http://www.harianterbit.com/artikel/info/artikel.php?aid=95234


Selaput Dara Pada Wanita
      Tanggal :  30 May 2010 
      Sumber :  Harian Terbit 




JAKARTA - Selaput dara merupakan salah satu bagian tubuh wanita yang seringkali 
diperbincangkan karena selalu dikaitkan dengan keperawanan. Tapi ternyata 
selaput dara tidak hanya terdiri dari satu bentuk saja, setidaknya ada 4 macam 
bentuk dari selaput dara ini.

Selaput dara merupakan bagian dari jaringan yang dalam perkembangannya bisa 
menghambat sebagian atau keseluruhan jalan masuk ke vagina. Beberapa ilmuwan 
mengungkapkan belum memiliki pemahaman yang nyata mengenai fungsi dari selaput 
dara ini.


Tidak setiap perempuan memiliki tipe selaput dara yang sama. Pada beberapa 
perempuan ada yang selaput daranya menghalangi sepenuhnya atau sebagiam lubang 
vagina.

Selaput dara memiliki bentuk dan derajat kelembutan serta fleksibilitas yang 
berbeda-beda, semua ini tergantung dari individu itu sendiri.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Frank H. Netter MD yang termuat 
dalam buku The Human Sexuality, bentuk dari selaput dara ini terbagi menjadi 4 
bentuk, yaitu:





  1.. Annual hymen, bentuk selaput dara ini melingkari penuh lubang vagina.
  2.. Septate hymen, bentuk selaput dara ini ditandai dengan beberapa lubang 
yang terbuka.
  3.. Cibriform hymen, bentuk selaput dara ini ditandai dengan beberapa lubang 
yang terbuka, tapi lubang ini lebih kecil dan jumlahnya lebih banyak.
  4.. Introitus, pada perempuan yang sangat berpengalaman dalam hubungan 
seksual bisa saja lubang selaputnya membesar, namun masih menyisakan jaringan 
selaput dara.

Selaput dara seringkali dikaitkan dengan keperawanan seseorang, tapi sebenarnya 
beberapa perempuan bisa saja kehilangan selaput daranya melalui kegiatan fisik 
seperti bersepeda, mencoba bereksperimen seksual sejak dini atau akibat trauma.

Setiap tubuh perempuan berbeda-beda, sehingga pengalaman dan penetrasi 
seksualnya juga berbeda. Hal inilah yang membuat selaput dara tidak bisa 
menjadi patokan keperawanan seseorang.

Karena tidak selamanya selaput dara yang robek mengalami pendarahan saat 
berhubungan seksual, hal ini tergantung dari penetrasinya. Jika perempuan 
merasa rileks, terangsang dan cairan lubrikasinya keluar maka tidak akan 
terjadi pendarahan.

Ketika melakukan seks untuk pertama kalinya, ada perempuan yang merasa sakit 
pada bagian vaginanya tapi ada juga yang tidak. Perbedaan itu terletak pada 
seberapa banyak cairan lubrikasi yang dihasilkan dan seberapa tegang selaput 
dara perempuan tersebut saat bersenggama.

Saat ini dokter bedah plastik telah mengembangkan suatu prosedur yang dikenal 
sebagai hymenoplasty untuk menciptakan operasi selaput dara pada perempuan yang 
telah rusak selaput daranya.

Operasi pemulihan selaput dara ini selalu menimbulkan pro dan kontra. Namun 
operasi ini dapat bermanfaat bagi perempuan yang hidupnya mungkin dalam bahaya 
jika tidak memiliki selaput dara.

Selain itu tidak semua perempuan dilahirkan memiliki selaput dara pada 
vaginanya. Pada beberapa penelitian menunjukkan ada beberapa bayi perempuan 
yang lahir tanpa memiliki selaput dara. 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke