Re: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam

2010-03-26 Terurut Topik Abdul Muiz
Tetangga ayah saya di surabaya termasuk keluaga miskin dan dapat kartu gakin, 
suatu ketika disidak (inspeksi mendadak) oleh pihak kelurahan kalau tidak 
salah, yang dilihat saat itu adalah wajan penggorengan ada sepotong daging, 
langsung divonis bukan miskin alias kartu gakinnya dicabut.

Ketika petugas inspeksinya pergi ybs curhat ke tetangga lain, mosok tiap hari 
makan tahu tempe dan kecap doang plus kerupuk, sekali-kali makan daging kok pas 
diinspeksi ketahuan langsung dianggap bukan masuk kelompok miskin ???.

--- Pada Jum, 26/3/10, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id menulis:

Dari: L.Meilany wpamu...@centrin.net.id
Judul: Re: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 26 Maret, 2010, 4:46 PM







 



  



  
  
  Cuma mau nimbrung :

1. Tempo hari gubernur DKI, bang Foke bilang, biaya kesehatan untuk keluarga 
miskin [ gakin]

akan diperketat. Kalo ketahuan ada anggota gakin yg merokok nggak bakalan 
diberikan 

biaya kesehatan, nggak ditanggung.

Kata bang Foke, kalo merokok itu indikasi bukan gakin. Jadi silaken upayakan 
sendiri biaya sakitnya.



2. Kata menkes; kebijaksanaan bang Foke kalo diterapkan akan susah jadinya. 
Karena misi depkes untuk 

urusan ini adalah juga menyangkut kemanusiaan. Masa sih kalo ada orang miskin 
sakit meskipun karena merokok gak usah ditolong?



3. Jadi kalo menurut saya; pemerintah harus menjamin biaya sakit rakyatnya yg 
bukan karena kesalahannya sendiri 

[ misal perokok pasif], kalo sakitnya karena ulahnya sendiri ya gak usah 
ditanggung; sekaligus juga harus diupayakan keras memberi penerangan tentang 
masalah kesehatan yg benar .

Seperti di Kuba yg saya tahu dari crita Flora; kalo menderita sakit itu malahan 
malu; karena dianggap hidupnya gak bersih.



Tapi coba kalo disini ada pengobatan massal [ seperti saya pernah liat yg 
dilakukan komunitas Budha]; yg gak sakit juga pada ngantri.

Bangga gitu cuma dikasih obat sapujagat. Keluhannya kebanyakan cuma pilek 
pusing batuk melulu. Itu mah penyakit kurang makan :-(

Apalagi kalo yg dapat gratisan operasi; ceritanya sampai berepisode, kalah tuh 
sinetron.

Sakit itu kebanggaan, soalnya nanti banyak yg nengokin bawa buah, kueh2, dapat 
banyak perhatian :-)



Salam, 

l.meilany



- Original Message - 

  From: Ari Condro 

  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 

  Sent: Friday, March 26, 2010 9:20 AM

  Subject: Re: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam



di arab, untuk kesehatan juga ditanggung pemerintah. di iran, malah

  operasi ganti kelamin juga ditanggung pemerintah (di blognya mbak dina

  hehehe)



2010/3/26 donnie damana donnie.damana@ gmail.com:

   Mungkin yang bisa dikomparasi adalah sistem pembiayaan pelayanan kesehatan. 
Karena itu yang dijadikan entry point nya dengan reformasi sistem kesehatan 
amerika yang titik beratnya pada universal access ke health care melalui 
reformasi pembiayaan kesehatan.

  

   Nah kalo bicara sistem pembiayaan kesehatan kan bisa macem2, ada yang out 
of pocket, ada yang dilakukan oleh pemerintah, ada yang pihak ketiga. Di negara 
kapitalis (amerika) biasanya campuran antara out of pocket bagi yang tidak 
punya asuransi, pihak ketiga bagi yang punya asuransi. Sementara di welfare 
state, ada yang dibayar pemerintah melalui mekanisme pajak (seperti di 
Scandinavia) atau melalui asuransi sosial seperti di Belanda, dimana semua 
orang wajib punya asuransi sosial.

  

   Kalo dilihat, model kekhalifahan merupakan model welfare state yang memang 
menugaskan negara untuk menjamin hak kesehatan warga negaranya. Dan situasi 
yang sama saat ini juga ada di negara2 scandinavia yang notabene bukanlah 
berpedoman pada syariah Islam. Situasi yang sama juga terlihat di Cuba (mbak 
Flora tentu lebih tahu tentang hal ini), dimana ideologinya malah dikutuk oleh 
sebagian orang Islam.  Kita bisa bilang bahwa Islam sudah ratusan tahun lebih 
dulu dibandingkan negara2 Scandinavia atau Cuba, tetapi so what? Yang penting 
jangan bermimpi akan kejayaan masa lalu, nilai2 tersebut tidak melulu 
monopolinya orang Islam.

  

   Jadi gak perlu diperbandingkan secara dikotomis.. kalo bukan Islam seakan 
buruk dunia akhirat.. kalo dengan Islam nomor satu lahir dan batin dunia 
akhirat. Yang lebih penting, It's how we do it.

  

   salim,

   :D

  

  

  

  

   On Mar 25, 2010, at 7:57 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:

  

   aku bingung dengan perbandingan kayak gini

   gak apple-to-apple ...

   satunya masa saat ini, satunya masa yang lalu

   ya sekarang siapa yang pilih pengobatan masa lalu, seperti dibedah gak

   pake obat bius

   (kalau pengobatan jaman dulu pasien disuruh minum alkohol sampai

   mabuk, terus diiket/dipegangi erat-erat biar gak teriak2/lari, tapi

   kan di islam alkohol haram, jadi gimana?)

   atau dicabut giginya pake tang kawat?

  

   salam,

   --

   wikan

  

   2010/3/25 Ari Condro masar...@gmail. com:

kok kliniknnya

[wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam

2010-03-25 Terurut Topik Floradianti Pamungkas
Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam


Kamis, 25/03/2010 13:50 WIB | email | print | share


Barack Obama telah menandatangani RUU kontroversial kesehatan AS menjadi
undang-undang beberapa hari yang lalu setelah berbulan-bulan perdebatan
sengit terjadi dalam menggodok RUU Kesehatan tersebut.

Kesehatan di AS telah menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir dan
mendapat perhatian internasional setelah Michael Moore merilis film
dokumenter yang berjudul Sicko tiga tahun lalu. Di dalam filmnya tersebut
Michael Moore memusatkan perhatian pada kegagalan sistem kesehatan Amerika.
Perhatian khusus diberikan kepada Perusahaan Asuransi dan bagaimana tujuan
mereka yang ternyata bukan untuk membantu orang yang membutuhkan melainkan
untuk meningkatkan keuntungan. Solusi yang diusulkan adalah untuk memiliki
sistem kesehatan publik yang serupa dengan yang ada di Kanada, Inggris,
Perancis dan Kuba.

Dengan ekonomi yang berantakan dan meningkatnya biaya pengeluaran negara
dari perang Irak dan Afghanistan, kita mungkin bertanya-tanya apa yang salah
dengan skala prioritas AS? Perdebatan panjang tentang perawatan kesehatan di
AS berpusat pada apakah ada hak untuk pelayanan kesehatan dasar, atau siapa
yang seharusnya memiliki akses ke perawatan kesehatan dan kualitas yang
diperoleh.

Utang kedokteran dikutip sebagai satu-satunya faktor terbesar pada 62% dari
semua kebangkrutan personal di Amerika Serikat.

50 juta orang Amerika tidak memiliki asuransi kesehatan. Sekitar 18.000 dari
50 juta orang meninggal dunia setiap tahun karena mereka tidak memiliki
asuransi kesehatan.

Amerika Serikat tidak melihat kesehatan sebagai hak dasar, tetapi sebagai
hak istimewa. Barack Obama menantang pandangan ini melalui reformasi RUU
untuk menyediakan perawatan kesehatan universal melalui asuransi kesehatan
untuk semua orang. Hal inilah yang menyebabkan 'kemurkaan' dari kelompok
sayap kanan AS.

AS tidak menyediakan program yang didanai pemerintah dengan anggaran
terbesar untuk biaya ataupun asuransi kesehatan. Tetapi pada umumnya
terserah kepada individu untuk memperoleh asuransi kesehatan atau tidak.
Kebanyakan warga pekerja AS mendapatkan hal tersebut melalui majikan mereka
tempat perusahaan mereka bekerja, tetapi yang lain mendaftar pada skema
asuransi swasta.

Menurut syarat-syarat yang paling terencana, warga AS harus membayar premi
secara teratur, tetapi diharuskan untuk membayar sebagian dari biaya
pengobatan mereka sebelum menutup pengeluaran dari pihak asuransi.

Ini adalah situasi dari 250 juta orang yang memiliki solusi perawatan
kesehatan. Hal ini telah umum terjadi bagi mereka yang memiliki asuransi
kesehatan, harus menanggung banyak utang setelah dikurangi untuk asuransi
kesehatan, menyebabkan sejumlah besar orang bahkan harus menjual rumah
mereka.

Jadi, bagaimana masa depan Khilafah akan menangani masalah kesehatan?

Mengurus urusan orang

Islam adalah sebuah sistem unik yang diwahyukan Allah SWT yang menyediakan
kebutuhan baik bagi individu dan masyarakat. Allah sebagai sang Khaliq -
Sang Pencipta dari semua yang ada - akan jelas tahu apa yang terbaik untuk
kita. Dengan pengetahuan Nya yang tak terbatas, sistem-Nya akan dapat
memberikan solusi untuk masalah manusia yang telah atau akan hadapi.
Berkaitan dengan pemerintahan, Khalifah dipercayakan dalam menerapkan
hukum-hukum Allah. Khalifah secara langsung bertanggung jawab sebelum Allah
SWT, untuk setiap masalah yang mempengaruhi warga negara yang ada di dalam
Negara Islam.

Rasulullah SAW bersabda, Dia yang berkuasa atas lebih dari sepuluh orang
akan membawa belenggu pada hari kiamat sampai keadilan melonggarkan
rantainya atau tindakan tiraninya membawa dia kepada kehancuran. [Tirmidzi]

Penguasa tidak hanya perlu menanggapi orang-orang di bawah perawatan tetapi
juga harus menjawab kepada otoritas yang lebih tinggi, Malik-al-Mulk
(Penguasa dari segala Kedaulatan). Dengan demikian, penguasa harus memenuhi
kewajiban yang diletakkan di atas dirinya karena hal ini tidak hanya
merupakan mandat dari negara, tetapi adalah hukum Allah SWT. Oleh karena itu
Khalifah harus peduli bagi setiap kebutuhan warga negara dan memastikan
bahwa mereka tidak menghadapi kesulitan yang tidak pantas seperti kurangnya
akses ke pelayanan kesehatan atau bahkan menunggu dengan sangat lama untuk
mendapat perawatan.

Rasulullah SAW bersabda: Siapa pun yang mengepalai salah satu urusan kaum
muslimin dan tetap menjauhkan diri dari mereka dan tidak membayar dengan
perhatian pada kebutuhan dan kemiskinan mereka, Allah akan tetap jauh dari
dirinya pada hari kiamat [Abu Dawud, Ibnu Majah, Al-Hakim]

Hadis di atas jelas menunjukkan beratnya tanggungjawab orang yang berkuasa.
Ketika Umar bin Abdul Aziz menjadi Khalifah, ia terlihat agak murung. Salah
seorang pembantunya bertanya mengapa dia begitu sedih dan khawatir. Umar
menjawab, Siapa pun yang berada di bawah tanggung jawabku; aku harus
menyampaikan dan memberikan kepada mereka semua hak-hak mereka, apakah
mereka menuntut atau tidak akan hak-hak 

Re: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam

2010-03-25 Terurut Topik Ari Condro
kok kliniknnya keliling yah ? mendingan di indonesia dwonk, kan ada
puskesmas.  malah kalau desa atau kecamatan yg padat, ada puskesmas terpadu
yg fasilitasnya sudah seperti rumas sakit saja karena punya ambulan, ada
rawat inap dengan fasilitas yg layak.


salam,
Ari


2010/3/25 Floradianti Pamungkas florapamung...@gmail.com



 Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam

 Kamis, 25/03/2010 13:50 WIB | email | print | share

 Barack Obama telah menandatangani RUU kontroversial kesehatan AS menjadi
 undang-undang beberapa hari yang lalu setelah berbulan-bulan perdebatan
 sengit terjadi dalam menggodok RUU Kesehatan tersebut.

 Kesehatan di AS telah menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir dan
 mendapat perhatian internasional setelah Michael Moore merilis film
 dokumenter yang berjudul Sicko tiga tahun lalu. Di dalam filmnya tersebut
 Michael Moore memusatkan perhatian pada kegagalan sistem kesehatan Amerika.
 Perhatian khusus diberikan kepada Perusahaan Asuransi dan bagaimana tujuan
 mereka yang ternyata bukan untuk membantu orang yang membutuhkan melainkan
 untuk meningkatkan keuntungan. Solusi yang diusulkan adalah untuk memiliki
 sistem kesehatan publik yang serupa dengan yang ada di Kanada, Inggris,
 Perancis dan Kuba.

 Dengan ekonomi yang berantakan dan meningkatnya biaya pengeluaran negara
 dari perang Irak dan Afghanistan, kita mungkin bertanya-tanya apa yang
 salah
 dengan skala prioritas AS? Perdebatan panjang tentang perawatan kesehatan
 di
 AS berpusat pada apakah ada hak untuk pelayanan kesehatan dasar, atau siapa
 yang seharusnya memiliki akses ke perawatan kesehatan dan kualitas yang
 diperoleh.

 Utang kedokteran dikutip sebagai satu-satunya faktor terbesar pada 62% dari
 semua kebangkrutan personal di Amerika Serikat.

 50 juta orang Amerika tidak memiliki asuransi kesehatan. Sekitar 18.000
 dari
 50 juta orang meninggal dunia setiap tahun karena mereka tidak memiliki
 asuransi kesehatan.

 Amerika Serikat tidak melihat kesehatan sebagai hak dasar, tetapi sebagai
 hak istimewa. Barack Obama menantang pandangan ini melalui reformasi RUU
 untuk menyediakan perawatan kesehatan universal melalui asuransi kesehatan
 untuk semua orang. Hal inilah yang menyebabkan 'kemurkaan' dari kelompok
 sayap kanan AS.

 AS tidak menyediakan program yang didanai pemerintah dengan anggaran
 terbesar untuk biaya ataupun asuransi kesehatan. Tetapi pada umumnya
 terserah kepada individu untuk memperoleh asuransi kesehatan atau tidak.
 Kebanyakan warga pekerja AS mendapatkan hal tersebut melalui majikan mereka
 tempat perusahaan mereka bekerja, tetapi yang lain mendaftar pada skema
 asuransi swasta.

 Menurut syarat-syarat yang paling terencana, warga AS harus membayar premi
 secara teratur, tetapi diharuskan untuk membayar sebagian dari biaya
 pengobatan mereka sebelum menutup pengeluaran dari pihak asuransi.

 Ini adalah situasi dari 250 juta orang yang memiliki solusi perawatan
 kesehatan. Hal ini telah umum terjadi bagi mereka yang memiliki asuransi
 kesehatan, harus menanggung banyak utang setelah dikurangi untuk asuransi
 kesehatan, menyebabkan sejumlah besar orang bahkan harus menjual rumah
 mereka.

 Jadi, bagaimana masa depan Khilafah akan menangani masalah kesehatan?

 Mengurus urusan orang

 Islam adalah sebuah sistem unik yang diwahyukan Allah SWT yang menyediakan
 kebutuhan baik bagi individu dan masyarakat. Allah sebagai sang Khaliq -
 Sang Pencipta dari semua yang ada - akan jelas tahu apa yang terbaik untuk
 kita. Dengan pengetahuan Nya yang tak terbatas, sistem-Nya akan dapat
 memberikan solusi untuk masalah manusia yang telah atau akan hadapi.
 Berkaitan dengan pemerintahan, Khalifah dipercayakan dalam menerapkan
 hukum-hukum Allah. Khalifah secara langsung bertanggung jawab sebelum Allah
 SWT, untuk setiap masalah yang mempengaruhi warga negara yang ada di dalam
 Negara Islam.

 Rasulullah SAW bersabda, Dia yang berkuasa atas lebih dari sepuluh orang
 akan membawa belenggu pada hari kiamat sampai keadilan melonggarkan
 rantainya atau tindakan tiraninya membawa dia kepada kehancuran.
 [Tirmidzi]

 Penguasa tidak hanya perlu menanggapi orang-orang di bawah perawatan tetapi
 juga harus menjawab kepada otoritas yang lebih tinggi, Malik-al-Mulk
 (Penguasa dari segala Kedaulatan). Dengan demikian, penguasa harus memenuhi
 kewajiban yang diletakkan di atas dirinya karena hal ini tidak hanya
 merupakan mandat dari negara, tetapi adalah hukum Allah SWT. Oleh karena
 itu
 Khalifah harus peduli bagi setiap kebutuhan warga negara dan memastikan
 bahwa mereka tidak menghadapi kesulitan yang tidak pantas seperti kurangnya
 akses ke pelayanan kesehatan atau bahkan menunggu dengan sangat lama untuk
 mendapat perawatan.

 Rasulullah SAW bersabda: Siapa pun yang mengepalai salah satu urusan kaum
 muslimin dan tetap menjauhkan diri dari mereka dan tidak membayar dengan
 perhatian pada kebutuhan dan kemiskinan mereka, Allah akan tetap jauh dari
 dirinya pada hari kiamat [Abu Dawud, Ibnu Majah, Al-Hakim]

 

Re: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam

2010-03-25 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
aku bingung dengan perbandingan kayak gini
gak apple-to-apple ...
satunya masa saat ini, satunya masa yang lalu
ya sekarang siapa yang pilih pengobatan masa lalu, seperti dibedah gak
pake obat bius
(kalau pengobatan jaman dulu pasien disuruh minum alkohol sampai
mabuk, terus diiket/dipegangi erat-erat biar gak teriak2/lari, tapi
kan di islam alkohol haram, jadi gimana?)
atau dicabut giginya pake tang kawat?

salam,
--
wikan

2010/3/25 Ari Condro masar...@gmail.com:
 kok kliniknnya keliling yah ? mendingan di indonesia dwonk, kan ada
 puskesmas.  malah kalau desa atau kecamatan yg padat, ada puskesmas terpadu
 yg fasilitasnya sudah seperti rumas sakit saja karena punya ambulan, ada
 rawat inap dengan fasilitas yg layak.


Re: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam

2010-03-25 Terurut Topik donnie damana
Mungkin yang bisa dikomparasi adalah sistem pembiayaan pelayanan kesehatan. 
Karena itu yang dijadikan entry point nya dengan reformasi sistem kesehatan 
amerika yang titik beratnya pada universal access ke health care melalui 
reformasi pembiayaan kesehatan.

Nah kalo bicara sistem pembiayaan kesehatan kan bisa macem2, ada yang out of 
pocket, ada yang dilakukan oleh pemerintah, ada yang pihak ketiga. Di negara 
kapitalis (amerika) biasanya campuran antara out of pocket bagi yang tidak 
punya asuransi, pihak ketiga bagi yang punya asuransi. Sementara di welfare 
state, ada yang dibayar pemerintah melalui mekanisme pajak (seperti di 
Scandinavia) atau melalui asuransi sosial seperti di Belanda, dimana semua 
orang wajib punya asuransi sosial.

Kalo dilihat, model kekhalifahan merupakan model welfare state yang memang 
menugaskan negara untuk menjamin hak kesehatan warga negaranya. Dan situasi 
yang sama saat ini juga ada di negara2 scandinavia yang notabene bukanlah 
berpedoman pada syariah Islam. Situasi yang sama juga terlihat di Cuba (mbak 
Flora tentu lebih tahu tentang hal ini), dimana ideologinya malah dikutuk oleh 
sebagian orang Islam.  Kita bisa bilang bahwa Islam sudah ratusan tahun lebih 
dulu dibandingkan negara2 Scandinavia atau Cuba, tetapi so what? Yang penting 
jangan bermimpi akan kejayaan masa lalu, nilai2 tersebut tidak melulu 
monopolinya orang Islam. 

Jadi gak perlu diperbandingkan secara dikotomis.. kalo bukan Islam seakan buruk 
dunia akhirat.. kalo dengan Islam nomor satu lahir dan batin dunia akhirat. 
Yang lebih penting, It's how we do it.

salim,
:D




On Mar 25, 2010, at 7:57 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:

 aku bingung dengan perbandingan kayak gini
 gak apple-to-apple ...
 satunya masa saat ini, satunya masa yang lalu
 ya sekarang siapa yang pilih pengobatan masa lalu, seperti dibedah gak
 pake obat bius
 (kalau pengobatan jaman dulu pasien disuruh minum alkohol sampai
 mabuk, terus diiket/dipegangi erat-erat biar gak teriak2/lari, tapi
 kan di islam alkohol haram, jadi gimana?)
 atau dicabut giginya pake tang kawat?
 
 salam,
 --
 wikan
 
 2010/3/25 Ari Condro masar...@gmail.com:
  kok kliniknnya keliling yah ? mendingan di indonesia dwonk, kan ada
  puskesmas.  malah kalau desa atau kecamatan yg padat, ada puskesmas terpadu
  yg fasilitasnya sudah seperti rumas sakit saja karena punya ambulan, ada
  rawat inap dengan fasilitas yg layak.
 



[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam

2010-03-25 Terurut Topik Ari Condro
di arab, untuk kesehatan juga ditanggung pemerintah.  di iran, malah
operasi ganti kelamin juga ditanggung pemerintah (di blognya mbak dina
hehehe)



2010/3/26 donnie damana donnie.dam...@gmail.com:
 Mungkin yang bisa dikomparasi adalah sistem pembiayaan pelayanan kesehatan. 
 Karena itu yang dijadikan entry point nya dengan reformasi sistem kesehatan 
 amerika yang titik beratnya pada universal access ke health care melalui 
 reformasi pembiayaan kesehatan.

 Nah kalo bicara sistem pembiayaan kesehatan kan bisa macem2, ada yang out of 
 pocket, ada yang dilakukan oleh pemerintah, ada yang pihak ketiga. Di negara 
 kapitalis (amerika) biasanya campuran antara out of pocket bagi yang tidak 
 punya asuransi, pihak ketiga bagi yang punya asuransi. Sementara di welfare 
 state, ada yang dibayar pemerintah melalui mekanisme pajak (seperti di 
 Scandinavia) atau melalui asuransi sosial seperti di Belanda, dimana semua 
 orang wajib punya asuransi sosial.

 Kalo dilihat, model kekhalifahan merupakan model welfare state yang memang 
 menugaskan negara untuk menjamin hak kesehatan warga negaranya. Dan situasi 
 yang sama saat ini juga ada di negara2 scandinavia yang notabene bukanlah 
 berpedoman pada syariah Islam. Situasi yang sama juga terlihat di Cuba (mbak 
 Flora tentu lebih tahu tentang hal ini), dimana ideologinya malah dikutuk 
 oleh sebagian orang Islam.  Kita bisa bilang bahwa Islam sudah ratusan tahun 
 lebih dulu dibandingkan negara2 Scandinavia atau Cuba, tetapi so what? Yang 
 penting jangan bermimpi akan kejayaan masa lalu, nilai2 tersebut tidak melulu 
 monopolinya orang Islam.

 Jadi gak perlu diperbandingkan secara dikotomis.. kalo bukan Islam seakan 
 buruk dunia akhirat.. kalo dengan Islam nomor satu lahir dan batin dunia 
 akhirat. Yang lebih penting, It's how we do it.

 salim,
 :D




 On Mar 25, 2010, at 7:57 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:

 aku bingung dengan perbandingan kayak gini
 gak apple-to-apple ...
 satunya masa saat ini, satunya masa yang lalu
 ya sekarang siapa yang pilih pengobatan masa lalu, seperti dibedah gak
 pake obat bius
 (kalau pengobatan jaman dulu pasien disuruh minum alkohol sampai
 mabuk, terus diiket/dipegangi erat-erat biar gak teriak2/lari, tapi
 kan di islam alkohol haram, jadi gimana?)
 atau dicabut giginya pake tang kawat?

 salam,
 --
 wikan

 2010/3/25 Ari Condro masar...@gmail.com:
  kok kliniknnya keliling yah ? mendingan di indonesia dwonk, kan ada
  puskesmas.  malah kalau desa atau kecamatan yg padat, ada puskesmas terpadu
  yg fasilitasnya sudah seperti rumas sakit saja karena punya ambulan, ada
  rawat inap dengan fasilitas yg layak.




 [Non-text portions of this message have been removed]



 

 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

 Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links







-- 
salam,
Ari


Re: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam

2010-03-25 Terurut Topik donnie damana
Isu berikutnya adalah utilisasi layanan kesehatan terkait dengan beban 
pembiayaan kesehatan yang rasional.

Model out of pocket akan menyebabkan over utilisasi karena provider kesehatan 
mau cari untung sebesar2nya 
Model pelayanan kesehatan gratis yang ditanggung pemerintah akan menyebabkan 
over utilisasi karena orang tidak punya beban untuk menggunakan layanan 
kesehatan, sehingga pembiayaan kesehatan menjadi tidak rasional
Model asuransi merupakan model yang digunakan untuk mengontrol utilisasi 
layanan kesehatan, karena sebagai pihak ketiga pembayar, perusahaan asuransi 
tentu tidak mau rugi hanya karena utilisasi layanan kesehatan yang tidak 
rasional baik oleh provider maupun usernya. Tapi celakanya, seperti di Amerika, 
justru perusahaan asuransilah yang berusaha mencari untung sebesar-besarnya 
dengan mencantumkan berbagai persyaratan untuk bisa memperoleh asuransi maupun 
mengklaim polis asuransinya.

Di Swedia yang pernah saya tahu (dulu sekali waktu masih disana), orang masih 
harus membayar untuk menggunakan layanan kesehatan dasar, hingga sampai nominal 
tertentu, penggunaan layanan kesehatan diatas nilai nominal tadi baru 
ditanggung oleh asuransi. Ini akan mengurangi over utilisasi layanan kesehatan 
karena orang tidak seenaknya menggunakan layanan kesehatan untuk masalah2 
kesehatan yang sepele, sehingga tidak membebani pembiayaan kesehatan yang 
dipungut dari pajak

Apakah model layanan kesehatan dalam sistem kekhalifahan Islam sudah memikirkan 
isu-isu tersebut? 

salim,
Donnie

On Mar 26, 2010, at 9:20 AM, Ari Condro wrote:

 di arab, untuk kesehatan juga ditanggung pemerintah. di iran, malah
 operasi ganti kelamin juga ditanggung pemerintah (di blognya mbak dina
 hehehe)
 
 2010/3/26 donnie damana donnie.dam...@gmail.com:
  Mungkin yang bisa dikomparasi adalah sistem pembiayaan pelayanan kesehatan. 
  Karena itu yang dijadikan entry point nya dengan reformasi sistem kesehatan 
  amerika yang titik beratnya pada universal access ke health care melalui 
  reformasi pembiayaan kesehatan.
 
  Nah kalo bicara sistem pembiayaan kesehatan kan bisa macem2, ada yang out 
  of pocket, ada yang dilakukan oleh pemerintah, ada yang pihak ketiga. Di 
  negara kapitalis (amerika) biasanya campuran antara out of pocket bagi yang 
  tidak punya asuransi, pihak ketiga bagi yang punya asuransi. Sementara di 
  welfare state, ada yang dibayar pemerintah melalui mekanisme pajak (seperti 
  di Scandinavia) atau melalui asuransi sosial seperti di Belanda, dimana 
  semua orang wajib punya asuransi sosial.
 
  Kalo dilihat, model kekhalifahan merupakan model welfare state yang memang 
  menugaskan negara untuk menjamin hak kesehatan warga negaranya. Dan situasi 
  yang sama saat ini juga ada di negara2 scandinavia yang notabene bukanlah 
  berpedoman pada syariah Islam. Situasi yang sama juga terlihat di Cuba 
  (mbak Flora tentu lebih tahu tentang hal ini), dimana ideologinya malah 
  dikutuk oleh sebagian orang Islam.  Kita bisa bilang bahwa Islam sudah 
  ratusan tahun lebih dulu dibandingkan negara2 Scandinavia atau Cuba, tetapi 
  so what? Yang penting jangan bermimpi akan kejayaan masa lalu, nilai2 
  tersebut tidak melulu monopolinya orang Islam.
 
  Jadi gak perlu diperbandingkan secara dikotomis.. kalo bukan Islam seakan 
  buruk dunia akhirat.. kalo dengan Islam nomor satu lahir dan batin dunia 
  akhirat. Yang lebih penting, It's how we do it.
 
  salim,
  :D
 
 
 
 
  On Mar 25, 2010, at 7:57 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:
 
  aku bingung dengan perbandingan kayak gini
  gak apple-to-apple ...
  satunya masa saat ini, satunya masa yang lalu
  ya sekarang siapa yang pilih pengobatan masa lalu, seperti dibedah gak
  pake obat bius
  (kalau pengobatan jaman dulu pasien disuruh minum alkohol sampai
  mabuk, terus diiket/dipegangi erat-erat biar gak teriak2/lari, tapi
  kan di islam alkohol haram, jadi gimana?)
  atau dicabut giginya pake tang kawat?
 
  salam,
  --
  wikan
 
  2010/3/25 Ari Condro masar...@gmail.com:
   kok kliniknnya keliling yah ? mendingan di indonesia dwonk, kan ada
   puskesmas.  malah kalau desa atau kecamatan yg padat, ada puskesmas 
   terpadu
   yg fasilitasnya sudah seperti rumas sakit saja karena punya ambulan, ada
   rawat inap dengan fasilitas yg layak.
 
 
 
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
  
 
  ===
  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com
 
  Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 -- 
 salam,
 

Re: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam

2010-03-25 Terurut Topik Ari Condro
itu isu ekonomi banget, oom.  nggak cocok buat dipakai mengemas islam
sebagai ideologi yang memberi solusi.  ntar kagak beda jadinya antara
islam dengan pembiayaan kesehatan ala kanada, perancis, inggris atau
amerika.

jadi gitu gitu doang.

kurang berbau perjuangan dan jihad. :))



2010/3/26 donnie damana donnie.dam...@gmail.com:
 Isu berikutnya adalah utilisasi layanan kesehatan terkait dengan beban 
 pembiayaan kesehatan yang rasional.

 Model out of pocket akan menyebabkan over utilisasi karena provider kesehatan 
 mau cari untung sebesar2nya
 Model pelayanan kesehatan gratis yang ditanggung pemerintah akan menyebabkan 
 over utilisasi karena orang tidak punya beban untuk menggunakan layanan 
 kesehatan, sehingga pembiayaan kesehatan menjadi tidak rasional
 Model asuransi merupakan model yang digunakan untuk mengontrol utilisasi 
 layanan kesehatan, karena sebagai pihak ketiga pembayar, perusahaan asuransi 
 tentu tidak mau rugi hanya karena utilisasi layanan kesehatan yang tidak 
 rasional baik oleh provider maupun usernya. Tapi celakanya, seperti di 
 Amerika, justru perusahaan asuransilah yang berusaha mencari untung 
 sebesar-besarnya dengan mencantumkan berbagai persyaratan untuk bisa 
 memperoleh asuransi maupun mengklaim polis asuransinya.

 Di Swedia yang pernah saya tahu (dulu sekali waktu masih disana), orang masih 
 harus membayar untuk menggunakan layanan kesehatan dasar, hingga sampai 
 nominal tertentu, penggunaan layanan kesehatan diatas nilai nominal tadi baru 
 ditanggung oleh asuransi. Ini akan mengurangi over utilisasi layanan 
 kesehatan karena orang tidak seenaknya menggunakan layanan kesehatan untuk 
 masalah2 kesehatan yang sepele, sehingga tidak membebani pembiayaan kesehatan 
 yang dipungut dari pajak

 Apakah model layanan kesehatan dalam sistem kekhalifahan Islam sudah 
 memikirkan isu-isu tersebut?

 salim,
 Donnie

 On Mar 26, 2010, at 9:20 AM, Ari Condro wrote:

 di arab, untuk kesehatan juga ditanggung pemerintah. di iran, malah
 operasi ganti kelamin juga ditanggung pemerintah (di blognya mbak dina
 hehehe)

 2010/3/26 donnie damana donnie.dam...@gmail.com:
  Mungkin yang bisa dikomparasi adalah sistem pembiayaan pelayanan 
  kesehatan. Karena itu yang dijadikan entry point nya dengan reformasi 
  sistem kesehatan amerika yang titik beratnya pada universal access ke 
  health care melalui reformasi pembiayaan kesehatan.
 
  Nah kalo bicara sistem pembiayaan kesehatan kan bisa macem2, ada yang out 
  of pocket, ada yang dilakukan oleh pemerintah, ada yang pihak ketiga. Di 
  negara kapitalis (amerika) biasanya campuran antara out of pocket bagi 
  yang tidak punya asuransi, pihak ketiga bagi yang punya asuransi. 
  Sementara di welfare state, ada yang dibayar pemerintah melalui mekanisme 
  pajak (seperti di Scandinavia) atau melalui asuransi sosial seperti di 
  Belanda, dimana semua orang wajib punya asuransi sosial.
 
  Kalo dilihat, model kekhalifahan merupakan model welfare state yang memang 
  menugaskan negara untuk menjamin hak kesehatan warga negaranya. Dan 
  situasi yang sama saat ini juga ada di negara2 scandinavia yang notabene 
  bukanlah berpedoman pada syariah Islam. Situasi yang sama juga terlihat di 
  Cuba (mbak Flora tentu lebih tahu tentang hal ini), dimana ideologinya 
  malah dikutuk oleh sebagian orang Islam.  Kita bisa bilang bahwa Islam 
  sudah ratusan tahun lebih dulu dibandingkan negara2 Scandinavia atau Cuba, 
  tetapi so what? Yang penting jangan bermimpi akan kejayaan masa lalu, 
  nilai2 tersebut tidak melulu monopolinya orang Islam.
 
  Jadi gak perlu diperbandingkan secara dikotomis.. kalo bukan Islam seakan 
  buruk dunia akhirat.. kalo dengan Islam nomor satu lahir dan batin dunia 
  akhirat. Yang lebih penting, It's how we do it.
 
  salim,
  :D
 
 
 
 
  On Mar 25, 2010, at 7:57 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:
 
  aku bingung dengan perbandingan kayak gini
  gak apple-to-apple ...
  satunya masa saat ini, satunya masa yang lalu
  ya sekarang siapa yang pilih pengobatan masa lalu, seperti dibedah gak
  pake obat bius
  (kalau pengobatan jaman dulu pasien disuruh minum alkohol sampai
  mabuk, terus diiket/dipegangi erat-erat biar gak teriak2/lari, tapi
  kan di islam alkohol haram, jadi gimana?)
  atau dicabut giginya pake tang kawat?
 
  salam,
  --
  wikan
 
  2010/3/25 Ari Condro masar...@gmail.com:
   kok kliniknnya keliling yah ? mendingan di indonesia dwonk, kan ada
   puskesmas.  malah kalau desa atau kecamatan yg padat, ada puskesmas 
   terpadu
   yg fasilitasnya sudah seperti rumas sakit saja karena punya ambulan, ada
   rawat inap dengan fasilitas yg layak.
 
 
 
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
  
 
  ===
  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : 

Re: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam

2010-03-25 Terurut Topik donnie damana
Laah.. bukannya yang disebutkan sama penulis eramuslim adalah juga isu ekonomi? 
kalo baitul maal budget nya gak cukup terus pajak dinaikkan? sampai berapa 
tinggi, sampai berapa lama?

Padahal salah satu sektor industri yang paling sulit dilakukan efisiensi adalah 
sektor kesehatan, karena labor intensif, disamping teknologi intensif.
Sektor bisnis lain bisa melakukan efiensi dengan melakukan mekanisasi, sektor 
kesehatan tetap sangat bertumpu pada tenaga kerja, yang sangat terampil pula. 
Mereka gak bisa digantikan semata2 oleh teknologi.
Jadi hampir sulit untuk melakukan efisiensi pembiayaan kesehatan kecuali pada 
sisi utilisasi.

Jadi model jihadnya gimana dong? potong tangan bagi mereka yang over utilisasi?

:D

On Mar 26, 2010, at 10:28 AM, Ari Condro wrote:

 itu isu ekonomi banget, oom. nggak cocok buat dipakai mengemas islam
 sebagai ideologi yang memberi solusi. ntar kagak beda jadinya antara
 islam dengan pembiayaan kesehatan ala kanada, perancis, inggris atau
 amerika.
 
 jadi gitu gitu doang.
 
 kurang berbau perjuangan dan jihad. :))
 
 2010/3/26 donnie damana donnie.dam...@gmail.com:
  Isu berikutnya adalah utilisasi layanan kesehatan terkait dengan beban 
  pembiayaan kesehatan yang rasional.
 
  Model out of pocket akan menyebabkan over utilisasi karena provider 
  kesehatan mau cari untung sebesar2nya
  Model pelayanan kesehatan gratis yang ditanggung pemerintah akan 
  menyebabkan over utilisasi karena orang tidak punya beban untuk menggunakan 
  layanan kesehatan, sehingga pembiayaan kesehatan menjadi tidak rasional
  Model asuransi merupakan model yang digunakan untuk mengontrol utilisasi 
  layanan kesehatan, karena sebagai pihak ketiga pembayar, perusahaan 
  asuransi tentu tidak mau rugi hanya karena utilisasi layanan kesehatan yang 
  tidak rasional baik oleh provider maupun usernya. Tapi celakanya, seperti 
  di Amerika, justru perusahaan asuransilah yang berusaha mencari untung 
  sebesar-besarnya dengan mencantumkan berbagai persyaratan untuk bisa 
  memperoleh asuransi maupun mengklaim polis asuransinya.
 
  Di Swedia yang pernah saya tahu (dulu sekali waktu masih disana), orang 
  masih harus membayar untuk menggunakan layanan kesehatan dasar, hingga 
  sampai nominal tertentu, penggunaan layanan kesehatan diatas nilai nominal 
  tadi baru ditanggung oleh asuransi. Ini akan mengurangi over utilisasi 
  layanan kesehatan karena orang tidak seenaknya menggunakan layanan 
  kesehatan untuk masalah2 kesehatan yang sepele, sehingga tidak membebani 
  pembiayaan kesehatan yang dipungut dari pajak
 
  Apakah model layanan kesehatan dalam sistem kekhalifahan Islam sudah 
  memikirkan isu-isu tersebut?
 
  salim,
  Donnie
 
  On Mar 26, 2010, at 9:20 AM, Ari Condro wrote:
 
  di arab, untuk kesehatan juga ditanggung pemerintah. di iran, malah
  operasi ganti kelamin juga ditanggung pemerintah (di blognya mbak dina
  hehehe)
 
  2010/3/26 donnie damana donnie.dam...@gmail.com:
   Mungkin yang bisa dikomparasi adalah sistem pembiayaan pelayanan 
   kesehatan. Karena itu yang dijadikan entry point nya dengan reformasi 
   sistem kesehatan amerika yang titik beratnya pada universal access ke 
   health care melalui reformasi pembiayaan kesehatan.
  
   Nah kalo bicara sistem pembiayaan kesehatan kan bisa macem2, ada yang 
   out of pocket, ada yang dilakukan oleh pemerintah, ada yang pihak 
   ketiga. Di negara kapitalis (amerika) biasanya campuran antara out of 
   pocket bagi yang tidak punya asuransi, pihak ketiga bagi yang punya 
   asuransi. Sementara di welfare state, ada yang dibayar pemerintah 
   melalui mekanisme pajak (seperti di Scandinavia) atau melalui asuransi 
   sosial seperti di Belanda, dimana semua orang wajib punya asuransi 
   sosial.
  
   Kalo dilihat, model kekhalifahan merupakan model welfare state yang 
   memang menugaskan negara untuk menjamin hak kesehatan warga negaranya. 
   Dan situasi yang sama saat ini juga ada di negara2 scandinavia yang 
   notabene bukanlah berpedoman pada syariah Islam. Situasi yang sama juga 
   terlihat di Cuba (mbak Flora tentu lebih tahu tentang hal ini), dimana 
   ideologinya malah dikutuk oleh sebagian orang Islam.  Kita bisa bilang 
   bahwa Islam sudah ratusan tahun lebih dulu dibandingkan negara2 
   Scandinavia atau Cuba, tetapi so what? Yang penting jangan bermimpi akan 
   kejayaan masa lalu, nilai2 tersebut tidak melulu monopolinya orang Islam.
  
   Jadi gak perlu diperbandingkan secara dikotomis.. kalo bukan Islam 
   seakan buruk dunia akhirat.. kalo dengan Islam nomor satu lahir dan 
   batin dunia akhirat. Yang lebih penting, It's how we do it.
  
   salim,
   :D
  
  
  
  
   On Mar 25, 2010, at 7:57 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:
  
   aku bingung dengan perbandingan kayak gini
   gak apple-to-apple ...
   satunya masa saat ini, satunya masa yang lalu
   ya sekarang siapa yang pilih pengobatan masa lalu, seperti dibedah gak
   pake obat bius
   (kalau pengobatan jaman dulu pasien disuruh minum alkohol sampai
  

Bls: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam

2010-03-25 Terurut Topik encosid


masalah pembiayaan tidak ada hubungan dengan islam atau bukan islam
tapi
negara/daerah punya duit atau tidak

negara/daerah kaya raya, spt : brunei, kaltim, pelayanan kesehatan dibiayai 
pemerintah
negara cekak, yang pajaknya diselewengkan, masyarakat bayar sendiri



Dari: donnie damana donnie.dam...@gmail.com
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Terkirim: Jum, 26 Maret, 2010 08:43:43
Judul: Re: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam

Mungkin yang bisa dikomparasi adalah sistem pembiayaan pelayanan kesehatan. 
Karena itu yang dijadikan entry point nya dengan reformasi sistem kesehatan 
amerika yang titik beratnya pada universal access ke health care melalui 
reformasi pembiayaan kesehatan.

Nah kalo bicara sistem pembiayaan kesehatan kan bisa macem2, ada yang out of 
pocket, ada yang dilakukan oleh pemerintah, ada yang pihak ketiga. Di negara 
kapitalis (amerika) biasanya campuran antara out of pocket bagi yang tidak 
punya asuransi, pihak ketiga bagi yang punya asuransi. Sementara di welfare 
state, ada yang dibayar pemerintah melalui mekanisme pajak (seperti di 
Scandinavia) atau melalui asuransi sosial seperti di Belanda, dimana semua 
orang wajib punya asuransi sosial.

Kalo dilihat, model kekhalifahan merupakan model welfare state yang memang 
menugaskan negara untuk menjamin hak kesehatan warga negaranya. Dan situasi 
yang sama saat ini juga ada di negara2 scandinavia yang notabene bukanlah 
berpedoman pada syariah Islam. Situasi yang sama juga terlihat di Cuba (mbak 
Flora tentu lebih tahu tentang hal ini), dimana ideologinya malah dikutuk oleh 
sebagian orang Islam.  Kita bisa bilang bahwa Islam sudah ratusan tahun lebih 
dulu dibandingkan negara2 Scandinavia atau Cuba, tetapi so what? Yang penting 
jangan bermimpi akan kejayaan masa lalu, nilai2 tersebut tidak melulu 
monopolinya orang Islam. 

Jadi gak perlu diperbandingkan secara dikotomis.. kalo bukan Islam seakan buruk 
dunia akhirat.. kalo dengan Islam nomor satu lahir dan batin dunia akhirat. 
Yang lebih penting, It's how we do it.

salim,
:D




On Mar 25, 2010, at 7:57 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:

 aku bingung dengan perbandingan kayak gini
 gak apple-to-apple ...
 satunya masa saat ini, satunya masa yang lalu
 ya sekarang siapa yang pilih pengobatan masa lalu, seperti dibedah gak
 pake obat bius
 (kalau pengobatan jaman dulu pasien disuruh minum alkohol sampai
 mabuk, terus diiket/dipegangi erat-erat biar gak teriak2/lari, tapi
 kan di islam alkohol haram, jadi gimana?)
 atau dicabut giginya pake tang kawat?
 
 salam,
 --
 wikan
 
 2010/3/25 Ari Condro masar...@gmail.com:
  kok kliniknnya keliling yah ? mendingan di indonesia dwonk, kan ada
  puskesmas.  malah kalau desa atau kecamatan yg padat, ada puskesmas terpadu
  yg fasilitasnya sudah seperti rumas sakit saja karena punya ambulan, ada
  rawat inap dengan fasilitas yg layak.
 



[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links




  
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! 
http://id.yahoo.com/

[Non-text portions of this message have been removed]