Oleh karena itu, Sdr. A. Latif, tinggalkan pekerjaan Anda semuanya dan gantilah
dengan hanya menyampaikan wahyu itu tanpa menerima upah pun. Buktikan itu!
jangan hanya ngomong saja. Saya ingin tahu, Sdr. A. Latif sanggup tidak sejak
hari ini pergi ke daerah mana pun untuk menyampaikan wahyu
Sdr. A Latif,
Saya tidak menuduh Anda salah. Ini tandanya Anda tidak memahami tulisan orang.
Yang saya sampaikan adalah Anda salah dalam berpikir, sehingga kesimpulan yang
Anda Ambil itui salah. Sekiranya Saudara bisa memahami matematika sedikit saja,
Anda bisa memahami tulisan yang
Sdr. Abdul,
Rupanya Anda sengaja merusak tatanan kehidupan dengan hanya menganggap mencari
nafkah yang halal dan baik itu hanya lewat berdagang. Pada zaman Rasulullah
jenis wiraswasta di Arab khususnya ya hanya berdagang. Di sana waktu itu belum
ada industri. Kalau kita sekarang hanya
A. Latif: Dalam hal ini, tidak sepatutnya mengajarkan wahyu2 ALLAH harus
menerima upah atau dijadikan sebagai lahan untuk mencari nafkah.
Berakibat fatal dan merusak...
Akan lebih baik seperti yayasan Raja saud yg membagi bagikan al quran
kpd rakyatnya dan umat islam international..
Begitu juga