----- Original Message ----- From: "Abdul Muiz" <mui...@yahoo.com> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> Sent: Thursday, June 03, 2010 03:45 Subject: (3/5) Fatwa Syaikh Abdullah bin Humaid <= Re: [wanita-muslimah] Serangan pada Armada Kemanusiaan Awal Kesudahan Israel
sepertinya bung suryawan mengacaukan pengertian bunuh diri dalam konteks masa damai dan masa perang. 1) di era damai, apapun alasannya bunuh diri adalah terlarang. 2) di era perang maka membunuh atau dibunuh adalah pilihan, dan strategi atau taktik dalam berperang adalah beragam, istisyhadi atau gerakan mati syahid adalah juga bagian dari taktik perang. Di zaman perang Dunia II, jepang memiliki pasukan elite yang disebut "kamikaze", pasukan ini bergerak amat efektif dan amat ditakuti dan disegani pasukan sekutu terutama USA, Kapal induk USA cukup efektif dihancurkan dengan cara pesawat tempur jepang dengan berbagai manuver ditabrakkan langsung menuju sasaran sambil membawa bom dengan kekuatan penuh, tentunya dipastikan sang pilot beserta awaknya ikutan tewas alias mati, dan ini disadari betul oleh pasukan elite ini. Di zaman Nabi Muhammad dan Khalifah Abubakar dalam berbagai event perang, juga ada pasukan elite yang siap mati syahid kapan saja di bawah komando Khalid bin walid yang berfungsi sebagai pembuka serangan juga rada mirip dengan pasukan "kamikaze" ala jepang, menurut saya ide khalid bin walid lebih original karena secara historis lebih duluan dibanding aksi kamikaze Jepang dalam perang dunia II. Ada riwayat ketika pasukan Khalifah Abubakar dalam perang menumpas nabi palsu, ketika pasukan muslim kesulitan menembus benteng musuh yang kokoh, pintu gerbangnya sulit didobrak, pasukan khalid bin walid mengambil inisiatif dengan cara menyusupkan salah satu anggotanya melalui cara "melontarkan" menggunakan semacam ketepel dengan bahan orang sebagai pelontarnya, wal hasil orang tsb berhasil masuk ke benteng dan berhasil membuka pintu gerbang dari dalam, menurut riwayat orang tsb tidak meninggal hanya cedera berat yaitu kakinya patah (padahal siap mati syahid). Berkat pasukan elit khalid bin walid inilah, pintu gerbang berhasil dibuka dari dalam, benteng berhasil ditaklukkan dan sang "nabi palsu" ditemukan mati bunuh diri. Sepertinya (menurut saya) cara yang ditempuh pasukan elite khalid bin walid inilah yang ditiru pasukan palestina yang kesulitan menembus kecanggihan tentara israel dengan nama bom istisyhadi. Wassalam Abdul Mu'iz ********************************************************* HMNA: Saya tambahkan:. Seorang mujahid patriot bangsa yang lahir di Surabaya pada tanggai 3 Oktober 1920, dengan nama Sutomo dan dikenal oleh bangsa ini sebagal Bung Tomo. Sebagai mujahid tak henti-hentinya terus memikirkan nasib bangsa. Bung Tomo khawatir jika tak ada generasi penerus mujahidin yang berjiwa patriot, maka bangsa Indonesia akan hancur dan tentu akan kembali dijajah dalam bentuk lain. Jiwa patriot yang tertanam dalam dada Bung Tomo, adalah jiwa patriot yang lahir dari kekuatan iman seorang Muslim. Bung Tomo meyakini bahwa berjuang dengan niat ikhlas membela kemerdekaan serta kedaulatan bangsa atas nama Allah, maka tak ada satu pun kerugian yang ia dapatkan. Untuk itulah, saat pemerintah waktu itu dianggap terlalu lambat dalam menghadapi pergerakan Belanda yang membonceng sekutu, Bung Tomo bersama rakyat melahirkan Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia (BPRl) dan sejak 12 Oktober 1948 ia menjadi pucuk pimpinan di BPRI. Sebagal pejuang yang lahir dari kepanduan, ia telah dibekali pemahaman serta pengajaran agama yang matang. Bung Tomo, memegang teguh prinsip bahwa seorang pandu dan pejuang bangsa dirinya harus suci dalam perkataan atau pun perbuatan. Bekal inilah yang menjadi pondasi dasar dalam setiap pergerakan perjuangannya, sehingga pekikan Allahu Akbar yang selalu terdengar dalam menyemangati perlawanan pemuda dan rakyat memiliki kekuatan sangat besar dan tak tertandingi. Kalimah Allahu Akbar, serta semboyan merdeka atau mati syahid, merupakan semboyan yang sangat akrab diteriakkan melalui corong radio. Saat itu hanya dua orang besar yang mampu mengobarkan semangat perlawanan melalui pidato-pidato perjuangan, Bung Tomo dan Bung Karno. Kisah-kisah perjuangan yang sangat menarik banyak lahir dalam setiap kali terjadi aksi pertempuran, dan ini bukti dan pertolongan Allah kepada para tentaranya yang rela mengorbankan jiwa dan hartanya demi menegakkan nilai-niIai kebenaran. Sebagaimana yang dialami Bung Tomo dalam satu perang gerilya, bersama pasukannya saat sudah tak bisa lagi berbuat apa-apa karena pesawat Belanda ketika itu telah mengepung dari atas dan tak ada lagi tempat berlindung. Namun atas kebesaran dan kekuasaan Allah, gumpalan awan menutupi Bung Tomo beserta pasukannya yang berada dalam sasaran tembak pesawat-peswat tempur Belanda. lnilah yang semakin mengokohkan jiwa perlawanan Bung Tomo. Semangat jihadnya terus meningkat, dan ia tanamkan kepada teman-teman sepenjuangannya. Termasuk saat terjadi peristiwa 10 November 1945, yang dijadikan Hari Pahlawan, Bung Tomo adalah penggerak perlawanan rakyat yang didukung oleh ulama-ulama Surabaya kala itu. Untuk itulah sebagai seorang pejuang besar yang bergerak bersama dengan pekikan Allahu Akbar, Bung Tomo menjadi orang yang paling diinginkan Belanda. Bagi yang dapat menangkap atau pun membunuh Bung Tomo, Belanda menjanjikan hadiah besar. Perjuangan kala itu benar-benar membutuhkan pengorbanan yang besar, dan salah satunya adalah pengorbanan jiwa dengan tulus. Di antara tahun 1945-1949, sebagai bentuk lain perjuangan, Bung Tomo membentuk pasukan berani mati, yakni pasukan bom syahid yang siap mengorbankan jiwanya untuk menghancurkan tentara sekutu dan Belanda yang kembali menancapkan kukunya di bumi pertiwi. Suasana revolusi saat itu, benar-benar melahirkan banyak mujahidin jiwa-jiwa patriot. Sehingga Bung Tomo pun sangat terharu ketika seorang pemuda dengan perawakan lusuh dan datang jauh dari Surabaya, sekadar ingin bergabung menjadi pasukan bom syahid yang siap meledakkan dirinya ke arah tank-tank penjajah. Pasukan bom syahid yang dibentuk Bung Tomo, adalah pasukan terlatih dan benar-benar ditempa keimanannya. Termasuk pemuda yang telah mengesankan Bung Tomo, ia menjadi bom syahid pertama yang menubrukkan dirinya ke tank Belanda. Dan bersama dengan hancurnya tank tersebut, bersamaan itu pula lahir satu syuhada yang menjadi bunga bangsa. Hari Jum'at 17 Dzulhijjah 1401 H - 16 Okotober 1981 M, setelah melaksanakan wukuf di Aratah dalam rangkaian ibadah haji, Bung. Tomo yang dilahirkan sebagai mujahid pejuang bangsa menutup usianya di tempat suci dan pada hari yang dimuliakan oleh Allah. ********************************************************************** --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" <ma_surya...@...> wrote: > > Membunuhi orang lain dengan bom sekaligus membunuh diri sendiri, apapun > istilahnya, adalah BUNUH DIRI. > > Bunuh diri adalah perbuatan terlarang menurut ajaran Islam. Dalam > al-Qur'an Karim dinyatakan: > > "...Dan janganlah kamu membunuh dirimu,sesungguhnya Allah Maha > Penyayang kepadamu." (4:29) "Dan barangsiapa berbuat demikian dengan > melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam > neraka ... (4:30) > > Larangan bunuh diri ini yang dinyatakan dalam al-Qur'an adalah syariat yang > berlaku untuk selama-lamanya, tapi tampak jelas di sini bahwa para tipikal > kyai/mullah/ulama Islam mainstream (HMNA, misalnya) malah sibuk > mempropagandakan ajaran kreasi mereka bahwa bunuh diri dengan bom adalah > syahid. Kenapa dikatakan oleh para tipikal kyai/mullah/ulama itu sebagai bom > syahid? Karena mati syahid itu tidak ditempatkan di neraka, tetapi di surga. > > Sekarang mari kita lihat, apakah kriteria mati syahid itu termasuk > mati karena (bom) BUNUH DIRI? Ternyata TIDAK! Mati karena bunuh diri > bukanlah mati syahid. > > Hadhrat Sayyidina Muhammad Rasulullah s.a.w. bersabda: > > "Sebelum kamu, pernah ada seorang laki-laki luka, kemudian marah > sambil mengambil sebilah pisau dan di potongnya tangannya, darahnya > terus mengalir sehingga dia mati. Maka berkatalah Allah: hambaku ini > mau mendahulukan dirinya dari (takdir) Ku. Oleh karena itu Kuharamkan > sorga atasnya." (Riwayat Bukhari, dan Muslim) > > "Barangsiapa menjatuhkan diri dari atas gunung kemudian bunuh diri, > maka dia berada di neraka, dia akan menjatuhkan diri ke dalam neraka > untuk selama-lamanya. Dan barangsiapa minum racun kemudian bunuh diri, maka > racunnya itu berada di tangannya kemudian minum di neraka jahanam untuk > selama-lamanya. Dan barangsiapa bunuh diri dengan alat tajam, maka alat > tajamnya itu di tangannya akan menusuk dia di neraka jahanam untuk > selama-lamanya."(Riwayat Bukhari dan Muslim) > > Jelas, dalam ajaran Islam (Al-Qur'an dan Kanjeng Rasulullah s.a.w.) sejati > melarang orang melakukan bunuh diri, namun sekarang sungguh ironis dan > mengerikan karena para tipikal kyai/ulama/mullah malah sibuk mempropagandakan > dan mengajarkan ajaran mereka yang di klaim sebagai ajaran Islam, yaitu aksi > bunuh diri dengan bom dikatakan sebagai aksi bom syahid. > > Salam, > MAS [Non-text portions of this message have been removed]