Re: Bls: [wanita-muslimah] Islam Dan Liberalisme

2010-03-22 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
- Original Message - 
From: "Abu Abdurrahman Al Ghazy" 
To: 
Sent: Thursday, March 18, 2010 19:49
Subject: Re: [wanita-muslimah] Islam Dan Liberalisme

Assalamu'alaikum,

Saya orang awam biasa, ilmu saya belum sampai untuk menjawab pertanyaan yang 
Pak Abdul Muiz tanyakan.
Konsultasikan saja hal itu kepada Ustadz Kholid Syamhudi, Lc, melalui website 
beliau di : www.ustadzkholid.com

Semoga Allah tetap memberi hidayah kepada semua Umat Islam, agar selalu berada 
di jalan Allah.

Wassalamu'alaikum

Abu Abdurrahman Al Ghazy



  - Original Message - 
  From: Abdul Muiz 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, March 18, 2010 6:43 PM
  Subject: Bls: [wanita-muslimah] Islam Dan Liberalisme



  Pak Abdu Abdurrahman Al Ghazy ysh,

  1) teori konspirasi itu sebaiknya ditinggalkan saja, sudah bukan zamannya 
lagi kita takut teriinfiltrasi umat lain, sebenarnya kalangan non muslim juga 
ada bibit-bibit ketakutan tradisi ajaran mereka terilnfiltrasi ajaran di luar 
mereka. Alangkah baiknya kalau kita melakukan otokritik agar umat islam bisa 
bangkit maju tidak menjadi bahan olok-olokan atau cemoohan umat lain, daripada 
sibuk mencari kambing hitam.

  2) terkait artikel yang Bapak postingkan saya memohon pencerahan :

  (1) apakah islam tidak memberikan yang namanya kebebasan (liberal) ??, apa 
tafsir Bapak terhadap ayat qur'an "..laa ikraha fid diin ...", atau 
"Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yahudi, nasrani, shabiin, asalkan 
mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, mereka tidak perlu takut dan 
bersedih".
##
HMNA:
"Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yahudi, nasrani, shabiin, asalkan 
mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, mereka tidak perlu takut dan 
bersedih", tercantum dalam ayat (2:62) . Tegasnya ayat (2:63) tidak kena 
mengena dengan para penganut agama Yahudi, Kristen dan penganut Zaratshustra 
yang hidup setelah Nabi Muhammad SAW membawa Risalah. Yang berminat ttg ulasan 
lebih lanjut, silakan disimak Seri 570 di bawah.

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
570. Surah Al Baqarah, Ayat 62(#)

-- AN ALDZYN AMNWA WLDZYN HADWA WALNSHRY WALSHABaYN MN AMN BALLH WALYWM ALAKHR 
W'AML SHALhA FLHM AJRAN 'AND RBHM WLA KHWF 'LYHM WLAHM YhZNWN (S. ALBQRt, 62), 
dibaca: Innal ladzi-na a-manuw wal ladzi-na ha-du-  wan nasha-ra- wash 
sha-bii-na man a-mana biLla-hi  wal yawmil a-khiri wa 'amila sha-lihan falahum 
ajruhum 'inda Rabbihim wa la- khawfun 'alayhim wa la-hum yahzanu-n (s. al 
baqarah), artinya:
-- Sesungguhnya orang-orang beriman, orang-orang Yahudi (ha-du-), orang-orang 
Nashrani (nasha-ra-), dan orang-orang Sha-bii-n, barang siapa beriman kepada 
Allah dan Hari Akhirat serta beramal shalih, maka untuk mereka pahala di sisi 
Rabbnya, tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tiada mereka berduka cita 
(2:62).

Siapa-siapa itu:
1. a-manu-
2. ha-du-
3. nasha-ra-
4. sha-bii-n.

1. A-manu-, orang-orang beriman, ini menunjuk kepada ummat Nabi Muhammad SAW, 
yaitu iman yang dita'rifkan (didefinisikan) menurut Hadits (Shahih Bukhari), 
Rukun Iman: 1. Allah; 2. Malaikat- malaikatNya; 3. Kitab-KitabNya; 4. 
Rasul-RasulNya, 5. Hari Kemudian; 6. Qadha dan Qadar. 

2. Ha-du- dibentuk oleh akar kata fi'il madhiy [Ha, Alif, Dal] atau mashdar 
[Ha, Waw, Dal] artinya berpaling menuju kepada kebenaran, menuju kepada Allah, 
dapat pula berarti kembali perlahan-lahan kepada sesuatu. Kata Ha-du- menunjuk 
kepada ummat Nabi Musa AS.

3. Nasha-ra- dibentuk oleh akar kata [Nun, Shad, Ra] artinya menolong. 
Nasha-ra- berarti penolong-penolong agama Allah. 
-- QAL MN ANSHARY ALA ALLH QAL ALhWARYWN NhN ANSHAR ALLH (S.AL 'AMRAN, 52), 
dibaca: qa-la man ansha-ri- ilaLla-hi qa-lal hawa-riyyu-na nahnu ansha-ruLla-hi 
(s. ali 'imra-n), artinya: 
-- Berkata ('Isa) siapa yang menolongku kepada Allah?, (sahabat-sahabat) 
hawariyyun berkata kami penolong (-mu kepada) Allah (3:52). 
Dapat pula kata itu terkait dengan kata Na-sharah (Nazaret), suatu perkampungan 
tempat 'Isa bnu Maryam menempuh masa kecil beliau. Nasha-ra- menunjuk kepada 
ummat Nabi 'Isa AS.

4. Sha-bii-n, Shabiah (Sabean) berasal dari bahasa Aramik (Al-'Ibriyyah 
Al-Jadiydah), shaba'a. Padanan katanya dalam bahasa Arab adalah ta`ammada yang 
berarti pembabtisan dan penyucian diri dengan air. Sha-bii-n adalah agama yang 
dianut oleh Salman al Farisi RA sebelum masuk Islam. Salman al Farisi RA 
bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang nasib teman-temannya penganut 
Sha-bii-n.(##) Maka turunlah ayat (2:62). Sha-bii-n, dibentuk oleh akar kata 
[Shad, Ba, Alif], artinya meninggalkan. Sha-bii-n berarti orang-orang yang 
meninggalkan agama mereka untuk memeluk agama lain. Sha-bii-n 

Bls: [wanita-muslimah] Islam Dan Liberalisme

2010-03-18 Terurut Topik Abdul Muiz
Pak Abdu Abdurrahman Al Ghazy ysh,

1) teori konspirasi itu sebaiknya ditinggalkan saja, sudah bukan zamannya lagi 
kita takut teriinfiltrasi umat lain, sebenarnya kalangan non muslim juga ada 
bibit-bibit ketakutan tradisi ajaran mereka terilnfiltrasi ajaran di luar 
mereka. Alangkah baiknya kalau kita melakukan otokritik agar umat islam bisa 
bangkit maju tidak menjadi bahan olok-olokan atau cemoohan umat lain, daripada 
sibuk mencari kambing hitam.

2) terkait artikel yang Bapak postingkan saya memohon pencerahan :

(1) apakah islam tidak memberikan yang namanya kebebasan (liberal) ??, apa 
tafsir Bapak terhadap ayat qur'an "..laa ikraha fid diin ...", atau 
"Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yahudi, nasrani, shabiin, asalkan 
mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, mereka tidak perlu takut dan 
bersedih".

(2) apa ajaran islam mengenai hak individu ??

(3) tentang mendewakan aqal, firman Allah jelas sekali bahwa tidak ada yang 
berhak disembah kecuali Allah, La ilaha illallah, maka tidak ada yang patut 
diberhalakan/didewakan atau tidak ada yang patut disembah kecuali Allah itu 
sendiri, tidak ada kecuali aqal tentu saja tidak patut disembah atau didewakan. 
Bagaimana posisi aqal menurut ajaran Islam ?? bukankah banyak ayat-ayat qur'an 
yang mengutamakan intelektualitas, "Allah mengangkat orang berilmu itu beberapa 
derajat", juga banyak firman Allah di qur'an yang diakhiri "laallakum/afala 
ta'qiluun, tatafakkarun, ta'lamuun, menunjukkan betapa qur'an amat menghargai 
peran akal dan fikiran, Bahkan salah satu syarat sebagai mukallaf adalah 
kondisi berakal sehat, artinya orang gila (tidak berakal) secara syariat tidak 
terbebani hukum islam. Dapat dibayangkan bagaimana memahami ayat qur'an dan 
hadits tanpa menggunakan akal, bahkan orang sekaliber Ibnu taymiyah sekalipun 
mustahil mampu berijtihad bila tanpa
 menggunakan akal.

Saya tunggu jawaban bapak, semoga pencerahan bisa datang dari segala penjuru.

Wassalam
Abdul Mu'iz

--- Pada Rab, 17/3/10, Abu Abdurrahman Al Ghazy  menulis:

Dari: Abu Abdurrahman Al Ghazy 
Judul: [wanita-muslimah] Islam Dan Liberalisme
Kepada: eramus...@yahoogroups.com, wanita-muslimah@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 17 Maret, 2010, 6:52 PM







 



  



  
  
  Islam Dan Liberalisme

Penulis: Kholid Syamhudi, Lc.



20 March 2009 



Musuh-musuh islam tidak henti-hentinya menyerang kaum muslimin dan merusak 
agama mereka. Tidak cukup hanya dengan mencabik-cabik negara Islam menjadi 
negara-negara kecil dan terbelakang dengan mengambil sumber daya alamnya yang 
demikian kaya. Mereka masih terus dan akan terus merusak agama dan kehidupan 
kaum muslimin hingga mereka meninggalkan Islam dan mengikuti mereka. Allah 
Ta'ala berfirman:



Artinya: "Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) 
mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. 
Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam 
kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, 
dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya". [QS. Al-Baqarah: 
217]



Hal itu karena kedengkian yang terus ada dihati mereka.



Artinya: "Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat 
mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang 
(timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran". [QS. 
Al-Baqarah: 109]



Semua ini telah terbukti dan dijelaskan dalam ayat lainnya. Mereka tidak 
berhenti hingga kaum muslimin murtad dan mengikuti agama mereka. Allah 
berfirman:



Artinya: "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu sehingga 
kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah:" Sesungguhnya petunjuk Allah itulah 
petunjuk (yang sebenarnya)" . Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan 
mereka setelah pengetahan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi 
pelindung dan penolong bagimu". [QS. Al-Baqarah: 120]



Dalam ayat yang mulia ini Allah memerintahkan kita untuk menampakkan petunjuk 
Allah dalam menghadapi semua konspirasi mereka.



Karenanya, kita lihat banyak sekali pemikiran-pemikiran musuh-musuh Islam 
tersebut yang dimasukkan secara halus ataupun secara paksa masuk ke dalam tubuh 
kaum muslimin. Baik melalui tangan mereka secara langsung maupun melalui 
tangan-tangan anak-anak kaum muslimin yang tumbuh dalam didikan mereka. 
Anak-anak kaum muslimin ini mereka jejali dengan pemikiran dan harta berlimpah 
agar dapat menjalankan semua program terpadu mereka dalam merusak akidah Islam 
dan kaum muslimin. Memang mereka terlanjur kagum kepada para musuh tersebut dan 
terlalu butuh dengan bantuan finansial dan non finansial dari mereka sehingga 
dengan mudahnya menyebarkan pemikiran tersebut tanpa melihat akibat yang timbul 
darinya.



Diantara pemikiran yang disebarkan tersebut adalah pemikiran liberal 
(liberalisme) yang dengan bangganya menampakkan kepalanya ditengah-tengah kaum 
muslimin tanpa rasa k