Refleksi : Apa komentar Anda?

http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/wanita/2010/05/04/889/-Sukses-Wanita-Ancaman-Kehancuran-Rumah-Tangga

Karir
04 Mei 2010 | 11:20 wib
Sukses Wanita, Ancaman Kehancuran Rumah Tangga?

Setiap orang pasti memiliki keinginan kuat atau ambisi dalam meraih kesuksesan 
dalam hidupnya, tak terkecuali dalam hal karir. Namun, jika Anda sebagai 
seorang istri terlahir lebih ambisius dan termotivasi merintis karir daripada 
suami, maka waspadalah jika hal ini lantas memunculkan riak-riak dalam 
kehidupan rumah tangga Anda.

Mengutip pepatah lama "di balik kesuksesan pria adalah wanita yang baik." 
Pepatah ini pastilah berlaku bagi pria dengan karir melesat cepat bagai anak 
panah, sangat cemerlang. Namun seiring bertumbuhnya emansipasi dalam segala 
aspek, wanita pun tak mau kalah. Bagai anak panah yang melesat, pun, mereka 
lantas berkejaran memasuki dunia kerja. Demi hak mengaktualisasi diri, menjadi 
mandiri dan berdikari. 

Sayang, kemudian banyak wanita dengan segala kesuksesan yang telah diperolehnya 
di luar rumah, semakin melangkah keluar dari kodratnya, sebagai istri juga 
seorang ibu bagi putra-putri mereka. Batas-batas gender itupun dilewati begitu 
saja. Hal ini yang lalu menumbuhkan superioritas wanita, bahwa mereka merasa 
bisa lebih kuat dari pria.

Sebuah keterbalikan jaman. Wanita yang dulu selalu merasa dijajah pria, kini, 
telah menggeser perannya, menjadi pencari nafkah utama dalam keluarga. Karirnya 
yang jauh lebih cemerlang dan menonjol dibanding prianya, telah memaksa wanita 
keluar dari rumah dan melupakan kodratnya. Lebih parahnya menjadi penjajah 
dalam rumah tangganya sendiri.

Tetapi, apakah hal ini benar-benar bisa diterima pasangan? Ketika seorang 
wanita jauh lebih ambisius mengejar karir dibanding suaminya. Lalu bagaimana 
jadinya pria yang menikah dengan salah satu wanita 'high quality'? Bisa 
dibayangkan, perkawinan ini tak lagi menemukan keseimbangannya dan justru 
bersiap menghadapi kehancuran. Pepatah lama pun lantas terpatahkan, berganti 
pepatah baru, "di balik kesuksesan wanita adalah sebuah kehancuran rumah 
tangga."

Fenomena pergeseran peran pria dan wanita ini ternyata telah menjadi penelitian 
menarik di luar negeri. Sebuah survei pernah dilakukan pada 44 wanita dan 7 
pria. Pernikahan mereka berada di suatu hubungan, dimana istri sangat ambisius 
mengejar karir, sedang suami merasa kehilangan powernya karena superioritas 
istri. Hasil penelitian tersebut menunjukkan, bahwa 10% dari peserta yang 
disurvei mengalami perceraian. Wow!

Untuk memahami sepenuhnya diri Anda dan pasangan yang terlibat dalam hubungan 
pernikahan seperti hal diatas, ada baiknya jika Anda berdua bisa melihat 
kepribadian masing-masing dan lalu menemukan cara untuk menjaga keseimbangan, 
keharmonisan serta berjuang bersama mencapai kebahagiaan.

Memang, seorang wanita yang ambisius cenderung sangat menarik, antusias 
terhadap banyak hal dan penuh semangat. Dia bekerja sangat keras, terkadang 
malah terlewat 'over'. Wanita ambisius sering dilabeli sebagai 'super moms', 
dan identik dengan jabatan krusialnya dalam sebuah perusahaan. Dia sangat 
menikmati posisinya sebagai pemimpin dan bahkan cenderung senang memerintah 
atau mengendalikan orang lain.

Energinya sangat besar, dan seringkali memiliki toleransi yang rendah terhadap 
orang-orang yang tidak bisa mengikuti langkahnya. Namun wanita bertipe ambisius 
ini umumnya sangat kreatif dan penuh ide-ide cemerlang. Pribadinya yang sangat 
bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan karirnya, tak jarang membuatnya 
mengalami stres. Namun dia bisa mengambil alih dan menangani stresnya dengan 
baik. Selain cerdas dan berpikiran terbuka, dia juga pribadi yang rapuh, butuh 
untuk dicintai, dihargai bahkan diakui oleh semua orang.

Sedang pria yang tidak terlalu berambisi dalam hidupnya, cenderung 
berkepribadian sangat santai, tidak ngaya. Dia sudah cukup senang dan puas 
dengan hidup dan pencapaian karirnya. Pun, dia sangat tahu bagaimana menikmati 
hidup. Hiburan dan relaksaksi adalah prioritas terbesar dalam hidupnya. Inilah 
perwujudan dirinya bahwa hidup harus bisa dinikmati dan disyukuri.

Secara umum, dia sangat setia terhadap pasangannya. Sebagai pribadi dalam 
keluarga, dia juga tidak gampang terpengaruh pada uang, kekuasaan atau ambisi. 
Baginya hal-hal itu tidak akan bisa membeli kebahagiaan. Pribadinya yang penuh 
kasih sayang, membuatnya pun ingin merasa dihargai dan dicintai. 

Kenali tanda-tandanya

Setiap pribadi pastinya memiliki kekuatan dan kelemahan dalam karakter yang 
mereka miliki. Penyatuan dua karakter berbeda ini seharusnya bisa memberi warna 
pada pernikahan Anda berdua, bijaknya dengan saling melengkapi dan mengisi 
setiap kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

Dan sebelum Anda terlanjur sibuk dengan karir dan terjebak dalam badai 
perceraian yang menghantui rumah tangga Anda, maka ada baiknya Anda mengenali 
tanda-tanda dini berikut ini:

Kebencian - Berhati-hatilah jika Anda mulai memanjakan perasaan benci terhadap 
pasangan. Apapun yang dia lakukan, entah pekerjaan atau pengorbanan untuk 
keluarga, tak lagi berharga dan berarti di mata Anda. Itu karena Anda merasa 
lebih baik dari pasangan, dalam hal apapun.

Bersikap negatif - Jika Anda tak lagi melihat sesuatu yang baik dari pasangan, 
maka waspadalah. Anda merasa dia tak lagi bisa mengimbangi kemampuan Anda dalam 
pencapaian karir. Parahnya, hal ini lantas menimbulkan sikap negatif Anda 
terhadapnya. 

Ketidakseimbangan seksual - Jika Anda tak lagi bisa menyamakan ritme dan waktu 
dengan pasangan untuk sekedar merasakan keintiman bersama, maka 
berhati-hatilah!. Stres dan lelah yang mendera karena beban kerja yang menumpuk 
selama enam hari dalam seminggu, membuat Anda tak lagi bisa merasakan nikmatnya 
intim bersama pasangan. Alhasil, kehidupan seksual Anda pun melambat, tak lagi 
nikmat.

Energi yang berlebih  - Tak dipungkiri, wanita yang berambisius memiliki energi 
yang sangat besar untuk menaklukkan apapun. Tak terbatas di tempat bekerja, 
bahkan terbawa juga dalam setiap aspek kehidupannya. Selain berambisi mengejar 
karir, dia juga sangat ingin menguasai rumah, teman juga keluarganya.

Ketidakpedulian - Anda berdua atau salah satu dari kalian seperti tak lagi 
peduli dengan kehidupan masing-masing yang berjalan dalam satu atap pernikahan. 
Anda dan dia sudah terlalu sibuk dengan dunia masing-masing. Inilah tanda 
paling serius sebelum perceraian memasuki babaknya. Segeralah perbaiki 
hubungan, atau Anda berdua akan menyesal.

Dan seharusnya ketika seorang wanita yang ambisi mengejar karir bersisian 
dengan pria yang tak ambisius, mereka bisa menemukan keseimbangan yang 
harmonis. Rahasianya adalah menekankan pada kekuatan masing-masing pribadi. 
Seperti dua potong puzzle, berbeda karakter namun bisa saling cocok satu sama 
lain.

Untuk mencapai keselarasan tersebut, bijaknya:

1. Turunkan harapan Anda - Pria Anda memang tidak pernah ingin berambisi dalam 
hidupnya. Pahami itu, jangan buat dia merasa tertekan karena dia tak bisa 
menyelaraskan diri dengan Anda. Belajarlah untuk menghargai dia dan segala 
usahanya, seberapa pun besar kekuatan yang dia miliki.

2. Pertimbangkan sisi baiknya - Jika Anda melihat dia sebagai pribadi yang 
malas, seperti tak pernah punya tujuan dan semangat dalam hidupnya, segeralah 
kenali kembali sifat-sifat baik dalam dirinya. Hilangkan pikiran negatif Anda 
dan pertimbangkan bahwa segala sifat baiknya ini adalah kekuatannya. Tilik 
lebih mendalam, bagaimana dia bisa menikmati hidupnya, dia yang sangat 
fleksibel menghadapi masalah, dan menghargai hal-hal kecil dalam hidupnya.

3. Biarkan dia mengajarkan Anda untuk lebih bersantai - Cobalah belajar darinya 
tentang menikmati hidup dan bersyukur atas segala pencapaian selama ini. Ini 
sangat baik untuk keseimbangan hidup Anda. Jika Anda bisa menikmati waktu 
santai bersama, menikmati hidup dan menghargai kekuatan yang Anda berdua 
miliki, maka Anda akan dapat menemukan harmoni dan keselarasan dalam pernikahan 
bersamanya.

4. Dia butuh waktu dan perhatian Anda - Siapa pun pasti ingin diperhatikan, tak 
terkecuali dia, pasangan Anda. Jangan pernah mengganggap bahwa dia tak pernah 
ada dalam hidup Anda. Berikan perhatian-perhatian kecil dan dukunglah tujuan 
hidupnya, tak terkecuali dalam pencapaian karirnya. 

5. Ingat, bahwa pernikahan Anda adalah yang terpenting - Memang, memberikan 
waktu dan perhatian yang ia butuhkan sangatlah tidak mudah bagi Anda yang 
sangat ambisi mengejar karir. Namun, sekali lagi, ingatkan diri Anda bahwa 
pernikahan ini adalah yang terpenting, lain tidak. Kuatkan hati, karena dengan 
kerjasama Anda berdua, kapal Anda yang sebentar lagi karam akan bisa 
diselamatkan. 

6. Pahami egonya yang kadang berlebihan - Sebuah kebanggaan dan juga kepedihan 
bagi seorang pria melihat betapa super wanitanya. Egonya sebagai pria telah 
terkalahkan, dirinya pun merasa harga dirinya sebagai pria terinjak-injak. Saat 
menghadapi situasi seperti ini, jangan pernah meremehkannya. Seberapa pun 
sibuknya Anda, tetaplah memberikan perhatian dan mememenuhi kontribusi Anda 
sebagai istri dan seorang ibu. Dukungan dan apresiasi Anda terhadap segala 
upaya suami akan membuatnya merasa bahagia dan dihargai. Jangan lupa 
berterimakasih, karena tanpa dukungan darinya, Anda pun tak akan bisa berhasil 
dalam karir.

7. Menjaga komitmen - Tentunya menyakitkan hati, ketika Anda membatalkan janji 
menghabiskan waktu bersama suami dan keluarga di akhir pekan, dan lebih memilih 
sibuk mengurus pekerjaan kantor yang tertunda. Seharusnya Anda bijak memilih 
mana yang memiliki prioritas lebih utama dibanding yang lain. Jangan biarkan 
Anda dikuasai ego, mengutamakan pekerjaan dan mengesampingkan waktu Anda 
bersama keluarga.

(maya/CN19)

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke