris dengan aparat kepolisian. "Tadi siang jam satu ada kontak dengan beberapa laku dan memang ada yang meninggal dunia," kata Kapolri kepada para wartawan. Dua diantaranya adalah yang selama ini diburu polisi, yaitu Ahmad Maulana dan Saptono, yang tewas dalam operasi di Cikampek. Keduanya diduga terlibat dalam serangkaian aksi pemboman di Indonesia, antara lain serangan bom di depan Kedutaan Besar Australia di Jakarta Selatan tahun 2004. Kapolri juga mengatakan keduanya diduga berkaitan dengan gerakan militan yang baru-baru ini dibongkar di Aceh. Tiga tersangka lainnya tewas dalam operasi di kawasan Jakarta Timur. Operasi penggrebekan ini dilakukan setelah pekan lalu polisi menangkap 12 tersangka teroris yang diduga merupakan bagian dari jaringan teroris terkait pelatihan militer di Aceh. Bulan Maret 2010, polisi berhasil menewaskan salah seorang pentolan tersangka teroris, Dulmatin alias Yahya Ibrahim alias Mansyur alias Joko Pitono. Dia disebut-sebut terlibat dalam pemboman Bali tahun 2002 yang menewaskan lebih dari 200 orang.