----- Original Message ----- 
From: "amir13120" <amir13...@yahoo.com>
To: <sab...@yahoogroups.com>
Sent: Wednesday, May 26, 2010 14:04
Subject: [Sabili] Astagfirullah. ..Ada Kabar Pasangan Lesbian Menikah Secara 
Islam

apa ga ada tindakan hukum bagi penyebar Aliran Sesat,
termasuk Dede Utomo ini?

----------------------------------
http://www.republik a.co.id/berita/ breaking- news/nusantara/ 10/05/26/ 
117186-astagfiru llahada-kabar- pasangan- lesbian-menikah- secara-islam
Astagfirullah. ..Ada Kabar Pasangan Lesbian Menikah Secara Islam


REPUBLIKA.CO. ID,15 Mei lalu, berlangsung pernikahan antara dua perempuan di 
Surabaya. Pernikahan secara Islam antara pasangan lesbian itu dihadiri seorang 
ulama. Kepada situs Gaya Nusantara, sang pemuka agama moderat itu menyatakan 
dirinya hanya memfasilitasi saja.
######################################################################################
HMNA:
Sangat patut diduga bahwa "ulama" yang "moderat itu" sealiran dengan Siti 
Musdah Mulia yaitu "Islam" Liberal. Silakan simak:
**********************************************************
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Haian Fajar]
822 Siti Musdah Mulia Mengakui Lesbian dan Homoseksual 

Berita ini ditimba dari 
<http://hidayatullah.com/index2.php?option=com_content&task=emailform&id=6605&itemid=1>
Senin, 31 Maret 2008 aktivis "Islam" liberal Siti Musdah Mulia mengatakan, 
lesbian dan homosekstual diakui dalam Islam. Homoseks-Homoseks dan 
homoseksualitas bersifat alami (wajar) yang diciptakan oleh Allah, seperti itu 
diizinkan dalam Islam, dan bahwa pelarangan homoseks dan homoseksualitas hanya 
merupakan tendensi para ulama. Demikian salah satu ucapan Musdah Mulia dalam 
sebuah diskusi di Jakarta pada hari Kamis, 27 Maret 2008. Diskusi itu 
diorganisir oleh LSM Arus Pelangi. Perlu diketahui, bahwa Arus Pelangi dibentuk 
pada tanggal 15 Januari 2006 di Jakarta dengan kantor secretariat di Jalan 
Tebet Dalam 4 no 3 Jakarta Selatan. Arus Pelangi, adalah LSM tempat mangkalnya 
kaum lesbian dan homoseks.

Salah satu azab Allah paling dahsyat yang dikisahkan dalam Al-Quran dan 
Perjanjian Lama adalah tentang pemusnahan kaum yang melakukan praktek 
homoseksual. Sodomi atau aktivitas homoseks, berasal dari nama negara-kota 
Sodom, yang penduduknya sudah demikian jatuh ke dalam limbah kebobrokan 
dekandensi moral, yaitu kaum laki-lakinya hampir semuanya homoseksual dan kaum 
perempuannya juga hampir semuanya lesbian. Negara-kota tetangganya yaitu 
Gomorra (Qamran) juga telah mengalami hal yang sama, sehingga dalam Perjanjian 
Lama selalu disebut beruntun Sodom dan Gomorra. Celakanya ummat Nabi Luth AS 
yang meninggalkan Ur singgah bermukim di luar kota Sodom dan Gomorra, hampir 
semuanya juga ikut terseret ke dalam aktivitas homosex dan lesbian yang biadab 
itu.

Serangkaian percobaan ilmiah dengan metode simulasi di Universitas Cambridge 
membangun tiruan tempat berdiamnya kaum Sodom dan Qamran di laboratorium, lalu 
mengguncangnya dengan gempa buatan. Simulasi dataran terbenam dan miniatur 
rumah tergelincir masuk lalu terbenam di dalamnya. Penemuan arkeologis dan 
percobaan ilmiah ini mengungkap satu kenyataan penting, bahwa kaum Sodom dan 
Qamran bukanlah suatu mitos, melainkan disebutkan dalam Al-Quran dan Perjanjian 
Lama, mereka itu sungguh-sungguh pernah hidup di masa lalu, kemudian mereka 
punah diazab Allah akibat kebejatan moral mereka. Semua bukti terjadinya 
bencana itu kini telah terungkap secara arkeologis dan sesuai benar dengan 
pemaparan Al Qur'an dan Perjanjian Lama.

-- FAKhDzTHM ALShYht MSyRQYN  .  FJ'ALNA 'ALYHA SAFLHA WAMThRNA 'ALYHM hJARt MN 
SJYL (S. AlhJR, 15:73,74), dibaca:
-- fa akhdzathumush shaihatu musyriqi-n . fa ja'alna- 'alaiha- sa-filaha- wa 
amthrna- 'alaihim hija-ratan min sijji-l, artinya
-- Maka ledakan keras menyambar mereka itu waktu matahari terbit . Lalu Kami 
jadikan negeri mereka yang di atas jadi di bawah (terbongkar) dan Kami hujani 
mereka dengan batu dari tanah yang keras. 

[Kejadian 19:15,24] Ketika fajar telah menyingsing, kedua malaikat itu mendesak 
Lot, supaya bersegera, katanya: "Bangunlah, bawalah isterimu dan kedua anakmu 
yang ada di sini, supaya engkau jangan mati lenyap karena kedurjanaan kota 
ini." 
[Kejadian 19:27,28] Dan Ibrahim bangun pagi-pagi sekali menuju ke tempat ia 
telah berdiri menghadap hadirat Tuhan . Dan ia melihat ke arah Sodom  dan 
Gomorrah, dan ke arah segenap tanah padang datar itu, dan amboi, asap membubung 
naik dari negeri itu laksana asap dari tungku.

Apa yang dikatakan aktivis "Islam" liberal Siti Musdah Mulia di atas itu, bahwa 
pelarangan homoseks dan homoseksualitas hanya merupakan tendensi para ulama, 
itu bohong besar. Berani dan lancang benar aktivis "Islam" liberal Siti Musdah 
Mulia membohongi publik. Padahal Allah telah menghukum kaum Sodom dan Qamran 
yang homoseks dan lesbian itu seperti diungkap oleh Al-Quran dan Perjanjian 
Lama. 

Dalam sebuah hadits yang shahih, Nabi SAW bersabda, "Allah telah melaknat orang 
yang melakukan perbuatan kaum Luth (homoseks), Allah telah melaknat orang yang 
melakukan perbuatan kaum Luth (homoseks), Allah telah melaknat orang yang 
melakukan perbuatan kaum Luth (homoseks)." (HR.Ahmad dan Abu Ya'la)

Dalam hal ini, tidak ada hadits yang memuat ancaman dengan laknat sedemikian 
tegas hingga Rasulullah SAW sampai mengulanginya tiga kali. Dalam kasus zina, 
beliau hanya menyebut laknat sekali saja, demikian juga dengan laknat yang 
diarahkan kepada sejumlah pelaku dosa-dosa besar; tidaklah lebih dari sekali. 
Hal itu, ditambah lagi dengan sikap para shahabat yang sepakat memberikan 
ancaman mati bagi homoseks di mana tidak seorang pun dari mereka yang mengambil 
sikap berbeda. Mereka hanya berbeda dalam hal bagaimana eksekusi terhadapnya.

***

Seperti dituliskan di atas, ummat Nabi Luth AS berasal dari Ur. Mereka 
beremigrasi meninggalkan Ur kemudian singgah bermukim di luar kota Sodom dan 
Qamran. Mereka di tempat asalnya Ur tidaklah homoseks dan lesbian, nanti 
setelah bermukim di daerah Sodom dan Qamran, barulah hampir semuanya juga ikut 
terseret ke dalam aktivitas homoseks dan lesbian yang biadab itu. Itu artinya 
homoseks dan lesbian penyebabnya bukanlah genetik, melainkan penyakit sosial 
yang menular. Jadi apa yang dikatakan oleh aktivis "Islam" liberal Siti Musdah 
Mulia bahwa homoseksualitas bersifat genetik(*) atau alami (wajar), itu adalah 
bohong besar. 

Indonesia ini kini mendapat serangan bertubi-tubi secara bergiliran dari 
tentera Allah: angin (puting beliung), api (gunung meletus) air (banjir), tanah 
(longsor), itu adalah pringatan keras dari Allah SWT. Maka para 
homoseks/lesbian dan para pendukungnya, para pezina dan managernya, para 
koruptor dan para pelindungnya, bertobatlah. WaLlahu a'lamu bishawab.
------------------
(*)
Sebenarnya klepto maniak, homoseks, koruptor, penjudi, peminum, pecandu 
narkoba, seks maniak, tukang makan, rasa rendah diri, orang yg merasa selalu 
sial, pecundang, tukang ngibul, perokok berat, dsb perasaan dan kebiasaan yg 
sudah sulit diubah, sesungguhnya semua itu sama kejadiannya dalam tubuh, tetapi 
bukan genetik.

Segala sesuatu yg terjadi di luar tubuh, seperti seorang klepto maniak, awalnya 
dia tidak klepto, perasaan yg dia alami saat itu diterjemahkan di dalam 
tubuhnya menjadi peptida tertentu. Kemudian suatu waktu ketika ia mengincar 
barang, karena sudah pernah sekali merasakan peptida tersebut, muncullah 
reseptor (penerima) khusus di sel-sel tubuh. Nantinya reseptor ini 'minta 
makan' kalau peptidanya habis, kepada badannya jadi ada dorongan untuk 
merasakan perasaan yg sama lagi, perasaan yg hanya muncul kalau lagi mengincar 
barang. Makin sering dikasih makan, maka reseptornya jadi makin banyak. Itu 
yang disebut umpan balik positif yang berujung pada ketagihan.

*** Makassar, 6 April 2008
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/2008/04/822-siti-musdah-mulia-mengakui-lesbian.html]

###################################################################################



Menurut Dr. Dede Oetomo, pengamat masalah GLBT, Gay Lesbian Biseksual dan 
Transgender,  perkembangan ini menunjukkan bahwa generasi lesbian dan gay 
sekarang menilai ingin menikah.

Dua orang beragama Islam, berkonsultasi dengan ulama progresif. "Menurut studi 
ulama itu, sebetulnya dua orang menikah tidak perlu ada otoritas yang 
meresmikannya. Cukup dua orang yang menyatakan janjinya untuk menikah. 
Pernikahan agama ini menurut ulama itu sah."  Walau demikian disadari bahwa 
menurut undang-undang itu tidak sah.

Tren Baru
Secara sosiologis perkawinan ini menunjukkan bahwa generasi lesbian dan gay 
sekarang ini yang usianya 20-an tahun, berbeda dengan generasi tua, merasa 
ingin menikah. Gayanusantara pernah dua kali melakukan upacara pernikahan 
sekuler. Tanpa ada upacara agama, hanya ucapan janji dan kemudian mereka 
meminta sertifikat dari GAYaNusantara.

Dede menilai bahwa perkembangan ini menunjukkan tren menginginkan ikatan 
pernikahan itu diresmikan. Yang pertama adalah sekuler bukan agama, kalau yang 
ini tampaknya memang mencari jalur agama. Dan akhirnya mereka menemukan imam 
muda ini, walaupun ia tidak berani terbuka.

"Dia tidak berani menyatakan secara terbuka, karena kuatir posisinya akan 
diserang," kata Dede. Dari kalangan pengantin sendiri sudah terbiasa dengan 
tanggapan negatif dari masyarakat luas. Menurut Dede Oetomo, pemikiran kalangan 
minoritasnya adalah 'masa depan' dan pihak pengkritisi adalah 'masa lampau.'

Secara umum Dede Oetomo melihat peningkatan permintaan dari publik lesbian dan 
publik gay yang tidak bisa ditolak. Mereka sadar untuk mempublikasikan berita 
ini dengan hati-hati, tidak membuka nama kedua pengantin dan juga ulama yang 
menjadi saksinya.

Tanpa Wali
Mengenai kewalian yang dibutuhkan dalam pernikahan Islam, Dede Oetomo 
menyandarkan penjelasan dari ulama terkait yang mengatakan bahwa tidak semua 
mazhab mewajibkan adanya wali. Selanjutnya ia menolak memberikan penjelasan 
lebih jauh. "Karena sejarah pernikahan islam tidak sesederhana seperti yang 
kita ketahui sekarang. Di kalangan Sunni di mazhab Syafei."

Menurut Dede, pernikahan ini adalah kelanjutan dari tren-tren feminisme Islam 
di Indonesia. Dibarengi dengan perkembangan Islam liberal. "Sekarang 
teman-teman gay, lesbian dan waria juga ikut dan menafsirkan ulang agama 
mereka. Apalagi di Islam tidak memiliki pengontrol doktrin seperti Vatikan."

Menjawab pertanyaan mengenai kemungkinan ada pihak yang mempermasalahkan dua 
wanita yang ingin menikah, maka pemerhati masalah gay dan lesbian itu 
menyandarkan pada undang-undang dasar yang menjamin semua orang untuk membentuk 
keluarga. "Jadi ini hak-hak asasi manusia. Kalau itu tidak bisa berarti haknya 
warga negara belum dijamin." K edepannya pihaknya akan memperjuangkan perubahan 
undang-undang perkawinan. 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke