Sunny,terimakasih artikel ini/
Sesungguhnya ajaran islam itu adalah jaran;
--damai, anti kekerasam
--toleranisi,menghormati perbedaan2, anti diskriminasi
--kasih saya cinta mencitai dgn semua golongan masarakat
--pemaaf, memafakan musuh islam
--berlaku adil kpd semua golongan baik muslim dan muslim

Ajaran2 kekerasan yag dilakukan oleh segolongan Fundamentalis disebabkan karena;

---pengaruh isdilogy komunis, dan masuknya orang2 komunis dlm islam
---pengaruh hadits2 palsu yang mungkin dari musuh2 islam.

Jadi tidak salah,kalau ada di WM ini yang mengaku Islam dan pembela islam 
tapi----mereka berlaku kasar, buruk, fitnah dan suka menzolimi saudara2nya..

Sesungguhnya sistem demoktasi itu adalah bersumber dari wahyu2 ALLAH, dari Al 
Quran.

Orang2 yang anti demokrasi itu sudah jelas adalah==komunis dan Wahabi 
Fundamentalis...

Kedua golongan ini sama sama anti Amerika,demokrasi dan kapitalis.

salam




--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "sunny" <am...@...> wrote:
>
> http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=7fbb984af657be4635b59d346b7ab799&jenis=c20ad4d76fe97759aa27a0c99bff6710
> 
> 
> Membunuh Demokrasi dari Dalam 
> Minggu, 31 Januari 2010 | 00:09 WIB   
>      
> Judul Buku    : Teologi Perlawanan; Islamisme dan Diskursus  Demokrasi di 
> 
>  Indonesia Pasca-Orde Baru
> 
> Penulis           : Masdar Hilmy, Ph.D
> 
> Penerbit         : Kanisius, Yogyakarta
> 
> Cetakan         : I, 2009
> 
> Tebal             : 320 Halaman
> 
> Peresensi      : Ach. Syaiful A'la, S.Pd.I*
> 
> 
> 
> Berbincang mengenai demokrasi, hampir semua pemikir besar menarik kesimpulan 
> simplitis bahwa demokrasi adalah barang aneh bagi masyarakat Muslim. Dengan 
> pendekatan budaya politik (political culture) kemudian mengatakan bahwa 
> perilaku politik, instutisi politik, dan kinerja politik Islam yang tidak 
> mendukung demokrasi berasal dari kultur Islam itu sendiri. Pendapat yang 
> demikian itu dikeluarkan oleh Bernard Lewis, Ernes Gellner, Elie Kedourie, 
> dan Samuel Huntington. Teori yang mereka pakai ingin mengatakan bahwa 
> persoalan utama yang dihadapi demokrasi di dunia Islam bukanlah semata-mata 
> fundamentalisme Islam, melainkan Islam itu sendiri.
> 
> Masdar Hilmy, melalui bukunya Teologi Perlawanan; Islamisme dan Diskursus  
> Demokrasi di Indonesia Pasca-Orde Baru (2009), memberikan kontribusi penting 
> dalam kajian Islam dan demokrasi di Indonesia pada masa pasca Orde Baru, 
> terutama dalam konteks pemetaan kelompok Islamis dalam merespon isu demokrasi 
> di Indonesia. Melalui pembahasan analisis-ekstensif, buku ini mengupas tuntas 
> tentang dialektika Islamisme dengan modernitas.
> 
> Tumbangnya pemerintahan Orde Baru beralih masa reformasi sedikit (memang) 
> memberikan angin segar bagi bangsa Indonesia termasuk golongan dan aliran 
> kepercayaan (ideology) serta kebebasan berpendapat yang sebelumnya 
> bersembunyi dan dibungkam oleh kekuasaan Seoharto. Meminjam istilahnya 
> Nurcholis Madjid, era reformasi bagaikan kran air, yang kalau dibuka akan 
> berhampuran kesana-sini.
> 
> Pasca jatuhnya rezim Soeharto, iklim perpolitikan di Indonesia mengalami 
> perubahan yang sangat signifikan. Ketika Habibie menggantikan Soeharto 
> mencoba mengambil langkah untuk mempercepat pemilihan umum (Pemilu) dan 
> memberikan ruang yang sangat luas kepada masyarakat untuk terlibat langsung 
> dalam berbagai macam partai politik.
> 
> Akibatnya berbagai  macam partai politik lahir - bagaikan jamur - dijadikan 
> ajang tempat aspirasi dalam berkreasi dan berpartisipasi untuk membangun 
> demokrasi yang hakiki. Bangsa Indonesia yang berada dalam posisi transisi 
> antara otoritarianisme dan demokrasi berupaya membangun esensi demokrasi. 
> Akibatnya, perhelatan politik semakin tajam dan kompetisi dilakukan oleh 
> berbagai kalangan di tengah-tengah rakyat yang masih dalam kemiskinan.
> 
> 
> 
> Islamisme di Indonesia
> 
> Gerakan untuk mengistitusikan Syari'ah Islam dalam semua lini bentuk 
> pemerintahan dan pengambilan kebijakan di Indonesia tumbuh subur setelah 
> reformasi bergulir. Pada masa Orde Baru, Islamisme dikategorikan sebagai 
> ekstrim kanan. Pemerintah Orde Baru mengambil pendekatan yang keras terhadap 
> gerakan Islamisme. Politik reformasi yang ditandai oleh keterbukaan dan 
> kebebasan politik telah memungkinkan politik Islamisme tumbuh subur. 
> Kelompok-kelompok Islamisme mulai mewarnai kehidupan keagamaan, politik, 
> ekonomi, sosial dan kebudayaan.
> 
> Meminjam bahasanya Greg Fealy dan Anthony Bubalo, Islamisme adalah suatu 
> paham yang menyatakan bahwa Islam harus menentukan segala bidang kehidupan 
> dalam masyarakat. Mulai dari cara pemerintahan, pendidikan, sistem hukum 
> hingga kebudayaan dan ekonomi. Islamisme merupakan upaya untuk menegaskan 
> kembali pesan-pesan politik, sosial dan ekonomi yang diperjuangkan oleh 
> kelompok Islamis.
> 
> Dalam bidang keagamaan, Islamisme muncul dalam bentuk puritanisme Islam 
> seperti yang berlangsung di Timur Tengah. Islamisme mengecam praktek 
> keagamaan yang menyesuaikan dengan nilai-nilai lokal. Di Indonesia Islamisme 
> juga mengecam bahkan mengkafirkan aliran-aliran dalam Islam seperti 
> Ahmadiyah, komunitas Eden, Al Qiyadah al-Islamiyah, Darul Arqom, Darul Hadis 
> dan kelompoknya Yusman Roy. Dengan mengecam dan mengkafirkan kelompok lain, 
> Islamisme berniat menguasai secara total tafsir dan praktik keagamaan (Islam) 
> yang ada.
> 
> 
> 
> Islam dan Demokrasi
> 
> Islam yang sejatinya berwajah lembut serta penuh sentuhan kasih sayang 
> berubah garang kerap menampilkan kekerasan. Islam kini ditengarai pelepas 
> pelatuk terorisme. Beragam kampanye menyeru perlunya curiga pada aktivisme 
> muslim.
> 
> Islam adalah agama berisalahkan perdamaian serta cinta kasih. Islam terlahir 
> sebagai agama rahmat bagi semua telah teruji kesahihannya. Hanya keterlibatan 
> faktor lain yang begitu kompleks menjadi penentu terjadinya itu semua. Di 
> Indonesia misalnya, di mana segala biang radikalisasi tertuju pada Islam 
> patut diklarifikasi secepat mungkin. 
> 
> Menguak akar semangat Islamisme dilahirkan, tujuannya adalah demi kebangkitan 
> atau pembaruan Islam. Islamisme sebagai pemantik ide sentral yang mengilhami 
> Dunia Islam saat tengah berada dalam kemunduran dan bagaimana harus dibenahi. 
> Ruh paham itulah, oleh kelompok besar Islamis diserap langsung dari Ikhwanul 
> Muslimin Mesir sebagai inspirasi dengan menjadikan warisan tradisi 
> revivalis-reformis yang berniat menggerakkan perkembangan sejarah Islam.
> 
> Realitas suram demokrasi di pelbagai wilayah Muslim menyisakan tanda tanya 
> besar tentang potensi tumbuhnya demokrasi di wilayah ini. Hal itu tercermin 
> pada minimnya penerimaan masyarakat Muslim terhadap demokrasi dengan tidak 
> terbentuknya sistem demokrasi dalam politik, tidak tersedianya prasyarat 
> stabilitas ekonomi dan politik, tidak adanya pengalaman sejarah pertentangan 
> otoritas agama dan politik, adanya konsep ummah yang kemudian mengancam 
> konsep nation-state, dan tingginya angka kriminalitas yang menjadi isyarat 
> sikap dan prilaku intoleran.
> 
> Memahami Islamisme di era reformasi tidaklah sesederhana seperti dalam 
> bayangan banyak orang. Islamisme adalah sebuah entitas dan tidak tunggal, 
> namun dinamis dan penuh teka-teki. Untuk membongkar persepektif tersebut, 
> buku ini adalah jawabannya. Selamat membaca
> 
> 
> 
> * Direktur Komunitas Baca Surabaya (KOMBAS), Alumnus IAIN Sunan Ampel 
> Surabaya. HP. 081703039434
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke