Islam yang bermuatan: aqidah (pokok keimanan), jalannya hukum dan akhlaq, 
meliputi cakrawala yang luas, yaitu petunjuk untuk mengatur baik kehidupan 
nafsi-nafsi (individu), maupun  kehidupan kolektif dengan substansi yang  
bervariasi seperti  keimanan,  ibadah ritual (spiritualisme),  karakter  
perorangan,  akhlaq individu dan kolektif, kebiasaan manusiawi, ibadah 
non-ritual seperti: hubungan keluarga, kehidupan sosial politik ekonomi, 
administrasi, teknologi serta pengelolaan lingkungan, hak dan kewajiban 
warga-negara, dan terakhir yang tak kurang pentingnya yaitu sistem hukum yang 
teridiri atas komponen-komponen: substansi aturan-aturan perdata-pidana, 
damai-perang, nasional-internasional, pranata subsistem peradilan dan apresiasi 
hukum  serta rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat yang berakhlaq. 

Semua substansi yang disebutkan itu bahasannya ada dalam Serial Wahyu dan Akal 
- Iman dan Ilmu.  Maksudnya Wahyu memayungi akal , dan Iman memayungi ilmu.


*******************************************************************

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
372. C-Dot

C-Dot, atau C-Titik (C.), terjadi jika lemak menitik ke bara-api.  Asap  lemak  
hasil  pembakaran  yang  mengandung  unsur  C. tersebut diserap oleh daging 
yang dipanggang di atasnya. Juga  C. ini terdapat banyak dalam sisa minyak 
goreng yang telah  dipakai. Carbon ini sangat ganas, lebih ganas dari virus, 
sehingga disebut pula  Carbon-radikal. Kerjanya menyerang DNA, yaitu bagian  
tubuh yang  paling dalam. DNA (deoxyribonucleicacid) suatu  kelas  inti asam  
(nucleic  acids)  yang  mengandung  deoxyribose,   terdapat utamanya  dalam 
inti sel. Allah SWT menetapkan nasib  (qadha  dan qadar)  makhluqNya  khusus 
dari jenis yang  dapat  bertumbuh  dan berkembang  biak dalam wujud rantai DNA. 
 Masing-masing  individu memiliki   rantai  DNA  tersendiri.  DNA  meneruskan   
sifat-asli (heredity) makhluk kepada turunannya. Juga DNA ini membentuk  dan 
membangun protein. 

Jika  C.  ini menempel pada DNA, maka DNA itu  menjadi  ganas pula,   menjadi   
DNA..  Selanjutnya   dapat   terjadi   rambatan (propagasi),  yaitu  DNA. 
menempel DNA normal  dan  menjadikannya DNA.  pula.  Jika propagasi ini 
berlangsung terus,  maka  sel-sel yang intinya terjadi propagasi DNA. yang 
ganas itu, akan  menjadi ganas pula, dan itulah sel-sel kanker. Syukur-syukur 
kalau  Allah SWT  melindungi  kita,  yaitu DNA. bertemu  DNA.,  maka  DNA  itu 
kembali  normal, tidak ganas lagi. Itulah gunanya  selalu  berdoa kepada  Allah 
 SWT supaya diberi kesehatan,  karena  tak  seorang juapun yang tidak pernah 
makan ikan atau daging bakar. Dewasa ini bagian  teknologi makanan LIPI sudah 
membuat alat  panggang  yang bara-apinya  di  atas, sehingga lemak yang menitik 
ke  bawah  itu tidak  mengena  bara-api. Artinya ikan atau daging  panggang  
itu bebas polusi C.. Informasi mengenai terbentuknya dan tindak-tanduk C. ini 
saya dapatkan dari seorang dosen senior Unhas, pakar ilmu-obat-obatan, yaitu  
DR  Tjiptasurasa  setelah shalat Jum'at  di  masjid  Syura kemarin dulu. 

Metode  Al  Quran  dengan mengambil  peristiwa  di  alam  ini sebagai  bahan 
kiasan untuk penjelasan bandingan. Dalam  Seri 370 dikemukakan  sebuah   ayat   
tentang pergolakan  batin Al Walid ibn Al Mughirah yang dikiaskan  ibarat orang 
  mendaki:   SARQH  SH'UWDA  (S.  ALMDTSR,   17),   dibaca: Sa.urhiquhu-   
sa'u-dan   (S.  Almuddatstsir),   artinya:    Aku membebaninya (seperti beban 
orang) mendaki (74:17). Pada suatu waktu Al Walid ibn Al Mughirah datang kepada 
 Nabi Muhammad  SAW,  maka  Nabipun membaca  beberapa  ayat  Al  Quran. Rupanya 
 bunyi dan isi ayat itu dapat menggugah batin  Al  Walid. Ketika Abu Jahil 
mendapat kabar bahwa Al Walid mulai terpengaruh, segera  ia menemui Al Walid. 
Abu Jahil memprovokasi  Al  Mughirah sehingga menjadi bimbang. Ayat (74:17) 
mengungkapkan potret batin Al Mughirah, ibarat orang mendaki. Jika orang 
mendaki makin tipis oksigen yang dihirupnya, lalu menjadi sesak nafas. 

Metode  Al  Quran  dengan mengambil  peristiwa  di  alam  ini sebagai  bahan 
kiasan untuk penjelasan bandingan, dalam seri  ini dipakai  pula.  Yaitu C. 
diibaratkan golongan  marxist  di  dalam tubuh  Republik Indonesia yang kita 
cintai ini. Bukan  penyusupan komunis  saja yang patut diwaspadai, melainkan  
seluruh  penganut marxisme. Komunis hanya salah satu di antaranya. Seperti 
misalnya negara  mantan Yugoslavia, yang dijagokan oleh golongan  sosialis di  
Indonesia dahulu. Yugoslavia bukan negara komunis,  melainkan negara sosialis 
yang berideologi marxisme. Bagi golongan sosialis di  Indonesia  negara 
Yugoslavia merupakan idola  mereka  sebagai suatu  negara  sosialis.  Menurut 
Tap  No.XXV/MPRS/1966  dan  Tap No.V/MPR/1973  yang masih berlaku hingga 
sekarang, yang  dilarang di Indonesia bukan hanya komunisme saja, melainkan 
marxisme  pada umumnya.

Dewasa ini muncul marxisme dengan bulu baru dan gaya baru. Bulu baru, yaitu 
neo-marxisme, musang berbulu ayam. Dengan berbulu ayam mengagitasikan pemahaman 
baru yang diadopsi dari apa yang terjadi di Amerika Selatan. Berupaya 
membangkitkan semangat perlawanan kelas tertindas dengan apa yang dikenal 
sebagai "teologi pembebasan". Gaya baru, yaitu  melakukan trik-trik  
penyusupan, ibarat C. yang menyusup ke dalam inti  sel dan menempel DNA. 
Dimulai dengan menyusup ke dalam para mahasiswa pengunjuk  rasa  yang masih 
murni  menyampaikan  aspirasi  secara damai kepada SI MPR. Mereka menyusup 
proaktif pada bagian  depan. Setelah  berdekatan dengan petugas keamanan, 
mereka  memprovokasi petugas  keamanan  untuk menaikkan emosinya, ibarat  C.  
menempel pada  DNA.  Setelah  petugas menjadi DNA.  (baca:  emosi  petugas 
naik), mereka membuka jalan, sehingga mahasiswa yang murni hendak menyampaikan  
aspirasi secara damai pada lapisan  di  belakangnya yang  menjadi korban emosi 
petugas keamanan. Teknik gaya baru  C. (baca:  penyusupan orang-orang marxis) 
ini patut diwaspadai  oleh Orsospol, khususnya partai-partai politik para 
kontestan Pemilu. 

Doktrin  marxisme adalah historishe materialisme yang  atheis dengan  metode  
dialektika atau pertentangan  kelas.  Memang  PKI telah hancur, akan tetapi 
penganut marxisme masih tetap eksis  di Indonesia. Itulah dia para provokator 
yang mempraktekkan  doktrin pertentangan  kelas Karl Marx dengan mengadu domba  
antar  agama, antar etnis, menteror, radikal, kejam. Kekejaman mereka itu dapat 
kita lihat tatkala mereka merusak mayat-mayat pemuda dan remaja masjid anggota 
Pam Swakarsa yang mereka bantai pada waktu SI  MPR yang baru lalu. Kekejaman 
mereka itu serupa dengan kekejaman  PKI Madiun dan PKI Getapu, serta kekejaman 
tentera mantan  Yugoslavia (Serbia).  Mereka  itulah  C. yang  merusak  DNA  
tubuh  Republik Indonesia. Walla-hu a'lamu bishshawa-b.

*** Makassar, 9 Mei 1999
    [H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/1999/05/372-c-dot.html





[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke