BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM 
 
WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU 
[Kolom Tetap Harian Fajar]
381 Bangsa-Bangsa Dahulu-Kala yang Dihukum Allah

Allah SWT berfirman:
-- KDZBT QBLHM QWM NWH WASHhB ALRS WTSMWD . W'AAD WFR'AWN WAKHWAN LWTH (S. Q, 
50:12-13), dibaca: KAdzdzabat qabluhum nu-hin wa ashha-bur rassi wa tsam-d . wa 
'a-dun wa fir'aunu wa ikhwa-nu lu-th (s. qaf), artinya: 
-- Telah mendustakan sebelum mereka kaum Nuh dan yang mempunyai telaga dan 
Tsamud. Dan 'Ad, dan Fir'aun dan ikhwan Luth.

Kaum Nuh, Luth dan Fir'aun sudah dikenal orang secara luas. Juga telah 
difilmkan. Sedangkan kaum yang mempunyai telaga belum jelas siapa mereka itu. 
Sebab itu yang akan dibahas hanyalah kaum Tsamud dan 'Ad. Namun demikian akan 
dihahas sedikit Fir'aun yang dimaksud oleh ayat (50:13). Juga catatan tentang 
pemakaian istilah ikhwanu Luth, mengapa bukan qawmu Luth, padahal dalam 
ayat-ayat yang lain mereka yang ingkar terhadap Nabi Luth AS juga disebut qawmu 
Luth, sedangkan yang beriman kepada Nabi Luth AS disebut Ali Luth. Ini 
disebabkan oleh qaidah matematis angka 19 dalam Al Quran. Surah Qaf dimulai 
dengan huruf Qaf, maka jumlah huruf Qaf dalam Surah ini harus kelipatan 19. 
Pemakaian istilah qawmu Luth mengganggu qaidah matematis tersebut. Jumlah huruf 
Qaf dalam surah Qaf sebanyak 57 = 3 x 19. Andaikata dalam surah Qaf ini juga 
dipergunakan istilah Qawmu Luwth, bukan ikhwanu Luth, maka akan kelebihan satu 
huruf Qaf dalam surah Qaf ini, dan akan menjadi 58, sehingga tidak habis dibagi 
19.

Sekitar 1800-600 sebelum Miladiyah, kaum Tsamud menguasai Arabia Barat Laut, 
termasuk semenanjung Sinai, yang kemudian kuwasan itu dikenal sebagai 
WadiulQurra, karena di lembah itu terdapat sejumlah desa yang tersebar 
berjauhan. Ibu kota kaum Tsamud bernama Hijr, juga disebut Mada'in Shalih, kota 
Shalih. Allah SWT mengutus Nabi Shalih AS kepada bangsa Tsamud. Para pemimpin 
kaum Tsamud menolak Nabi Shalih AS dengan menyombongkan diri. Bahkan mereka 
berbuat makar menyerang Nabi Shalih AS beserta keluarganya di malam hari. 
Akibat makar bangsa Tsamud itu, maka Allah menghukum semua yang berbuat makar 
itu.
-- FANZHRWA KYF KAN 'AAQBT MKRHM ANA DMRNHM WQWMHM AJM'AYN (S. ALNML, 27:51). 
dibaca: fanzhuru- kayfa ka-na 'a-kibatu makrihim anna- dammarna-hum wa qawmahum 
ajma'-ni {s. annamal), artinya: 
-- Maka perhatikanlah bagaimana akibat makar mereka itu, sesungguhnya Kami 
binasakan mereka dan kaumnya sekalian.

Kaum Tsamud ahli dalam membuat bangunan dan makam dengan memahat gunung-gunung 
batu. Puing-puing bangunan batu yang telah dihancurkan Allah SWT dengan gempa 
masih dapat disaksikan dewasa ini lengkap dengan batu-hersurat dalam aksara 
Aram. Namun kaum Tsamud sendiri sudah tidak ada bekasnya, karena telah 
dihancurkan Allah dengan bunyi (shayhah) sehingga tersungkur mati semuanya 
(11:67). Tatkala Musa (belum menjadi nabi) dalam pelariannya (karena membunuh 
seorang pegawai Mesir) tiba di semenanjung Sinai, ia tidak lagi mendapati kaum 
Tsamud, melainkan yang ada adalah kaum Midian. Kepada kaum ini Allah SWT 
mengutus Nabi Syu'ib AS yang mengangkat Musa menjadi menantunya.

Kaum 'Ad adalah kaum yang terkuat bangsa Semit, penghuni asli Arabia, menguasai 
padang pasir luas Arabia Tenggara dan pantai teluk Parsi sampai perbatasan 
Iraq. Al Quran menyebutkan daerah yang dikuasai kaum 'Ad itu dengan al Ahqaf 
(46:21). Al Ahqaf juga menjadi nama Surah. yaitu Surah yang ke-46. Karena 
merasa dirinya kuat, kaum 'Ad menyombongkan diri dengan mengatakan: Siapakah 
yang lebih unggul dari kami dalam kekuatan? ltulah yang dikatakan mereka 
tatkala Allah SWT mengutus Nnbi Hud AS kepada mereka. Mereka dihancurkan Allah 
dengan angin kencang dan dingin selama tujuh malam delapan hari terus-menerus, 
lalu mereka mati terguling seakan-akan tunggul-tunggul pohon kurma yang keropos 
(69:6-7). Kaum 'Ad itu menyangka awan yang menggantung di lembah-lembah yang 
membawa azab angin itu adalah awan yang akan menurunkan hujan (46:24).
-- WANH AHLK 'AADN ALAWLY (S. ALNJM, 53:50), dibaca: wa annahu- ahlaka 'a-danil 
u-la- (s. annajmu), artinya: 
-- Dan sesungguhnya Dia telah membinasakan (kaum) 'Ad yang terdahulu.

Nabi Hud AS beserta semua pengikutnya pindah ke Hijaz sebelum bencana angin itu 
datang. Mereka itu disebut kaum 'Ad yang kemudian. Jadi kaum 'Ad yang pertama 
semua dibinasakan Allah SWT, sedangkan kaum Ad yang kedua pindah ke Hijaz yang 
kemudian menurunkan seorang yang terkenal bijaksana yaitu Luqman. Kaum 'Ad 
kedua ini kemudian ada yang beremigrasi dan mendirikan kerajaan-kerajaan di 
Babilonia, di Kan'an kemudian di Mesir dan di Syria. Di Mesir mereka 
menaklukkan Dinasti Fir'aun.

Orang-orang Mesir Kuno menamakan kaum 'Ad kedua yang menaklukkan Mesir itu 
dengan sebutan Hyksos (Hyk = gembala, Sos = raja). Raja Gembala yang 
menaklukkan Mesir dan menumbangkan Dinasti Fir'aun itu menguasai Mesir selama 
kurang lebih 150 tahun (1700 - 1150 sebelum Miladiyah). Dalam kurun waktu 
Dinasti Raja Gembala ini hidup Nabi Yusuf AS yang diangkat sehagai Khaza-inu 
lArdhi (Menteri Urusan Logistik) oleh Raja yang bermimpi melihat sapi dan 
gandum. 
-- W QAL ALMLK ANY ARY SB'A BQRt SMAN YaKLHN SB'A 'AJAF (S. YWSF, 12:43), 
dlibaca: wa qa-lal maliku inni- ara- saba baqara-tin ya'kuluhunna sab'un ija-f 
(s. yu-suf), artinya: 
-- Dan berkata Raja sesungguhnya aku lihat (dalam mimpi) tujuh ekor sapi gemuk 
dimakan oleh tujuh ekor sapi kurus. Ini adalah sebuah isyarat dari Al Quran, 
bahwa pernah penguasa Mesir tidak bergelar Fir'aun (Per-Ah, Phar-Aoh).

Dinasti Raja-raja Hyksos. sebagai Dinasti XV dan XVI mendapatkan legitimasi 
dalam dokumen hieroglyph yang tertera dalam Daftar Penguasa Mesir di Turin. 
Raja pertama dari Dinasti Hyksos XV bernama Salitis yang mempunyai puteri 
bernama Hajar yang dikawinkan dengan emigram yang dipimpin Nabi Ibrahim AS. 
Salitis menerima dengan ramah Nabi Ibrahim AS karena sama-sama berakidah 
tauhid, karena dinasti Hyksos seperti dijelaskan di atas berasal dari Kaum 'Ad 
kedua yang bernabikan Nabi Hud AS yang beremigrasi dan mendirikan 
kerajaan-kerajaan di Babilonia, di Kan'an kemudian di Mesir dan di Syria, 
dimana di Mesir mereka menaklukkan Dinasti Fir'aun.

Disebutkannya pernah penguasa Mesir tidak bergelar Fir'aun melainkan Raja (Al 
Malik) dalam dokumen hieroglyph di situs Turin itu menunjukkan mu'jizat Al 
Quran, oleh karena hiegrolyph baru dapat dibaca dalam tahun 1824 atas jasa Jean 
Francois Champollion (1780 - 1832). Demikianlah, Al Quran yang telah 
mengisyaratkan hahwa ada ketidak-sinambungan Dinasti Fir'aun yang memerintah 
Mesir, yang baru terkuak secara historis setelah hieroglyph Mesir kuno telah 
mampu dibaca orang. Maka terhindarlah dikhotomi antara scriptural approach 
dengan historical approach.

Siapakah Fir'aun yang dimaksud dalam ayat (50:13) di atas itu yang 
ditenggelamkun Allah SWT di Laut Merah talkala mengejar Bani lsrail? Nabi Musa 
AS berhadapan dengan kedua Fir'aun yang terakhir dari Dinasti XIX, yaitu 
Ra-Mose II (1298 - 1232) Seb.M. dan Mern-Ptah (1232- 1224) Seb.M. Fir'aun 
Mern-Ptah inilah yang ditenggelamkan Allah SWT di Laut Merah. Sepeninggal 
Mern-Ptah terjadi anarki selama 24 tahun (1224- 1220) Seb.M. WaLlahu a'lamu 
bisshawab.

*** Makassar, 18 Juli 1999
  [H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/1999/07/381-bangsa-bangsa-dahulu-kala-yang.html

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke