Kalau saya berpendapat dan mengamati sedikit berbeda dgn SBY yaitu Terorist2 itu datang dari Golongan2 Islam Fundamentalis wahabi-salafy dan juga Anti Liberal.
Mari kita awasi golongan2 Islam Fundamentalis ini dari dekat dan dari artikelnya yang bisa mengajak pemuda2 Islam yg lemah utk melakukan perbuatan2 kejehatan dan suicide. Golongan2 ini mengeluarkan Fatwa; orang2 kafir darahnya halal.. dansiapa2 yg melaksankan akan mendapat reward dan lansung ke syurga demikian mereka membujuk anak2 muda di Pakistan yg datang dari keluarga Miskin dan dijanjikan uang dsb Mari hati2 ! watcg them dari dekat dimana anda berada.. salam, SBY: Mendirikan Negara Islam Tak Akan Diterima JPNN - Padang Today Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, upaya kelompok teroris untuk menjadikan Indonesia sebagai negara Islam, tidak akan diterima rakyat Indonesia. Presiden mengajak seluruh rakyat untuk bersama-sama memerangi ancaman terorisme yang telah melewati batas kemanusiaan. Berdasarkan investigasi dan pengakuan kelompok tersebut, kata SBY, telah diketahui motif dari aksi-aksi terorisme yang dilancarkan selama ini. "Bahwa mereka bahkan mengarah untuk terus melakukan aksi terorisme, kelompok itu, karena mereka ingin kembali untuk berdirinya sebuah negara Islam, sesuatu yang sudah rampung dalam perjalanan sejarah kita," kata Presiden. Presiden melakukan kunjungan kerja selama sehari ke Singapura, dan dilanjutkan ke Malaysia selama dua hari sampai 19 Mei.SBY mengatakan, meskipun Indonesia bukan negara Islam, nilai dan hukum-hukum Islam telah diadopsi dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara. "Tapi kelompok ini kembali ingin mengubah dasar negara kita, mengubah konstitusi kita, mengubah kerangka bernegara kita. Tentu itu sesuatu yang tak bisa diterima oleh rakyat Indonesia," kata Presiden. SBY menambahkan, paham demokrasi merupakan pilihan rakyat serta hasil dari reformasi. Penolakan terhadap demokrasi, seperti yang dilakukan oleh kelompok teroris, kata presiden, bertentangan dengan kehendak bangsa Indonesia secara keseluruhan. Presiden juga menyinggung sasaran terorisme yang telah berubah, dari semula kepentingan asing sebagai obyek, menjadi kepada pemerintah dan bangsa sendiri. Pemanfaatan daerah bekas konflik seperti Aceh sebagai basis latihan, pengorganisasian, dan perencanaan serangan baru, merupakan hal yang harus diwaspadai. Pola-pola baru tersebut dilakukan oleh kelompok yang selama sepuluh tahun terakhir telah melancarkan aksi-aksi teror di Indonesia. "Oleh karena itu, saya mengajak seluruh rakyat Indonesia, untuk bersama-sama menyelamatkan negara kita, menyelamatkan rakyat kita, dan menyelamatkan kita semua dari ancaman terorisme, pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, dan bertindak melebihi batas kemanusiaan itu," kata Presiden. Selain kepada Polri dan TNI, presiden juga meminta jajaran pemerintah daerah untuk waspada dan aktif mencegah berkembangnya terorisme di masing-masing wilayah. Hal itu juga untuk menyelamatkan generasi muda agar tidak terjebak dalam praktik kejahatan terorisme. (*)