Linux, Alternatif yang Andal EDNA C PATTISINA DAN LUSIANA INDRIASARI
Gratis? Jelek dong! Begitu kira-kira pikiran pertama saat mendengar nama Linux, sebuah sistem operasi komputer yang disebarkan secara gratis. Padahal, di tengah tuntutan denda yang tinggi dan razia terhadap para pembajak dan penggunanya, Linux bisa menjadi alternatif yang andal. Sama seperti sistem operasi MS-DOS, MacOS, IBM OS/2 Warp, Windows NT, dan Windows 2000, Linux bertugas menghubungkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer. Perbedaan paling mendasar antara Linux dan sistem operasi lainnya adalah masalah hak cipta, kata pakar teknologi informasi Onno W Purbo. Dibuat sebagai open source, Linux bisa diperoleh di internet secara gratis, dapat dikopi, dan dapat dipergunakan siapa saja tanpa membayar kepada siapa pun. Oleh karena itu, Linux sangat menguntungkan bagi semua pihak. Untuk rumah tangga, misalnya, selain bisa mengambil secara gratis dari internet, program aplikasi Linux juga bisa diperoleh di berbagai toko dalam bentuk CD-ROM dengan harga sekitar Rp 50.000. Angka ini tentu sangat rendah bila dibandingkan dengan harga program-program berhak cipta yang harganya mencapai 300-500 dollar AS. Keluhan yang biasa muncul adalah Linux tidak mudah digunakan. Padahal, ini hanya masalah kebiasaan saja. Onno mencontohkan, dulu orang terbiasa mengetik dengan program Wordstar, lalu perlu sedikit usaha untuk pindah ke WordPerfect. Setelah nyaman dengan WordPerfect, muncul program Microsoft Word (MSWord) yang untuk menggunakannya perlu sedikit belajar lagi. Kini, tibalah saatnya untuk kembali sedikit beradaptasi dengan Linux, demi berbagai tujuan, seperti menghindari tuduhan pembajakan dan penghematan uang. Onno menyodorkan beberapa alternatif program dengan berbasis sistem operasi Linux. Ia memfavoritkan AbiWord. Alasannya adalah selain mudah membaca program-program yang dihasilkan MSWord, banyak fasilitas editing, dan tampilan yang tidak jauh berbeda dengan MSWord. Selain AbiWord, juga ada StarOffice, Lyx, Maxwell, dan Ted untuk pemrosesan kata. Untuk membantu perhitungan ada program seperti Abacus, abs, dan Wings. Sementara untuk presentasi, Impress dan Magic Point bisa digunakan. Untuk penggunaan-penggunaan yang dasar, seperti mengetik, membuat presentasi, menghitung, e-mail, web-browsing, dan multimedia, Linux sudah lebih dari mampu memfasilitasinya. Trias Adijaya, technical consultan di sebuah perusahaan teknologi informasi, mengatakan, ia menggunakan aplikasi untuk mengetik dan presentasi kira-kira 80 persen dari total pekerjaannya sehari-hari. Jarang nge-hang dan enggak ada virus, kata Trias. Hal ini dibenarkan Rheza Sutedja, Direktur Trabas, sebuah perusahaan perangkat lunak yang membuat program-program aplikasi dengan basis Linux. Contoh yang disampaikan Rheza adalah untuk mengetik, di mana program Open Office v 2.0 telah memiliki fitur-fitur yang hampir sama dengan program office yang memiliki hak cipta seperti Microsoft Office 2003. Komunitas penggemarnya Bagi mereka yang awam, komunitas penggemar Linux telah menyediakan berbagai fasilitas yang siap pakai. Daripada memilih satu per satu program untuk dipasang di komputer yang kadang-kadang menimbulkan kebingungan tersendiri, telah tersedia konfigurasi siap pakai (distro) dengan nama-nama seperti Red Hat, Mandrake/Mandriva, dan SuSe. Harganya belasan hing- ga puluhan dollar AS, tergantung kelengkapan dan kekhususannya. Linux juga membuat kita bisa berkompetisi dengan posisi tawar yang setara secara global, kata Rheza. Pasalnya, dalam membuat program-program aplikasi, kalau menggunakan program berhak cipta, ada uang yang harus dibayarkan kepada perusahaan pembuat program tersebut. Akibatnya, ongkos produksi menjadi tinggi. Sedangkan dengan menggunakan Linux, biaya tersebut bisa ditiadakan, dan akhirnya yang mengemuka adalah keandalan program itu sendiri. Istilahnya, batas akhirnya hanya kemampuan kita dan imajinasi, kata Rheza, yang menggunakan Linux sejak tahun 1995. Walaupun tengah menjadi tren dan terus memperbaiki diri, para pengguna Linux mengaku masih ada hal-hal yang perlu diperbaiki dalam sistem operasi ini. Untungnya, sifatnya yang terbuka dan dibuat oleh banyak komunitas membuat perbaikan Linux bisa berlangsung dalam waktu singkat. Integritas kelompok pemrogram Linux yang mengeluarkan sebuah program akan cepat-cepat memperbaiki kalau ternyata ada bolongnya, kata Rheza. Beberapa kekurangan Linux yang dirasakan Trias antara lain adalah saat mengonversi tulisan yang menggunakan huruf-huruf dari program office lain. Jenis karakter yang khas muncul dalam bentuk huruf yang standar pada Linux. Atau, pada saat chatting dengan Gaim, masih ada fitur yang kurang lengkap, seperti ketidakmampuan untuk melihat gambar pada profil orang yang kita ajak ngobrol. Dengan berbagai kekurangannya, Linux telah hadir sebagai sebuah bentuk alternatif yang gratis sekaligus andal. Hati orang pun boleh lega karena aman dari tuduhan dan denda membajak. ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get Bzzzy! (real tools to help you find a job). Welcome to the Sweet Life. http://us.click.yahoo.com/A77XvD/vlQLAA/TtwFAA/IHFolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Visit our website at http://www.warnet2000.net Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/