Re: [wanita-muslimah] Studi di Malaysia: Poligami Membuat Keluarga Tidak Bahagia

2010-07-26 Terurut Topik Dharma Hutauruk
Tanpa riset juga kebenarannya sudah nyata.
Beranak banyak dengan beranak sedikit kan logis saja lebih makmur beranak
sikit.
Beristri satu logis lebih nyaman dibanding beristri banyak.
Yang poligami h

2010/7/26 al...@yahoo.com



 Apakah ada artikel tentang kenapa di malaysia kemiskinan nggak bermasalah,
 dibandingkan negara asean.
 Dan indeks GEM Malaysia lebih tinggi dari HDInya, mungkin bisa tolong cek
 juga tks.
 Kayaknya kita lebih cenderung menggali pengalaman dan ukuran orang barat
 dan timteng ketimbang mempelajari negara asean/asia pacific yang tentunya
 lebih relevan dalam banyak hal.

 Salam
 Mia
 -Original Message-
 From: Dwi Soegardi soega...@gmail.com soegardi%40gmail.com
 Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Date: Sun, 25 Jul 2010 10:10:39
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Studi di Malaysia: Poligami Membuat Keluarga

 Tidak Bahagia

 Makasih kang bonbon,
 ada artikel kayak begini.

 catatan:
 - risetnya dilakukan oleh Sisters in Islam, LSM feminis. Coba yang bikin
 penelitian PAS atau Rufaqa/Global Ikhwan barangkali hasilnya lain.
 - UU Malaysia kayaknya lebih lunak daripada UU Perkawinan kita. Banyak
 istri
 pertama ngga setuju tuh, tapi suami poligamor tancap teru .
 - Walaupun begitu, istri pertama masih punya peran bikin puyeng suami,
 dengan banyaknya tuntutan ini itu. Kenapa ngga diceraiin aja? Bisa jadi
 biaya cerai dan gono-gininya lebih bikin puyeng menceraikan istri pertama.


 2010/7/25 papabonbon masar...@gmail.com masarcon%40gmail.com

 
 
  sekali sekali kirim yang bener deh. masalah perempuan dan kaitannya
 dengan
  keislaman.
 
  ---
 
  Jumat, 23/07/2010 15:56 WIB
  Studi di Malaysia: Poligami Membuat Keluarga Tidak Bahagia
  Nurul Hidayati - detikNews
 
  Jakarta* - Kaum pria yang berpoligami kesulitan untuk memenuhi semua
  kebutuhan para istri dan anak-anaknya sehingga hidup mereka tidak bahagia

  dan keluarga mengalami kesulitan keuangan. Demikian hasil studi di
  Malaysia.
 
  Poligami sah menurut Islam, yang membuat lebih dari 60 persen populasi di

  Malaysia, mengizinkan pria Muslim untuk mengambil empat isteri.
 
  Namun sejumlah aktivis dan kelompok perempuan menyatakan poligami telah
  keluar dari tujuan aslinya dalam Islam yaitu melindungi para janda dan
 anak
  yatim.
 
  Sebuah studi yang dilakukan Sisters in Islam (SIS) menemukan bahwa
  mayoritas
  isteri pertama dan anak-anaknya dalam keluarga poligami tidak bahagia
  dengan
  situasi poligami itu. Namun para suami dan isteri yang lebih muda punya
  pandangan yang lebih positif. Riset itu juga mendukung pandangan aktivis
  bahwa istri pertama sering terlupakan setelah pria membentuk keluarga
 baru.
 
  Para suami yang paling beruntung dalam hal memenuhi keinginannya dan
  kepuasan dalam hidup. Dia memiliki akses ke lebih dari satu pasangan
  seksual
  setiap hari atau malam sedangkan istri mendapatkan giliran, kata studi
  tersebut.
 
  Menurut data awal, lebih dari 90% dari 23 anak-anak di keluarga poligami
  yang diwawancara
  bersumpah untuk tidak mempraktekkan poligami, dan dua pertiga dari istri
  pertama menentang praktek tersebut.
 
  Secara umum, hal ini berkaitan dengan fakta bahwa hak mereka untuk
  menuntut
  (waktu dan uang) dari suami mereka menjadi menurun karena ayah mereka
 kini
  memiliki keluarga lain, kat peneliti SIS Syarifatul Adibah Mohamad Jodi
  kepada AFP, Jumat (23/7/2010).
 
  Meskipun beberapa wanita mengatakan mereka tidak bahagia dalam
 pernikahan,
  mereka harus menerimanya. Mereka berada dalam posisi rentan, finansial
 atau
  emosional, katanya.
 
  Namun, suami tidak sepenuhnya senang dengan situasi ini. Banyak dari
 mereka
  yang disurvei mengatakan mereka paling sulit untuk memenuhi kebutuhan
 dari
  istri pertama dan anak-anak mereka.
 
  Penelitian yang melibatkan wawancara ekstensif dengan 1.235 orang dari
  keluarga poligami itu secara resmi akan diterbitkan tahun depan.
 
  SIS berharap riset itu akan memicu perubahan UU yang selama ini
  memungkinkan
  poligami berkembang di Malaysia. SIS memperkirakan bahwa sampai dengan
 lima
  persen dari pernikahan di Malaysia adalah poligami.
 
  Adibah mengatakan bahwa reformasi harus mencakup kepastian bahwa istri
  pertama tidak dipotong secara finansial dan bahwa persetujuan mereka
  diperlukan sebelum suami mereka masuk ke dalam pernikahan kedua.
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 


 [Non-text portions of this message have been removed]



 

 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting 
 mailto:wanita

Re: [wanita-muslimah] Studi di Malaysia: Poligami Membuat Keluarga Tidak Bahagia

2010-07-25 Terurut Topik Dwi Soegardi
Makasih kang bonbon,
ada artikel kayak begini.

catatan:
- risetnya dilakukan oleh Sisters in Islam, LSM feminis. Coba yang bikin
penelitian PAS atau Rufaqa/Global Ikhwan barangkali hasilnya lain.
- UU Malaysia kayaknya lebih lunak daripada UU Perkawinan kita. Banyak istri
pertama ngga setuju tuh, tapi suami poligamor tancap teru .
- Walaupun begitu, istri pertama masih punya peran bikin puyeng suami,
dengan banyaknya tuntutan ini itu. Kenapa ngga diceraiin aja? Bisa jadi
biaya cerai dan gono-gininya lebih bikin puyeng menceraikan istri pertama.


2010/7/25 papabonbon masar...@gmail.com



 sekali sekali kirim yang bener deh. masalah perempuan dan kaitannya dengan
 keislaman.

 ---

 Jumat, 23/07/2010 15:56 WIB
 Studi di Malaysia: Poligami Membuat Keluarga Tidak Bahagia
 Nurul Hidayati - detikNews

 Jakarta* - Kaum pria yang berpoligami kesulitan untuk memenuhi semua
 kebutuhan para istri dan anak-anaknya sehingga hidup mereka tidak bahagia
 dan keluarga mengalami kesulitan keuangan. Demikian hasil studi di
 Malaysia.

 Poligami sah menurut Islam, yang membuat lebih dari 60 persen populasi di
 Malaysia, mengizinkan pria Muslim untuk mengambil empat isteri.

 Namun sejumlah aktivis dan kelompok perempuan menyatakan poligami telah
 keluar dari tujuan aslinya dalam Islam yaitu melindungi para janda dan anak
 yatim.

 Sebuah studi yang dilakukan Sisters in Islam (SIS) menemukan bahwa
 mayoritas
 isteri pertama dan anak-anaknya dalam keluarga poligami tidak bahagia
 dengan
 situasi poligami itu. Namun para suami dan isteri yang lebih muda punya
 pandangan yang lebih positif. Riset itu juga mendukung pandangan aktivis
 bahwa istri pertama sering terlupakan setelah pria membentuk keluarga baru.

 Para suami yang paling beruntung dalam hal memenuhi keinginannya dan
 kepuasan dalam hidup. Dia memiliki akses ke lebih dari satu pasangan
 seksual
 setiap hari atau malam sedangkan istri mendapatkan giliran, kata studi
 tersebut.

 Menurut data awal, lebih dari 90% dari 23 anak-anak di keluarga poligami
 yang diwawancara
 bersumpah untuk tidak mempraktekkan poligami, dan dua pertiga dari istri
 pertama menentang praktek tersebut.

 Secara umum, hal ini berkaitan dengan fakta bahwa hak mereka untuk
 menuntut
 (waktu dan uang) dari suami mereka menjadi menurun karena ayah mereka kini
 memiliki keluarga lain, kat peneliti SIS Syarifatul Adibah Mohamad Jodi
 kepada AFP, Jumat (23/7/2010).

 Meskipun beberapa wanita mengatakan mereka tidak bahagia dalam pernikahan,
 mereka harus menerimanya. Mereka berada dalam posisi rentan, finansial atau
 emosional, katanya.

 Namun, suami tidak sepenuhnya senang dengan situasi ini. Banyak dari mereka
 yang disurvei mengatakan mereka paling sulit untuk memenuhi kebutuhan dari
 istri pertama dan anak-anak mereka.

 Penelitian yang melibatkan wawancara ekstensif dengan 1.235 orang dari
 keluarga poligami itu secara resmi akan diterbitkan tahun depan.

 SIS berharap riset itu akan memicu perubahan UU yang selama ini
 memungkinkan
 poligami berkembang di Malaysia. SIS memperkirakan bahwa sampai dengan lima
 persen dari pernikahan di Malaysia adalah poligami.

 Adibah mengatakan bahwa reformasi harus mencakup kepastian bahwa istri
 pertama tidak dipotong secara finansial dan bahwa persetujuan mereka
 diperlukan sebelum suami mereka masuk ke dalam pernikahan kedua.

 [Non-text portions of this message have been removed]

  



[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [wanita-muslimah] Studi di Malaysia: Poligami Membuat Keluarga Tidak Bahagia

2010-07-25 Terurut Topik X1123
Kang DWS and Bonbon

5% keluarga Poligami ini khan minoritas, berarti 95% monogami. Secara 
statistik sudah pasti poligami bukan hal yang perlu dibahas.

wassalam
./STS


eMail : x1...@gmx.com

http://opotumon.blogspot.com/
Regenerated by Virus Immune system GNU/Linux

On 07/25/2010 09:10 PM, Dwi Soegardi wrote:
 Makasih kang bonbon,
 ada artikel kayak begini.

 catatan:
 - risetnya dilakukan oleh Sisters in Islam, LSM feminis. Coba yang bikin
 penelitian PAS atau Rufaqa/Global Ikhwan barangkali hasilnya lain.
 - UU Malaysia kayaknya lebih lunak daripada UU Perkawinan kita. Banyak istri
 pertama ngga setuju tuh, tapi suami poligamor tancap teru .
 - Walaupun begitu, istri pertama masih punya peran bikin puyeng suami,
 dengan banyaknya tuntutan ini itu. Kenapa ngga diceraiin aja? Bisa jadi
 biaya cerai dan gono-gininya lebih bikin puyeng menceraikan istri pertama.


 2010/7/25 papabonbonmasar...@gmail.com



 sekali sekali kirim yang bener deh. masalah perempuan dan kaitannya dengan
 keislaman.

 ---

 Jumat, 23/07/2010 15:56 WIB
 Studi di Malaysia: Poligami Membuat Keluarga Tidak Bahagia
 Nurul Hidayati - detikNews

 Jakarta* - Kaum pria yang berpoligami kesulitan untuk memenuhi semua
 kebutuhan para istri dan anak-anaknya sehingga hidup mereka tidak bahagia
 dan keluarga mengalami kesulitan keuangan. Demikian hasil studi di
 Malaysia.

 Poligami sah menurut Islam, yang membuat lebih dari 60 persen populasi di
 Malaysia, mengizinkan pria Muslim untuk mengambil empat isteri.

 Namun sejumlah aktivis dan kelompok perempuan menyatakan poligami telah
 keluar dari tujuan aslinya dalam Islam yaitu melindungi para janda dan anak
 yatim.

 Sebuah studi yang dilakukan Sisters in Islam (SIS) menemukan bahwa
 mayoritas
 isteri pertama dan anak-anaknya dalam keluarga poligami tidak bahagia
 dengan
 situasi poligami itu. Namun para suami dan isteri yang lebih muda punya
 pandangan yang lebih positif. Riset itu juga mendukung pandangan aktivis
 bahwa istri pertama sering terlupakan setelah pria membentuk keluarga baru.

 Para suami yang paling beruntung dalam hal memenuhi keinginannya dan
 kepuasan dalam hidup. Dia memiliki akses ke lebih dari satu pasangan
 seksual
 setiap hari atau malam sedangkan istri mendapatkan giliran, kata studi
 tersebut.

 Menurut data awal, lebih dari 90% dari 23 anak-anak di keluarga poligami
 yang diwawancara
 bersumpah untuk tidak mempraktekkan poligami, dan dua pertiga dari istri
 pertama menentang praktek tersebut.

 Secara umum, hal ini berkaitan dengan fakta bahwa hak mereka untuk
 menuntut
 (waktu dan uang) dari suami mereka menjadi menurun karena ayah mereka kini
 memiliki keluarga lain, kat peneliti SIS Syarifatul Adibah Mohamad Jodi
 kepada AFP, Jumat (23/7/2010).

 Meskipun beberapa wanita mengatakan mereka tidak bahagia dalam pernikahan,
 mereka harus menerimanya. Mereka berada dalam posisi rentan, finansial atau
 emosional, katanya.

 Namun, suami tidak sepenuhnya senang dengan situasi ini. Banyak dari mereka
 yang disurvei mengatakan mereka paling sulit untuk memenuhi kebutuhan dari
 istri pertama dan anak-anak mereka.

 Penelitian yang melibatkan wawancara ekstensif dengan 1.235 orang dari
 keluarga poligami itu secara resmi akan diterbitkan tahun depan.

 SIS berharap riset itu akan memicu perubahan UU yang selama ini
 memungkinkan
 poligami berkembang di Malaysia. SIS memperkirakan bahwa sampai dengan lima
 persen dari pernikahan di Malaysia adalah poligami.

 Adibah mengatakan bahwa reformasi harus mencakup kepastian bahwa istri
 pertama tidak dipotong secara finansial dan bahwa persetujuan mereka
 diperlukan sebelum suami mereka masuk ke dalam pernikahan kedua.

 [Non-text portions of this message have been removed]





 [Non-text portions of this message have been removed]



 

 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

 Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links





Re: [wanita-muslimah] Studi di Malaysia: Poligami Membuat Keluarga Tidak Bahagia

2010-07-25 Terurut Topik aldiy
Apakah ada artikel tentang kenapa di malaysia kemiskinan nggak bermasalah, 
dibandingkan negara asean.
Dan indeks GEM Malaysia lebih tinggi dari HDInya, mungkin bisa tolong cek juga 
tks.
Kayaknya kita lebih cenderung menggali pengalaman dan ukuran orang barat dan 
timteng ketimbang mempelajari negara asean/asia pacific yang tentunya lebih 
relevan dalam banyak hal.

Salam
Mia
-Original Message-
From: Dwi Soegardi soega...@gmail.com
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Sun, 25 Jul 2010 10:10:39 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Studi di Malaysia: Poligami Membuat Keluarga 
Tidak Bahagia

Makasih kang bonbon,
ada artikel kayak begini.

catatan:
- risetnya dilakukan oleh Sisters in Islam, LSM feminis. Coba yang bikin
penelitian PAS atau Rufaqa/Global Ikhwan barangkali hasilnya lain.
- UU Malaysia kayaknya lebih lunak daripada UU Perkawinan kita. Banyak istri
pertama ngga setuju tuh, tapi suami poligamor tancap teru .
- Walaupun begitu, istri pertama masih punya peran bikin puyeng suami,
dengan banyaknya tuntutan ini itu. Kenapa ngga diceraiin aja? Bisa jadi
biaya cerai dan gono-gininya lebih bikin puyeng menceraikan istri pertama.


2010/7/25 papabonbon masar...@gmail.com



 sekali sekali kirim yang bener deh. masalah perempuan dan kaitannya dengan
 keislaman.

 ---

 Jumat, 23/07/2010 15:56 WIB
 Studi di Malaysia: Poligami Membuat Keluarga Tidak Bahagia
 Nurul Hidayati - detikNews

 Jakarta* - Kaum pria yang berpoligami kesulitan untuk memenuhi semua
 kebutuhan para istri dan anak-anaknya sehingga hidup mereka tidak bahagia
 dan keluarga mengalami kesulitan keuangan. Demikian hasil studi di
 Malaysia.

 Poligami sah menurut Islam, yang membuat lebih dari 60 persen populasi di
 Malaysia, mengizinkan pria Muslim untuk mengambil empat isteri.

 Namun sejumlah aktivis dan kelompok perempuan menyatakan poligami telah
 keluar dari tujuan aslinya dalam Islam yaitu melindungi para janda dan anak
 yatim.

 Sebuah studi yang dilakukan Sisters in Islam (SIS) menemukan bahwa
 mayoritas
 isteri pertama dan anak-anaknya dalam keluarga poligami tidak bahagia
 dengan
 situasi poligami itu. Namun para suami dan isteri yang lebih muda punya
 pandangan yang lebih positif. Riset itu juga mendukung pandangan aktivis
 bahwa istri pertama sering terlupakan setelah pria membentuk keluarga baru.

 Para suami yang paling beruntung dalam hal memenuhi keinginannya dan
 kepuasan dalam hidup. Dia memiliki akses ke lebih dari satu pasangan
 seksual
 setiap hari atau malam sedangkan istri mendapatkan giliran, kata studi
 tersebut.

 Menurut data awal, lebih dari 90% dari 23 anak-anak di keluarga poligami
 yang diwawancara
 bersumpah untuk tidak mempraktekkan poligami, dan dua pertiga dari istri
 pertama menentang praktek tersebut.

 Secara umum, hal ini berkaitan dengan fakta bahwa hak mereka untuk
 menuntut
 (waktu dan uang) dari suami mereka menjadi menurun karena ayah mereka kini
 memiliki keluarga lain, kat peneliti SIS Syarifatul Adibah Mohamad Jodi
 kepada AFP, Jumat (23/7/2010).

 Meskipun beberapa wanita mengatakan mereka tidak bahagia dalam pernikahan,
 mereka harus menerimanya. Mereka berada dalam posisi rentan, finansial atau
 emosional, katanya.

 Namun, suami tidak sepenuhnya senang dengan situasi ini. Banyak dari mereka
 yang disurvei mengatakan mereka paling sulit untuk memenuhi kebutuhan dari
 istri pertama dan anak-anak mereka.

 Penelitian yang melibatkan wawancara ekstensif dengan 1.235 orang dari
 keluarga poligami itu secara resmi akan diterbitkan tahun depan.

 SIS berharap riset itu akan memicu perubahan UU yang selama ini
 memungkinkan
 poligami berkembang di Malaysia. SIS memperkirakan bahwa sampai dengan lima
 persen dari pernikahan di Malaysia adalah poligami.

 Adibah mengatakan bahwa reformasi harus mencakup kepastian bahwa istri
 pertama tidak dipotong secara finansial dan bahwa persetujuan mereka
 diperlukan sebelum suami mereka masuk ke dalam pernikahan kedua.

 [Non-text portions of this message have been removed]

  



[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links





Re: [wanita-muslimah] Studi di Malaysia: Poligami Membuat Keluarga Tidak Bahagia

2010-07-25 Terurut Topik papabonbon
1. bisa di sharing donk mbak mia, pengalamannya mengapa GEM Malaysia lebih
tinggi dari HDI nya.

2. angkanya mama mia akurat. buat yang lain, bisa baca di
http://hdr.undp.org/en/reports/global/hdr2009/chapters/  donload aja tabel
excelnya buat lihat angka HDI dan GEM


salam,
papabonbon.wordpress.com


2010/7/26 al...@yahoo.com



 Apakah ada artikel tentang kenapa di malaysia kemiskinan nggak bermasalah,
 dibandingkan negara asean.
 Dan indeks GEM Malaysia lebih tinggi dari HDInya, mungkin bisa tolong cek
 juga tks.
 Kayaknya kita lebih cenderung menggali pengalaman dan ukuran orang barat
 dan timteng ketimbang mempelajari negara asean/asia pacific yang tentunya
 lebih relevan dalam banyak hal.

 Salam
 Mia
 -Original Message-
 From: Dwi Soegardi soega...@gmail.com soegardi%40gmail.com
 Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Date: Sun, 25 Jul 2010 10:10:39
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Studi di Malaysia: Poligami Membuat Keluarga

 Tidak Bahagia

 Makasih kang bonbon,
 ada artikel kayak begini.

 catatan:
 - risetnya dilakukan oleh Sisters in Islam, LSM feminis. Coba yang bikin
 penelitian PAS atau Rufaqa/Global Ikhwan barangkali hasilnya lain.
 - UU Malaysia kayaknya lebih lunak daripada UU Perkawinan kita. Banyak
 istri
 pertama ngga setuju tuh, tapi suami poligamor tancap teru .
 - Walaupun begitu, istri pertama masih punya peran bikin puyeng suami,
 dengan banyaknya tuntutan ini itu. Kenapa ngga diceraiin aja? Bisa jadi
 biaya cerai dan gono-gininya lebih bikin puyeng menceraikan istri pertama.


 2010/7/25 papabonbon masar...@gmail.com masarcon%40gmail.com

 
 
  sekali sekali kirim yang bener deh. masalah perempuan dan kaitannya
 dengan
  keislaman.
 
  ---
 
  Jumat, 23/07/2010 15:56 WIB
  Studi di Malaysia: Poligami Membuat Keluarga Tidak Bahagia
  Nurul Hidayati - detikNews
 
  Jakarta* - Kaum pria yang berpoligami kesulitan untuk memenuhi semua
  kebutuhan para istri dan anak-anaknya sehingga hidup mereka tidak bahagia

  dan keluarga mengalami kesulitan keuangan. Demikian hasil studi di
  Malaysia.
 
  Poligami sah menurut Islam, yang membuat lebih dari 60 persen populasi di

  Malaysia, mengizinkan pria Muslim untuk mengambil empat isteri.
 
  Namun sejumlah aktivis dan kelompok perempuan menyatakan poligami telah
  keluar dari tujuan aslinya dalam Islam yaitu melindungi para janda dan
 anak
  yatim.
 
  Sebuah studi yang dilakukan Sisters in Islam (SIS) menemukan bahwa
  mayoritas
  isteri pertama dan anak-anaknya dalam keluarga poligami tidak bahagia
  dengan
  situasi poligami itu. Namun para suami dan isteri yang lebih muda punya
  pandangan yang lebih positif. Riset itu juga mendukung pandangan aktivis
  bahwa istri pertama sering terlupakan setelah pria membentuk keluarga
 baru.
 
  Para suami yang paling beruntung dalam hal memenuhi keinginannya dan
  kepuasan dalam hidup. Dia memiliki akses ke lebih dari satu pasangan
  seksual
  setiap hari atau malam sedangkan istri mendapatkan giliran, kata studi
  tersebut.
 
  Menurut data awal, lebih dari 90% dari 23 anak-anak di keluarga poligami
  yang diwawancara
  bersumpah untuk tidak mempraktekkan poligami, dan dua pertiga dari istri
  pertama menentang praktek tersebut.
 
  Secara umum, hal ini berkaitan dengan fakta bahwa hak mereka untuk
  menuntut
  (waktu dan uang) dari suami mereka menjadi menurun karena ayah mereka
 kini
  memiliki keluarga lain, kat peneliti SIS Syarifatul Adibah Mohamad Jodi
  kepada AFP, Jumat (23/7/2010).
 
  Meskipun beberapa wanita mengatakan mereka tidak bahagia dalam
 pernikahan,
  mereka harus menerimanya. Mereka berada dalam posisi rentan, finansial
 atau
  emosional, katanya.
 
  Namun, suami tidak sepenuhnya senang dengan situasi ini. Banyak dari
 mereka
  yang disurvei mengatakan mereka paling sulit untuk memenuhi kebutuhan
 dari
  istri pertama dan anak-anak mereka.
 
  Penelitian yang melibatkan wawancara ekstensif dengan 1.235 orang dari
  keluarga poligami itu secara resmi akan diterbitkan tahun depan.
 
  SIS berharap riset itu akan memicu perubahan UU yang selama ini
  memungkinkan
  poligami berkembang di Malaysia. SIS memperkirakan bahwa sampai dengan
 lima
  persen dari pernikahan di Malaysia adalah poligami.
 
  Adibah mengatakan bahwa reformasi harus mencakup kepastian bahwa istri
  pertama tidak dipotong secara finansial dan bahwa persetujuan mereka
  diperlukan sebelum suami mereka masuk ke dalam pernikahan kedua.
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 


 [Non-text portions of this message have been removed]



 

 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP