segala sesuatu yang berbau komunis dilarang.

tapi segala barang bikinan china justru kita pakai.  buat yang suka
fotografi, beli flash murmer punya yongnuo atau evo, beli tripod yang
takara, excell, atau cari copyan tripod mahal, belinya benro.  beli filter
yang fotga.  beli film hitam putih, pakainya lucky shd.  semuanya china
punya

anak muda kita, yg sama ortunya gak dibeliin dslr segede gaban juga kreatif,
tapi mereka liriknya punya komunis rusia.  belinya lomo, holga, smena,
lubitel, dan beli rangefinder semacam fed atau kiev kalau gak mampu beli
leica, atau kalo pun tetep gak kuat beli lomo, tetep aja belinya copian
punya china komunis, sebut saja diana mini dan toys kamera atau kamera
plastik lainnya.  yang suka lensa manual ? semuanya memuja carl zeiss, dan
rebutan beli lensa lensa copynya zeiss produksi pabrik di jerman timur
ketika jaman perang dingin.  barang komunis, huh ?

komunis merajalela, ideologinya katanya dilarang, tapi kita kasih mereka
makan dan kita kasih uang dengan beli barang lewat mereka, hype.

yg orang kantoran ?  yg gak suka fotografi ?  apakah anda tahu kalau rata
rata BTS nya hp di kota anda, motherboard di bts itu pakai bikinan huawei ?
mau telkomsel, xl, indosat, axis, three, yah pakainya huawei kabeh.  wong
harganya sepersepuluhnya si nokia siemens.  sementara buat billing
systemnya, kita pakai yang bikinan yahudi.  hohohoho ... ^^  yg pakai leptop
?  lha itu apple diproduksi juga di china.  intel, prosesornya di fabrikasi
di israel.  :))  selain apple, yah, rata rata dalemannya diproduksi di china
atau taiwan.  balik baliknya ke situ lagi.

sebenarnya ngaku ngaku doang gak suka komunis dan yahudi, atau gimana seh ?
kenyataan kok duit kita lari ke sana, meskipun sok sok-an gak punya dan
delete akun fb nya.  biar dikate gak menyokong zionisme ^^

yg suka amar maruf nahi mungkar mana nih ?  problem di kota besar berkisar
di masalah transportasi masal dan kemacetan, juga pemborosan bbm karena
semuanya pada berlomba lomba beli kendaraan pribadi (entah motor atau
mobil).  kok nggak pernah liat fpi atau hti mendemo pemerintah karena jalan
yang macet, atau pulang pergi rumah ke kantor kudu habis 5 jam sendiri di
jalan ???  sementara orang kita pada gak ada yg mau rumah ala rumah susun,
sehingga semua tanah dihabiskan buat rumah yang horisontal.  berangkat
kantor sudah macet, jauh pula, karena beli rumah di pusat kota jadi tak
terjangkau.  dan fpi kita, hti kita diam diam saja untuk utusan perumahan
rakyat.  mana nih amar maruf nahi munkarnya ?  dibiarin aja tuh :))

salam,
Ari


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke