Re: [wanita-muslimah] Re: Ahmadiyah yang dibela pak abdul----> Ahmadiyah,Syiah itu 100% Islam
di afghanistan, ada suku kecil, etnis hazara, kalau liat the kite runner nya khaled hosseini, yg jadi anak korban sodomi dan beribu yg jadi pelampiaan nafsu majikannya sampai hamil, dia adalah anak dari klan hazara. suku kecil itu cinta damai, dan punya sistem equality gender, wanita gak dibawah laki laki, mementingkan pendidikan, dan karena cinta damainya mereka jadi bulan bulanan suku lain yg dominan, suku pashtun misalnya. hasil baca tulisan di blognya agustinus weng. hehehe sampai sekarang wilayah yg didiami suku hazara di afghanistan adalah daerah aman yg tidak terlibat konflik dan peperangan salam, Ari 2010/6/23 Alexander > Dulatip ini otaknya ada, tp licik dan menyesatkan, sm skl tdk ada > manfaatnya. Seharusnya si jerky tengik ini dikeluarkan dr WM. Andai ada yg > tersesatkan krn tulisan2 dulatip ini, maka silahkan moderator ikut andil dlm > menerima azab dr Allah. > > Mengapa nama milis ini WM tp isinya byk yg jauh panggang drpd api? Tulisan > dulatip ini seakan mendominasi dan menutupi tulisan2 lainnya yg bagus dan > bermanfaat, syng skl. > > > Sincerely, > AEC > > > > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -Original Message- > From: "abdul" > Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Date: Tue, 22 Jun 2010 15:13:01 > To: > Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Subject: [wanita-muslimah] Re: Ahmadiyah yang dibela pak abdul> > Ahmadiyah,Syiah itu 100% Islam > > Mujiarto Karuk-Bismilahirrahmanirrahiim. > > Kalau hanya sekedar mencai atau menyesatkan itu adalah wajar2 saja > karena kedalaman ilmu berbeda beda.. > > Yang perlu kita tentang adalah perbuatan aniaya, zolim,melakukan > tindakan kekerasan.kpd saudara2 kita baik sebangsa maupun seiman. > > Walaupun mereka mengaku ada nabi setelah Muhammad saw,apakah > nama Rasulullah saw terhina, apakah agama yg kita anuit terhina? > tidak bukan? > > Biarkan saja mereka mengaku nabi tidak ada ruginya pabi kita bukan? > > Jadi perbuatan2 aniaya, zolim dan kekerasan itu adalah yg dikutuk atau > dilarang oleh ALLAH...inilah yang saya perjuangkan agar jangan melakukan > kekerasan kpd siapa saja atas nama agama dll. > > Saya anti kekerasan..bukan saya memperjuangkan keyakinan ahmadiyah, > tapi memperjuangkan anti kekerasan. > > FPi cs melakukan perbuatan kekerasan,oleh karena itu saya menetang > perbuatan FPI cs HTI dll... > > Asalakan FPI cs HTI cs tidak melakukan kekerasan kpd yang lain,bagi saya > oke2 sajaamal mereka untuk mereka,amal saya utk saya > Begitu bukan? > > Saya berkeinaginan melihat semua Firqoh2 islam dapat hidup harmony dan > damai..itu saja > > Kalau ahmadiyah sesat, FPI sesat,bagi saya tidak masalah.. > Yang akan menentukan sesat atau tdk nya hanya ALLAH saja. > > salam > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mujiarto Karuk wrote: > > > > > > > > > > > > Caci Maki Mirza Ghulam Ahmad Kepada Seterunya > > > > > > Dia pernah mengatakan, melalui wahyu yang konon diterimanya, bahwa > salah > > seorang seterunya akan mati pada waktu tertentu. Tetapi ternyata, seteru > yang > > ia sebutkan tidak mati. Maka para ulama pun menyanggahnya dengan > mengatakan: > > Engkau katanya nabi, tidak berbicara kecuali dengan wahyu. Bagaimana > mungkin > > janji Allah tidak tepat? > > > > Menanggapi bantahan dari para ulama ini, Mirza Ghulam Ahmad bukannya > > memberi jawaban dengan bukti dan dalil, tetapi justru melontarkan cacian: > > Orang-orang yang menentangku, mereka lebih najis dari babi. (Najam > Atsim, > > hal. 21, karya Ghulam Ahmad) > > > > Cacian-cacian lain yang keluar dari Mirza Ghulam Ahmad ini sudah sangat > > keterlaluan. Sebab orang-orang umum saja tidak akan sanggup > mengatakannya. > > > > Sang anak, Mahmud Ahmad bin Ghulam pernah mendengar ada orang yang > mencaci > > orang lain dengan sebutan hai anak haram, maka ia (Mahmud Ahmad) > mengatakan: > > Orang seperti ini, pada masa Umar dihukum pidana pukul karena melakukan > qadzaf > > (tuduhan zina). Tetapi sekarang, dapat di dengar seseorang mencela orang > lain > > dengan celaan itu, namun mereka tidak bereaksi. Seolah-olah celaan ini > tida ada > > artinya di mata mereka. (Khutbah Al-Jumah, Mahmud Ahmad bin Ghulam, > > Koran Al-Fadhl, 13 Februari 1922M) > > > > Tetapi ironisnya, ayahnya justru pernah mencela seorang ulama dengan > ucapan > > hai anak pelacur. (Najim Atsim, hal. 228, karya Ghulam Ahmad). Mengacu > > kepada pernyataan Mahmud Ahmad, bukankah berarti Mirza Ghulam ini pantas > untuk > > dihukum pukul? Dan ucapan itu tidak hanya terjadi sekali atau dua kali, > tetapi > > sangat sering dilontarkan ayahnya sang mujaddid akhlak. > > > > Contoh lainnya, di dalam khutbahnya, ia pernah menyampaikan: Itu adalah > > kitab. Akan dilihat oleh setiap muslim dengan penuh kecintaan dan sayang > serta > > ia mendapatkan manfaat darinya. Dia akan menerima dan membenarkan > dakwahku, > > kecuali keturunan-keturunan para pelacur yang telah Allah kunci hati > mereka. > > Mereka tid
Re: [wanita-muslimah] Re: Ahmadiyah yang dibela pak abdul----> Ahmadiyah,Syiah itu 100% Islam
Dulatip ini otaknya ada, tp licik dan menyesatkan, sm skl tdk ada manfaatnya. Seharusnya si jerky tengik ini dikeluarkan dr WM. Andai ada yg tersesatkan krn tulisan2 dulatip ini, maka silahkan moderator ikut andil dlm menerima azab dr Allah. Mengapa nama milis ini WM tp isinya byk yg jauh panggang drpd api? Tulisan dulatip ini seakan mendominasi dan menutupi tulisan2 lainnya yg bagus dan bermanfaat, syng skl. Sincerely, AEC Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "abdul" Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Tue, 22 Jun 2010 15:13:01 To: Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Ahmadiyah yang dibela pak abdul> Ahmadiyah,Syiah itu 100% Islam Mujiarto Karuk-Bismilahirrahmanirrahiim. Kalau hanya sekedar mencai atau menyesatkan itu adalah wajar2 saja karena kedalaman ilmu berbeda beda.. Yang perlu kita tentang adalah perbuatan aniaya, zolim,melakukan tindakan kekerasan.kpd saudara2 kita baik sebangsa maupun seiman. Walaupun mereka mengaku ada nabi setelah Muhammad saw,apakah nama Rasulullah saw terhina, apakah agama yg kita anuit terhina? tidak bukan? Biarkan saja mereka mengaku nabi tidak ada ruginya pabi kita bukan? Jadi perbuatan2 aniaya, zolim dan kekerasan itu adalah yg dikutuk atau dilarang oleh ALLAH...inilah yang saya perjuangkan agar jangan melakukan kekerasan kpd siapa saja atas nama agama dll. Saya anti kekerasan..bukan saya memperjuangkan keyakinan ahmadiyah, tapi memperjuangkan anti kekerasan. FPi cs melakukan perbuatan kekerasan,oleh karena itu saya menetang perbuatan FPI cs HTI dll... Asalakan FPI cs HTI cs tidak melakukan kekerasan kpd yang lain,bagi saya oke2 sajaamal mereka untuk mereka,amal saya utk saya Begitu bukan? Saya berkeinaginan melihat semua Firqoh2 islam dapat hidup harmony dan damai..itu saja Kalau ahmadiyah sesat, FPI sesat,bagi saya tidak masalah.. Yang akan menentukan sesat atau tdk nya hanya ALLAH saja. salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mujiarto Karuk wrote: > > > > > > Caci Maki Mirza Ghulam Ahmad Kepada Seterunya > > > Dia pernah mengatakan, melalui âwahyuâ yang konon diterimanya, bahwa salah > seorang seterunya akan mati pada waktu tertentu. Tetapi ternyata, seteru yang > ia sebutkan tidak mati. Maka para ulama pun menyanggahnya dengan mengatakan: > âEngkau katanya nabi, tidak berbicara kecuali dengan wahyu. Bagaimana > mungkin > janji Allah tidak tepat?â > > Menanggapi bantahan dari para ulama ini, Mirza Ghulam Ahmad bukannya > memberi jawaban dengan bukti dan dalil, tetapi justru melontarkan cacian: > âOrang-orang yang menentangku, mereka lebih najis dari babi.â (Najam > Atsim, > hal. 21, karya Ghulam Ahmad) > > Cacian-cacian lain yang keluar dari Mirza Ghulam Ahmad ini sudah sangat > keterlaluan. Sebab orang-orang umum saja tidak akan sanggup mengatakannya. > > Sang anak, Mahmud Ahmad bin Ghulam pernah mendengar ada orang yang mencaci > orang lain dengan sebutan âhai anak haramâ, maka ia (Mahmud Ahmad) > mengatakan: > âOrang seperti ini, pada masa Umar dihukum pidana pukul karena melakukan > qadzaf > (tuduhan zina). Tetapi sekarang, dapat di dengar seseorang mencela orang lain > dengan celaan itu, namun mereka tidak bereaksi. Seolah-olah celaan ini tida > ada > artinya di mata mereka.â (Khutbah Al-Jumâah, Mahmud Ahmad bin Ghulam, > Koran Al-Fadhl, 13 Februari 1922M) > > Tetapi ironisnya, ayahnya justru pernah mencela seorang ulama dengan ucapan > âhai anak pelacurâ. (Najim Atsim, hal. 228, karya Ghulam Ahmad). Mengacu > kepada pernyataan Mahmud Ahmad, bukankah berarti Mirza Ghulam ini pantas untuk > dihukum pukul? Dan ucapan itu tidak hanya terjadi sekali atau dua kali, tetapi > sangat sering dilontarkan ayahnya âsang mujaddid akhlakâ. > > Contoh lainnya, di dalam khutbahnya, ia pernah menyampaikan: âItu adalah > kitab. Akan dilihat oleh setiap muslim dengan penuh kecintaan dan sayang serta > ia mendapatkan manfaat darinya. Dia akan menerima dan membenarkan dakwahku, > kecuali keturunan-keturunan para pelacur yang telah Allah kunci hati mereka. > Mereka tidak akan menerima.â (Mirâatu Kamalati Al-Islam, hal. 546, karya > Ghulam Ahmad) > > Begitulah contoh akhlak Mirza Ghulam Ahmad. Semoga kita terlindung dari > perbuatan tercela. > > Komentar Mirza Ghulam Ahmad Terhadap Rasulullah > Muhammad Shallallahu âalaihi wa sallam > > Banyak orang yang celaka muncul di muka bumi karena mencela para rasul, > tetapi tidak banyak yang sekaliber Mirza Ghulam Ahmad dan para pengikutnya, > dalam mencela para rasul, âmencuriâ kenabian. Allah berfirman. > > âDan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang > mengadakan kedustaan terhadap Allahâ¦â (Qs. Al-Anâam: 93) > > Dia mengklaim sebagai nabi dan rasul-Nya, seperti yang dilakukan oleh > Musailamah > dan Al-Aswad An-Ansi. Langkah berikutnya, ia mengaku sebagai orang yang paling > utama da
Re: [wanita-muslimah] Re: Ahmadiyah yang dibela pak abdul----> Ahmadiyah,Syiah itu 100% Islam
Caci Maki Mirza Ghulam Ahmad Kepada Seterunya Dia pernah mengatakan, melalui “wahyu” yang konon diterimanya, bahwa salah seorang seterunya akan mati pada waktu tertentu. Tetapi ternyata, seteru yang ia sebutkan tidak mati. Maka para ulama pun menyanggahnya dengan mengatakan: “Engkau katanya nabi, tidak berbicara kecuali dengan wahyu. Bagaimana mungkin janji Allah tidak tepat?” Menanggapi bantahan dari para ulama ini, Mirza Ghulam Ahmad bukannya memberi jawaban dengan bukti dan dalil, tetapi justru melontarkan cacian: “Orang-orang yang menentangku, mereka lebih najis dari babi.” (Najam Atsim, hal. 21, karya Ghulam Ahmad) Cacian-cacian lain yang keluar dari Mirza Ghulam Ahmad ini sudah sangat keterlaluan. Sebab orang-orang umum saja tidak akan sanggup mengatakannya. Sang anak, Mahmud Ahmad bin Ghulam pernah mendengar ada orang yang mencaci orang lain dengan sebutan “hai anak haram”, maka ia (Mahmud Ahmad) mengatakan: “Orang seperti ini, pada masa Umar dihukum pidana pukul karena melakukan qadzaf (tuduhan zina). Tetapi sekarang, dapat di dengar seseorang mencela orang lain dengan celaan itu, namun mereka tidak bereaksi. Seolah-olah celaan ini tida ada artinya di mata mereka.” (Khutbah Al-Jum’ah, Mahmud Ahmad bin Ghulam, Koran Al-Fadhl, 13 Februari 1922M) Tetapi ironisnya, ayahnya justru pernah mencela seorang ulama dengan ucapan “hai anak pelacur”. (Najim Atsim, hal. 228, karya Ghulam Ahmad). Mengacu kepada pernyataan Mahmud Ahmad, bukankah berarti Mirza Ghulam ini pantas untuk dihukum pukul? Dan ucapan itu tidak hanya terjadi sekali atau dua kali, tetapi sangat sering dilontarkan ayahnya “sang mujaddid akhlak”. Contoh lainnya, di dalam khutbahnya, ia pernah menyampaikan: “Itu adalah kitab. Akan dilihat oleh setiap muslim dengan penuh kecintaan dan sayang serta ia mendapatkan manfaat darinya. Dia akan menerima dan membenarkan dakwahku, kecuali keturunan-keturunan para pelacur yang telah Allah kunci hati mereka. Mereka tidak akan menerima.” (Mir’atu Kamalati Al-Islam, hal. 546, karya Ghulam Ahmad) Begitulah contoh akhlak Mirza Ghulam Ahmad. Semoga kita terlindung dari perbuatan tercela. Komentar Mirza Ghulam Ahmad Terhadap Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam Banyak orang yang celaka muncul di muka bumi karena mencela para rasul, tetapi tidak banyak yang sekaliber Mirza Ghulam Ahmad dan para pengikutnya, dalam mencela para rasul, “mencuri” kenabian. Allah berfirman. “Dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang mengadakan kedustaan terhadap Allah…” (Qs. Al-An’am: 93) Dia mengklaim sebagai nabi dan rasul-Nya, seperti yang dilakukan oleh Musailamah dan Al-Aswad An-Ansi. Langkah berikutnya, ia mengaku sebagai orang yang paling utama dari dari seluruh nabi dan rasul. Sebagaimana ia menyatakan dirinya telah dianugerahi segala yang telah diberikan kepada seluruh para nabi (Durr Tsamin, hal. 287-288, karya Ghulam Ahmad). Dalam pernyataan yang lain, ia mengatakan, sesungguhnya Nabi (Muhammad) mempunyai tiga ribu mukjizat saja. “Sedangkan aku memiliki mukzijat lebih dari satu juta jenis”, kata Ghulam Ahmad (Tadzkirah Asy-Syahadatain, hal. 72, karya Ghulam Ahmad) Di lain tempat, katanya, Islam muncul bagaikan perjalanan hilal (bulan, dari kecil), dan kemudian ditaqdirkan mencapai kesempurnaannya di abad ini menjadi badr (bulan pernama), dengan dalil (menurutnya)… (Khutbah Al-Hamiyah, hal. 184, karya Ghulam Ahmad), sebuah tafsiran yang kental nuansa tahrifnya (penyelewengan), layaknya perlakuan kaum Yahudi terhadap Taurat. Sebuah makna yang tidak dikehendaki Allah, tidak pernah disinggung Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ataupun terbetik di benak salah seorang sahabat, para imam dan ulama tafsir. Demikian salah satu trik untuk merendahkan kedudukan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Salah seorang juru dakwah mereka, juga tidak ketinggalan ikut membeo merendahkan martabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan mengatakan: “Sesungguhnya Muhammad pernah sekali datang kepada kami. Pada waktu itu, beliau lebih agung dari bi’tsah yang pertama. Siapa saja yang ingin melihat Muhammad dengan potretnya yang sempurna, hendaknya ia memandang Ghulam Ahmad di Qadian.” (Koran milik Qadiyaniah, Badr, 25 Oktober 1902M) Kritik Sang Nabi Palsu Terhadap Beberapa Nabi Mirza Ghulam Ahmad pernah berkomentar tentang Nabi Isa: “Sesungguhnya Isa tidak mampu mengatakan dirinya sebagai orang shalih. Sebab orang-orang mengetahui kalau dia suka minum-minuman keras dan perilakunya tidak baik.” (Hasyiyah Sitt Bahin, hal. 172, karya Ghulam Ahmad) Komentar miring lainnya, menurutnya, Isa cenderung menyukai para pelacur. Karenanya nenek-neneknya adalah termasuk pelacur (Dhamimah Anjam Atsim, Hasyiyah, hal. 7, karya Ghulam Ahmad) Anehnya, meski perkataan yang keluar dari mulutnya sangat kotor, tetapi ternyata Mirza Ghulam Ahmad “bersabda” dalam hadits palsunya: “Sesungguhnya celaan, makian, bukan perangai orang-orang shidiq. Dan orang yang beriman, bukanlah orang yang suka melaknat.” (Izalatul Auham,